Jaka Keling

"Ini hari ke empat, sepertinya ini hari terakhir kita mencarinya di hutan" Senapati Adiwijaya sedang bersama Mpu Gandring sebagai pemimpin padepokan dan beberapa petinggi padepokan lain.

Sudah empat hari pencarian Jaka Keling yang dipusatkan di hutan yang berada di gunung gede.

Pencarian di gunung gede tidak membuahkan hasil, dia sendiri mengerahkan tiga kompi pasukan, ini sekitar 300 prajurit juga dibantu oleh pihak padepokan.

Selain itu ada beberapa hulubalang dan pendekar lain yang juga ikut mencari. tetapi tidak ada petunjuk atau tanda keberadaan Jaka Keling.

"ini mulai berbahaya, beberapa prajurit diserang oleh binatang buas, sepertinya penghuni hutan mulai terganggu oleh banyaknya orang yang berkeliaran" banyaknya orang membuat penghuni gunung gede mulai berperilaku liar.

"baiklah aku menerima saranmu, lagipula Jaka Keling sepertinya sudah meninggalkan hutan." Mpu Gandring tidak bisa menolak saran Senapati Adiwijaya, walau ingin terus melakukan pencarian, tetapi semakin lama akan semakin berbahaya.

Beberapa hari ini banyak orang yang mencari terluka karena serangan binatang buas yang berada di gunung gede. Jika pencarian diteruskan bukan tidak mungkin akan menelan korban.

"baiklah masalah ini harus segera diselesaikan, setelah hari ini fokus kita adalah mencari Jaka Keling di daerah perkampungan sekitar." Pencarian Jaka Keling di hutan gunung gede akan dihentikan, tetapi selama Jaka Keling belum ketemu pencairan akan terus dilakukan.

Mereka tahu, Jaka Keling tidak bisa terus berada di hutan, dia harus turun gunung, cepat atau lambat.

"Aku akan menempatkan orang-orang di desa sekitar, terutama di desa tempat orang tua Jaka Keling tinggal." Walau orang tua dan adik Jaka Keling menghilang, pihak padepokan atau prajurit kerajaan menduga Jaka Keling tidak mengetahui itu.

Kemungkinan besar jika Jaka Keling muncul itu adalah desa dekat padepokan dan desa tempat orang tuanya tinggal.

****

Suasana padepokan masih dalam pengawasan, murid masih belum di ijinkan keluar. Juga ada beberapa prajurit keluar masuk padepokan, juga beberapa pendekar entah sekedar mampir atau mencari tahu apa yang terjadi.

Pihak padepokan masih mencoba menyembunyikan masalah dan berusaha agar tidak banyak orang yang mengetahuinya.

"apakah kau mendapat informasi" Laras sedang bersama Sumantri, mereka adalah murid yang berani mencari informasi walau kebanyakan menolak memberikannya.

Untuk murid dari kalangan biasa hanya bisa terus berlatih dan membicarakan diam-diam diantara mereka, mereka tidak berani mencari informasi lain.

"aku tidak bisa mendapatkan banyak, sepertinya ada rahasia dibalik semua ini" Sebagai anak Patih, Sumantri bisa dengan mudah mendapat informasi yang di inginkan.

Tetapi semua prajurit dan pengurus padepokan mendapat peringatan dari Senapati Adiwijaya dan Mpu Gandring sebagai pimpinan untuk tidak membocorkan informasi apapun kepada siapapun.

"lalu bagaimana denganmu" Sumantri sedikit kesal, tidak bisa keluar juga tidak ada informasi baru yang bisa didapat.

Laras "aku juga sama, yang aku dapat hanya tentang pencarian di gunung gede akan dihentikan, juga mulai besok para murid sudah mulai bisa keluar padepokan, tetapi untuk pergi kehutan masih dilarang, setidaknya sampai suasana hutan menjadi tenang"

Banyak murid yang mencari tahu, tetapi kebanyakan tidak bisa mendapat informasi yang mereka inginkan, tetapi informasi yang mengatakan mereka bisa keluar menjadi kabar baik, setidaknya mereka sudah bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

Banyak yang punya keperluan diluar padepokan yang tertunda, juga beberapa murid rakyat biasa bisa mencari pekerjaan untuk mendapatkan uang.

*****

Rama Sanjaya sudah membaik, lukanya sudah kering, tetapi itu akan membekas, juga ada urat tangan yang terputus ini membuat dia sulit menggerakkan tangan kirinya.

"ayah apakah Jaka Keling sudah ditangkap, aku ingin dia dihukum berat" Rama Sanjaya ingin Jaka Keling di hukum.

Rendra Sanjaya "tenanglah anakku, aku akan berusaha mencari keadilan untukmu, untuk saat ini kau harus beristirahat dengan baik agar lukamu cepat sembuh"

Rendra Sanjaya tidak dapat banyak informasi, dia beranggapan padepokan menyembunyikan untuk melindungi Jaka Keling.

Anak buahnya terus berupaya mencari keberadaan Jaka Keling juga mengorek informasi dari pihak padepokan atau prajurit kerajaan yang menangani kasus ini.

"terus lakukan pencarian, sepertinya mereka menyembunyikan sesuatu dari kita, aku ingin Jaka Keling mendapat ganjaran yang setimpal karena berani melukai anaku" Rendra Sanjaya mulai habis kesabaran, Rama Sanjaya anak kesayangan dan satu-satunya menjadi cacat.

"Demang sepertinya masalah ini tidak sesederhana yang terjadi, ada masalah lain yang lebih besar" Sumitra bawahan Rendra Sanjaya mencoba memberikan masukan.

Tetapi dia juga tidak tahu kenapa pihak padepokan atau prajurit kerajaan menyembunyikan beberapa informasi. Walau begitu sebagai pimpinan hulubalang dia punya sedikit insting untuk melihat keadaan.

"kau tidak perlu khawatir, ini hanya masalah padepokan yang mencoba melindungi anak itu, Selama kita berhasil menemukan Jaka Keling terlebih dahulu kita bisa melenyapkannya" Rendra Sanjaya tidak mau menerima masukan, apapun yang terjadi dia harus membalas dendam untuk apa yang menimpa putra kesayangannya.

"juga adakan sayembara, dengan begitu akan semakin banyak pihak yang akan mencari nya" Sebagai Demang, Rendra Sanjaya sudah menetapkan Jaka Keling sebagai buronan.

Dengan status buronan, dia bisa mengeluarkan sayembara untuk memberi hadiah bagi siapa saja yang berhasil menangkap Jaka Keling.

Walau ada pihak kerajaan atau padepokan yang mencoba menyelesaikan kasus ini.

Tetapi dengan bukti dan saksi yang ada dia bisa langsung menetapkan keputusan sendiri. Dan itu menjadi dasar kuat jika pihak kerajaan dan padepokan mempertanyakan keputusannya.