Sudah di zaman kapan ini masih ada kata "dijodohkan"....
Wah.... ternyata orangtua ku masih sejadul itu, dan juga kenapa coba harus aku???
Abang dan juga kakak ku bahkan adik ku memilih pasangan hidupnya masing-masing...
"Ya Bu nanti aku pulang untuk makan malamnya''..." gitu dong anak ibu" jawab ibu diseberang telpon...
Bagaimana kisah cinta Naira apakah jadi berjodoh dan bahagia????
Yuk baca ceritanya.....
Maaf y masih karya pertama...
Mohon kritik yang membangun dan yang baik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nelis Rawati Siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Setelah perkenalan
Sore yang cerah. Naira akan pulang ke kos kosan lagi, setelah acara perkenalan kemarin selesai. Naira paling suka kalau sudah pulang begini karena Ibu akan membawakan bekal lauk untuk Naira ada sambel teri kacang tanah, dendeng sapi cabe ijo dan ayam goreng bisa untuk lauk 3 hari kedepan.
Sebelum berangkat Naira berpamitan kepada Ibu dan berkata, "Bu masih ada waktu lho kalau mau batalin perjodohan ini Naira ikhlas kok Bu seandainya gak jadi". Naira mencoba peruntungan siapa tahu Ibunya berubah pikiran.
"Itu mah maunya kamu bukan karena kamu ikhlas menerima pembatalan, kamu memang gak mau", Ibu menjawab setengah kesal. Bapak yang berdiri disamping Ibu menengahi, "sudah Naira jangan buat Ibu kesal kamu pulang hati-hati dijalan dan kabari kami ketika telah sampai. Masalah perjodohan itu gak bisa dibatalkan lagi Naira, kamu jaga kesehatan ya".
Naira pun mengangguk lesu. Setelah menyalami kedua orangtuanya Naira pun bergegas naik masuk kedalam mobil Naysila. Hari ini Naira nebeng mobil Naysila berhubungan Bg Nabil tadi pagi sudah pulang duluan.
Waktu berjalan tanpa bisa kita hentikan. Kita sebagai manusia hanya mengikuti waktu yang berjalan dan mengisi dengan hal-hal yang bermanfaat begitu juga Naira. Menjalani hari-harinya seperti biasa. Bekerja dan pulang. Hari ini Naira amat sibuk berhubung akan mendekati akhir bulan. Dari tadi bolak balik lihat laporan takut ada yang tak terhitung karena nanti akan berpengaruh di laporan bulanan.
Setelah satu jam berkutat dengan laporan ditemani oleh Dita.
"Naira kamu dengar gosip nggak?". Aku menoleh kearah Dita.
"Gosip apa?".
"Iben putus dengan pacar posesifnya anak produksi itu, kata Iben sich dia udah gak tahan dengan posesifnya selain karena dia suka sama seseorang".
"Terus hubungannya dengan kita apa Dita?", Naira bertanya.
"Ihhh kamu pura-pura gak tahu ya. Tentu ada dong, kan kamu yang disukai sama Iben", Dita berbisik. Aku hanya tertawa kecil.
"Udah ahh fokus 5 hari lagi akhir bulan", Naira mengalihkan pembahasan Iben. Naira melihat jam dinding sebentar lagi istirahat, "makan dimana kita?", Naira bertanya. Belum sempat Dita menjawab telpon dimeja Naira berdering.
"halo dengan Ibu Naira", suara diseberang
" Ya pak ada apa?", Naira menjawab
" Bu ini ada box makan siang atas nama ibu, tolong dijemput ya Bu",
" Baik pak bentar lagi saya kesana", Naira pun menutup telponnya dan meletakkan gagang telepon.
"Siapa yang ngirim box makan siang ya Dita?". Dita menggendikkan bahunya.
"Wih dapat fans baru Naira". Tanpa menghiraukan olokan Dita Naira pun beranjak pergi untuk mengambil box makan siangnya.
"Kamu tetap disini dulu ya kita makan sama aja".
Naira pergi berjalan keluar ruangannya menjemput box makan siang ke pos satpam.
Sementara itu disebuah perusahaan bernama Syakara Advertising, Bima pun mau bersiap siap untuk pergi makan siang namun tiba-tiba handphonenya berdering.
"Hallo, assalamualaikum Bunda, ada apa Bunda?".
"Bima weekend ada acara nak?", Bunda bertanya diseberang telpon. Bima merasa akan terjadi sesuatu.
"Nanti weekend ajak Naira keluar sekalian memilih cincin kawin serta fitting baju. Fitting baju hari Minggu. Cincin kawinnya hari Sabtu aja Bim. Ajak Naira biar makin akrab kalian. Nanti Bunda kirim nomor Naira ke kamu".
"Baiklah Bun", sahut Bima. Bima menatap layar ponselnya yang menunjukkan daftar kontak Naira. "Dapat jackpot kamu dari tadi lihatin layar handphone", Doni masuk dengan menenteng makan siang buat mereka berdua. Bima tersenyum, "makan yuk udah lapar aku",ajak Bima.
Sesampainya di ruangannya Naira membuka Lunchbox yang ternyata ada 2. Dia melihat diatas box ada tulisan dari seseorang.
Jangan lupa cuci tangan dan baca doa sebelum makan. Semoga kau suka dari 🥁. Naira menghela nafas mengetahui siapa pengirimnya. Naira mengajak Dita makan diruang khusus mereka makan.
"Dari siapa Nai box makan siangny?" Dita mode kepo.
"Nih kamu baca aja sendiri", Naira menyerahkan kertas kecil pengirim Lunchbox . Dita terkejut dan hampir saja berteriak kalau saja Naira tidak membekap mulutnya.
"Ternyata sweet juga y Iben itu Naira". Setelah makan siang mereka kembali ke ruangan masing-masing. Masih ada waktu 10 menit lagi sebelum jam waktu istirahat berakhir. Naira hendak bermain game namun itu teralihkan ketika ada chat dari seseorang.
Halo, ini Bima . Naira besok kamu ada waktu buat ketemu. Mau nyari cincin kawin kata Bunda.
Mas besok saya ada lembur pulangnya habis Maghrib, balas Naira.
Hari Sabtu kamu bisa?, Bima membalas chat
Bisa mas jam 3 saya sudah free, Naira membalasnya.
Baiklah kita ketemuan di Mall Center P*** jam 4 ya.
Baiklah