Rayana adalah seorang gadis ceria, dan juga ramah.
Namun saat itu entah kenapa Rayana tiba-tiba bisa dikejar oleh rentenir, dan bukan itu saja Rayana juga diteror oleh orang-orang pinjol mereka meminta agar Rayana membayar hutangnya jika tidak mereka mengancam Rayana dengan menyebarkan datanya dan juga foto-fotonya yang sudah mereka edit sekian rupa.
Pada akhirnya Rayana bertemu dengan Felix Mahendra seorang pemuda seorang CEO di perusahaan ternama, CEO muda dan terkenal cuek tak tersentuh, namun karena kakek Felix terus-terusan mendesak Felix untuk menikah, akhirnya Felix pun bertemu dengan Rayana dan mereka pun menikah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinda_Cahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jadi Pacar Pura-Pura
"Saya langsung saja keintinya ya!" seru Felix.
"Saya akan menolong kamu untuk KEDUA KALINYA," ucap Felix dengan penuh penekanan di kata KEDUA KALINYA.
"Tapi kali ini saya akan benar-benar menagih janji kamu yang kamu katakan tadi ingin melakukan apapun asal saya menolong kamu," sambung Felix.
"Iya tuan, saya akan lakukan apapun itu asal tuan menolong saya kali ini, saya benar-benar tidak punya uang tuan, apa lagi saya baru di tipu," ucap Rayana yang terlihat masih memohon kepada Felix.
"Baiklah saya pegang janji kamu, dan saya akan bayar tagihan kamu dulu baru saya jelaskan apa yang harus kamu lakukan," ucap Felix yang akan melangkahkan kakinya mendatangi pelayan itu.
"Aduh, habis lah gue, pasti dia itu pria hidung belang yang akan menagih janjinya...." batin Rayana yang kini malah terlihat takut.
"Pasti dia mau ngajakin gue cek in dan puasin dia, laki-laki kan gitu, tapi... tapi gue benar-benar gak bisa melakukan apapun daripada gue di penjara gara-gara Boby, mending gue puasin aja tuh cowok, biar gue bisa balas dendam sama Boby, berani banget dia mempermalukan gue kayak gini, bikin hidup gue tambah masalah aja, mana urusan sama orang-orang pinjol dan rentenir itu belum beres," gerutu Rayana dalam hatinya yang benar-benar merasa kesal dengan Boby.
"Kamu masuklah kedalam mobil, kita cari tempat untuk mengobrol," ajak Felix.
Rayana pun masuk kedalam mobil, namun bukan di bangku depan, ia duduk di belakang.
"Kenapa kamu duduk dibelakang?" tanya Felix yang suaranya terdengar datar.
"Terus saya duduk dimana tuan?" tanya Rayana kembali tanpa rasa bersalah.
"Apa kamu kira saya ini supir kamu?" tanya Felix dengan ketus.
"Turun!" perintah Felix.
"Tadi katanya masuk kedalam mobil, sekarang malah disuruh turun, gak jelas banget," gerutu Rayana yang kesal dengan Felix.
"Saya memang suruh kamu masuk kedalam mobil, tapi duduk didepan! kamu kira saya supir dan kamu nyonya saya apa? enak banget kamu duduk dibelakang saya jadi supir kamu!" Kini Felix yang menggerutu, mengomeli Rayana.
"Oh duduk didepan, bilang dong dari tadi, saya kan gak tahu," timpal Rayana yang menanggapi ucapan Felix tanpa rasa bersalah.
Rayana pun duduk didepan dan Felix duduk dikursi kemudi, entah kemana Felix membawa Rayana, Rayana kali ini benar-benar pasrah.
"Aduh, apa dia memang mau bawa gue... masa iya seharga satu juta setengah," batin Rayana yang ingin menangis.
"Aduh mikir apaan sih gue, gak, gak, yakinkan diri lo kalau pria ini orang baik," batin Rayana kembali yang mencoba berpikir positif tentang Felix.
Kini Felix dan Rayana sampai disebuah danau, dan mereka saat ini sedang duduk di tepi danau menikmati keindahan danau.
"Tuan, kenapa anda mengajak saya kesini? udah kayak orang pacaran aja," celetuk Rayana.
"Memang saya mau ajak kamu pacaran," ucap Felix tanpa basa basi.
Rayana yang mendengar ucapan Felix pun terkejut, Rayana membulatkan kedua bola matanya dan mengangakan mulutnya.
Felix yang merasa ucapannya terlalu ambigu pun mengusap wajahnya dengan kasar.
"Maksud saya, saya mau ajak kamu pacaran pura-pura... kamu jadi pacar pura-pura saya," ucap Felix yang menjelaskan kepada Rayana agar Rayana tidak salah paham dengan Felix.
Rayana menyipitkan kedua matanya, ia sedang mencerna ucapan Felix.
"Kok jadi pacar pura-pura tuan?" tanya Rayana yang memang belum tahu apa-apa.
"Jadi maksud kamu, kamu mau kita pacaran benaran? JANGAN HARAP!" ucap Felix dengan penuh penekanan.
"Ck, ternyata anda itu tingkat percaya dirinya sangat tinggi sekali!" cibir Rayana.
"Maksud saya, kenapa tuan...."
"Tunggu-tunggu." Belum sempat Rayana menyelesaikan ucapannya Felix menyela ucapan Rayana.
"Ada apaan sih tuan?" tanya Rayana.
"Kamu jangan panggil saya tuan, kamu bukan bawahan saya dan saya bukan bos kamu," ucap Felix.
"Terus saya harus panggil apa dong?" tanya Rayana.
"Panggil Felix aja, nama saya Felix," jawab Felix.
"Ohhh... baiklah, saya akan manggil kamu Felix," ucap Rayana.
"Nah itu kedengaran lebih bagus," ucap Felix.
"Tadi kamu mau mengatakan apa?" tanya Felix yang ingin mendengar apa yang ingin dikatakan Rayana.
"Ah iya, maksud saya gini, kenapa kamu mau menjadikan saya pacar pura-pura? kenapa enggak orang lain?" tanya Rayana.
"Karena kamu itu perempuan yang bisa saya manfaatkan, kalau cari perempuan yang mau jadi pacar pura-pura saya kan gak ada yang mau," jawab Felix dengan menjelaskan kepada Rayana.
Rayana meantap wajah Felix dengan intens.
"Kamu enggak jelek-jelek amat, ya bisa dibilang ganteng lah, kok gak ada yang mau jadi pacar kamu, walau cuma pura-pura?" tanya Rayana yang kini memegang dagu Felix dan mengarahkannya kekiri dan kekanan.
"Astaga, cewek ini benar-benar tidak sopan! apa dia tidak tahu siapa saya!' gerutu Felix dalam hatinya yang rasanya ingin sekali menenggelamkan Rayana kedasar lautan.
"Tapi baguslah dia gak tahu siapa saya, kalau dia tahu pasti dia tidak mau jadi pacar pura-pura saya, pasti dia ingin memeras saya kalau dia tahu kalau saya ini siapa," pikir Felix.
"Ck, saya memang tidak jelek, bahkan ketampanan saya ini diatas rata-rata, cewek-cewek gak akan ada yang mau sama saya jadi pacar pura-pura, mereka akan meminta saya menjadi pacar sungguhan mereka," jelas Felix dengan kenarsisannya.
Rayana memajukan bibir bawahnya bibir bawahnya seperti tak yakin dengan ucapan Felix.
"Zaman sekarang, orang ganteng itu banyak belok, makanya mereka susah cari pacar lawan jenis, karena mereka tidak ada ketertarikkan dengan seorang wanita, apa lagi wajah opa-opa seperti ini, paling banyak yang gak beres, " ucap Rayana yang memegang dagu Felix sekali lagi, dan melihatnya kekiri dan kekanan.
"Astaga, ternyata wanita yang baru saya kenal aja bisa mengatakan hal itu, sepertinya saya memang harus membuktikan kalau saya ini normal, hanya saja belum ketemu yang cocok sesuai kriteria saya," batin Felix yang merasa kesal dengan ucapan Rayana.
"SAYA NORMAL!" ucap Felix penuh penekanan.
"Sudah lah kamu gak usah sok tahu tentang saya, sekarang saya tanya sama kamu, kamu mau enggak jadi pacar pura-pura saya, atau kamu harus ganti uang saya 10 kali lipat," ucap Felix dengan menatap tajam Rayana.
Rayana yang mendengar ucapan Felix pun mengangakan mulutnya kembali dan membulatkan matanya.
"Apa!" pekik Rayana yang terkejut mendengar ucapan Felix.
Untung saja didanau itu tidak terlalu ramai orang, ada pun orang jaraknya lumayan jauh.
Felix yang mendengar pekikkan Rayana pun mengusap telinganya karena telinganya.
