Queen Mafia And Handsome Army

Hari terlihat sudah gelap, padahal sebelumnya Olive dkk berniat untuk pulang sebelum menjelang malam. Tapi karna insiden tadi membuat mereka pulang dengan hari yang sudah gelap.

Selama perjalanan pulang, Olive dkk masih terlihat cukup syok dengan kejadian tadi. Bahkan mereka rasanya masih tidak percaya dengan apa yang temui tadi.

"Liv, apa kamu beneran gak mau jadi Queen mereka?" Tanya Via Yuki tiba tiba sembari fokus

"Ya enggak lah. Itu sama aja kalo aku penjahat dong." Balas Olive yang duduk di kursi penumpang

"Tapi jadi mafia kayaknya asik juga. Banyak tantangan dan pastinya akan seru nantinya." Seru Via dengan entengnya seakan tak memiliki beban dalam setiap ucapannya

"Apa aku gak salah denger? Bisa bisanya kamu bilang jadi mafia itu asik. Serem mah iya." Tukas Olive yang tak mengerti jalan pikiran sahabatnya itu dan hanya di balas cengiran kuda dari Via

"Ehh... Itu ada yang ngikutin kita yahh." Seru Yuki tiba tiba melihat seperti ada yang mengikutinya dari kaca spion mobil, seketika Olive dan Via menengok kebelakang untuk memastikannya

"Itu bukannya Cakra yah. Aku paham banget postur tubuhnya." Ucap Olive menerka nerka saat melihat pengendara motor di belakangnya

"Ngapain dia ngikutin kita?" Tanya Via terheran

"Kamu berhenti dulu." Titah Olive pada Yuki

"Oke." Balas Yuki singkat kemudian dia menghentikan mobilnya di pinggir jalan

Saat mobil sudah berhenti, pengendara motor tersebut juga ikut menghentikan motornya di belakang mobil Olive. Seketika Olive dkk langsung turun dari mobil dan menghampiri pengendara motor itu yang tak lain adalah Cakra.

"Kenapa kamu ngikutin kami?" Tanya Olive sedikit kesal pada Cakra yang masih duduk di motornya sembari melepas helm yang di kenakannya

"Saya hanya ingin memastikan Queen aman dalam perjalanan pulang. Ini sudah menjadi tugas saya untuk melindungi queen." Ujar Cakra yang menyebut Olive dengan sebutan Queen

"Queen? Siapa yang kamu sebut Queen? Saya bukan Queen kamu." Seru Olive

"Itu mungkin sekarang, tapi bisa saja Queen berubah pikiran." Balas Cakra dengan santainya membuat Olive merasa kesal

"Saya tidak akan pernah berubah pikiran, Ngerti!" Seru Olive menekankan semua kata katanya sembari menunjuk dirinya sendiri

"Mending kamu berhenti ngikutin kita. Kita bisa pulang sendiri." Ucap Yuki yang sedari tadi hanya menyimak

"Iya bener. Kamu tahu sendirikan bagaimana kemampuan beladiri Olive. Jadi bisa di pastikan jika dia bisa jaga diri sendiri." Timpal Via

"Hmm... Iya sih. Tapi tetap saja, saya harus memastikan semuanya aman." Kekeh Cakra

"Iiiihhh... Terserah kamu aja. Males saya urusin kamu." Kesal Venus sembari mengepalkan kedua tangannya di hadapan wajahnya sendiri kemudian setelah itu dia kembali masuk kedalam mobilnya dan di ikuti oleh kedua sahabatnya

Melihat Olive yang kesal, Cakra justru malah tertawa kecil kemudian dia memakai helmya kembali dan mulai menyalakan mesin motornya untuk mengikuti Olive dkk.

Sesampainya di mansion Olive, mereka bertiga langsung turun dari mobil dan berbincang sebentar. Sedangkan Cakra berada di luar pagar dan juga sedikit jauh dari sana.

"Oohhh..... Ternyata dia anak orang kaya. Gak heran sih, mobilnya aja keren." Ucap Cakra membulatkan mulutnya saat melihat betapa megahnya mansion Olive dari kejauhan

"Liv, aku rasa, dia bakal ngikutin kamu terus deh." Ucap Yuki ketika melihat Cakra yang masih setia diluar pagar

"Biarin aja. Sampai dia bosen sendiri." Tukas Olive

"Ehh... Kalian baru pulang? Kenapa sampai semalam ini?" Tanya seseorang tiba tiba, seketika Olive dkk berbalik dan menatap orang itu yang ternyata adalah ibu dari Olive

"I-iya mom, tadi ada masalah sedikit." Jawab Olive sedikit gugup

"Masalah apa?" Tanya Okta lagi

"Itu tan, tadi ada Ma-... Aawww.." Ucapan Via terpotong karena tiba tiba saja kedua kakinya mendapat injakan dari Olive dan Yuki, karena memang Via yang berdiri di tengah tengah

"Maraton. Tadi sepanjang jalan banyak orang sedang lari maraton. Iyakan Yuk?" Potong Olive cepat yang tentunya berbohong sembari sesekali menatap Yuki dengan memberi isyarat tertentu

"Iya tan, Olive bener." Timpal Yuki

"Ohh.. Terus tadi kamu kenapa Via?" Tanya Okta terheran melihat Via yang merintih kesakitan

"Gak papa tan. Tadi kayaknya ada kecoa yang nginjek kaki Via deh." Balas Via dengan santainya dan juga tersenyum jail, seketika langsung mendapat tatapan tajam dari kedua sahabatnya, sedangkan yang ditatap hanya memasang wajah tak berdosanya saja

"Tante kira kenapa. Ya udah, mommy masuk dulu." Pamit Okta menatap Olive, anaknya

"Iya mom." Balas Olive tersenyum tulus

"Ishh... Enak aja kamu bilang kecoa." Tiba tiba saja Olive dan Yuki langsung mencubit lengan Via setelah kepergian Okta dari sana

"Kamu tuh kecoanya." Ketus Yuki

"Hehee... Ya gimana dong. Refleks aja nyebut itu, daripada nanti terbongkar kan." Balas Via dengan cengiran khasnya membuat mereka mendengus kesal

"Huufftt... Udah ah... Aku mau pulang dulu, capek banget aku tuh, besok juga kita harus sekolah kan." Ucap Yuki setelah menghembuskan nafasnya kasar

"Sejak kapan seorang Miyuki Helianthe yang terkenal badgirl jadi rajin berangkat ke sekolah." Seru Via berniat menjaili Yuki

"Sejak tadi, habis kesambet di air terjun. Puas?!" Balas Yuki sedikit ketus dan hanya dibalas cengiran dari Via

"Liv, aku pulang sekarang." Ucap Yuki yang kini menatap Olive

"Aku juga deh." Timpal Via

"Iya, kalian hati hati." Balas Olive

"Siap Queen." Jawab Via dan Yuki bersamaan sembari memberi hormat

"Sekali lagi panggil itu, aku panggang kalian berdua nanti." Ancam Olive tak terima di panggil 'Queen'

"Hehee... Peace."

Setelah itu mereka berdua segera masuk ke dalam mobil masing masing untuk pulang kr mansion karena hari semakin gelap.

Skip Esok hari...

Seperti biasa Olive dkk akan berkumpul di mansion Olive untuk berangkat ke sekolah bersama. Saat kedua sahabat Olive hendak memasuki mansion, tiba tiba saja mereka berpaspasan dengan seseorang yang mereka kenal.

"Eh.. Om Adam." Ucap Via dan Yuki karena ternyata orang tersebut adalah papahnya Olive yang bernama Adam

"Kalian pasti mau nyamperin Olive kan? Dia masih di dalam, bentar lagi juga keluar." Ujar Adam menebaknya dengan membawa tas untuk berangkat ke kantor

"Iya om." Balas Yuki

"Eh... Masih pagi kalian udah dateng aja." Seru seseorang yang tiba tiba datang kesana

"Pagi apanya? Ini malah kesiangan kali." Balas Yuki yang hanya di balas cengiran dari Olive

"Hufftt... Kalian ini. Selalu saja langganan terlambat ke sekolah." Celetuk Adam tiba tiba

"Hehee... Gak papa Dad. Lagian gak sering sering amat kok. Paling seminggu cuma lima kali." Ucap Olive dengan entengnya dan tanpa muka berdosanya

"Kamu ini aneh sekali. Seminggu lima kali terlambat. Kalian kan satu minggu cuma berangkat lima hari aja." Tukas Adam yang tak mengerti jalan pikiran anaknya. Padahal sekolahnya itu setiap hari sabtu dan minggu libur, jika Olive mengatakan cuma terlambat lima kali dalam seminggu, itu berarti dia terlambat setiap hari dong.

"Anak om emang aneh kali." Cetus Via tapi tak di hiraukan oleh Olive

"Ya sudah. Daddy berangkat kerja dulu. Kalian bertiga belajar yang rajin, jangan buat onar lagi." Ucap Adam

"Gak janji Dad." Seru Olive

"Oliveee..." Ucap Adam menatap anaknya intens

"Iya Dad, iya. Olive bakal belajar yang rajin, Oke." Ucap Olive yang mengerti arti tatapan ayahnya itu

"Gitu dong, ini baru anak Daddy." Ucap Adam tersenyum manis sembari membelai rambut Olive

"Iya Dad. Daddy hati hati di jalan." Ucap Olive tersenyum tulus dan langsung di angguki Adam

Setelah itu, dengan segera Adam masuk ke dalam mobil yang pintunya sudah di bukakan oleh sang supir. Melihat kepergian ayahnya, Olive dkk pun langsung memasuki mobil masing masing untuk berangkat ke sekolah.

**Bersambung...

...----------------...

Hallo Readers... Jangan lupa kasih Like dan Komentarnya yaa...

Salam manis dari author**...