Trio M.A.E

Meskipun Vivienne merengek, merajuk, membuat ulah di kampus, di lokasi pemotretan, di perusahaan dan apartemen, Jammie tetap dalam pendiriannya untuk tetap seminggu tidak mengawal nonanya yang super manja, reseh dan caper meskipun menggemaskan.

Kini usai seminggu tidak bertemu dengan nonanya, Jammie pun mendatangi apartemen Vivienne. Tanpa Vivienne tahu, Jammie merubah penampilannya.

Vivienne sudah bersiap untuk kuliah meskipun dengan hati sebal harus bersama Saki si robot. Mending aku punya Tachikoma, lebih lucu!

( Tachikoma itu robot laba-laba yang ada di anime Ghost in The Shell )

"Haaaahhhh, another day with robot!" keluhnya. Vivienne mengambil kotak bekalnya dan ranselnya lalu membuka pintu apartemennya.

Mata biru Vivienne mengerjap tidak percaya.

"Jammie?"

"Halo nona Vivienne," cengirnya.

"Rambutmu kenapa?"

***

Jammie Arata

Vivienne tak henti-hentinya memandang rambut baru Jammie yang bewarna biru mirip dengan warna matanya.

"Kamu kesambet apa kok ganti warna rambut? Memang mas Alex kasih ijin?" tanya Vivienne.

"Ganti suasana nona. Kan sudah seminggu nona tidak melihat saya," cengir Jammie sambil menyetir mini Cooper hitam itu.

"Kamu jadi beda deh!"

"Nona bikin ulah apa saja selama saya tidak mengawal anda?"

"Buanyaaaakkk!" jawab Vivienne bangga. "Semua gara-gara kamu!"

"Kok gara-gara saya?"

"Iya! Kalau ada kamu kan kebar-baran ku bisa aku salurkan ke kamu!"

Jammie hanya diam. Kukira seminggu aku tinggal bakalan anteng, berubah ... Ternyata masih tetap saja!

***

Vivienne masuk ke kelas dengan hati bahagia. Mood booster nya sudah datang jadi dia bisa mengikuti kuliah dengan tenang.

Hari ini ada pop quiz lagi dan Vivienne pun bisa menjawabnya dengan sempurna sampai dosennya yang membuatnya kemarin menjadi orang bodoh sehari bingung melihat perubahan mahasiswi nya. Bahkan gadis itu bisa menyelesaikan pop quiz dengan sempurna.

Vivienne tersenyum bisa kembali menjadi dirinya lagi.

***

Jammie merasa merinding melihat nonanya senyum-senyum sendiri. Apa tadi berangkat lupa baca doa pergi ya jadi kayak gini? Kalau aku bacain ayat kursi ngaruh nggak ya?

"Kamu kenapa Jambret?" tanya Vivienne.

"Nona Vivienne yakin baik-baik saja?" tanya Jammie hati-hati.

"Baik-baik saja. Kenapa?"

"Soalnya nona senyum-senyum sendiri. Kalau saya bacain ayat kursi ngaruh nggak ya?" Jammie menatap polos ke Vivienne.

Wajah Vivienne berubah menjadi merah menahan marah. "Jambreeeettt! Lu kira gue itu setan apa yaaaa! Sampai dibacain ayat kursi? Nggak sekalian lu ruqyah?"

Jammie hanya nyengir.

BUGH!

"Adduuhhh!" Jammie mengusap-usap bahunya yang dipukul Vivienne.

"Jammie Durjanaaa!" teriak Vivienne kesal membuat beberapa mahasiswa melihat ke arah cewek bule yang sedang marah-marah itu.

"Apa lihat-lihat!" bentak Vivienne sambil berjalan lebar-lebar menuju mobilnya.

"Jambreeeettt! Cepetan buka mobilnya!"

Jammie hanya diam dan memencet remote mobil. Begitu mobil tidak terkunci, Vivienne masuk ke dalam mobil dengan wajah masam.

Jammie hanya tersenyum tipis lalu masuk ke kursi pengemudi dan menyalakan mobilnya.

"Kita mau kema..."

"PULANG!"

"Baik nona." Jammie pun membawa mini Cooper itu keluar dari kampus.

***

Vivienne masuk ke dalam apartemennya dengan melempar tas ranselnya sembarangan lalu masuk ke dalam kamarnya dan membanting pintunya keras.

Jammie hanya mengelus dadanya. Ternyata dia serius marah dibilang begitu. Lalu pria itu tertawa. Ternyata dia kangen juga membuat nona bungsu keluarga Pratomo marah-marah.

Duh pukulannya kok makin mantap ya. Ampun deh nona manja satu itu!

Jammie lalu ke dapur dan menyiapkan makan siang untuk nona bar-barnya.

***

Vivienne masih harus menetralisir amarahnya.

Beraninya Jambret mau bacain aku ayat kursi! Kayaknya dia saja yang harusnya aku lempar pakai kursi!

Vivienne lalu masuk kamar mandi dan memutuskan untuk mandi serta berkeramas agar otaknya dingin.

Setelah selesai dengan rambut masih setengah kering, Vivienne pun keluar kamar dan mencium harum bau masakan.

Jammie masak?

"Masih marah nona?" tanya Jammie dengan tersenyum manis.

"Masih!"

"Ayo makan dulu. Saya buatkan masakan Korea."

Vivienne melihat makanan yang dibuat Jammie membuatnya auto ngiler.

"Itu ilernya awas jatuh!" goda Jammie yang mendapatkan tatapan tajam gadis itu.

"Jammie cerewet!" umpatnya.

"Ayo dimakan, jangan marah-marah."

Vivienne pun mengambil sendok dan sumpit lalu menyuapkan bimbimbap itu ke dalam mulutnya.

Wajah Vivienne sumringah karena masakan Jammie enak sekali. "Ini enak Jammie!"

Jammie tersenyum. "Syukurlah kalau nona suka. Jadi jangan marah-marah lagi ya."

Mata biru Vivienne menyipit. "Selama kamu nggak bilang aku kesambet, pengecut atau butuh ruqyah, aku nggak bakalan marah!"

Jammie tersenyum.

***

Keuwuan keduanya ternyata tidak terlepas dari pengawasan Alex Neville, ayah Vivienne. Bersama Adinda istrinya, keduanya melihat bagaimana putrinya dan Jammie tampak seperti Tom and Jerry sebelumya tapi sekarang seperti pasangan suami istri yang berbaikan.

"Menurut mu gimana sayang? Kalau pasangan anak nakal itu Jammie Arata?" tanya Alex.

"Aku sih tidak apa lagipula hanya Jammie yang bisa menghandle Vivienne." Adinda menatap layar monitor CCTV apartemen putrinya.

"Kita tunggu sampai Vivienne usia 20 tahun baru aku menodong Jammie."

"Kalau Jammie menolak?" tanya Adinda.

Alex menatap geli ke istrinya. "Apa kamu lupa? Jammie cuma betah seminggu meninggalkan Vivienne tapi habis itu merengek dengan Alex dan Alexa menjadi pengawalnya Vivienne."

"Ternyata mereka berdua sama saja. Benci tapi rindu," kekeh Adinda.

"Semoga memang Jammie jodohnya Vivienne."

Adinda mengelus bahu suaminya. "Aamiin."

***

Yuhuuu Up Malam Yaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote n gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️