Aku punya seorang anak perempuan, mereka mengira aku seorang janda.
Tapi......
jangan membuat soalah anda tau segalanya tentang saya - Bellvania jasmeen
Karena Cinta membuatku gila sehingga ingin mencari tau segalanya tentang anda - Andra Hanan Bratajaya
" aku janda" ucap belva
" aku ga peduli mau kamu janda atau enggak pun aku tetap mencintaimu " ucap andra
terimakasih sudah mampir
happy reading semua
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uchy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.12
Belva bangun tidur melihat silla sedang bermain boneka di sebelahnya,
" good morning mommy" ucap silla
" morning sayang" ucap belva memeluk silla
" silla udah mandi?" tanya belva, silla hanya menggeleng
" yaudah kita lets go mandi" ajak belva
setelah mandi mereka turun untuk sarapan
" morning oma , opa " ucap silla
" morning sayang " ucap mama langsung mencium kening silla
" ma kak daniel sama nasya mana ?" tanya belva
" ga tau bel coba kamu liat ke atas" saran mama
" yaudah aku ke atas dulu ya ma" ucap belva
belva sampai di kamar nasya dan mengetuk pintunya
" nas nas" terial belva namun tidak ada jawaban.
belva membuka pintu dan ia terkejut karena ia melihat nasya dan kak daniel tidur berpelukan. belva lalu mengambil hape nya dan memotretnya setelah itu membangunkan mereka berdua.
" dasar ya kalian berdua, bangun woy udah siang " teriak belva
" apa sih bel berisik tau " ucap nasya parau.
saat membuka matanya nasya terkejut karena sedang memeluk kak daniel.
nasya berusaha melepaskan pelukan kak daniel, karena saking gregetnya sama kak daniel belva langsung menjewer telinga ka daniel.
" ah ampun ampun ampun, lepasin bel sakitt tau " ucap kak daniel.
" biarin biar putus sekalian aja, dasar kakak mesum bangun cepet aku laporin mama sama papa loh " ancam belva
" iya iya ini bangunn, lepasin dulu tapi sakit ini" akhirnya belva melepaskan jeweranya.
nasya langsung berlari kw kamar mandi karena malu kepergok tidur berdua sama kak daniel.
" udah sana mandi kak, mama sama papa nungguin tuh dari tadi" ucap belva langsung berjalan keluar kamar
" iya iya tapi tunggu bel, jangan bilang sama mama dan papa yaa nanti kaka kasih apapun yang kamu mau deh yaa please" mohon daniel
" yakin apapun? " ucap belva daniel hanya mengangguk
" ok janji, buruan sana nanti keburu berubah pikiran lagi" ucap belva.
daniel langsung pergi ke kamarnya.
setelah beberapa menit
semuanya sudah berkumpul untuk sarapan.
" eh iya bel kamu kapan ke bali ?" tanya mama memecah keheningan.
" besok ma, aku titip silla ya" ucap belva
" iya sayang" ucap mama
" ngapain kamu ke bali bel?" tanya kak daniel
" yang jelas kerja ya bukan liburan" ucap belva .
" yaudah aku berangkat dulu yu nas , silla nanti sekolahnya dianterin om niniel ok?" ucap belva
" iya mommy " ucap silla
belva dan nasya berangkat ke kantor
di perjalanan
" kamu ngapain semalem sama kak daniel?" tanya belva penasaran
" nanti aja deeh ceritanya ya" ucap nasya
" yaudah ok nanti awas lo kalo ga cerita" ancam belva.
selang beberapa menit akhrinya mereka sampai.
\=\=\=
Seperti biasa selalu meminum kopi ketika tiba di kantornya.
tok tok tok
" masuk "
" ini dokumen keuangan bulan ini bos" ucap rio menyerahkan sebuah dokumen
" oh ya rio tolong ya untuk tiket pesawat ke bali saya mau duduk sebelahan sama nona Belva ok" ucap andra
" baik bos " ucap
setelah rio keluar andra memikirkan rencananya untul jalan berdua dengan belva.
" aku harus mastiin belva udah nikah atau belum "batin andra
andra melihat hapenya karena dari tadi terus berbunyi ada pesan masuk
📩bos hari ini nona belva pergi dari rumah sekitar pukul 8 pagi bersama temannya yang kemaren.
📩 nona belva sudah tiba di kantornya
sebenernya andra menyuruh anak buahnya untuk mengikuti belva.
\=\=\=
belva melamun memikirkan perkataan nasya kemaren di cafe.
" aku mungkin sudah memaafkanya tapi kenangan buruk masih menghantuiku, tadinya aku kira aku baik-baik saja, tapi hiks hiks seberapa kuat aku melupakannya malah semakin mengingat kejadian itu" ucap belva
setelah cukup lama melamun belva melanjutkan pekerjaannya, saking lamanya melamun belva tidak menyadari ada seseorang mendengarkannya di balil pintu ruangannya.
" sampai kapan kamu begini bel, kaka sedih liat kamu kaya gini " ucap seseorang itu yang ternyata kak daniel.
kak daniel berniat mengajaknya makan siang bersama. setelah cukup lama di depan pintu akhirnya daniel mengetuk pintu dan masuk.
" eh kaka ngapain kesini kak?" tanya belva karena terkejut melihat kak daniel
" cuma liat kamu kerja aja bel" ucap kak daniel langsung duduk
" harusnya kaka yang disini bukan aku " ucap belva
" ya kan kaka ngurus perusahaan papa yang di sana dan yang disini sama kamu aja" tutur daniel
" iya deh iyaa males debat ah" ucap belva
" yey orang kamu yang mancing duluan" ucap daniel
" oh iya bel kita makan siang di luar yu udah lama kaka ga jalan bareng kamu" ajak daniel
" oke ka setuju tapi sebentar ya ini tanggung sedikit lagi" ucap belva.
" iya santai aja kaka juga baru dateng kok"
" kaka ga nanya gitu nasya kerja di bagian apa ?" pancing belva
" hehe katauan ya kalo mau nanya itu" ucap daniel cengegesan
" ketahuan lah, kaka kan ga bisa bohong sama aku, nasya kerja di bagian keuangan kak". terang belva
" oh emang cocok sih ngurus keuangan dia" ucap daniel
" aduh roman-romannya bentar lagi ada yang jadian nihh" sindir belva
" bukan roman-romannya malah udah jad.." daniel langsung diam tidak melanjutkan omonganya
" serius kak ? kenapa ga bilang sihh" teriak belva
" biasa aja bel ga usah teriak- terial juga kali" kesal daniel
" iya iya gimana ceritain dong kak kepo nih" ucap belva
" nanti ceritanya kalo kamu udah selesai kerja" ucap daniel
" iya iya , eh kak hampir lupa silla di jemput siapa dong ?" ucap belva
" oh tadi udah kak jemput diajakin kesini malah ga mau katanya mau main sama mama" ucap daniel
" oh sukur deh kirain kaka lupa jemput, bentar lagi kelar ini kak sabar yaa" ucap belva