Cinta yang tak mendapatkan restu orang tua memanglah sulit, namun Ralina sari dan bagus cahyadi tak putus asa
meski telah dilarang menjalin hubungan namun nyatanya keduanya masih saling bersama dan berjuang untuk mendapatkan restu itu
keduanya telah menjalin hubungan sejak duduk dibangku SMA, Bagus yang merupakan kakak kelas Ralina. Bagus menyukai gadis itu sejak pertama kali melihatnya ketika ralina menjadi siswa baru
sampai saat ini keduanya telah menjalin hubungan selama lima tahun lamanya dan masih berharap hubungannya akan melangkah ke jenjang yang lebih serius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
akhirnya baikan
"sudah bangun?" levi sedang bermain ponsel dan duduk disamping ranjang pasien
lily menutup setengah wajahnya setelah membuka mata
flashback on
"pak magang saya pulang ya ini sudah malam, lagian kenapa ngga minta temen pak magang kesini aja sih"
Sudah jam delapan malam lily seharian menunggu levi yang demam tinggi sampai mengigau membuat lily takut tak tega jika harus meninggalkannya sendiri
Ingin menghubungi temannya pun tak tahu nomernya tak mungkin juga merogoh kantong levi
Lily memutuskan menunggu sampai levi terbangun dan keadaannya membaik, sekitar jam delapan malam levi demamnya turun dan dokter bilang keadaanya sudah lebih baik
lily akan pulang tapi levi memintanya untuk membantu membelikan makanan untuknya yang sejak pagi belum makan apapun. belum selesai makan demam levi tiba-tiba tinggi lagi
Sambil menunggu hasilnya lily bermain ponsel di kursi sebelah levi dan akan segera pulang setelah meminta levi menelfon temannya
Namun akibat kelelahan lily tak sadar tertidur dikursi, saat tengah malam levi terbangun melihat sosok gadis cantik ada disampingnya
Levi turun dari ranjang dan memindahkan lily dengan pelan sampai tak sadar jika saat ini lily tidur di ranjang pasien, sementara levi tidur dikursi menggantikan lily
Flashback off
Lily masih belum yakin jika saat bangun ada di rumah sakit bersama dengan orang asing
"kenapa saya tidur disini?" lily menatap levi dengan tajam
Jika levi yang memindahkan berarti lily telah disentuh-sentuh oleh levi
Lily makin kesal membayangkan, apalagi banyak sekali kasus pelec*ehan kepada wanita saat ini
"jangan khawatir saya tak tergoda dengan yang rata. Kalau sudah sadar ayo pulang saya sudah sembuh" levi beranjak
lily makin kesal "pulang saja sendiri!"
"saya masih belum bisa jalan dengan baik, apa kamu mau lari dari tanggung jawab!"
Ucapan levi penuh penekanan pada lily
"huh!"
Lily menghela nafasnya, akan sangat sulit berdebat dengan pria satu ini. Sangat berbeda dengan bagus yang selalu mengalah padanya
Lily teringat pada bagus yanh sudah dua hari tak ada kabar
isakan tangis lily mulai terdengar dari yang pelan menjadi cukup mengganggu untuk levi
"hei, kamu kenapa?" levi mendekati lily ingin menyentuh bahunya tapi takut
"hei jangan keras-keras nanti dikira saya apa-apain kamu!" levi memberanikan diri memeluk bahu lily
"maaf kalau saya ada salah, kalau kamu mau pulang saya bisa naik ojek aja. Maaf" levi mulai bingung karena lily terus menangis tanpa bicara
ponsel lily berbunyi
"awas!" lily mengusir levi dan menghempaskan tangan yang tadi hampir menenangkannya
"sayang, maafin aku kamu kemana aja" lily mengusap air matanya
"maaf sayang kemarin aku sangat sibuk, ini baru pegang hp maaf ya buat kamu khawatir" bagus menghubungi lily lebih dulu setelah dua hari menghilang
"kamu ngga marah lagi kan? Sayang aku bisa jelasin semuanya" lily ingin semuanya jelas dan tak ada salah paham
lily hanya membantu levi makan karena tangannya sakit waktu itu
"sudah sayang jangan bahas itu lagi, aku udah maafin kamu kok. Ya sudah aku hanya ingin kabarin kamu kalau aku baik-baik aja nanti malam aku jemput kita jalan-jalan" ucap bagus
Lalu mengakhiri panggilan telfonnya
"ayo pulang, saya antarkan!" setelah mendapatkan telfon dari pacarnya, lily langsung senyum dan melupakan baru saja menangis
"saya bisa ikut ngga waras, saya pulang sendiri saja sebaiknya kamu ke rumah sakit sebelum pulang" levi berjalan dengan sedikit menyeret kakinya lalu meninggalkan lily
"hm, hari ini mood ku baik ku biarkan kau berbicara apapun. Baguslah sana pulang sendiri. Tingggal tiga hari lagi tugasku selesai"
Lily berjalan sambil bernyanyi ke tempat parkir untuk mengambil motornya dan segera pulang, bundanya pasti khawatir padanya