Lisa terpaksa ikut kekampung suami nya setelah usaha mereka bangkrut total, namun setelah sampai kampung ia malah di buat tercengang melihat keadaan rumah yang di pandangan dia amat mengerikan sekali.
Di tambah setiap malam ia selalu bermimpi seram, kuburan yang ada di tengah rumah terasa sangat menyeramkan. kata Harun itu adalah kuburan Nenek moyang nya, jadi tidak bisa mau di pindah.
Mampu kah Lisa bertahan dari gangguan?
Atau Lisa akan menyerah akibat takut dan juga ngeri melihat penampakan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. Misteris keluarga romo
Alika menarik nafas lega karena tangkal yang di carikan oleh Ayah nya sendiri sudah di tangan sehingga ia merasa lebih aman, sebab yang pemberian dari dukun mertua nya dia merasa seperti kurang mempan saja kekuatan nya. jadi Pak Karnomo mencarikan sendiri dukun yang bagus, sebab dengan beginu baru lah Alika merasa tenang.
Dari pada sampai kena napa dan Arif harus jadi korban lagi, sebab yang Elvan saja dia sudah yakin itu memang perbuatan nya Bu Sri. pasti nya arwah wanita itu marah karena Alika sudah menghina dia sebagai wanita mandul, salah Alika juga karena tidak bisa menjaga ucapan sehingga main sambar saja saat bicara.
Padahal mandul itu bukan lah keinginan seorang wanita, tapi dia dengan mudah nya mengatakan kalau Bu Sri adalah wanita yang tidak berguna. sekarang dia sendiri yang harus panik karena terus terisan di hantui siang dan malam, anak yang bungsu sudah jadi korban dan meninggal dunia gara gara menghilang.
Ini Arif sudah mulai berceloteh mengatakan bahwa ada seorang wanita yang duduk di atas pohon sedang makan daging mentah, apa tidak semakin dag dig dug saja jantung nya Alika. rasa seolah tidak sanggup mau meneruskan tinggal di sini, tapi sekarang sudah merasa aman karena di carikan jimat oleh Ayah nya sendiri.
"Bunda, Mbah tadi datang mau ajak Arif pergi." Arif mendatangi Alika yang sedang termenung.
"Mbah siapa, Nak?" Alika menoleh pada putra nya.
"Mbah Sri, dia bilang kalau Adik main di rumah nya." jawab Arif.
"Jangan!" Alika reflek berteriak dan memeluk Arif erat karena dia sudah punya rasa trauma sekarang.
Arif cuma melongo melihat reaksi Bunda nya yang sangat ketakutan itu, bocah ini masih belum paham apa yang sudah terjadi sehingga dia oke saja apa yang datang menemui. terlebih Arif pun masih belum bisa membedakan mana yang manusia asli atau setan, sebab anak polos ini memang tidak tau apa apa.
"Jangan pernah mau bila dia datang lagi mengajak Arif!" pesan Alika.
"Tapi kan Arif mau ketemu adik, pasti di sana senang." tutur Arif yang polos.
"Bunda bilang jangan ya jangan, Arif!" Alika malah membentak anak nya kasar.
"Huaaaaa...Bunda marah sama Arif!"
"Apa apaan sih kamu, Lika!" Yusuf datang karena mendengar suara tangis anak nya.
Alika mengusap wajah nya kasar karena dia masih bingung mau menjelaskan bagai mana soal ini, Yusuf susah mau mengerti diri nya. itu lah yang di katakan bahwa tidak semua nya yang bagus akan berpihak pada kita, Alika hanya beruntung karena mertua ada di pihak nya.
Sedangkan Yusuf kadang kala saja baik dan kadang juga sangat kasar, terutama selama Alika melahirkan Elvan yang sudah berusia dua bilan itu. sampai saat ini Yusuf belum ada menyentuh diri nya, membuat Alika bertanya tanya dan ada rasa curiga bila ternyata Yusuf malah punya simpanan selama istri nya hamil dan nifas.
"Rumah ini sudah tidak aman lagi, Bu Sri selalu datang untuk membuat masalah!" geram Alika.
"Mbah Sri datang mau ajak main, bukan mau buat masalah." Arif tetap membela.
"Arif masuk kamar dulu ya, ingat pesan Ayah kalau Arif tidak boleh pergi sama Mbah Sri." Yusuf berkata lembut.
"Baik lah." Arif pun berlari masuk kedalam kamar.
Alika bersidekap tangan karena saat ini dia benar benar sudah emosi dengan segala macam tingkah suami dan juga gangguan lain, kalau saja bisa maka Alika ingin menukar suami nya dengan suami Lisa saja. sebab Harun lebih pengertian dan juga lembut, tidak seperti Yusuf ini.
"Kamu itu kalau bicara dengan anak yang lembut, tidak main bentak saja!" Yusuf menatap istri nya sengit.
"Memang nya kamu bisa bicara sama aku lembut?" Alika menatap suami nya tajam.
"Ini lah penyakit mu itu, aku membicarakan anak tapi kamu malah lari kemaa mana!" kesal Yusuf.
"Aku tidak tahan lagi ya, pokok nya aku mau pulang kerumah Ayah ku!" teriak Alika begitu emosi.
"Silahkan kalau kau mau pulang!" Yusuf sama sekali tidak menahan nya.
"Kau tidak menahan ku?" Alika menatap suami nya nanar dan tidak percaya.
"Kau sendiri yang mau pulang kan, silahkan kau pergi dan bila perlu tidak usah kembali lagi. asal kau jangan pernah membawa Arif!" geram Yusuf.
"Arif anak ku, jadi dia harus pergi bersama ku!" teriak Alika.
Yusuf yang sudah geram maju dan mencekik istri nya karena dia sangat marah, bahkan tanpa iba dia mencekik dan mencampakan Alika begitu saja membuat wanita ini menangis pilu atas nasib yang ia derita.
...****************...
"Kakang." Ageng menatap suami nya yang sedang menghisap cerutu.
Yang di panggil hanya diam saja karena dia pun sedang banyak pikiran, benar bahwa saat ini Romo memang sedang pusing memikirkan arwah istri pertama nya yang gentayangan kesana kemari sibuk mengganggu para leluarga nya di rumah.
"Dia pasti marah sehingga gentayangan begini." ujar Ageng.
"Biarkan saja, selagi tidak mengganggu mu maka biarkan saja." jawab Romo.
"Tidak mengganggu bagai mana? itu anak nya Yusuf sudah jadi korban, Kang." ujar Ageng sangat cemas.
"Ageng."
Romo menatap istri muda nya yang sedang di landa kecemasan mendalam, entah Ageng lupa atau memang dia ingin mangkir dari yang seharus nya terjadi sehingga sekarang seolah tidak terima dengan yang sudah terjadi.
"Kau lupa apa yang memang sudah di tetapkan?" Romo menatap Ageng.
Sontak Ageng pun terkesiap karena dia baru sadar, Romo tersenyum penuh misteri karena semua inu memang sudah sering terjadi dalam keluarga mereka.
"Bila tidak kecil maka besar, terserah mau di ambil sekarang atau pun nanti. mau di ambil yang besar atau yang kecil, itu terserah mereka." jelas Romo.
"Maafkan saya, Kakang." Ageng menunduk karena dia rasa nya mau mangkir.
"Kau tinggal diam saja menikmati, lagi pula kau ada di sini juga untuk memberikan aku anak." ujar Romo.
"Maafkan saya." Ageng tidak bisa lagi mau berkata apa apa.
"Kau atur saja soal perjodohan Yusuf dan Melati." ujar Romo santai.
"Bagai mana dengan Alika?" Ageng masih belum tau harua berbuat apa pada menantu nya.
"Dia akan pulang dengan sendiri nya, kau atur dan kau nikmati seperti air mengalir. kita butuh banyak anak laki laki!" tegas Romo tidak ingin di sanggah.
Maka Ageng pun hanya bisa mengangguk saja atas perintah sang suami, tidak bisa mau banyak protes karena memang sudah sejak dulu dia di beri tau, jadi sekarang hanya diam saja dan terima nasib nya.
MISTERI APA KAH YANG DI SIMPAN OLEH KELUARGA ROMO?
KENAPA MEREKA MEMBUTUHKAN BANYAK ANAK LAKI LAKI?
Ikuti terus kisah nya hanya di cerita novita jungkook, jangan lupa like dan comen nya ya biar othor semangat, ini udah enggak semangat karena gajian tak kunjung cair guys sayang ku.