Dia baik, dia setia, dia cantik, dia pintar, namun ... karena keadaan ekonomi yang rendah dan belum memiliki pekerjaan tetap membuat nya diremehkan dan dihinakan oleh orang-orang yang di percaya selama ini. Orang-orang yang sangat di sayangi dan di kasihi selama ini ternyata tega mengkhianati dari belakang.
Jemima namanya. Dia sangat terluka atas pengkhianatan yang dilakukan kekasih dan sahabatnya, lalu bagaimana sebenarnya kisah ini terjadi?
Yuk ikuti terus kisah Jemima, insyaAllah happy ending.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persiapan Pesta
Disebuah rumah paling mewah di desa Bujung Sakti. Rumah berlantai dua dengan pekarangan luas.
"Ayah, seperti nya kita kekurangan dana, ada beberapa pekerja yang belum kita bayar, selain itu dekorator pernikahan tadi juga bilang ada tambahan luasnya tenda serta dekorasi mengingat banyaknya tamu yang kita undang, takutnya ada tamu yang tidak dapat duduk dan khawatir juga kalau para tamu berdesakan," jelas Rakha pada sang Ayah.
"Baiklah. Ayah akan bantu kekurangan dana nya. Kamu bilang saja sama Ayah kalau ada yang kurang, pokoknya semua aman selagi Ayah masih menjabat sebagai kepala desa," jawab Pak Kades begitu jumawa.
"Emang uang dari mana lagi, Ayah?" tanya Rakha. Semua biaya dari lamaran, persiapan pernikahan serta pesta ditanggung pihak laki-laki, jadi wajar Rakha mengeluh sudah kekurangan dana.
"Sudah. Kamu tidak usah memikirkan itu. Kamu fokus saja sama bacaan ijab kabul, apa sudah hafal?"
"Sudah, Ayah. Ya sudah, kalau begitu aku ke luar dulu, pengen lihat orang yang lagi bekerja," ucap Rakha lalu berjalan ke halaman rumah. Karena dihalaman rumahnya orang orang sedang memasang dekorasi serta pelaminan.
Pesta pernikahan akan di adakan di kediaman Rakha, sementara akad nikah akan di adakan di rumah pihak perempuan.
Mengingat halaman rumah Rakha lebih luas dibandingkan halaman rumah Rarasita.
"Mau pake dana desa lagi, Ayah?" tanya Bu Fathiah dengan suara dipelankan.
"Iyalah Bu. Emang mau pake dana yang mana lagi. Tabungan pribadi kita udah hampir habis, jadi kita gunakan saja dana desa yang ada. Bos nya Rakha dari Jakarta kan akan datang bertamu, jadi kita harus menyiapkan pesta yang meriah serta hidangan yang lezat, jangan sampai kita malu-maluin, nanti nama besar kita sebagai orang paling kaya di desa ini bisa tercoreng kalau sampai ada yang kurang dalam pelayanan,"
"Iya, Ibu setuju. Lagian pasti lah CEO tempat Rakha bekerja itu memberi amplop yang tebal, tidak mungkin tidak 'kan. Besok selesai pesta bisalah kita ganti dana desa yang telah kita pakai," tutur Bu Fathiah.
Pak kepala desa tersenyum sambil mengangguk-anggukkan kepala.
Mereka sudah tidak sabar menunggu hari H itu tiba, hari H yang akan berlangsung dua hari lagi.
Dan kabarnya esok hari Sang CEO akan datang.
Mendengar kabar CEO muda, tampan lagi kaya raya akan datang ke desa Bujung Sakti, para anak gadis di desa itu di minta oleh orang tua mereka untuk mempersiapkan diri, untuk melakukan perawatan mempercantik diri, mereka berharap bisa menggoda Sang CEO.
Para gadis di desa pun sudah tidak sabar menunggu kedatangan CEO karena mereka tahu CEO itu memiliki wajah tampan rupawan bak aktor ternama, jadi mereka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan bagus untuk mendapatkan hati sang CEO.
***
Malam hari sekitar pukul sebelas malam.
Jemima masih duduk di atas kasur nya dengan netra lekat menatap layar yang menyala, jari jemarinya bergerak lincah di atas keyboard, ia sedang berusaha mencari pekerjaan.
"Argh ... Zaman sekarang kalau gak kuliah sulit sekali mendapatkan pekerjaan. Lowongan pekerjaan ada banyak, tapi yang dibutuhkan tenaga kerja dengan gelar S1, sedangkan aku hanya lulusan SMA," gumam Jemima sedikit putus asa.
Ia menutup layar laptop lalu bersiap tidur.
"Aku harus memulai usaha apa supaya tidak jadi beban keluarga, supaya bisa mengangkat derajat orang tuaku," lirih Jemima dengan kegundahan hatinya.
Sebenernya Adisaga sudah menawarkan Jemima untuk bekerja menjaga salah satu konter nya, tapi Jemima menolak dengan halus, bukannya sombong tapi Jemima tidak ingin memberi harapan kepada Adi, Jemima tidak ingin Adisega berharap banyak pada hubungan mereka, karena sampai kapanpun Jemima tetap menganggap Adi sebagai seorang teman.
Sedangkan Adi menginginkan lebih. Jemima tau itu.
Bersambung.
tunggu karmamu
Sabar ya Dixon puasa tujuh hari aje 🥰🥰🥰🥰🥰
Alhamdulillah 🤲🤲🤲🤲🤲
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️