NovelToon NovelToon
BERGELUT DENGAN NAFSU

BERGELUT DENGAN NAFSU

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Suami Tak Berguna / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: SariRani

Theo mengkhianati sahabat serta anak dari keluarga yang sudah menjadikannya keluarga sejak ia usia 7 tahun. Ia berselingkuh dengan Zeva, istri dari Anthon, sahabat Theo. Terlalu sering menolong Zeva dari suaminya yang kasar dan penyiksa, membuat Theo memiliki perasaan pada wanita itu hingga terjadilah hubungan terlarang keduanya. "Aaaaaakh!!! Theooooo, aku mohon bawa aku kabur dan nikahi aku!" -Zeva Auliora "Maafkan aku, Zeva. Aku tidak bisa meninggalkan Anthon dan keluarganya, mereka sudah menjadikanku seperti ini" -Theo James "Zeva akan tetap menjadi istriku meskipun kamu sudah menikmati tubuhnya, aku tidak akan melepaskan wanita itu" -Anthon Stephen Bagaimana kelanjutan cinta segita dengan panasnya hubungan perselingkuhan antara Theo dan Zeva? Apakah Anthon akan menyerahkan istrinya untuk pria lain? Dukung novel ini untuk tetap berkarya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SELALU BERSAING

Karena hobinya, Zeva berhasil membuat kue dan roti bersama Bora sebagai cemilan para lelaki yang beraktivitas di halaman belakang.

"Roti dan kue terlezat dirumah ini sudah jadi!" seru Bora sambil berjalan disamping Zeva yang memegang nampan berisi makanan ringan.

Anthon dan Theo masih berada didalam kolam renang. Sedangkan Herjunot menoleh kearah sumber suara lalu tersenyum.

"Aroma kue dan rotinya begitu harum. Sudah tercium sejak tadi" celetuk pria tua berusia 60 tahun itu.

"Cobalah. Aku membuatnya dengan cinta" sahut Bora menggoda sang suami.

Zeva menaruh nampan yang ia bawa di meja kecil sebelah kursi santai disana.

"Aku percayaa , kalau istriku pintar membuat kue dan roti seperti ini tapi harus ada menantuku disampingmu, yakan?" balas Herjunot menyindir tapi menggoda juga.

"Ih, tau aja sih kamu, sayang. Hahahaha, iyaaa Zeva yang ngajarin aku membuat roti dan kue seenak ini" sahut Bora yang sudah duduk disamping suaminya.

Zeva duduk di kursi kosong lainnya dan menatap kedua mertuanya begitu mesra.

"Kapan aku bisa seperti mereka?" batinnya jadi galau.

Lalu ia pun mengalihkan pandangannya kearah kolam dan menatap Anthon tajam lalu berpindah menatap Theo yang juga menatapnya singkat.

"Ayo sini..kalian naik lah.. mumpung masih hangat kue dan rotinya bisa kalian nikmati" suruh Bora.

"Istriku memang terbaik kan. Apapun dia bisa lakukan selain ngasih aku anak hahhahaa" suara Anthon baru keluar tapi menyakitkan bagi yang mendengarnya.

Deg!

Hati Zeva seperti tersayat pisau lagi karena suaminya.

"Apa yang kamu katakan , Thon? Pernikahan kalian masih satu tahun, kenapa sampai seperti ini. Istrimu juga berusaha untuk memberikan mu keturunan" bela Bora.

"Hahahhaaa...kuharap segera karena jika tidak aku pun akan..." ujar Anthon dipotong oleh Herjunot.

"Akan apa hah??? Kamu jangan macam macam dengan mantu ayah ya, Thon. Jika kamu berani menyakitinya, ayah akan menarik perusahaan Galio darimu" ancam Herjunot.

Anthon tersenyum smirk.

"Hahahaa bela saja terus menantu ayah dan ibu ini. Padahal aku hanya ingin segera memberikan kalian cucu kenapa jadi aku yang jahat?" ucapnya.

"Iya, kami tau niat baik mu..tapi omonganmu tadi membuat Zeva merasa tidak nyaman" sahut Bora.

Anthon lagi lagi merasa tidak dibela dan merasa tidka berarti lagi di keluarga ini saat bersama.

Ia niat untuk naik dari kolam renang dengan rasa kesal tapi Theo berusaha membuat saudaranya itu tidak kesal lagi.

Ia bisa membuat Anthon menjadi normal lagi.

Byur!!

Theo menarik Anthon kembali ke dalam kolam.

"THEO!!" teriak Anthon marah tapi Theo bersikap biasa saja malah tertawa puas.

"Kamu tidak bisa meninggalkan kolam renang ini dengan mudah, brother. Ayo kita bermain. Aku tau kamu ingin selalu menang dariku" ujar Theo.

Merasa ditantang oleh rival abadinya yang ia sembunyikan dalam hati, Anthon pun jadi antusias.

"Oke! Mau bermain apa! Aku akan selalu berusaha mengalahkanmu, brother!" ucap Anthon dengan senyuman menyeringai.

"Kita lomba renang dari ujung ke ujung, lalu siapa yang bisa memakan roti itu terlebih dahulu dia yang menang. Dan yang kalah harus mentraktir kita semua makan malam" jelas Theo.

"SIAP!! Siap siap saja kamu harus mengeluarkan uang malam ini" sahut Anthon percaya diri.

Theo pun tersenyum tipis.

Bora dan Herjunot diam saja sambil melihat putra putra mereka berlomba. Begitu pun Zeva juga diam memperhatikan situasi.

"Ayah, tolong jadi juri ya" minta Theo.

"Oke" ucap Herjunot.

Anthon dan Theo bersiap, lalu ayah mereka memberikan aba aba.

"Oneee...two...three... gooooo!!!" seru Herjunot.

Mereka pun mulai berenang dengan jarak sekitar 40 meter PP sehingga total 80 meter.

Theo terlihat cepat diawal namun, ketika akan kembali tiba tiba ia melambatkan kecepatannya sambil memegang kakinya. Sepertinya ia merasa kram.

Anthon dengan semangat langsung mempercepat gerakannya. Setelah sampai ujung lagi, ia langsung naik kolam dan meraih salah satu roti di meja lalu memakannya.

"JUARANYAA ADALAAH ANTHOOON!!!" seru Herjunot dengan bangga.

Theo berdiri di tepi kolam dengan senyuman ikhlas.

"Kaki mu kenapa? Kram?" tanya Herjunot.

"Iya, Ayah..entahlah tiba tiba nyeri. Mungkin terlalu semangat untuk mengalahkan Anthon agar dia traktir eh akunya yg traktir" jawab Theo dengan wajah ceria.

"Hahahahaa, kalah ya kalah ya bro..sudah waktunya kamu mentraktir kami. Ditunggu nanti malam" sahut Anthon.

"Aman, brother. Aku akan reservasi tempat makan malam untuk keluarga kita malam ini" ujar Theo.

Anthon pun memberikan jempol pada saudaranya itu.

"Sayang, ayo ke kamar. Mandiin aku" ajak Anthon pada Zeva tiba tiba.

"I..iyaa.." sahut Zeva gugup.

"Ih, vulgar banget kamu, Anthon..ada si jomblo ini" celetuk Theo bercanda namun hatinya kepanasan 🤭

"Hahaha, coba cari cewek kayak istriku baru kamu tau gimana hebatnya kehadiran istri dihidupku" ujar Anthon.

"Iya, aku akan mencari istri seperti Zeva.. agar hidupku bisa sebahagia kamu, brother" balas Theo dan Zeva langsung kaget.

Bagaimana jika suaminya peka?

"Hahahhaaa, benar. Memiliki istri seperti Zeva, hidupmu akan bahagia" sahut Anthon lalu langsung menggandeng tangan sang istri dan berjalan masuk ke dalam rumah.

"Iya, istrimu akan menjadi istriku" batin Theo dengan mengepalkan tangan didalam air.

Bora merasa jawaban dari Theo memiliki arti tersembunyi. Jarang sekali ia mendengar kan suara khas dari putra angkatnya ini ketika bercanda.

"Apa mereka benar benar memiliki hubungan?" batin Bora menebak jika Zeva dan Theo sudah memiliki sesuatu diantara mereka.

Herjunot menganggap pembicaraan Anthon dan Theo adalah hal biasa di antara saudara, ia tidak merasa aneh.

Theo naik dan langsung memakai handuknya dan langsung duduk di kursi kosong lalu memakan roti.

"Enak kan?" tanya Bora.

"Iya enak, bu. Aku suka isian rotinya. Coklat. Ibu selalu mengingat rasa kesukaan ku juga ternyata" jawab Theo.

"Selalu dong. Ini tadi Zeva yang membuat kuenya dan ibu yg mengisi rasa. Adonan rotinya empuk ya" ujar Bora.

"Hmmm, iya.. perpaduan yang pas. Kerjasama mertua dan menantu yang mantap" sahut Theo sambil memberikan jempolnya.

Tak terasa kue dan roti yang tersedia di meja tadi habis dimakan oleh Herjunot bersama istri dan putra angkatnya.

Barulah Theo masuk ke kamarnya dan membersihkan diri.

Sedangkan Bora dan Herjunot masih berada di pondok kebun mereka.

"Sayang" panggil Herjunot pada suaminya.

"Iya sayang?" sahut Bora.

"Hmm, apakah kita tidak menjodohkan Theo dengan seorang wanita? Aku rasa Theo juga ingin segera menikah dan membangun keluarga" ucap Herjunot.

"Sepertinya dia lebih suka memilih wanita sesuai keinginannya sendiri, sayang. Kamu tidak perlu khawatir soal putra kita itu. Dia akan menikah" ujar Bora.

"Iya benar juga..sekarang yang aku khawatirkan putra kita sendiri. Kapan anak itu menjadi lebih baik untuk istri dan keluarganya" sahut Herjunot mengingat sikap Anthon yang masih buruk saja.

Lalu mereka memutuskan masuk ke dalam rumah karena mulai turun salju meskipun hari semakin siang pada bulan Desember sudah memasuki musim dingin di Paris.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!