NovelToon NovelToon
100 Hari Mengejar Cinta Suami

100 Hari Mengejar Cinta Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nopani Dwi Ari

Zahira terpaksa menerima permintaan pernikahan yang diadakan oleh majikannya. Karena calon mempelai wanitanya kabur di saat pesta digelar, sehingga Zahira harus menggantikan posisinya.

Setelah resepsi, Neil menyerahkan surat perjanjian yang menyatakan bahwa mereka akan menjadi suami istri selama 100 hari.

Selama itu, Zahira harus berpikir bagaimana caranya agar Neil jatuh cinta padanya, karena dia mengetahui rencana jahat mantan kekasih Neil untuk mendekati Neil.

Zahira melakukan berbagai cara untuk membuat Neil jatuh cinta, tetapi tampaknya semua usahanya berakhir sia-sia.

Bagaimana kelanjutan kisahnya? Ikuti terus cerita "100 Hari Mengejar Cinta Suami" tentang Zahira dan Neil, putra kedua dari Melinda dan Axel Johnson.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopani Dwi Ari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.12

Belum sempat Egi mendekati Livia, Livia sudah masuk ke dalam taksi. Dengan terpaksa, Egi mengikuti taksi tersebut. 

"Mau kemana, wanita itu?" gumam Egi.

Berpuluh menit kemudian, taksi yang membawa Livia sampai di kediaman orang tua Neil. Livia hanya menatap, tak berani masuk. 

"Huh! Jika tidak bertanya, maka aku akan penasaran," gumam Livia. Akhirnya, dia memutuskan untuk turun dan kebetulan melihat salah satu pelayan yang akan membuang sampah.

"Mbak," panggil Livia. 

"Eh, saya, non?" tunjuk Sisi pada dirinya, membuat Livia memutar bola mata dengan malas.

"Iya kamu, siapa lagi." Balas Livia.

"Ohh, ada apa, ya?" tanya Sisi, sedikit lupa dengan wajah Livia.

"Apakah Neil ada, di rumah? Soalnya sejak kemarin ponselnya tidak aktif," ujar Livia. Sisi menatap lekat Livia dari atas ke bawah dan menatap perut Livia yang membuncit. 

"Nona Livia?" pekik Sisi mulai ingat. Livia tersenyum dan mengangguk, senang karena ada yang mengenalinya.

"Iya aku Livia, kekasih Neil," katanya. 

"Ikut saya, Nona," Sisi menarik Livia menuju samping rumah. Karena dia takut ketahuan oleh Axel, bisa-bisa dia dipecat karena berurusan dengan Livia.

"Tuan Neil sudah pergi bulan madu, Nona," beritahu Sisi. 

"Bulan madu? Sama siapa?" tanya Livia terkejut. 

"Sama si Zahira, upik abu yang beruntung jadi Cinderella," cibir Sisi, tak suka pada Zahira.

"Apa? Kamu serius?" Livia berharap itu semua hanya bercanda. 

"Saya serius, Nona. Saya lebih suka Tuan Neil dengan Anda daripada Zahira," cetus Sisi, mulai mengompori Livia.

"Kamu benar, harusnya aku yang jadi Nyonya di rumah ini. Oke! Terima kasih informasinya, ya!" Kata Livia.

"Iya sama-sama, kalau ada apa-apa, Anda bisa menghubungi saya," jelas Sisi, dijawab anggukan Livia.

Sisi kembali ke dalam, sedangkan Livia termenung di samping rumah megah tersebut. Sialnya, taksi yang tadi datang bersamanya telah pergi dan sekarang dia bingung mencari kendaraan. Setahu Livia, rumah orang tua Neil jauh dari jalan raya.

Kesempatan Egi untuk menculik Livia, dia terus mengikuti Livia dengan jarak yang lumayan aman. Semua terasa cepat bagi Livia, sampai dia pun tak lagi berontak karena obat bius yang kuat.

"Huh! Akhirnya, angkat wanita itu. Jangan sampai melukai bayi yang dalam kandungannya," jelas Egi.

"Siap bos." Jawab anak buah Egi, mereka mulai membopong tubuh Livia dengan hati-hati. 

Tak ada yang melihat, karena kebetulan sekali suasana sedang sepi apalagi di perumahan seperti ini jarang orang yang keluar.

Anak buah suruhan Axel yang selalu mengikuti Livia hanya diam saja, saat tahu Livia di bawa oleh Egi utusan Miller. Mereka langsung melapor pada Axel lalu pergi dari kediaman mewah milik sang tuan.

Penjagaan pada Livia pun mulai di longgarkan, karena Axel pikir Livia tidak akan macam-macam jika bersama dengan Miller.

Berpuluh menit kemudian, Egi sudah sampai di apartemen milik Miller. Dia membawa Livia menggunakan kursi roda, setiap berpapasan dengan seseorang Egi selalu beralasan jika sang Nyonya sedang tidur karena kelelahan. 

Semua orang percaya, karena melihat kondisi Livia yang hamil dan terlihat lebih pucat.

Sesampainya di unit Miller, Egi membaringkan Livia dengan sangat hati-hati.

"Dia baik-baik saja, Tuan." Kata Egi, saat melihat Miller mendekati Livia.

"Panggil dokter," titah Miller.

"Aku tidak yakin anakku baik-baik saja. Kalian pasti memberikan obat bius dosis, tinggi kan?" tebak Miller.

"Maaf Tuan, jika dalam dosis rendah. Nona Livia akan cepat sadar," sela anak buah Egi.

Bugh!

Pukulan mendarat dengan cantik pada anak buah Egi tersebut, karena dia yang menuangkan obat biusnya. Walaupun sedang sakit, tapi pukulan Miller lumayan juga.

"Kurang ajar kalian, jika terjadi sesuatu pada anakku. Maka, nyawa kalian semua gantinya!" ujar Miller dengan dingin.

"Maaf Tuan.” Lirih anak buah Egi tersebut.

"Sudah sana pergi, Egi panggil dokter." Titah Miller lagi.

"Baik Tuan." Dengan patuh Egi menjawab sang Tuan, lalu meninggalkan mereka berdua.

Dua puluh menit kemudian, dokter sudah tiba dan langsung memeriksa keadaan Livia. Dokter menjamin, Livia dan bayi yang ada dalam kandungannya baik-baik saja. Jika belum sadar, mungkin Livia tertidur. Penjelasan dokter, mampu diterima baik oleh Miller.

"Kalau begitu, saya pamit Tuan. Mari," pamit dokter, Egi pun mengantar dokter sampai lobby.

Setelah kepergian dokter, Miller menatap Livia dengan lekat.

"Kemana pun kamu pergi, aku selalu akan menemukanmu Livia. Mungkin, kita berjodoh." Kekeh Miller.

Miller menelusuri haris wajah Livia, dia cantik walau tidak terlalu putih. Selalu berbicara dengan ketus dan jutek, tapi Miller sangat suka.

"Akan aku pastikan, bahwa kamu akan menjadi milikku." Senyum sinis Miller, sangat mengerikan jika orang melihatnya.

Sementara itu.

Di dalam pesawat yang sedang mengudara, Zahira menatap keluar jendela menikmati pemandangan dari atas. 

Berulang kali dia mengucap syukur pada sang pencipta alam. Entah sudah berapa jam, dia pun tak tahu dan merasa sungkan untuk bertanya pada Neil.

Dia melirik Neil yang sedang memejamkan mata. Dilihat dari dekat, Neil sangat tampan dan tenang. Tapi, jika bangun, dia berubah jadi garang dengan wajah ketus dan dingin.

"Kenapa?" tanya Neil, tiba-tiba membuka mata. 

"Ehh, nggak ada apa-apa kok," jawab Zahira gugup, ketahuan karena menatap Neil.

"Ini masih lama?" tanya Zahira pada akhirnya. 

"Masih, mungkin sekitar 13 jam lagi," kata Neil, melirik jam di tangannya. Perjalanan menuju Swiss kurang lebih 16 jam, jika ada transit maka mungkin akan lebih.

"Jika lelah, sebaiknya kamu istirahat," kata Neil, mencoba untuk dekat terlebih dulu dengan Zahira. Zahira mengangguk, mulai merebahkan tubuhnya yang lumayan pegal.

🌸🌸🌸

Axel menatap Ana dan Aiyla secara bergantian, mereka terus saja merengek bagai bocah, terutama anak bungsunya, Ana. 

“Ayolah Daddy, aku sudah melakukan apa yang Daddy mau. Masa buat kasih aku apartemen aja susah sih," kesal Ana, menatap sang ayah yang pura-pura fokus pada ponsel.

Namun, Axel tak menghiraukan kedua gadis di depannya. Sementara Melinda sudah masuk kamar, tak ingin ikut campur perdebatan ayah dan anak gadisnya. Sudah cukup dia dibuat pusing oleh satu putranya, Neil.

"Tidak, sekali tidak tetap tidak. Ana!" tegas Axel. 

"Huh! Daddy memang pelit," kesal Ana, lalu pergi meninggalkan Axel sambil menarik Aiyla yang hampir jatuh.

“Astaga, Ana.” Pekik Aiyla. Namun, Ana menghiraukan Aiyla yang hampir jatuh.

"2 tahun bareng si Ana, bisa babak belur gue pasti," keluh Aiyla dalam hati. 

Axel menggeleng melihat kepergian sang anak, selain untuk keamanan Ana. Dia agak tak rela jika putri kecilnya dekat dengan lelaki lain selain dirinya, se posesif itu memang Axel pada Belvana.

Bersambung ...

Maaf typo

1
yumi chan
thor wlupyn nanti niel udh tau kbusukn livia tlng jngn ktmukn niel sm zahira thor...biarkn niel jd gmbl dn bt zahira bhgia di tmpt yg bru dn punya kerja tg sukses
partini
ya mau bagaimana lagi kalau dah cinta di sakiti sampai darah darah jg balikan lagi ga bisa move on
Ilyas Ari
lanjut Thor
Epi Widayanti
lanjut /Heart//Heart/
yumi chan
goood jod thor bt niel jd gembl thorr..biar kpok livia...dn jngn ktmukn kluarga niel sm zahira thor.
yumi chan
thor jgn ktmukn zahra dgn kluarga nil thor...niarkn zara bersmbuyi smpk anknya lhir dn bsr ..biar niel mnderita ..dn mnusal tjor dn kbusuk livia terbokar thor..
Yeyen Yeyen
ah jadi males baca novel ini baru juga episod berapa udah bersambung aja mles
AriNovani: Yang udah tamat banyak kak, Ada Istri Rahasia Tuan Bara, Bukan Pengantin Pengganti, Twins
total 1 replies
Ilyas Ari
lanjut Thor
Ilyas Ari
rasakan Niel
emang enak
partini
lanjut
yumi chan
thor jgm tmukn zairah sm kluarga niel thor..smpk nanti ank zshira besar..dn bt niel mnysl thor dlm hdpnya..dn bt xahira jd wanita kuat jgn mdh di rsyu sam kluarga niel nantinya..
AriNovani
❤️❤️❤️
Mochi 🐣
Zahira beruntung punya mertua baik 🤗
Epi Widayanti
/Heart//Heart//Heart/
Mochi 🐣
/Heart//Heart//Heart//Heart/
Apis
Hai thor dah mampir nich
AriNovani: makasih kak
total 1 replies
Epi Widayanti
kalo kurang minta lagi 😂
Aksara_Kata
Bagus /Heart//Heart//Heart//Kiss/
Mochi 🐣
keren lanjut 🤗🤗🤗
Epi Widayanti
Bagus ❤️❤️❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!