NovelToon NovelToon
MY PROBLEMATIC CEO

MY PROBLEMATIC CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Percintaan Konglomerat / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Khintannia Viny

Cerita tentang gadis desa bernama Juliet Harvey yang harus berjuang untuk mengatasi masalah keluarga sang nenek yang hampir bangkrut.

Namun siapa sangka, niatnya untuk meminta bantuan kepada sang ayah yang sudah lama tidak bertemu malah membuatnya ikut terseret masalah dengan CEO tampan penuh dengan masalah, Owen Walter.

Bagaimana kisah Juliet dan Owen? Apa Juliet bisa mengatasi masalah keluarga neneknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khintannia Viny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PMC BAB 12

“Ya ampun! Siapa yang menggunting halaman itu! Pasti ada saja pembantu yang berulah seperti itu! Walaupun semua orang menghujat laki-laki buaya itu, tapi mereka akan menggunting fotonya yang ada di dalam majalah.” Jelas Anna.

“Sudahlah, pokoknya silahkan nona membaca dulu saja, sedangkan saya akan membereskan semua karangan bunga yang sudah menumpuk di kamar anda ini.” Ucap Anna kembali.

Setelah kembali dari pesta, banyak sekali laki-laki dari keluarga terpandang mengirimkan karangan bunga ke rumah keluarga Harvey, semua orang tertarik dengan kecantikan Juliet yang seperti bidadari itu, terlebih kesan pertama Juliet di pesta sangat menarik perhatian.

Namun karena Juliet sakit selama beberapa hari, semua bunga itu tergeletak di kamarnya hingga hampir memenuhi seluruh ruangan.

“Baiklah, terima kasih Anna.” Ucap Juliet sambil fokus melihat majalah di tangannya.

Ternyata di dalam majalah, banyak sekali kabar mengenai Owen dan mantan istrinya.

'Pengusaha muda terkaya Owen Walter bercerai dengan putri presiden negara tetangga, setelah bercerai, Owen tidak pernah sekalipun menemui sang anak. Putra dari Owen Walter meninggal dunia di karenakan sakit, namun Owen sama sekali tidak terlihat di pemakaman, sehingga itu membuat orang-orang menjulukinya pria berdarah dingin’

Membaca berita tersebut membuat Juliet emosi, dia merasa Owen begitu jahat karena sama sekali tidak mengunjungi anaknya bahkan sampai saat kematiannya.

“Dasar orang jahat! Kasihan sekali anak malang itu tidak pernah melihat wajah sang ayah.” Juliet mengomel sendiri membuat Anna tersenyum sambil mengangguk mengiyakan omelan Juliet.

Anna memang sengaja memberikan majalah itu agar Juliet bisa membaca jika Owen adalah laki-laki yang berbahaya.

“Betul kan? Dia memang laki-laki jahat nona, maka dari itu jangan pernah menyukainya karena anda sendiri yang akan terluka.” Ucap Anna sambil terus merapihkan bunga-bunga di kamar Juliet.

***

Di tempat lain, Owen dan teman-temannya sedang bermain billiard di bar milik Owen.

“Aku dengar, sudah ada kandidat sebagai calon suami nona Harvey.” Ucap Mike yang tiba-tiba membicarakan hal itu.

“Ya, aku dengan tuan Rudi adalah kandidat terkuat saat ini.” Balas Blake.

“Tuan Rudi? Ah, si tua bangka itu masih hidup ternyata.” Ucap Mike.

“Ah, kemana pun aku pergi mereka berdua selalu saja membahas nona Harvey.” Batin Owen yang sejak tadi hanya diam mendengarkan kedua temannya berbicara.

“Yah, intinya dia tidak peduli dengan apapun, yang penting orang itu bisa membayar mahal.”

“Pernikahan semacam ini akan tetap sama di mana saja, jika pria tua itu meninggal lebih awal, nona Harvey akan mendapatkan warisan dan tuan Harvey bisa menikahkan putrinya kembali dengan pria kaya lain dan itu adalah pernikahan yang menguntungkannya.”

“Ya ampun, kasihan sekali nona Harvey itu, padahal dia belum menemukan pria yang sesungguhnya tapi malah bernasib untuk menjadi istri pria tua bangka itu.”

“Ngomong-ngomong soal nona Harvey, bukankah dia mirip dengan Rebecca ya?”

“Haha, benar juga.”

“Yah, meskipun wajahnya beda, tapi auranya mirip bukan begitu?”

“Kau benar! Mereka berdua adalah wanita-wanita cantik dan lemah lembut seperti bayi rusa.”

Sedangkan Owen hanya bisa memejamkan kedua matanya sambil memegang pelipisnya mendengar semua ocehan kedua temannya itu.

“Dasar bodoh! Kurasa gigi rusa itu harus mencabik tengkukmu dulu agar kau sadar!” batin Owen yang sudah pasrah dengan sikap kedua temannya.

“Kalau begitu, bagaimana kalau kita berbuat kebaikan?”

“Kebaikan apa yang kau maksud?”

“Mari kita bantu nona Harvey yang malang itu agar dia bisa menikmati kencannya dengan seorang pria muda sebelum menikah, bukankah itu kenangan yang indah untuk satu sama lain?”

“Mari kita bertaruh, orang yang di terima nona Harvey adalah pemenangnya! Dengan kata lain, kita bertaruh demi kebaikan, bagaimana?”

“Cih! Mana ada bertaruh demi kebaikan!” gumam Owen.

***

Di kamarnya, Juliet sedang melihat buket bunga yang dia tata sendiri di dalam vas.

“Indahnya.. setelah ku tata satu per satu, tak terasa jadi sebanyak ini ya, apa aku harus menjualnya sama seperti saat aku di rumah nenek? Jika ini bisa di jual kan aku bisa menghasilkan uang dan membantu keuangan nenek.” Gumam Juliet sambil menatap buket-buket bunga yang ada di hadapannya.

Tok..tok..tok.. seseorang mengetuk pintu saat Juliet sedang fokus dengan buket bunganya.

“Nona, apa saya boleh masuk?” ternyata suara Anna yang ada di depan pintu kamarnya.

“Tentu Anna, masuk saja.” Balas Juliet.

“Nona! Lihat ini, gaun baru anda sudah tiba.” Ucap Anna dengan semangat.

“Gaun baru? Untuk apa?” tanya Juliet kebingungan.

“Loh, nona tidak tau ya? Nona kan harus menghadiri pembukaan gallery seni bersama nyonya.” Jelas Anna.

“Aku!?”

“Iya! Katanya ini adalah pameran terkenal yang di adakan oleh universitas seni Fine Art setiap tahunnya.” Jelas Anna.

Anna segera membuka paper bag yang ada di tangannya dan memperlihatkan gaun yang baru saja datang kepada Juliet.

“Lihat nona, setidaknya gaun kali ini lebih tertutup di bandingkan waktu pesta kan?”

“Universitas seni Fine Art? Tunggu, universitas seni Fine Art itu tempat Bobi kuliah kan? Mungkin saja jika aku ke sana, aku bisa bertemu dengan Bobi.” gumam Juliet.

Juliet yang semangat untuk pergi ke pameran seni itu segera bersiap agar tidak terlambat, sampai akhirnya tibalah Juliet di gallery seni tersebut.

Ada banyak sekali orang yang mengunjungi gallery hari itu, mungkin semua orang juga ingin melihat pameran seni tersebut.

“Banyak sekali orang di sini, tapi mungkin karena terlalu bersemangat untuk bertemu dengan Bobi aku jadi tidak takut seperti sebelumnya.” Gumam Juliet.

Namun Juliet melupakan satu hal, dia juga pergi ke pameran bersama dengan nyonya Victoria.

“Nona Harvey, ku harap kau bersikap baik hari ini, kecuali jika hobimu memang senang di permalukan.” Ucap Victoria dengan tegas.

“Baik nyonya! Saya akan berusaha yang terbaik.” Seru Juliet dengan semangat yang berlebihan menurut Victoria.

Victoria yang melihat tingkah Juliet itu hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil menghela napas panjang.

“Ya ampun nona, tolong bertingkah lah dengan anggun.” Ucap Victoria.

“M-maafkan saya nyonya.” Balas Juliet yang memang mengakui kesalahannya.

“Tolong nona, ini bukan hanya menyangkut nama baikmu saja, ini juga menyangkut nama baikku.” Ucap Victoria.

“Baik, maafkan saya nyonya.”

“Sebenarnya sampai kapan kau akan menunjukkan sisi buruk mu ini?” tanya Victoria dengan ketus.

“Itu bukan sesuatu yang sengaja saya lakukan nyonya.” Balas Juliet.

“Kalau begitu cepat tenangkan lah dirimu dan kembali ke sini, mengerti?” ucap Victoria yang di balas anggukan oleh Juliet.

Juliet segera pergi dari sana untuk menenangkan dirinya di tempat yang lebih sepi, Juliet merasa sesak karena merasa semua orang memperhatikannya.

“Aku pikir hari ini aku akan baik-baik saja dan bisa bertahan, ternyata dad4ku masih terasa sesak saat mendapat perhatian seperti itu.” Gumam Juliet.

Juliet pun tiba di sebuah tempat yang terlihat tidak ada orang, dia pun duduk di bangku taman sambil membuka sarung tangannya yang terasa menyesakkan, lalu bersandar di sandaran bangku taman dan memejamkan kedua matanya mencoba untuk menenangkan dirinya.

“Aku tidak ingin kembali, tapi seorang putri terhormat tidak boleh merasa goyah hanya karena masalah ini.” Gumam Juliet.

Srek..srek.. tiba-tiba saja ada suara membuat Juliet langsung membuka kedua matanya lalu menoleh ke samping untuk melihat ke asal suara dan melihat seseorang yang terlihat familiar di matanya.

“Eh? Laki-laki itu, tubuh itu, rambut coklat itu? Jangan-jangan dia... Bobi?!”

1
dark diamond cheater
bagus
Iyud Wati
ditunggu kelanjutannya thorr
KheisyaNavilda
lanjutt
Rafael Indawan
Karya yang bagus, lanjutkan thor
Iyud Wati
lanjut
KheisyaNavilda
menunggu update mu thorrr
KheisyaNavilda
ditunggu bab selanjutnya thor
Iyud Wati
lanjut thor
Khintannia Viny
semoga kakak kakak semua menyukai cerita author yaaa
Alif Rizki
awal menarik
Miss Leo
Menarik..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!