NovelToon NovelToon
Mengulang Waktu: Menyelamatkan Keluargaku

Mengulang Waktu: Menyelamatkan Keluargaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: GadihJambi

Putri seorang Duke pada zaman abad pertengahan terkejut saat terbangun dari pingsannya di saat pesta debutantenya di kalangan sosialisasi bangsawan kelas atas. Ia kembali mengulang waktu setelah mati dibunuh suami dan selir sang suami saat akan melahirkan bayinya. Sang putri bertekad akan membalas perbuatan mereka dikehidupan lampau dengan pembalasan yang sangat kejam bagi akal sehat manusia pada zaman itu.

Berhasilkah ia membalas kejahatan mereka dikehidupan yang kedua ini?
Akankah ia berhasil menyelamatkan keluarganya dari tragedi pembantaian yang didalangi suaminya di kehidupan lampau?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GadihJambi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dalam genggaman

Flashback On setelah Leana dan Keana sumpah darah dengan Ruby.

"Leana, jelaskan padaku jalan menuju perbatasan yang menjadi tempat kedua kakakku saat ini!" pinta Ruby sambil ngemil.

"Keluar dari wilayah Dukedom Caleste, kita melewati jalan yang menuju ibukota. Namun, setengah jam perjalanan sebelum memasuki gerbang ibukota, kita belok ke arah utara selama sekitar delapan jam perjalanan hingga sampai didesa terakhir yang berbatasan langsung dengan hutan terlarang yang hanya dilewati oleh rombongan prajurit atau saudagar yang melintasi dari arah Selatan. Hutan terlarang ditempuh dalam waktu dua malam karena tempat itu begitu luas dan besar, sehingga penduduk biasa dilarang pergi melewati hutan jika seorang diri," jawab Leana sesuai yang ia ketahui.

"Apa nama desa terakhir yang berdampingan dengan hutan terlarang itu?" tanya Ruby lagi dengan wajah serius.

"Desa Olle, Nona!" Keana yang menjawab.

"Desa Olle," gumam Ruby dengan menautkan kedua alisnya.

"Kenapa nama itu tidak asing bagiku? Rasanya aku pernah mendengar Desa tersebut sebelumnya. Ah, iya! Aku ingat sekarang. Desa itu adalah kampung tempat tangan kanan Garcia dimasa lalu. Kalau tidak salah nama pria bengis itu Sean Black. Pria itu sangat kejam dan berwajah sangar dengan temperamen yang gampang terpancing emosi. Pria itu begitu tunduk dan patuh pada Garcia meskipun terkadang wanita ja lang itu sering melampiaskan kemarahan nya dengan mencambuk pria itu. Seperti anjing yang patuh pada Tuannya," ucap Ruby dalam hatinya.

"Kalau begitu, pinta seseorang untuk menemui laki-laki bernama Sean Black dari desa Olle sambil membawa barang-barang kebutuhan ku secara diam-diam. Sewa rumah pria itu untuk kita menginap sebelum memasuki hutan terlarang bersama rombongan lainnya!" titah Ruby dengan mata berkilat menyeringai.

Kedua Dame kembar saling berpandangan dengan tatapan bingung dan heran.

"Eum, maaf Nona! Apa maksud Nona dengan menyewa rumah pria yang bernama Sean Black itu? Kenapa kita tidak menyewa rumah kosong yang memang diperuntukkan bagi pengunjung atau musafir yang melewati desa tersebut?" tanya Keana guna menuntaskan rasa penasarannya.

"Kau akan tahu sendiri nanti! Yang jelas perintahkan orang kepercayaan mu untuk melakukan tugas yang aku perintahkan tadi. Nanti Darya akan memberikan koin untuk transaksi itu padamu!" jawab Ruby dengan tersenyum licik.

Leona dan Keana tertegun melihat senyum licik penuh intrik yang diperlihatkan Ruby pada keduanya tanpa peduli mereka berpikir apa dan bagaimana. Yang jelas ekspresi wajah Ruby yang licik menjadi ekspresi tambahan dari Ruby selain wajah datar, tenang dan dinginnya.

Flashback Off.

"Nona, apa yang Nona rencana pada pria sangar itu?" tanya Leona pada Ruby yang tanpa ekspresi menatap Sean yang sedang berlatih beladiri sendirian di halaman belakang rumah itu.

Saat ini keduanya sedang memperhatikan Sean yang berlatih seorang diri di belakang rumah sederhananya dari dalam jendela kamar yang ditempati Ruby.

Tring!

Tiba-tiba saja sebuah kabut transparan menutupi kamar tersebut yang berasal dari jentikan jari Ruby, yang mana membuat Leona terkejut dengan tubuh gemetar.

"N-nona!" lirih Leona dengan tubuh syok.

"Hehehe, akhirnya kau yang menjadi orang pertama yang melihat langsung keajaiban ini! Jangan katakan apapun pada Keana, biarkan ia mengetahuinya sendiri karena bagaimana pun kalian nanti akan selalu disisi ku! Inilah keajaiban yang aku alami begitu bangun dari tidur panjangku!" kekeh Ruby santai dengan mata yang tajam menatap Sean seperti mata pedang.

"Ini bukan hanya keajaiban, Nona! Ini adalah berkat untuk orang-orang terpilih seperti yang selama ini diyakini oleh kakek saya. Sejak kami berdua kecil, kakek setiap malam menceritakan kisah nenek moyang pendahulunya yang mempunyai keajaiban tangannya. Dalam keadaan bagaimana pun seseorang yang memiliki keajaiban ini akan selalu hidup damai dengan para penduduk tanpa ada yang mengganggunya karena sifatnya yang suka menolong dan membantu penduduk dengan keajaiban yang ia miliki. Tetapi, semuanya hanya bertahan sebentar karena orang terdekat pemilik keajaiban itu berkhianat dengan menyerahkan orang itu pada seorang penguasa yang kejam, bersekutu dengan iblis, dan serakah memaksa orang itu untuk menjadi pengikutnya. Orang itu menolak dengan tegas sehingga dirinya beradu kekuatan dengan penguasa yang dibantu iblis sehingga pemilik keajaiban itu tewas. Kematian pemilik keajaiban itu membuat para penduduk menjadi sedih dan selalu menceritakan kisah tersebut pada anak-anak sebagai peringatan jika mereka masih tetap mengenang kebaikan pemilik keajaiban itu meskipun ia sudah tiada. Kakek bilang, sejak saat tidak pernah ada seseorang yang memiliki keajaiban seperti itu hingga cerita itu sampai pada kakek. Penyihir kuno dan Saintess pun tidak ada yang mempunyai keajaiban seperti itu hingga kaum penyihir mulai berkurang dengan sendirinya karena tidak semua orang bisa melakukan sihir. Hanya orang-orang tertentu yang bisa melakukan sihir karena dipilih langsung oleh bola sihir yang ada di kuil pendeta di Gunung dua matahari," ucap Leona panjang lebar menceritakan dongeng diwaktu ia kecil.

Ada kekhawatiran dimata gadis itu saat menatap Ruby dan tentu saja Ruby mengetahui hal itu.

"Dongeng yang sangat menarik. Dan aku tidak akan menjadi seperti orang itu yang dikhianati orang terdekatnya karena dengan mereka yang melakukan sumpah darah dengan ku maka jika sedikitpun mereka berniat untuk menghianatiku maka tubuh mereka akan merasakan sakit yang menembus tulang karena rasa sakit itu tidak bisa diobati dengan sihir ataupun obat manapun selain aku sendiri yang menyembuhkan nya. Darahku yang menyatu dengan kalian adalah sihir pengikat jiwa yang aku ciptakan sendiri. Dan pria itu akan menjadi target berikutnya bersama adiknya karena dengan mereka berdua dalam genggaman ku selain kalian berdua, maka tidak ada seorangpun yang bisa berbuat jahat padaku. Kalian akan menjadi senjata ku untuk melindungi keluargaku dari orang-orang yang menginginkan kehancuran ku bersama keluargaku di masa depan," ucap Ruby dingin dengan gamblang mengakui apa yang ia lakukan pada Leana dan Keana saat itu.

Leana syok dan bergidik ngeri mendengar pengakuan Ruby yang dengan santai mengatakan hal itu seolah-olah itu adalah hal yang biasa.

"N-nona, saya tidak peduli dengan hal itu karena sejak awal kami berdua tidak pernah berniat menghianati Nona. Sejak pertolongan Yang Mulia Duke pada kakek kami, kami berdua sudah memutuskan untuk mengabdi pada keluarga Duke Caleste dengan menjadi seorang Dame apapun keadaannya," ujar Leana tulus dengan suara tertahan dan berat saking gugupnya berhadapan langsung dengan Ruby yang bersifat seperti ini.

Raut dingin dan kejam Ruby kembali berubah begitu mendengar ketulusan dalam kata-kata Leona sehingga ia memberikan senyuman cerah dengan wajah polos begitu ia berbalik badan berhadapan dengan Leana yang masih terlihat pucat.

"Ya tuhan, bagaimana bisa ekspresi Nona bisa gampang berubah dalam sekejap menjadi gadis ceria yang polos seperti iblis bertopeng malaikat. Sungguh malang nasib orang yang mempunyai niat jahat pada Nona yang mempunyai sisi gelap yang sangat menakutkan ini!" batin Leana dengan tangan berkeringat dingin.

Bersambung...

1
Lala Kusumah
wow kereeeeeennn pendengaran Ruby , hati-hati ya Rubi n Steven 🙏🙏😍😍💪💪
Lala Kusumah
hati-hati Ruby 🙏🙏😍😍🥹🥹
Lala Kusumah
duh jangan sampai terjadi apa-apa sama kak Deon dong 🙏🙏
NoviTa jungkook
dari jambi ya thor?
GadihJambi: Jerambah bolong kak,
NoviTa jungkook: di mana jambi nya, sya dri jambi juga
total 3 replies
Rini N
Luar biasa
Asmarni Marni
semangat thorr up yg bnyk
Asmarni Marni
Luar biasa
Ivy
Thor, gimana sih? Kok blm update lagi? 😩
GadihJambi: Sabar ya, soalnya masih ngerjain tugas di dunia nyata dulu alias nyupir dan masak/Joyful//Joyful/
total 1 replies
Naruto Uzumaki
Senang banget bisa menemukan karya bagus kayak gini, semangat terus thor 🌟
Mecca
Bikin terharu sampai mewek.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!