Ini Adalah Lanjutan Dari Novel Tujuh Pedang Pelindung Sebelumnya 🙏🏻
Di Harapkan Untuk Membaca Novel Sebelumnya Terlebih Dahulu Agar Tidak Bingung Dengan Ceritanya 👍🏻
Dahulu Kala Sebuah Kerajaan Hebat Bernama Cahaya, Di Serang Oleh Raja Kegelapan Yang Bersekutu Dengan Iblis. Para Ksatria Cahaya Turun Atas Perintah Raja Cahaya Pertama, Namun Saat Mereka Terdesak Tiba Tiba Sebuah Cahaya Muncul Di Hadapan Mereka Dan Berubah Menjadi Sebuah Pedang Yang Kuat. Pedang Itu Di Namai Sebagai Pedang Pelindung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XenoNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menuduh Tanpa Bukti
Raja Jingga yang mendengar perkataan Raja Yuto itu pun mulai semakin kesal. Dia mulai memukul meja rapat yang membuat Raja lain mulai terdiam.
Raja Jingga mulai berdiri dan meluapkan kemarahannya. "Salah satu dari kalian pasti berkhianat! Ini tidak bisa di biarkan! Jika kalian tidak suka denganku, maka mengakulah!" ujar Raja Jingga.
Tiba tiba seseorang mengetuk pintu ruangan. Para Raja yang mendengar suara ketukan pintu pun langsung melihat ke arah pintu.
"Siapa disana?" tanya Raja Jingga.
Pintu pun terbuka, seorang pengawal Raja Jingga masuk ke dalam ruangan dengan wajah yang terlihat panik.
"Yang Mulia, aku baru saja mendapatkan informasi yang sangat genting." ucap pengawal tersebut.
"Apa informasi yang kau maksud itu?" balas Raja Jingga.
Pengawal tersebut pun berlari dengan cepat ke arah Raja Jingga dan mulai membisikkan sesuatu. Namun saat mendengar apa yang dibisikkan oleh pengawalnya, mata Raja Jingga langsung membesar.
"Dari mana kau mendapatkan informasi itu?" tanya Raja Jingga.
"Aku mendapatkan informasi ini dari para Lexar yang berjaga di dekat sana, Yang Mulia." jawab pengawal itu.
Pengawal Raja Jingga itu pun pamit dan bergegas keluar dari ruangan. Raja Jingga yang mendengar itu pun sangat kesal ketika mendengar informasi yang di bisikan oleh pengawalnya itu.
"Sekarang aku paham!" ucap Raja Jingga.
Raja Jingga mulai memberitahukan apa informasi yang di berikan oleh pengawalnya barusan.
"Pengawal ku mengatakan kalau di lokasi ledakan terjadi, mereka melihat Ziaz dan kawan kawannya sedang mengendap-endap masuk ke dalam sebuah bangunan kosong." kata Raja Jingga.
Para Raja yang mendengar perkataan Raja Jingga itu pun mulai syok. Mereka tidak percaya pada perkataan tersebut karena tidak mungkin Ziaz dan kawan kawan berkhianat.
"Apa apaan ini! Tidak mungkin mereka berkhianat!" ucap Raja Daun.
"Mereka telah menyelamatkan ku! Tidak mungkin mereka akan berkhianat!" tambah Raja Api.
Tiba tiba dengan santai Raja Sakura malah berkata lain. "Mungkin, Kapten mereka yang menghasut untuk berkhianat kepada kita."
Raja Yuto yang mendengar perkataan itu pun langsung memukul meja hingga retak yang membuat para Raja langsung terdiam.
Sambil menatap ke arah Raja Sakura, Raja Yuto mulai berbicara dengan amarahnya. "Kau pikir Ziaz akan berbuat seperti itu huh? Apa kau pikir anak dari keturunan ksatria cahaya akan melakukan itu!"
"Bisa saja, lagian dia terlihat lemah di banding Sano." balas Raja Sakura sambil mengangkat kakinya ke atas meja.
Raja Yuto tersenyum sinis. "Kau tidak tau di untung ya? Apa kau tau kalau Ziaz adalah adik dari pahlawan kerajaan kalian? Apa kalian tidak tau kalau dia adik dari Reveus Blue!"
Para Raja yang mendengar perkataan itu pun langsung terdiam. Raja Sakura terdiam seketika ketika mendengar nama Reveus Blue. Sedangkan Raja Jingga memasang muka sinis ketika mendengar nama itu.
"Reveus Blue? Siapa Reveus Blue?" tanya Raja Daun.
"Apa maksudnya ini?" ucap Raja Petir.
Raja Yuto yang melihat ekspresi dari Raja Sakura dan Raja Jingga pun langsung tersenyum.
"Ya, kalian berdua pasti tau dengan sangat jelas siapa Reveus Blue bukan? Karena dialah, kalian bisa berdamai." ujar Raja Yuto.
Raja Sakura dan Raja Jingga yang mendengar itu pun hanya terdiam dan tidak berani membalasnya. Sedangkan Raja yang lain kebingungan karena mereka tidak mengenali Reveus Blue.
"Maaf, Yang Mulia Cahaya. Siapa itu Reveus Blue?" tanya Raja Api.
Dengan bangga, Raja Yuto mulai memberitahukannya. "Reveus Blue merupakan ksatria dari kerajaan cahaya yang bergabung dalam pasukan khusus saat dirinya masih berumur 17 tahun."
Raja Jingga yang mendengar perkataan Raja Yuto itu pun semakin kesal. Dia menggertakan gigi dengan wajah yang tidak suka.
"Tapi siapa sangka kalau kalau anak berumur 17 tahun itu, berhasil mendamaikan konflik antara kerajaan sakura dan kerajaan jingga 10 tahun yang lalu."
Raja Sakura pun menutup telinganya karena dia malas mendengar hal tersebut. Terlebih lagi ketika dia tau kalau Ziaz adalah adik dari seorang Reveus Blue yang sangat dia benci 10 tahun yang lalu.
"Namun semenjak hal tersebut dia menghilang entah kemana, berita tentang konflik tersebut tidak pernah masuk ke dalam koran dan hanya di ketahui oleh beberapa penduduk kerajaan jingga dan sakura saja." kata Raja Yuto.
Raja Yuto menghela nafas sejenak. "Mungkin, jika dia masih ada. Kalian semua tidak akan mengenali Alaric dan Gareth karena aku yakin, Reveus jauh di atas mereka berdua jika dia masih ada."
Raja Yuto mulai naik ke atas meja dan berdiri di hadapan para Raja. Dengan santai dia menanyakan kepada para Raja. "Sekarang, apa kalian menganggap kerajaan cahaya berisikan para penghianat?"
Para Raja yang mendengar perkataan Raja Yuto itu pun hanya terdiam dan tidak berani menjawab. Karena situasi yang menang telak bagi Raja Yuto, Raja Jingga pun memutuskan untuk menunda rapat kali ini sampai mereka menemukan titik terang.
"Tunda rapat hari ini, tanyakan kepada mereka. Siapa dalang dari semua ini," ucap Raja Jingga.
Para Raja pun mulai mengganguk saat mendengar perkataan Raja Jingga itu. Kecuali Raja Yuto yang masih kesal kepada Raja Jingga dan Raja Sakura.
Disisi lain, Sano sedang berjalan bersama Sara. Namun kali ini, Sano terlihat tidak semangat karena memikirkan tentang kejadian tadi malam yang membawa nama buruk bagi kerajaan sakura jika para Raja tau.
"Beruntung tadi malam kalian semua selamat, jika tidak kalian pasti akan mati." ucap Sara.
"Wah, itu sangat kejam sekali." balas Sano.
Sara yang melihat wajah Sano yang murung pun seketika langsung berhenti berjalan. "Hey Sano, ada apa dengan mu? Apa kau memikirkan tentang mereka?"
Sano pun berhenti berjalan. "Ya, kita sebaiknya harus kembali ke kerajaan sakura untuk menangkap mereka."
"Tapi, itu sangat berbahaya!" ujar Sara yang khawatir.
Sano menghela nafas. "Jika kita hanya berdiam diri, mereka akan semakin bekerja dengan bebas. Aku takut, kalau hal ini akan membuat perdamaian antara kerajaan sakura dan kerajaan jingga hancur,"
Sara yang mendengar itu pun terdiam sejenak. Dia pun memegang pundak Sano yang membuat Sano terkejut.
"Kau benar, kita tidak bisa berdiam diri terus menerus. Tapi jika kau pergi tanpa yang lain, tingkat keberhasilan kau akan sangat kecil. Apalagi mereka memiliki kekuatan sihir yang aneh aneh seperti film sihir berjudul Hawwy Poah," kata Sara.
Sano yang mendengar itu pun, mulai menatap ke arah Sara. "Jadi, apa rencana mu sekarang? Apa kau akan memberitahukan Ziaz kalau aku akan menangkap para anggota velari?"
"Jika itu harus, maka aku akan memberitahukannya kepada Ziaz dan yang lainnya. Lagian kau tidak berpikir kalau mereka akan marah jika kau bertindak sendirian?" ujar Sara.
( END CHAPTER 12 )
