Ratu Primora Anastasia, harus menghadapi kenyataan, bahwa suaminya membawa selir dari perjalanan perangnya.
Seolah kurang untuk menyakitinya, selirnya juga sedang hamil.
Usia pernikahannya yang memasuki 5 tahun saja tidak membuahkan seorang pewaris.
Kejadian demi kejadian akhirnya membuatnya harus diturunkan tahtanya.
Primora yang memiliki harga diri yang tinggi, tidak akan menerima semua ini dengan sia sia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Peri Bumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
"Hai Dan, kamu mau bertaruh denganku!"
"Taruhan sialan!"
"Hey ayoklah..."
"Apalagi kali ini?"
"Nasib cintamu.." Tarrot selalu bermain peluang. Dia bisa membaca situasi dengan sangat baik.
"Kau tahu tidak ada keretakan dalam hubungan Ratu dan Raja."
"Itu bukan urusan kita Tarrot."
"Kau mau menyerah soal cintamu?"
"Masih banyak wanita diluar sana."
"Dan kau masih menambatkan hatimu dengannya kan?"
"Jangan sok paling tau."
"Mau ku beri prediksi?"
Daniel diam diam menyimak omongan Tarrot, seperti namanya dia sebenarnya ahli dalam memprediksi sesuatu.
"Tidak ada satu tahun, yah bisa kurang , bisa juga lebih. Ratu pasti akan meninggalkan Raja."
Mulut Tarrot ini sangat bergaya dan juga berbahaya. "Hati-hati dengan omonganmu!"
Tarrot juga tahu itu.
"Kita datang sebagai tamu, jangan sampai mulutmu itu membuat kita jadi tahanan disini."
"Santai Daniel... Kamu tahu kalau hidupnya terlalu serius."
Itu benar, kalau tidak ada Tarrot, hidupnya hanya akan ada hitam dan putih.
"Aku bosan... Mau jalan-jalan?"
"Kau saja sendiri!"
"CK!"
Tarrot perlahan meninggalkan Daniel sendirian di kamarnya.
**
Tarrot memang seorang pengelana, dia senang menjelajahi tempat-tempat baru baginya. Dia sering bepergian keluar negeri. Ayahnya masih sangat sehat sehingga tidak mungkin kalau dia mendadak mewarisi Grand Duchy saat ini.
Istana Mulk ini sangat besar dan banyak ruangan kosong. Itu karena istana mendiang ibu kosong, juga banyak tempat kosong karena belum berpenghuni. Tapi, ada satu istana yang dulu kosong kini telah dihuni seseorang. Tarrot bisa melihat rambut abu-abu wanita tersebut. Badannya kecil, wajahnya juga kecil.
"Apa mungkin dia simpanan sang Raja?" Tarrot bertanya-tanya.
"Wah, ini semakin seru saja."
Dalam benaknya dia merencanakan sesuatu.
***
Kamalama juga sudah sampai, kali ini dia datang juga dalam penawaran kerjasama perdagangan import dan eksport untuk kemajuan bersama.
Dia selalu datang tidak pernah dengan tangan kosong. Selalu ada yang ditawarkan.
"Yang Mulia Ratu, saya akan menawarkan import kerajinan dari negara saya. Kemudian negara Yang Mulia juga bisa mengirim olahan makanan ke negara saya secara ekslusif."
Primora mendengarkannya dengan sangat baik.
"Tawaran Tuan sangat baik, kami akan segera mendiskusikan nya dengan para dewan negara."
Kamalama senang mendengarnya. Ratu Primora adalah orang yang enak diajak bicara dan berunding. Urusan perdagangan nya selalu dimudahkan, itu sebabnya ketika membayar pajak dan upeti pun dia tidak pelit.
"Saya dengar Yang Mulia Raja baru saja pulang dari peperangan di perbatasan."
"Benar."
"Situasi nya cukup sulit dari yang saya dengar , sehingga harus turun tangan sendiri."
Primora tersenyum saja. Karena kemenangan itu tidak hanya membawa namanya saja, tapi juga membawa wanita yang dia sayangi melebihi dirinya. Tidak, lebih tepatnya Primora tidak pernah disayang.
"Cerita tersebut sepertinya sudah diketahui oleh banyak orang ya?" Tanya Primora.
Kalau Tuan Kamalama saja mendengarnya, pastilah semua orang sudah mendengarnya. Apa mereka juga mendengar bahwa Raja juga pulang membawa simpanan? Primora merasa bahwa mukanya kini sedang dilempari kotoran.
Yang bisa dilakukan hanyalah pura-pura tidak tahu dan seolah itu bukan apa-apa.
"Yah, saya hanya mendengarnya dari mulut ke mulut ketika sampai di pelabuhan."
"Syukurlah kalau begitu, itu artinya mereka sangat menghargai Yang Mulia Raja atas perjuangannya."
Bohong, kalau Kamalama sendiri tidak mendengar desas-desus bahwa Raja telah terpincut wanita lain.
Kamalama sendiri penasaran, wanita seperti apa yang sudah membuat Raja sampai terpincut bahkan rela menduakan Sang Ratu.
Haremm di Kerajaan ini telah lama tidak digunakan karena sistem mereka berubah 100 tahun yang lalu. Bukan berarti pendahulu mereka tidak pernah memiliki selir. Tapi sejak 100 tahun yang lalu hukum telah berubah. Itu karena banyaknya wanita raja dan keturunan hanya akan berakhir dengan pertikaian.
Setelah berjalan-jalan sebentar untuk menyambutnya, Primora pamit untuk berpisah.
"Semoga Tuan Kamalama betah tinggal disini."
Kamalama tersenyum juga sebelum berpisah. Bahkan di matanya, Primora juga sosok Ratu yang sempurna .
Kecantikan dan kesempurnaan bukan jaminan bahwa laki-laki juga bisa tergoda oleh hal yang lain.
***
Malam sekali, Esme menunggu sang Raja. Tapi dia tidak kunjung datang. Membuat suasana hatinya buruk saja.
"Kemana sebenarnya Yang Mulia Raja ini."
Dia hampir uring-uringan. Daru lah korbannya. Mulai dari dibentak-bentak sampai dilempari barang.
Perangai Esme sangat buruk, dia tidak sabaran dan suka marah-marah. Setelah dia sadar dia akan meminta maaf pada Daru dan berdalih bahwa dia sedang hamil dan ini bawaan hormon saja.
Daru, hari ini pipinya tergores oleh pecahan piring yang dilemparkan nya ke arahnya. Piring itu tidak kena ke dirinya, melainkan ke tembok. Tapi sesampainya di tembok, piring itu pecah dan pecahannya terpental ke arah Daru.
"Daru maaf ya, aku tidak sengaja."
"Tidak apa-apa Yang Mulia."
Padahal dalam hatinya dia marah. Bagaimana mungkin dia mengabaikan luka di wajahnya. Wajah adalah serambi dari tubuh yang pertama dilihat oleh seseorang. 'Tidak apa-apa?' Dia sangat pandai bersilat lidah untuk menghindari kesalahan kan? Bahkan orang normal pun akan tahu bahwa posisi Daru tidak mungkin bisa marah-marah pada atasan.
"Syukurlah kalau kamu mengerti."
Mengerti apanya, kalau dia punya kekuasaannya, dia lagi sudah menjambak wanita satu ini. Kekesalan itu bersarang di hatinya. Seorang bawahan hanya bisa patuh.
setuju 👍
semoga ini bs bikin semangat othorr untuk up lg 😍😍😍😍
love se kebon thorr