Kesayangan

Cinta tersenyum samar mengingat apa yang sudah menjadi keputusan nya. Keputusan yang menurutnya mustahil akhirnya dia putuskan meski dengan sedikit ragu.

Namun setelah satu bulan ini menjalani, semua terasa menyenangkan.

Menyenangkan karena Cinta bisa melihat wajah baru yang berhasil mendatangkan senyum baru disetiap interaksi nya.

setelah satu bulan Cinta belum menemukan waktu yang pas untuk menceritakan ini ke pada kedua sahabatnya. ingin tapi takut akan reaksi sahabatnya. Takut akan di hakimi.

Bahkan hari ini, mereka tengah berkumpul setelah sebelumnya mengerjakan tugas bersama.

"Hp aman...?" Luna bertanya setelah sebelumnya saling kode dengan Gea. Tumben sekali mereka melihat Cinta fokus dengan ponselnya.

"ah..."

"Itu.." Menunjuk ponsel yang tengah di genggam Cinta " aman..?"

"aman.." Cinta beralih ke minuman di depannya.

"kayanya aku harus cepat deh, soalnya mbak Sonya enggak masuk jadi aku gantiin dia deh..." Menusuk sisa makanannya dan melahapnya cepat.

Membuat kedua sahabatnya memicing bersamaan. " Yakin kerja...?" kedua sahabatnya bertanya bersamaan.

"Apaan sih?. Aneh deh kalian..." Cinta bangun dari duduknya menarik tasnya akan pergi. namun Gea melarangnya.

"sama aku aja. Sekalian ini ada yang mau di bahas sama Bu Malika..." Gea beranjak begitu juga Luna.

Ketiganya berpisah di parkiran. Dengan Cinta mengikuti Gea.

"ada yang Lo sembunyi in, kan...?" Gea langsung menembak.

"Apaan...?" Cinta memilih memejamkan matanya. " Bangunin ya, aku kerja extra hari ini...!" Cinta memejamkan matanya dan tidak lagi menoleh ke arah Gea. Selain karena dia memang perlu istirahat cara ini juga ampuh untuk menghindari pertanyaan Gea.

Gea menghembuskan nafasnya " Iya udah deh. Istirahat aja dulu..."

Cinta benar-benar tertidur seperti nya dia serius soal mempersiapkan diri tentang bekerja extra.

Gea melihat sahabatnya, terenyuh melihat kegigihannya. Usia Cinta masih muda sama dengan dirinya hanya saja apa yang di lewati Cinta sangat jauh bila di bandingkan dengannya.

"hahh.." Gea menghembuskan nafasnya.

"kira-kira apa yang kamu sembunyikan. Aku sadar tapi memaksa kamu cerita juga tidak tepat kan. Selama itu tidak bahaya untuk mu..." Gea bicara sendiri.

Setibanya di butik Gea membangunkan Cinta dan Cinta bergegas masuk ke kamar studio tempatnya tinggal untuk ganti pakaian. Ditemani Gea tentunya.

"aku baru sadar kalau kamar studionya nyaman banget..." Cinta hanya tersenyum menanggapi. Cinta sangat bersyukur soal ini.

"oh iya kamu belum cerita Lo, gimana ceritanya kak Galih bisa nawarin kamu kerjaan dan lagi kok bisa sih dia kepikiran buat ngasih kamu tempat tinggal..."

Cinta selesai bersiap-siap dan memilih duduk di samping Gea sahabatnya.

" Gara-gara kamu...!" Cinta langsung bicara dan Gea mengerutkan dahinya.

"Kamu ceritakan sama kak Galih soal kehidupan aku di rumah paman...!" Gea terkejut. merasa bersalah karena ketahuan embernya.

Mengalihkan pandangannya Gea melihat lurus ke depan " Aku enggak bermaksud gitu, tapi sungguh aku sama sekali tidak bermaksud ember. Kak Galih memang sering tanya-tanya soal kamu..."

"kami pacaran..." Beritahu Cinta sebelum Gea menyelesaikan ucapannya.

"Dia tuh memang aneh..." Gea terdiam mendengar ucapan Cinta. " apa tadi ...?" jelas terkejut dan meminta Cinta mengulang kata-kata nya.

"Aku sama kak Galih pacaran,..." Cinta mengulang ucapannya dan melihat lurus sahabatnya. Melihat reaksi sahabatnya.

"aku tau enggak seharusnya kaya gini, aku bahkan tidak tau harus bicara apa sama kamu. Tapi sungguh aku nerima dia bukan karena maksud apapun bukan juga karena dia ngasih aku tempat tinggal. Aku hanya, pokoknya dia baik banget sama aku akan sangat aneh kalau aku enggak suka sama dia kan ..." Cinta benar-benar berusaha menjelaskan sedetail mungkin ke Gea. Tidak mau sahabatnya ini salah paham. Apalagi sampai berpikir dia memanfaatkan kakaknya.

"Ge, hubungan kami masih baru kok. Kalau kamu enggak suka aku bisa cari alasan untuk udahan..." Cinta menunduk tidak nyaman dengan reaksi sahabatnya yang diam saja.

"Kak Galih yang nemuin kamu..?"

"iya"

"dia nembak kamu ..?"

"iiya..."

"langsung kamu terima..?" Dengan cepat Cinta menggeleng.

" sempat Denial beberapa kali tapi akhirnya aku memutuskan untuk mencoba. Tapi sungguh aku..."

"hahahahahaha...." Gea tertawa terpingkal. Bahkan wajahnya seketika memerah karena sejak tadi menahan tawanya.

Menggelengkan kepalanya seraya menghapus air matanya yang keluar " pantes dia kepo banget sama kamu. Ternyata dia emang udah ngincer kamu..." Cinta masih terkejut dengan reaksi sahabatnya.

" tapi tunggu, kak Galih pertama kali ketemu kamu pas dirumah utama kan. Tapi anehnya dia udah kaya kenal kamu banget saat itu. Makanya dia tanya aku terus soal kamu..." menyadari keanehan sikap kakak sepupunya. Dan itu artinya kakaknya sudah menyukai Cinta sejak lama. Tapi kapan?. sedang mereka bertemu saja baru kali itu dirumah utama.

"Udah enggak usah tegang gitu mukanya..." menarik tangan Cinta untuk Gea genggam.

" aku pikir kamu marah..." Cinta rasanya mau menangis takut sahabatnya ini marah.

"ahahhahah. Marah kenapa?. Aku enggak punya alasan untuk marah. Lagian ya kalau hubungan kalian kenapa-kenapa tenang aja. Aku pasti belain kamu..." Cinta tersenyum akhirnya. merasa lega.

"tapi kamu mungkin akan kerepotan sih..."

"kenapa...?"

"Kak Galih kalau suka sama orang bakal habis-habisan dan posesif banget. jadi kalau kamu pikir bisa lepas gitu aja kamu salah besar...!"

"terus gimana...?"

"Nikmatin aja. Dan jangan lupa pinta uangnya yang banyak jadi kalau kalian putus kamu punya ongkos untuk tetap hidup diluar paman dan bibi kamu..." ajaran sesat Gea. Padahal pacar Cinta kan kakak sepupunya.

"astaga kamu ini..."

"aku serius Lo. Asal kamu jangan selingkuhin dia aja. Kalau sampai itu terjadi yang ada kamu habis sama dia dan jangan lupa aku juga pasti marah banget sama kamu..."

Cinta cemberut. Selingkuh?. Memangnya dia siapa sampai bisa selingkuh.

"Kaya cantik aja, selingkuh..."

"is is is, kamu pikir yang cantik aja yang bisa selingkuh. Noh liat di luar sana banyak tuh yang jelek juga selingkuh. miskin juga lagi...!" kesal dengan berita yang beredar soal perselingkuhan. Muak.

Cinta tetap cemberut tapi perasaan nya lega banget.

"aku dukung kamu kakak ipar..."

"idihhhh..." Cinta bergidik geli mendengarnya.

"hahahahaha..." puas sekali Gea tertawa hari ini.

"Pokonya aku harus cerita sama Luna. Dia kepikiran terus soalnya. Apalagi tingkah kamu agak aneh akhir-akhir ini..."

menggeleng tidak habis pikir " aneh apanya sih. Enggak jelas deh...!"

Gea hanya tersenyum seraya menggelengkan kepalanya. Tidak menyangka ternyata rahasia yang di simpan sahabatnya adalah hal baik menurutnya dan dia lega. Gea hanya bisa berharap mudah-mudahan kakak sepupunya bisa menjaga sahabatnya ini.

☘️

☘️

☘️