NovelToon NovelToon
Tuan Valente Dan Tawanan Hatinya

Tuan Valente Dan Tawanan Hatinya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Obsesi / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Pelakor jahat
Popularitas:945
Nilai: 5
Nama Author: Miss Saskya

"Pasar tidak mengenal itu, hutang tetaplah hutang"

"Kalau anda manusia, beri kami sedikit waktu"

"Kau terlalu berani Signorina Ricci"

"Aku bukan mainan mu"

"Aku yang punya kendali atas dirimu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Saskya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kumat?

Langkah Kairos terhuyung-huyung di lorong gelap mansion sendiri. Setiap napas terasa seperti menarik serpihan kaca.

Dada sesak, jantung berdebar kencang hingga ia mendengarnya di gendang telinga thump-thump-thump seperti pukulan palu godam yang mengingatkannya pada suara di masa kecil.

Bayangan di sudut lorong berayun seakan hidup, berubah menjadi siluet Leandro dengan botol minuman, atau Clara yang menatapnya dengan mata hampa.

Ia ingin lari, tapi kakinya terasa seperti dikunci oleh emotional paralysis yang akut.

Ia tidak menuju kamarnya. Pikirannya kacau, Ia hanya mendorong pintu pertama yang ia lewati, berharap menemukan tempat persembunyian seperti lemari kayu tua itu.

Tangan yang gemetar tak terkendali itu mengepal, lalu tanpa sadar mengedarkan pintu kamar.

Bukan ketukan, tapi pukulan penuh kepanikan, putus asa, dan rasa sakit yang tak mampu lagi ia tampung.

Pintu terbuka perlahan.

Aurora berdiri di baliknya, rambutnya acak-acakan, matanya masih berkabut oleh tidur.

Namun, semua kantuk itu langsung sirna ketika ia melihat keadaan Kairos dengan tubuh pria itu yang gemetar, napasnya terengah pendek dan cepat, matanya luas penuh ketakutan yang primitif seperti anak yang tersesat.

"Kairos?" suara Aurora lembut, penuh kehati-hatian, tidak ingin menambah ketakutannya.

Kairos tidak menjawab. Ia hanya memandangnya, seperti tidak benar-benar melihatnya.

Di matanya, Aurora mungkin adalah ibunya yang datang menyelamatkannya, atau mungkin Clara yang akan menyakitiinya lagi. Ia terjebak di antara dua waktu.

Aurora tidak banyak bicara.

Perlahan, ia merangkul Kairos. Tubuhnya kaku, menolak tapi Aurora tidak melepaskannya.

Ia terus memeluk, membisikkan kata-kata menenangkan yang bahkan tidak ia pahami maknanya, seperti seorang ibu menenangkan anaknya yang mengalami mimpi buruk.

"Sudah, sudah... aku di sini. Kamu aman."

Lalu, tangannya naik mengusap-usap kepala Kairos dengan lembut. Sentuhan itulah yang akhirnya memecah benteng pertahanannya.

Bagi Kairos, sentuhan itu bukan sekadar sentuhan. Itu adalah pengakuan bahwa ia ada. Itu adalah jangkar yang menariknya keluar dari pusaran kilas balik yang hampir menenggelamkannya.

Kejang di pundaknya perlahan reda. Getaran di tangannya berhenti. Napasnya yang pendek mulai melambat, mencari irama yang sama dengan detak jantung Aurora.

Dan untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun, Kairos merasa diizinkan untuk rapuh.

Beban di pundaknya terasa begitu berat, dan kaki yang tadi menopangnya dengan kaku akhirnya lunglai.

Lelah fisik dan mental yang ekstrem menghantamnya. Dalam pelukan Aurora, di depan pintu kamarnya, Kairos akhirnya menyerah pada kelelahan dan tertidur.

Tubuh Kairos yang tinggi dan tegap sekarang bersandar sepenuhnya pada tubuh Aurora.

Dengan susah payah, setengah menyeret, setengah memeluk, Aurora membawanya ke ranjangnya.

Kairos hanya bergumam tidak jelas, lalu meringkuk dalam posisi perlindungan diri yang klasik sebelum akhirnya terlelap benar.

Aurora berdiri di tepi ranjang, memandangi pria yang biasanya begitu kuat dan dingin itu sekarang terlihat sangat rentan.

Ada sesuatu yang retak di dalam hatinya. Rasa kasihan, kekhawatiran, dan mungkin sesuatu yang lebih dalam mulai tumbuh, meski ia tahu ini sangat berbahaya.

Namum dibalik itu, Kairos diam-diam sedikit membuka matanya, dia bisa melihat bagaimana mimik wajah gadis itu.

Di dalam hati Kairos, sebuah kemenangan kecil berdentum.

Jerat telah terpasang, sang burung mulai mendekat kepada sang pemburu yang berpura-pura terluka dan tidak berdaya.

tbc🐼

1
lollipop_lolly
🥰
lollipop_lolly
gimana mansion keluarga Lendro Valente guyss?☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!