NovelToon NovelToon
Perjalanan Cinta Nisa

Perjalanan Cinta Nisa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Syari Ba

Lupa ingatan?

Mana mungkin aku mau menerima jika ke dua orang tua ku menyuruh ku untuk menerima kekasih ku sendiri jadi adik angkat ku sekarang.
Baru kemarin diri nya melamar gadis yang akan menjadi adik angkat nya.

" Aku menolak, aku tidak mau jika dia menjadi adik ku" Tolak Wafa menahan kesal.

Halo semua nya, minta dukungan nya ya...biar semangat nulis nya. Thank you.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syari Ba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kesedihan nenek

Memang seharusnya seperti itu bu, orang anak nya saja sudah hilang" Ucap Bu Yuli.

Isak tangis nenek Nisa tambah terdengar. Sakit sekali hati nya mendengar ucapan dari menantu nya ini. Entah bagaimana kehidupan cucu nya saat bersama ibu yang memperlakukan nya seperti ini.

" Berhenti menangis Bu,,,,ibu itu malu - malu in, semua orang melihat ke arah kita " Kesal Bu Yuli.

Orang - orang menggelengkan kepala nya melihat perilaku buruk Bu Yuli seperti itu, tanpa ada rasa malu sedikit pun.

" Saya sangat berterima kasih karena telah membantu saya " Ucap nenek Nisa membungkuk.

" Tidak masalah nek, semoga cucu nenek lekas ketemu "Ucap nya.

Orang - orang setelah itu bubar karena tidak menemukan Nisa. Begitupun Bu Yuli dan Tias yang ikut pergi, tanpa memperdulikan Nisa yang hilang. Karen itulah yang mereka ingin kan.

Nenek Nisa masih berada di sana

Aliran sungai yang tadi nya deras sampai menghanyutkan cucu nya, kini air nya tenang seperti biasa. Tangis sedih dari tadi tak kunjung hilang. Bagaimana nasib cucu nya sekarang.

" Nisa kamu harus bertahan di mana pun mamu berada sekarang,,,,,jangan tinggal kan nenek sendiri,,ayah mu sudah pergi....jangan ikut bersama nya,,,temani nenek lebih lama lagi...."

" hiks....hiks...hiks...."

Nenek Nisa terisak tiada henti nya. Sampai langit mulai gelap nenek Nisa masih duduk bersimpuh di tepi sungai. Siapa tau sebuah keajaiban akan datang. Cucu nya akan kembali.

" Nek ini sudah hampir malam,,,langit udah mulai gelap,,mari saya antar pulang" Ucap seorang wanita paruh baya yang rumah nya tidak jauh dari rumah si nenek.

" Tapi cucu ku belum kembali, aku akan menunggu nya di sini sampai dia kembali" Ucap Nenek.

Wanita paruh baya itu, tak tega melihat keadaan nenek Nisa seperti itu.

" Besok kita kembali lagi ke sini, lebih baik kita pulang terlebih dahulu" Ucap nya.

Akhirnya nenek pun mau pulang juga. Meskipun hati dan pikiran nya resah memikirkan cucu perempuan nya yang belum di temukan.

Wafa sampai di parkiran rumah sakit saat adzan Maghrib berkumandang. Turunlah ia dari dalam mobil. Di ambil nya pakaian ganti di dalam bagasi mobil lalu berjalan masuk ke rumah sakit menuju bangsal Nisa di rawat. Sesampainya di depan ruang rawat, masuk lah Wafa ke dalam ruangan. Semua orang yang berada di dalam, melihat ke arah Wafa yang baru saja masuk.

" Kenapa..?, ada yang salah dengan ku?" Ucap Wafa merasa aneh di tatap keluarga nya.

" Lama,,,dari mana aja kamu?" Ucap Mama Zahra menghampiri putra nya dan mengambil pakaian ganti dari tangan putra nya, seperti yang di minta nya tadi.

" Tadi mampir - mampir dulu mah,, jadi nya lama Wafa balik ke sini nya" Jawab Wafa.

" Halah, palingan kamu memang sengaja mau menghindar" Ucap Mama Zahra.

Wafa menghela nafas nya tidak menjawab lagi. Lagian memang benar diri nya pergi tadi, memang untuk menghindar dati Nisa.

" Nih untuk mu" Ucap Wafa menyodorkan paper bag berisi roti dan sati cup kopi pada adik nya.

" Makasih kak,,, untuk Kak Nisa nggak ada?" Tanya Nisa yang duduk di samping ranjang pasien menemani Nisa.

Wafa melihat ke arah Nisa yang kebetulan sama - sama sedang menatap ke arah nya.

" Nggak ada,,,dia sedang sakit,,,nggak boleh minum kopi" Jawab Wafa pergi menjauh.

" Apa kak Wafa memang seperti itu?" Bisik Nis pada Vani.

" Nggak kak, cuman kadang - kadang saja kalau lagi kumat" Jawab Vani lalu kedua nya terkekeh pelan bersama.

" Nggak usah ngomongin kakak dari belakang,,,kakak denger lo Van" Ucap Wafa melihat ke dua nya yang tadi terkekeh bersama.

" Pede sekali kak Wafa, Orang kita berdua nggak ngomongin kakak kok" Ucap Vani mengelak.

Wafa tersenyum sekilas melihat Vani yang sudah akrab saja dengan Nisa. Seperti nya kekasih nya ini memiliki daya tarik yang kuat pada keluarga nya. Bukti nya baru sekali mereka melihat sudah mau di jadikan adik angkat mya saja. Menjengkelkan sekali bila memikirkan nya.

Tiga hari di rumah sakit, Nisa sudah di perbolehkan pulang. Kata dokter pemulihan tubuh Nisa sangat cepat, meskipun ingatan nya belum kembali. Jadi Nisa sudah di perbolehkan untuk pulang.

" Kak, kamu nggak lupa bawa pakaian milik adik mu kan?" Tanya Mama Zahra.

" Kemarin kan udah ku kasi sama Mama, baju milik Vani" Ucap Wafa.

" Bukan milik Vani,, punya nya Nisa" Ucap Mama Zahra. Padahal Mama Zahra sendiri yang lupa.

Wafa memberikan paper bag pada mama nya.

" Nih" Sodor Wafa memberikan nya pada mama nya.

Mama Zahra tersenyum.

" Perhatian juga ternyata,padahal kelihatan nya kamu yang paling menolak" Ucap Mama Zahra terkekeh menggoda putra nya.

Ya iyalah nolak, kalau jadi adik angkat nya. Tapi jika fi jadi kan istri nua, mana bisa Wafa menolak kekasih nya sendiri.

Wafa menggelengkan kepala nya di goda mama nya.

Pasrah saja deh.

Nisa sudah selesai ganti baju di bantu oleh Mama Zahra dan Vani.

Mereka semua keluar dari ruang rawat setelah semua urusan du rumah sakit sudah selesai.

Wafa mendorong Nisa yang duduk di kursi roda.

" Udah cocok kak..." Ucap Vani.

" Apa nya?" Tanya Wafa heran dengan perkataan adik nya.

" Kan anak nya udah ada, tinggal cari istri nya aja kan" Jelas Vani meringis.

" Kayak nya boleh yang duduk di kursi roda ini yang jadi istri ku" Ucap Wafa langsung mendapat tabokan di lengan tangan oleh mama nya.

" Nggak usah di dengerin Nis, kakak mu ini kalau ngomong memang suka mengada - ada " Ucap Mama Zahra dan di angguki kepala oleh Nisa di iringi senyuman di bibir nya. Meskipun agak aneh saja mendengar perkataan Wafa barusan. Mana ada kakak yang akan menjadikan adik kandung nya sebagai istri. Pikir Nisa, karena yang Nisa tau Wafa adalah kakak kandung nya.

" Tapi kan Mah, lebih baik di jadi kan istri, dari pada....

" diem kami" Kompak Mama Zahra dan Papa Arga.

Wafa menghela nafas nya, mendapat dua serangan sekaligus. Sedangkan Vani malah menertawakan kakak nya yang selalu saja kalah bila menyangkut soal kakak perempuan baru nya.

Untuk hari ini, keluarga Wafa akan menginap di penginapan terlebih dahulu, bedok baru akan pulang ke rumah.

" Nis, kamu istirahat lah di kamar Nisa malam ini" Ucap Papa Arga setelah sampai di penginapan.

" Iya Pah" Jawab Nisa tersenyum.

" Gimana kalau di kamar Wafa aja" Ucap Wafa menyeringai.

" Tidak boleh" Kompak ke dua orang tua Wafa menolak ucapan Wafa.

1
Jangan lupa mampir yah di Cerita Irene dengan judul "Istri Dan Ibu Sambung" Terima kasih
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏
Shinn Asuka
Jlebbbbb!
tao shin
Suka banget!
Amai Kizoku
Aduh, gak sabar pengen baca kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!