Soul-verse Beast adalah sebuah game MMORPG yg populer tidak hanya gamenya yang asik, tapi juga game ini memberikan kesempatan akses bagi para player untuk bermain secara realtime!
Soul-verse Beast game yg memiliki 5 elemen yaitu; Api, Air, Tanah dan Cahaya. Juga elemen kegelapan yg bisa beresonansi menjadi elemen unik, seperti; Angin, Es dan petir.
Game Soul-verse Beast sudah berusia 2 tahun mengguncang dunia karena setiap update patch 2 bulan sekali mereka melakukan pemilihan bagi semua player yg beruntung dapat bermain game Soul-verse Beast secara realtime. Dan pemeran utama dalam cerita ini Wazeng dan Vogaz, mendapatkan keberuntungan itu!
Perjalanan dimulai, apa saja yang akan mereka lakukan disana? Dan, apa mereka akan mendapatkan kehidupan yg lebih berwarna dalam dunia game? Ikuti cerita mereka menjelajah dunia Soul-verse Beast!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MoonShape, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Frost-Vein Aecend
...----------------...
...(BERHENTI, JANGAN LANJYUT💅😂... AUTHOR SEDANG DALAM TAHAP REVISI, DARI SINI SAMPAI BAB TERAKHIR!!!!) 😁 (SUMPAH INI MASIH JELEK BANGET MASIH REVISI YAK!)...
"Gaz..." panggil Wazeng. Vogaz yg sudah bersiap dengan masker juga dengan senjatanya menoleh pada Wazeng "...apa?"
Wazeng mengeluarkan belatinya lalu menunjukan itu tepat di depan Vogaz "Lawannya naga es, jadi punya gua gak bakal ngaruh... pinjem belati lu dong..." mohonya dengan canggung.
Vogaz menatapnya aneh "Haaaah!? Lawak lu. Emang yg lama kemana—" sedetik kemudian Vogaz langsung teringat hal itu, dengan malas ia mengambil dua belati lamanya dari inventori hologram lalu melemparnya pada Wazeng "Rusakin juga gakpapa."
"Sip," Wazeng sedikit tersenyum miring lalu segera mengganti padangannya ke depan "Formasi boss! Hazuki di depan, aku dan Vogaz kiri kanan, Eimi support dari belakang!" perintah Wazeng tegas.
"Siap!" seru Hazuki, ia mengambil langkah ke depan sambil menepuk kedua gauntletnya menyalakan api membara.
Eimi segera mengambil napas dalam lalu membisikan mantra "Lux viam illuminat et robur dat." (Cahaya menerangi jalan dan memberi kekuatan.) partikel-partikel cahaya pecah di udara dan masuk ke tubuh mereka masing masing.
...[Speed Boost+ | Mana Regeneration+ | Ice Resistance++]...
Tak ingin menunggu lebih lama, sang boss langsung mengepakkan sayapnya lebar membuat badai es yg di seluruh ruangan. Namun itu tak menahan Hazuki. Matanya menggelap, dengan penuh adrenalin dia semakin melangkah kedepan lalu merentangkan kedua tangan dengan telapak tangan terbuka menghadap kebawah— seluruh aliran darahnya tertuju pada tangannya, ia menyamai aliran udara yg masuk dengan jantungnya, lalu segera ia mengepalkan kedua tangannya, menghasilkan suara gesekan besi gauntlet.
*GRRRKK*
Seketika, tornado es langsung lenyap seperti terhisap dalam genggaman gauntlet itu. Serpihan serpihan es turun seperti salju. Hazuki menatap kepalan tangannya dengan bingung "Apa itu tadi? Gauntlet ini... seperti bergerak sendiri... Seperti saat pengambilan hadiah dari Verminus...!" menghilangkan pikiran itu— Hazuki segera mendorong pijakannya, dengan cepat ia meluncur ke arah Frostwaith. Gauntletnya yg berapi juga berdetak seperti hidup langsung meninju telak kepala boss sampai sang boss terpental, membentur tembok mengakibatkan getaran hebat di seluruh ruangan.
...[Dragon Fist | Hurricane Fire — 100.000 CRIT DMG]...
...[BOSS HP4/5]...
Frostwaith mengeluarkan suara kesakitan, dengan susah payah dia berdiri lalu meraung bebas hingga menggetarkan ruangan sekali lagi.
"Sheeesh... baru mulai loh, mbak." gumam Vogaz merasa kagum. "Kalo gitu, kita gak boleh kalah!" timpal Wazeng.
Segera mereka berdua berlari dari sisi kiri juga kanan, setelah mencapai posisi yg pas keduanya langsung menerjang ke tengah— meninggalkan bayangan tak kasat mata pada jalur masing masing. Mereka mengincar kepala boss, namun ketika sudah sangat dekat Frostwraith malah terbang tinggi untuk menghindarinya.
Alhasil, Wazeng dan Vogaz malah saling menyundul satu sama lain dan terjatuh ke tanah. Mereka tak membayangkan akan saling tubrukan. Sementara mereka merasa pusing sambil memegangi kepala— tiba tiba bayangan besar menutupi mereka berdua. Saat menatap ke atas, sang boss menatap mereka balik sambil menyeringai seperti akan menimpa mereka.
"Ah, aku harus kabur..." pikir Wazeng, matanya masih berputar putar "...aku bahkan tak bisa membayangkan gerakan sama sekali, terlalu acak..."
Vogaz menggeleng cepat namun itu malah membuat semakin pusing "Eimi cuma ngasih ice resistance ya, bukan Wazeng resistance..." mereka sama sekali tak bergerak. Hanya terbarik tak berdaya.
"INI DUNGEON BEAST, KENAPA KALIAN HANYA DIAM!" teriak Eimi panik. Melihat kedua orang itu tak merespon, Eimi segera mengarahkan kedua tangannya lalu mengeluarkan sihir cahaya rantai besar untuk menarik Wazeng dan Vogaz. Rantai itu melilit perut mereka lalu menarik mereka sesaat sebelum Frostwraith mendaratkan tubuhnya.
*BOOOOMMM*
Mata Eimi menggelap ketika ia mendekat pada Wazeng dan Vogaz. Eimi segera memukul pelan kepala mereka dengan tongkatnya "...kalian kenapa sih..." lirihnya menahan sedih, kedua tangan mungilnya mengusap air mata yg hampir terjatuh. Jauh di dalam lubuk hati, dia merasa sangat takut kehilangan, apalagi orang yg dia kenal sekaligus orang yg dia cintai.
"Aku tau kalau perasaan khawatir itu tidak enak, tapi... daripada kamu sedih, lebih baik kamu pulihkan debuff aneh ini..." lirih Wazeng lemah. "...iya, aku juga gak bisa gerak." lanjut Vogaz.
Suasana yg seharusnya emosional seketika menjadi absurd— Eimi pun mulai terbahak karena baru memahami hal itu. "...maaf, karena baru kali ini kalian terlihat rapuh, makanya...ahaha..." Eimi mengulurkan tangan dengan jemari terbuka lalu membisikan mantranya— seketika partikel cahaya keluar dari tangannya dan menyembuhkan Wazeng dan Vogaz.
Merasa lega, Wazeng segera memunculkan dua bayangannya walau masih terbaring. Satu bayangannya membantu dia bangun, sementara yg satu lagi membantu Vogaz bangun— setelah itu, bayangan Wazeng langsung menjauh seperti akan menyiapkan sesuatu.
Wazeng memutar mutar tangannya seperti baru bangun dari tidur panjang. Dan Vogaz merenggangkan tubuhnya. Saat melihat ke depan sang boss sudah membuka lebar mulutnya, dari dalam terlihat cahaya samar seperti akan mengeluarkan hembusan mematikan.
Wazeng menyeringai "Hah... Kalau kau mengeluarkan itu saat kami lemah mungkin bisa berhasil, tapi...!" ia mendongak dengan senyum lebar menghiasi wajahnya— di balik kabut tipis di atas, terlihat wanita yg terbalut gelombang merah menyala bersama dua makhluk hitam. Wazeng kemudian berseru... "HAZUKI!!" sebuah panggilan pasti.
Setelah mendengar panggilan itu, kedua bayangan hitam Wazeng segera melempar Hazuki dengan sekuat tenaga ke arah bawah pada sang boss. Seperti sebuah meteor yg menembus atmosfer— Hazuki membela kabut mencairkan beberapa runcingan es di ruangan. Dia semakin mengeratkan kepalan tangan kanannya, dengan teriakan semangat ia menghantam moncong Frostwraith sampai memaksanya menutup mulut juga sampai menghancurkan tanah di sekitar. Angin keras berhembus di seluruh ruangan, reflek mereka menekuk tangan di depan untuk sedikit menahan efeknya.
...[Meteor Fire — 100.000 CRIT DMG]...
...[BOSS HP 3/5]...
Tanah masih bergetar setelah pukulan Hazuki, debu dan pecahan es beterbangan. Namun dari balik kabut itu, terdengar raungan panjang Frostwraith yg lebih liar dan brutal. Sang boss mengepakkan sayapnya dengan keras untuk melayang rendah. Hembusan napasnya menimbulkan badai salju mini di dalam ruangan, membuat penglihatan ke empat orang itu terganggu sejenak.
Dengan sayap yg merentang lebar, Frostwraith menghujani puluhan es runcing yg bagaikan tombak— memaksa Vogaz dan Wazeng dengan Eimi melompat mundur. Hazuki nyaris tertusuk, namun ia berhasil menghantam salah satunya dengan mengcengkram erat es itu hingga hancur berkeping keping. Melihat serangannya tak ada yg kena membuat boss itu geram. Dengan sayapnya, dia terbang lebih tinggi lalu menjatuhkan tubuh raksaksanya menghasilkan gempa hebat.
*BOOOOMMM*
*GGRRRKKKK*
Wazeng mengernyit "tch, sia**l!" Wazeng, Vogaz dan Eimi terkena serangan getaran dasyat yg seperti meremukan tubuh sesaat setelah mereka mendarat, membuat mereka terperosok ke selah selah retakan.
...Wazeng -10.500 HP...
...Vogaz -10.000 HP...
...Eimi -20.300 HP...
Hazuki malah berhasil lolos dengan bantuan bayangan Wazeng yg membawanya bergelantungan. "ᴋᴀᴍɪ ʟᴇʙɪʜ ʜᴇʙᴀᴛ ᴅᴀʀɪ ᴅɪᴀ, ᴋᴀɴ? ᴋᴀɴ? ᴋᴀɴ? ᴋᴀɴ?" "ᴊᴇʟᴀs ʜᴇʙᴀᴛᴀɴ ᴋɪᴛᴀʟᴀʜ, ᴋɪᴛᴀ ᴋᴀɴ ɪʀᴇɴɢ! ɴɢᴀʜᴀʜᴀ." canda mereka walau menyindir. Hazuki hanya menanggapinya dengan ikut tertawa.
Seperti tak memberi waktu, Frostwraith segera mengibaskan ekornya lalu menusuk tanah dengan keras, menyalurkan energi beku yg langsung menjalar. Dari bawah, pilar pilar es raksasa meledak keluar bagaikan tombak, arah tumbuhnya tepat menuju celah retakan tempat Wazeng, Vogaz, dan Eimi terjebak.
"Eimi, kita membutuhkannya." lirih Wazeng pasrah tak bisa keluar. Sementara pilar pilar tombak di depan semakin mendekat pada mereka. "aku tau maksudnya, tapi... yg kemarin itu hanya muncul tiba tiba, bagaimana ini, aku tak ingin mengecewakan mereka..." jantung Eimi semakin berdetak hebat. Seperti menanggapi perubahan tubuhnya, cahaya dari liontin mulai berkedip di balik celah retakan dan menerangi seluruh ruangan. Sinar putih murni meledak ke segala arah, menembus kegelapan es yg membelenggu mereka. Retakan retakan es yg tadinya hendak menutup justru hancur berkeping keping, serpihannya melayang ringan seperti debu kaca.
Di atas sana, Frostwraith bahkan menggeram kesal, matanya menyipit menahan cahaya yg seperti mengiris tubuhnya. Suhu ruangan mendadak berubah— bukan lagi dingin menusuk, melainkan hangat yg menusuk balik.
...[Sorcerer Light — Eimi]...
"Eimi..." Wazeng memeluk tubuh gadis itu erat lalu lompat menjauh. Tepat setelah itu pilar pilar es menghantam kosong menembus udara tanpa sasaran. Sementara Wazeng menjauh, Vogaz hanya menghindar sedikit ke kanan lalu dengan tangan cepatnya ia melempar belati miliknya tepat mengenai mata sang boss. Belati itu seperti suntik yg memberikan racun mematikan. Vogaz segera menjentikan jari lalu— *BOOOOM* Ledakan menghantam kepalanya, membuat tubuh raksasa itu kehilangan keseimbangan. Dengan raungan kesakitan Frostwraith jatuh menghantam tanah.
...[Explosion Hellburst — 50.000 CRIT DMG]...
Wazeng mendarat di tempat yg terasa aman lalu menurunkan Eimi "Eimi... aku— mhhmm maksudnya, 'kami' butuh buff supportmu saat kau sedang dalam mode ini!" suaranya rendah tapi tegas.
Eimi menunduk napasnya terengah. Cahaya putihnya melapisi dia dengan sempurna, helaian rambutnya tampak berkilau seperti perak. Tangan mungilnya menggenggam erat tongkatnya dengan gemetar "Kekuatan ini... terlalu besar... aku takut tak bisa mengendalikannya."
"Percayalah," Wazeng menatap lurus ke matanya seakan menyalurkan keyakinan dirinya pada Eimi "kita tidak bisa berhenti di sini... Dengan bantuanmu kita pasti bisa menjatuhkan boss itu."
"Wazeng benar! Kalau bukan kamu siapa lagi yg bisa dorong kita?!" Teriak Hazuki dari kejauhan masih bergelantungan pada salah satu bekuan es.
"Tuh orang kenapa masih di sana..." gumam Vogaz datar setelah ia mendarat dekat Wazeng dan Eimi. Walau begitu, Hazuki masih dapat mendengarnya, ia kemudian mengernyit kesal "HAH?! JANGAN TANYA AKU, INI KARENA DUA HITAM INI!" Hazuki sedikit meronta ronta menggeliat di sana. Kedua bayangan hitam Wazeng itu segera mengayunkan Hazuki ke arah mereka saat ini.
Kini mereka berlima sudah berdiri berdekatan, meski wajah dan tubuh mereka penuh luka. Hazuki masih mendengus kesal "Kalau aku jatuh kepala duluan tadi, kalian semua tanggung jawab!" katanya ketus, namun senyum tipis tak bisa ia sembunyikan. Vogaz hanya menyilangkan tangan, pura pura tak peduli "Udah sampe, gak usah banyak alasan..."
Wazeng mengalihkan pandangannya pada Eimi, matanya tenang tapi penuh desakan. Dua bayangan hitamnya berdiri di belakang, seakan ikut memberi dukungan. Eimi menggenggam tongkatnya lebih erat. Saat menoleh ke sekeliling, ia melihat wajah rekannya— percaya, kesal dan tenang. Rasa takut dalam dadanya perlahan terhimpit oleh sesuatu yang jauh lebih kuat yaitu keyakinan.
"Baiklah," lirih Eimi pelan. Dia segera melayangkan tongkatnya ke depan, dia kemudian membisikan rapalan mantra sambil sedikit menekuk tangannya ke arah tongkat "Divina Arcana Lux, excita potentiam occultam! Da impossibilia, et omnia sanctifica!" (Cahaya Arcana Ilahi, bangkitkan kekuatan tersembunyi! Berikan yang mustahil, dan sucikan segalanya!) Cahaya putih suci menyelimuti seluruh tubuhnya. Udara di sekitar mereka terasa seperti berdenyut, bergetar mengikuti ritme mantranya. Seketika, tongkat itu pecah menjadi serpihan cahaya, melayang perlahan sebelum meledak menjadi ribuan pecahan berkilau yang berputar di udara. Cahaya itu kemudian menembus tubuh Wazeng, Vogaz, dan Hazuki, membakar luka mereka sekaligus menyalakan kekuatan tersembunyi di dalam diri masing-masing.
...[SUPPORT BUFF – Arcane Surge Lv.10]...
...[+100% MP Regen | -100% penggunaan MP | +100% Critical Skill | Damage +100% | Acceleration +100% | ATK +100% | PEMULIHAN HP 100% | MP Wazeng 100% | HP Vogaz 100% | Hazuki 100%]...
(BLA BLA BLA BLA.... MASIH TAHAP REVISI, JADI BERSABARLAH!)
(SERIUS, JANGAN LANJUT. TULISAN LAMA GUA JELEK BANGET JIR, GW JUGA MAU SEDIKIT UBAH DETAIL DETAIL PENTINGNYA -AUTHOR)
(LANJUTAN DI BAWAH SENGAJA BELUM DI HAPUS BUAT REFRENSI! JADI ITU GAK CANON!!!!)
...----------------...
Wazeng dan Vogaz saling menatap lalu melesat dari sisi kiri dan kanan, di ikuti Hazuki dari tengah.
...Wazeng phantom Fang DMG: 7,000...
...Vogaz Rapture Slash DMG: 6,000...
...Hazuki meninju dada Frostwraith dengan Flame Core Fist DMG: 7,000...
Frostwraith meraung kesakitan, ia kemudian mengibaskan ekor lalu menusuk tanah— membuat duri pada setiap arena.
...DMG Area!...
...Wazeng, Vogaz dan Hazuki melompat -4,400 HP...
...Eimi menahan serangan menggunakan auto shield: -2,000 HP...
"Kali ini, biar aku duluan!" dengan dorongan pada tembok dungeon, Hazuki berputar duluan, dengan teriakan semangat ia menghantamkan gauntlet berapi-nya pada wajah naga
...[Flame Breaker Drive!] 50,000 + 3,000...
Frostwraith terpukul mundur, menabrak dinding belakang. melihat kesempatan itu, Vogaz langsung muncul dari sisi kanan.
...[Phantom Spiral Fang] CRIT DMG: 10,100 + 35,900...
Wazeng muncul dari arah berlawanan, menargetkan mata kanan Frostwraith
...[Void Cross Slash] DMG CRIT 50.000...
...[Boss HP 5/6]...
Frostwraith mengaum keras, mata kirinya menyala terang, dan dia mengangkat tubuh lalu menyemburkan napas es,
...[Glacius Breath]...
"Hati-hati!!!" teriak Eimi
...Hazuki (Freeze) -10,400 HP...
...Wazeng (Freeze) -19,200 HP...
...Vogaz (Freeze) -18,800 HP...
...Eimi -3,900 HP auto shield, remove all debuff...
Eimi segera mengangkat tongkatnya dam merapalkan mantra healing
...[Mass Healing]...
...+20,500 HP ke seluruh anggota tim...
...Remove All Debuff Team...
Wazeng menyeringai. Nafasnya berat. Tapi matanya penuh semangat. "Gaz. Kita cobain sekali."
Vogaz mengangguk pelan. Keduanya mengaktifkan skill kombinasi.
...[Shadow Duet - phantom slash]...
...[DMG BOSST++]...
Dengan kecepatan penuh, Mereka berputar dari dua sisi. Kabut es terbelah oleh jejak serangan mereka. Serangan dari titik buta menghantam tubuh Frostwraith, menciptakan luka dalam pada sisik bekunya. Mereka melempar Belatinya pada luka boss dan menjentikan jari pada saat yang sama...
Wazeng & Vogaz "EXPLOSION | HELLBURST!"
Ledakan dasyat tercipta dari luka goresan, menumbangkan boss
...[100.000 CRIT DMG]...
...[HP BOSS 4/6]...
Tubuh Frostwraith terangkat— bersinar kebiruan.
...[FROST PHASE ACTIVATED – Passive: Crystal Spike Armor]...
Selama fase ini, serangan jarak dekat akan memberikan counter damage karena tubuh naga dipenuhi es runcing.
Seperti tak memberi jeda, Hazuki langsung meninju lantai, menciptakan lonjakan magma dari bawah tubuh naga.
...[Coreburst Impact] DMG: 20,300...
Eimi melanjutkan dengan mengayunkan tongkatnya, menciptakan badai angin yg beresonansi dengan api magma Hazuki di bawah tubuh Froatwraith
...[Stormflame Surge] Fire Swirl DMG: 40,800...
Vogaz bersiul, memutar belati pada jari jemarinya "Keren juga mereka..."
Hazuki mengangkat tinjunya lagi, matanya menyala dengan api dalam "Sekalipun tubuhnya berduri... aku TAK AKAN MUNDUR!" Tinjunya menghantam kepala Frostwraith.
...[Gauntlet Drive – Fire Punch] DMG CRIT: 20,200...
... Counter DMG: -3,080...
Hazuki bergeser mundur dengan luka tusukan di lengan kanan, namun tersenyum puas. "Heh, cuma segitu?"
Eimi memberikan Healing kecil pada Hazuki
...HP+ 3.000...
Wazeng mengambil ancang ancang dan dengan langkah cepat melesat dalam bayangan, menukik dari bayangan ke arah kepala Frostwraith
...[Shadow Fang Dive – Blink Combo] DMG: 31,100...
... Counter DMG: -3,365...
"Terlalu lambat..."
Frostwraith mengaum keras dan menghantam tanah dengan ekornya berkali kali
...[Tail Smash]...
... Vogaz: -5,000 Freeze...
...Hazuki: -3,200 Freeze...
... Wazeng dodge...
Eimi melihat ancaman itu, ia segera mengangkat tongkatnya. Memberikan heal
...[Time Mend – Emergency Heal + Stamina Regen]...
...+30,000 HP kepada seluruh tim...
...Remove all debuff...
Vogaz bangkit dengan darah di dahinya, napas berat. "Zeng... kita ke posisi." Wazeng menoleh sesaat "Aku di kiri, kau kanan."
...[SHADOW STRIKE | THUNDERBOLT]...
...SPD & ATK BOOST...
Vogaz melesat dari kanan,dua tebasan dalam sekali gerak. CROT DMG: 50,300
...Counter DMG: -1,700...
...Wazeng menyusul dari sisi lain CRITICAL HIT! – DMG: 90,800...
...Counter: -2,070...
...[Boss HP 4/6]...
Frostwraith meraung marah!
...[FROST NOVA CATACLYSM – 5s countdown!]...
"Eimi, shield!" seru singkat Wazeng
Eimi mengangguk, lalu mengganti formasi sihir dengan cepat. Ia mengangkat tongkatnya dan menciptakan kubah cahaya melingkupi seluruh tim.
...[Sanctuary Barrier – Full Dome Defense]...
...FROST NOVA Total DMG: 9,000...
Mereka bertahan. Tapi seluruh arena menjadi kaca putih, salju bertebaran, dan angin dingin menerpa.
Hazuki tersenyum tipis "Lanjut, kita masih kuat."
Vogaz: "Kita akan bawa naga ini ke neraka sebelum dia sempat bernapas lagi."
Frostwraith mulai membentuk es baru di punggungnya. Sisik yang rontok mulai menyatu kembali.
...[Frost Armor Rebirth]...
Wazeng mengangkat tangan ke udara, memberi sinyal pada Eimi— Eimi yg sudah mengerti bersinar terang, memberikan buff
...[MP Regen + Penetrate Buff boost]...
Hazuki menyeringai, ia menghentakkan kakinya dan aura api menyelimuti di tubuhnya
...[Overburst Drive – Limit Break Active]...
...ATK +50% / Speed +20%...
Hazuki maju duluan, tubuhnya menyala dalam efek Overburst Drive, gauntletnya menyalurkan panas yang menyengat. Serangan tinju lurus pada kepala naga
...[Crimson Slam – Limit Gear Impact] CRIT DMG: 97,800 Ignored Frost Armor...
...Counter: 10.500...
...[Boss HP 3/6]...
Hazuki terkekeh, darah mengalir dari bibirnya, "HA, kau pikir kulit kerasmu bisa menghalauku!?"
Vogaz muncul dari balik kabut es, dengan mata siap utk memangsa.
...[Dagger Cross – Phantom Cut] DMG: 48,000 \= 45,200 frost armor...
...Counter: -1,080...
Wazeng muncul dari belakang Frostwraith, aura hitam mengalir deras dari belatinya. Satu tebasan memanjang menyayat dari ekor sampai tengkuk
...[Shadow Rift – One Slice Severance] CRIT! 62,000 \= 59,600 frost armor...
...Counter: -1,440...
...[Boss HP 2/6]...
Frostwraith meraung, bangkit dan mengangkat tubuhnya tinggi-tinggi... lalu menghantamkan badannya ke tanah!
...[Area Slam]...
...Hazuki: -6,000...
...Vogaz: dodge...
...Wazeng: dodge...
...Eimi: -10,500...
Dengan cepat, Eimu menegakkan tongkat dan menancapkannya ke tanah
...[Radiant Life – Emergency Area Heal]...
...+10,000 HP seluruh tim...
...DEF +20%...
Walau tubuhnya penuh luka Hazuki masih mengaktifkan Overburst, dia melakukan uppercut!
...[Soul Punch – Burn Impact] DMG: 30,800 ignored frost armor...
...Counter: -816...
Wazeng dan Vogaz melesat sekali lagi, memberikan DMG besar. Kombinasi serangan dari berbagai sisi
...[Twin Phantom Fang – Duo Shadow Execution] DMG Combined: 34,400 \= 30,520 Frost Armor...
...Counter: -2,160...
Hazuki menahan napas, tubuhnya berdarah, tapi masih tersenyum.
...[Last Overdrive Smash] DMG: 50,500 ignored frost armor...
...Vogaz menyusul [Phantom Flash – Rapid Cut] DMG: 10,000 \= 8.000 frost armor...
"Aku tutup dengan ini!" seru Wazeng
...[Shadow Cut - Phantom Fang] CRIT! DMG: 70,800 \= 67,840 frost armor...
...[Boss HP 1/6]...
Frostwraith terbang tinggi, sayap es-nya mengepak kuat. Dari sayapnya yg besar keluarlah es runcing. Ribuan duri es mencuat dari tanah secara acak. Activition 10s
...Efek status: Absolute Freeze...
Wazeng dengan napas berat dan tubuh luka di mana-mana, menatap ke atas dengan wajah terkejut "TIDAK BISA!! KITA MUNDUR!!"
Tapi sebelum mereka bisa bergerak... Eimi dengan tubuh gemetar dan sihir memancar, melayang di udara. Matanya bersinar terang, rambutnya terangkat, aura sihir dari langit turun menutupi tubuhnya.
...[SORCERER LIGHT]...
Eimi mengangkat tongkatnya menusuk udara. Mengaktifkan shield terkuatnya pada mereka... Memulihkan MP mereka yg berada di dalam shield... Dinding cahaya menutupi seluruh tim, dan ribuan panah es serta duri menguap begitu menyentuh penghalang itu.
Vogaz yang masih setengah jongkok menatap ke atas dengan kagum. Hazuki terdiam, merebahkan tubuhnya telentang sambil tertawa puas. Wazeng menyeringai menatap Eimi di langit.
Eimi berseru "Serang sekarang! Aku tahan semuanya!"
...Eimi - Sorcerer buff ATK+++ SPD+++ CRIT+++...
Wazeng dan Vogaz saling menatap, lalu melompat tinggi, mengabaikan serangan hujan pedang es, menembus langit es yang membekukan, dan muncul di atas Frostwraith.
Vogaz menyiapkan belatinya "Potong dari kanan!" lanjut Wazeng "Kita akhiri ini!"
Wazeng Vogaz: "DOUBLE SHADOW SLASH"
...Swing~...
Dua bayangan melintasi tubuh Frostwraith dalam bentuk X gelap bercahaya ungu. Darah es memercik ke segala arah seperti hujan es darah.
...DMG: 200,000 + 200,000 CRIT...
Frostwraith menjerit, tubuhnya mulai membeku dari dalam, lalu retak, menyisakan kepalanya yang jatuh menghantam tanah— ribuan butir salju kristal turun dari langit langit.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
"Dunianya (sera) terhenti......"
Gimana tuu kak, kalo emang gitu sorry udah kasih kritik hehe