NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pewaris

Kembalinya Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Kebangkitan pecundang / Diam-Diam Cinta / Bepergian untuk menjadi kaya / Bullying dan Balas Dendam / CEO Amnesia / Persaingan Mafia
Popularitas:59.2k
Nilai: 5
Nama Author: enny76

Zidane Alvaro Mahesa adalah pewaris ketiga dari kelurga terkaya di Asia Tenggara Reno Mahesa, yang menempuh pendidikan di Inggris. Pria tampan dan cerdas ini telah salah pergaulan hingga berakhir menyedihkan. Demi mendapatkan hukuman dari sang Daddy, Zidane di asingkan untuk mendapatkan pelajaran.

Hidup tanpa keluarga dan tidak memiliki aset apapun membuat Zidane merasa sendiri. Hingga ia bertemu dengan sekelompok genk yang menjerumuskan dirinya semakin dalam dan menuju jalan kematian.

Zidane harus menjalani hidupnya penuh kesialan, tuduhan atas pembunuhan dan pemerkosaan seorang gadis telah membuatnya masuk kedalam jeruji besi. Berbagai siksaan dan intimidasi ia peroleh. Hukuman mati telah menanti, Namun Zidane tidak tinggal diam.

Berhasilkah sang pewaris membalas dendam pada orang-orang yang telah membuatnya menderita?

Yuk ikuti kisah selanjutnya, ada juga kisah-kisah romantis anak-anak Reno yang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu buta

Siang itu Savira sudah bersiap-siap untuk pergi ke Mall bersama Arabella. Namun, Arabella sedang tidur nyenyak, sejak tadi anak itu rewel dan baru saja tidur.

"Mom, aku mau bangunkan Ara tapi nggak tega. Sedangkan aku di kasih waktu pergi hanya tiga jam oleh kak Vano.

"Tidak usah di bawa Ara nya, dia baru tidur. Kalau di bangunkan takut rewel dan kamu tidak bisa belanja."

"Tapi, kalau dia bangun, takut nyariin."

"Nggak apa-apa, nanti mommy ajak main ke danau."

"Ya sudah kalau gitu, aku berangkat dulu ya."

"Iya, hati-hati di jalan."

Savira keluar dari mansion dan masuk kedalam mobil. Mobil SUV melaju dengan cepat menuju Mall di kota jakarta. Setengah jam kemudian mobil masuk kedalam Mall Galaxy dan terparkir di basement.

Savira mulai berjalan-jalan dan perintahkan sang bodyguard yang berada di mobil satunya agar tidak menjaganya terlalu dekat, Sebab takut orang-orang di sekitar Mall akan curiga.

Savira masuk kedalam galeri khusus anak-anak balita. Berbagai kebutuhan dari usia 0-10 tahun semua ada disana.

"Aku mau belikan apa buat si kembar? Semuanya sudah di beli semua oleh kak Vania." Savira bergumam sambil terus pilih-pilih hadiah apa yang cocok. Tak lama kemudian, suara ponsel berdering. Cepat-cepat Savira meraih benda pipih dari dalam tas nya.

Itu adalah Vidio-call dari suaminya. Savira menggeser tombol warna hijau dan terlihat wajah tampan sang suami.

"Iya kak!

"Kamu sudah di Mall?

"Sudah kak! Tapi Ara tidak ikut, tadi masih tidur. Tumben seharian rewel terus, kata mommy jangan di bangunkan."

"Ya, sudah jangan lama-lama di Mall, langsung pulang ya."

Savira mengerucutkan bibirnya "Kakak, aku baru ajah sampai, barangnya ajah belum ketemu. Aku bingung mau berikan kado apa buat kak Vana? Keperluan si kembar sudah ada semua."

Vano terkekeh, terlihat ia sangat gemes dengan wajah cantik istrinya "Kenapa tidak beli perhiasan ajah?"

"Tapi kak, kita kan belum tahu Anak kembar kak Vania laki-laki atau perempuan?"

"Kalau masih bayi di beri perhiasan tidak apa-apa, gelang kaki juga bagus." Vano memberikan ide.

"Nah itu juga bagus kak? Boleh juga ide kakak. Ya sudah aku akan ke toko perhiasan."

"Kalau ada perhiasan yang kamu suka, beli ajah sayang."

"Perhiasan ku sudah banyak kak, hadiah dari mommy, Daddy, kak Vania dan juga kakak. Koleksi perhiasan ku sudah satu kotak."

"Iya, iya kakak tahu."

"Hanya satu perhiasan yang berharga dalam hidupku dan tidak akan pernah aku lepas."

Vano mengernyit "Ohya? Perhiasan apa itu sayang?"

"Ini kak! Savira menunjukkan jari manisnya. Sebuah cincin putih bertahta kan berlian.

"Cincin nikah?" Vano tertawa kecil. "Terima kasih my wife, sudah menghargai pemberian ku."

"Harus donk, kakak adalah suamiku dan ayah dari anak-anak ku kelak."

"So sweet banget si sayang. Kalau deket udah kakak peluk sambil di ciumi." ucap Vano sambil merentangkan kedua tangannya, Namun apa daya, ia hanya bisa menatap istrinya di layar ponsel.

Savira tergelak dan suasana hatinya sedang berbunga-bunga. Setelah menikah dengan cinta pertamanya sekaligus kakak angkat. Kehidupan Savira berubah dratis. Ia lebih ceria dan bahagia, pemikirannya juga lebih dewasa, Savira juga seorang istri yang patuh dan penurut.

"Ya sudah kak,.aku ke toko perhiasan dulu, kalau terus ngobrol sama kakak, waktu ku habis buat refreshing ke Mall." pungkas Savira

"Ingat ya dek, matanya nggak boleh lirk sana lirik sini." Vano memperingati sang istri

"Oke my husband."

"Love you my wife.."

"Love you to." balas Savira dan mengakhiri panggilan telepon.

Savira berjalan ke galeri perhiasan yang berada di lantai tiga. Seorang pelayan galeri menyapa dengan ramah.

"Ada yang bisa saya bantu kak?

"Saya ingin perhiasan gelang kaki kembar, dua buah."

"Ada, sebelah sini kak."

Savira memilah-milah gelang kembali yang terbuat dari emas murni putih. Setelah cocok ia belinya, tak lupa Savira membelikan satu set perhiasan anak kecil untuk Arabella.

Usai membayar dengan black card Savira keluar dari galeri dan masuk kedalam butik. Ia membeli berapa setel lingerie dengan corak dan warna berbeda. Meskipun di dalam lemarinya sudah penuh dengan pakaian dinas berbagai model. Savira tetap membelinya untuk gonta-ganti dan menyenangkan hati suaminya.

Usai belanja berbagai macam pakaian dinas dan tak lupa membelikan pakaian untuk anak sambungnya, baju buat sang mommy dan baju hamil untuk Vania. Savira begitu adil membelikan untuk kelurganya, kecuali para kaum pria yang tidak ia belikan, karena takut seleranya tidak cocok. Savira keluar dari galeri pakaian yang menjual barang-barang branded. Tiba-tiba ada yang memanggil dari belakang punggung nya.

"Savira....!"

Wanita itu menoleh dan ada tiga orang berjalan menghampirinya.

"Savira apa kamu lupa dengan kami?

Savira mengamati satu-persatu dua orang pria dan satu wanita.

"Saras, Yoga dan ini siapa?" tanya Savira, langsung mengenali.

"kakak ku Alex baru pulang dari Sidney.'

"Ohh, kukira calon suami mu." goda Savira.

"Lama kita nggak bertemu." Savira dan Saras saling berpelukan erat dan berjabat tangan dengan Yoga dan Alex.

Saras dan Yoga adalah teman saat di sekolah SMA dulu. Mereka mencari kafe siap saji untuk mengobrol. Ketiganya saling bercerita kabar masing-masing. Tanpa Savira sadari ponselnya terus berdering sejak tadi. Ia asik bersenda-gurau hingga telepon dari Vano tidak di angkat.

Sementara di kantor Mahesa grup, Vano tampak kesal. sebab sudah 20 kali pangeran telepon Safira tidak mengangkatnya. Akhirnya ia menghubungi salah satu bodyguard yang ikut bersama Safira.

"Dimana istri ku? Sejak tadi tidak angkat telepon!"

"Sedang berada di cafe tuan, dia sedang bersama teman-temannya."

"istriku di cafe bersama teman-temannya?

"Iya tuan."

Savira tidak bilang ingin bertemu dengan teman-teman nya. Gumam Vano

"Kirimkan vidionya, sekarang! Perintah Vano

"Baik tuan!"

Tak lama kemudian sebuah Vidio masuk ke dalam ponsel Vano.

"Siapa dua orang pria itu?" pekiknya, dada Vano bergemuruh, rasa cemburu mulai terlihat di wajahnya yang datar tanpa ekspresi.

Salah satu pria itu terus menatap Savira tak berkedip. Kekesalan Vano semakin meledak, akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan perusahaan dan menjemput istrinya. Vano bukan hanya suami yang posesif, tapi juga pencemburu.

Vano keluar dari ruangan kerjanya, sang sekertaris yang duduk di depan ruangan CEO, melihat Vano melangkah pergi, dengan cepat ia mencegah nya.

"Tuan maaf, sebentar lagi akan ada meeting dengan PT Angin ribut."

"Batalkan saja!" cetus Vano dingin, ia berjalan tanpa menoleh. Auranya begitu mencekam dan menakutkan

Nanti di sambung kisah Zidan ya. Ikuti terus kelanjutannya dan jangan lupa terus komen-komen, agar Bunda semakin semangat menulisnya 💪💪😍

💜💜💜💜

1
Dew666
🌼
Foeah
Awas aja kl tau kebenarannya ttg alvaro jangan muntah darah kau fellicia
Akankah Marissa pilihan terakhir alvaro nantinya
Lanjut bunda author
Masih slalu menunggu upnya yg slalu bikin penasaran🙏🏻🥰
Call me Vi
Felly nanti ketika Zidane SDH kembali menjadi org sukses kamu pasti mengemis ingin balikkan lagi...tunggu saja saat² penyesalanmu akan tiba😄semangat up bunda ...sehat² trs💪
Sri Rahayu
Felly...Felly....kamu blm tau siapa Varo gimana keluarganya....Zidane uda kaya raya dari lahir, salah besar kamu bilang Zidane uda miskin 🤪🤪🤪...lanjut Thorr
Dartihuti
Belum tahu aja lo ya klrg Zidane sebenarnya...beli pabriknya ja sanggup tu tunggu ja penyesalanmu,dasar cewek gk tahu diri...
Zainab Ddi
ya belum tahu aja Alvaro tuh lg dihukum Daddy nya Krn boros semoga jodoh dengan Marissa zidan
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
belum tau aja siapa Alvaro yg sesungguhnya 😏
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Tapi kenapa
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
untuk skrg memang miskin tapi nanti kalau dia bnr² udh kaya pasti kau akan menyesal feli
Rhodhiyatul Umazza
gemes aku dengan yang namanya benalu 🤭sabar risa kelak kamu akan bahagia dengan alvaro ,jodohkan risa dan varo bun
Rahma Utami
bagus
༄༅⃟𝐐Vita Shafira𝆯⃟ ଓε💞🌏
kamu belum tau aja Felly,siapa Alvaro sebenarnya
Irma Juniarti
siapa bilang Zidane miskin,tapi memang untuk sekarang dia lagi miskin itu pun karena orang tuanya ingin Zidane bisa menghargai harta dan tak berpoya2 dan menghamburkan yg tidak jelas dan bermanfaat.
Irma Juniarti
gayamu sok perhatian.
Irma Juniarti
dasar saudara tiri tak tau di untung.
Irma Juniarti
paling si saudara dan ibu tiri Marissa yg ambil.
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Pk topeng tuh 😏
Sugiharti Rusli
memang ada kontradikrif sih diantara kedua saudara tiri ini, si Felly sepertinya terbiasa mendapatkan segalanya dengan mudah, Marissa kebalikannya
Sugiharti Rusli
apa karena Rissa ga mau terlihat menonjol kalo dia anak seorang walikota tuh
Sugiharti Rusli
padahal si Marissa bisa memakai fasilitas dari ayahnya, tapi dia menolak keras, apa yqh alasannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!