Caroline seorang wanita cantik kaya dengan profesi sebagai lintah darat, tiba-tiba bertransmigrasi pada tubuh seorang istri dari pria lumpuh dan dua orang anak yang masih kecil, dan jangan lupa hidup dalam garis kemiskinan!
"Apa-apaan ini!"
Bagaimanakah kelanjutan kisah Caroline di tubuh wanita bernama Grace?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pagi yang Merona
Zian dengan cepat langsung ke kamar dan terlihat Daniel dengan mata yang basah. "Ayah, ibu..." Lirihnya.
Dengan bantuan madam, dokter sudah tiba. Caroline sedang diperiksa, semuanya tampak menunggu dengan cemas.
"Bagaimana keadaan istriku?"
"Demam nya cukup tinggi. Sepertinya karena dingin yang menyebabkan tubuh kehilangan panas. Dan tubuh tidak dapat mengatur suhu tubuh dengan baik."
"Iya, dia mandi hujan cukup lama. Bahkan tangannya sampai mengerut, tapi istriku sudah mandi air hangat." Jelas Zian yang membuat dokter mengangguk.
"Ya, itu penyebabnya. Dan mengeringkan badan kurang tepat. Tapi jangan khawatir, saya akan berikan resep dan beberapa vitamin. Tapi yang terpenting adalah, minum air yang cukup dan beristirahat beberapa hari ini. Jangan melakukan hal yang berat dulu." Jelas dokter.
"Baiklah dokter."
Setelah dokter pergi, Zian duduk di sebelah ranjang menatap istrinya terlelap. Sehari sebelumnya, angin berhembus dengan pelan. Perlahan, angin membawa udara dingin yang menusuk hingga akhirnya mengguncang pepohonan.
Caroline yang tadinya berniat untuk memanggil Daniel sang putra yang bermain hujan berubah haluan ikut bermain hujan. Hingga Zian sendiri yang menghentikannya, tapi senyuman di wajah Caroline membuat Zian sedikit goyah, tapi itu tidak menggunakan niatnya. Dia sedang berada di dapur menggantikan Caroline yang memasak, tapi sang istri tak kunjung kembali dengan sang putra. Justru ikut-ikutan sepertinya, sepanjang Caroline membersihkan tubuh dan mengeringkan dirinya, Zian tak henti-hentinya mengoceh seperti ibu-ibu.
Tapi Caroline hanya mengangguk hingga Zian lelah. "Kau tidak mendengarkan ku. Dan lihatlah, kau jatuh sakit. Aku merasa takut, terjadi sesuatu padamu. Aku tidak melarang mu melakukan hal yang kau sukai, tapi tidak begini."
"Padahal, kita sudah janji untuk membuat gelang desain pertama mu hari ini." Zian menghembuskan napasnya pelan dan mengusap lembut rambut Caroline.
*************
Malam ini, Zian menjaga keluarga kecilnya. Setelah memastikan sang istri meminum obat dan beristirahat, sekarang dia mengurus putri kecil mereka. Ella tidak bisa bersentuhan dengan ibunya saat ini, karena Caroline tengah demam. Zian membuatkan susu dan memberikan roti untuk putrinya.
"Ayah, ayo makan juga." Daniel membawa piring dan segelas air untuk ayahnya.
"Aku bisa menyuapi adik dan menjaganya, ayah bisa makan. Aku tidak mau ayah sakit juga." Tuturnya.
"Kau sudah makan?" Daniel mengangguk.
"Sudah, kalau ayah tidak percaya coba saja hirup aroma ayam goreng nya." Ucapan Daniel membuat Zian tertawa.
"Ayah percaya."
Sebelum merebahkan tubuhnya, Zian memeriksa kembali suhu tubuh istrinya. Beberapa kali telapak tangan nya bolak-balik memastikan. Napas sang istri juga lebih teratur sekarang. "Syukurlah, sudah turun. Semoga saja besok sudah sembuh. Selamat malam istriku."
Beberapa saat kemudian, Zian yang sudah berada di dalam mimpinya. Sedangkan, kelopak mata Caroline terbuka perlahan. Wajahnya berpaling menatap Zian yang sudah tertidur. "Kau menjaga ku dan anak-anak. Kau bahkan tidak beristirahat dengan baik. Aku merasakan sesuatu yang berbeda. Aku ingin menghiraukannya, tapi entah mengapa.... Perasaan ini semakin menjadi. Apa aku sudah jatuh cinta padamu? Bukan sebagai Grace, tapi sebagai diriku sendiri. Aku merasa nyaman dan merasakan kehangatan yang tidak perbatasan aku rasakan dan aku dapatkan. Sesuatu yang tidak pernah aku bayangkan, tapi aku alami sendiri. Aku jatuh cinta, aku menarik kata-kata ku di kehidupan sebelumnya. Aku jatuh cinta, ya... cinta."
****************
Zian tersadar dan langsung reflek bangun dari tempat tidurnya. Dia langsung memeriksa keadaan sang istri, tapi dia tidak menemukan nya. "Grace? Grace?" Panggil Zian.
Sayup-sayup telinganya mendengar suara tawa Daniel. Dia keluar menuju dapur, suara Daniel semakin terdengar. Dan jangan lupa suara putri kecilnya yang ingin bicara juga.
"Ayah! Ayah sudah bangun! Selamat pagi ayah!" Daniel yang menyadari kedatangan ayahnya langsung berlari dan memeluk tubuh Superman nya itu.
"Selamat pagi."
"Selamat pagi, sarapan sudah siap." Zian langsung terpaku melihat sosok sang istri yang sudah sehat dan segar. Wajah sang istri tampak merona dengan mata nya yang berbinar. Caroline sudah cantik dengan kaos lengan pendek dan celana sepaha yang memperlihatkan paha mulusnya.
"Aku membantu ibu memasak ayah. Lihatlah! Hari ini ibu memasak makanan yang lezat dengan nama yang unik! Ayo coba ayah!" Fabel menarik tangan ayahnya mengajak ke meja makan kecil mereka.
"Teh." Ujar Caroline dengan lembut, indra penciuman Zian menangkap aroma dari rambut istrinya.
"Kau sudah baikan? Sungguh?" Akhirnya lidah Zian bergerak.
"Iya, karena kau sudah menjaga ku dengan baik. Begitu juga dengan anak-anak, terimakasih!" Ucap Carolline dengan malu-malu.
"Itu sudah tugasku."
"Karena itu, cobalah masakan ku." Senyum di wajah Caroline tidak luntur dan semakin merekah ketika berdekatan dengan Zian.
"Terlihat sangat enak! Aromanya juga sangat wangi."
"Kita makan bersama!"
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🙏
memberikan kesempatan pada mereka karena kelemahan dan ego, INGAT!! perselingkuhan bisa terjadi bila ada " KESEMPATAN"
tetap semangat dan sehat kak, lanjut /Determined/