Seorang wanita yang harus memilih antara suami atau orang tuanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adesya Arsy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sadar
...****************...
Di rumah mama Susi
"Ma, mama gak mau nengokin Ades? kasian lihat Ades baru lahiran" mbak Ika memberanikan diri bertanya
"Gak, lagian dia ngeyel disuruh kesini malah milih disana. Dasar kepala batu memang itu anak" mama Susi masih kekeuh membenarkan aturannya
"Mama bukan Ika mau membantah atau membela Ades tapi mungkin Ades nyaman nya tinggal sama suaminya. Ades mungkin juga mau ngerasain mandiri" mbak Ika tau dan paham apa yang di ingin kan adeknya
"Disana dia juga gak bisa mandiri Ika, pasti dia tinggal sama mertuanya. Mama juga masih sakit hati karena pas mama kecelakaan dia gak datang nengokin mama"
Ika sudah tidak bisa berkata kata lagi, karena memang Ika juga kesal, marah kecewa Ades sampai tidak menjenguk mama. Padahal Ades sudah datang tapi malah di usir dan di tolak mentah mentah
Tidak ada yang peduli dengan Ades terus malah di diemin juga sama keluarganya sendiri. Ini hanya kesalah pahaman aja kayaknya
"Ma, Ika ngerti dengan perasaan mama. Ika juga sebenarnya kecewa dengan Ades tapi kita gak bisa egois. Kasian Ades baru melahirkan ma, besok kita jengukin yok" bujuk Ika
"Liat ntar lah Ika, mama masih emosi dengan keras kepalanya adek mu itu. Dia di hasut oleh suaminya manusia gak tau diri" mama Susi menuduh Raka yang tidak tidak padahal aslinya Ades memang tidak nyaman dengan mama nya
Sebagai manusia kita tidak pernah sadar akan kesalahan yang telah di perbuat, Seorang anak harusnya punya tempat yang di sebut "Rumah"
nah sebagai orang tua harusnya juga menjadi rumah untuk anak tempat berpulang
"Terserah mama aja, yang penting Ika udah ingetin. Kalau mama mau berangkat besok Ika mau kok. nemenin mama kebetulan suami Ika juga libur besok" Ika tau sifat mamanya itu, mamanya akan selalu luluh kalau tentang Ades. Dari kecil sampai SMA Ades memang selalu di sayang sama mama makanya mama nya gak ikhlas kalau udah di ambil sama suaminya itu
Mama Susi dari dulu tidak pernah ingin jauh dari anaknya meskipun sudah berumah tangga, mama selalu merasa kalau anak anaknya itu adalah miliknya seorang
Jauh di lubuk hatinya mama Susi sangat merindukan Ades, cuman terhalang gengsi aja sih.
"Kamu kenapa. jadi keras kepala kek gini sih nak? Kenapa kamu gak mau ikut sama mama? " batin mama Susi dalam hati,
Suara ayam berkokok sudah mulai saling menyahut, mama Susi segera bangun dan melakukan kewajibannya terus bersiap siap ke pasar
"Ika, bangun mama mau ke pasar kamu buka jualan yah nanti " mama Susi membangunkan mbak ika
"Ini jam berapa ma? Tumben mama ke pasar jam segini? " sambil mengumpulkan setengah nyawa yang ntah kemana
"Udah gak usah banyak tanya, mama titip jualan dulu" tidak menunggu mbak ika bangun dengan sempurna, mama langsung melengos pergi dengan terburu buru
Ika pun yang nyawanya masih antah berantah langsung gercep apa yang di perintahkan penguasa bumi dan langit dari pada ntar kena semprot, walaupun Ika sudah menikah tapi Ika tetap takut kalau mama nya ngamuk
"Mama kok tumben tumben an yah ke pasar sepagi ini?? Mau ngapain?? apa gak kedinginan? " Ika pun masih bertanya tanya ada apa dan kenapa
Setelah satu jam lamanya mama Susi sudah pulang ke rumah
"Ika, Ika tolongin mama dong, angkatin semua ini masuk ke dalam" teriak mama Susi
"Iyya ma, sebentar " Ika pun segera ke teras untuk segera membantu mama nya sebelum kena SP 2 WKWKWKWKWK
"Ma, mama beli apaan aja? Kok ini banyak banget? Mama mau bikin acara? atau ada keluarga yang mau datang? " Ika terus bertanya tanya karena memang belanjaan mama Susi bisa untuk sekampung
"Kamu kok cerewet banget sih Ka,? gak usah banyak tanya mending kamu bantuin mama sekarang. Angkatin semua ini" mau tidak mau Ika segera membantu mama nya meskipun dalam hati masih bertanya tanya
"Simpan semuaa disini" ucap mama Susi
"Kamu gak sibuk kan??? bantuin mama yah" lanjutnya lagi
"Hmmm.. tinggal masak aja sih ma. Soalnya daritadi rame yang beli, Ika belum sempat masak" semua yang di beli mama sudah di angkut
"Ya udah kamu bantuin jaga di depan aja, soal masak nanti sekalian mama masakin. Boleh kan? " tanya mama Susi
"Boleh sih ma, tapi mama yakin gak mau di bantuin masak aja?? Biar mama yang jaga di depan" tawar Ika
"Gak usah, khusus hari ini mama mau masak dengan tangan mama sendiri " dengan perasaan yang menggebu gebu dan bahagia mama Susi mengutarakan nya
"Ya udah deh ma kalau gitu, nanti kalau mama butuh bantuan atau capek. Mama panggil Ika aja " Ika tidak yakin mama nya akan bisa padahal mama Susi bisa melakukan semuanya sendiri
"Iya iyaa, sana keluar. Eh tapi anakmu gimana? " tanya mama lagi
"Aman ma, ayahnya libur dulu jadii gak kemana mana"
"Oh ya udah, kamu ke depan dulu biar mama yang masak. Awas aja kalau kamu ngambil uang mama" mata mama Susi melotot melihat Ika
"Huuu... anak sendiri kok gak di percaya? kalau emang gak percaya kenapa bukan mama sendiri aja yang jaga? " batin Ika tentunya dia tidak berani mengucapkannya di depan mama Susi bisa bisa dia yang jadi bahan masakan sama mama nya
Beberapa saat kemudian, akhirnya masakan mama Susi sudah jadi. Ada beberapa menu yang di masak oleh mama Susi di antara nya ada udang kelapa sangrai, cumi tinta hitam, kepiting bumbu, sayur bening bayam dan sambal. Benar benar menggugah selera bukan?
"Huuu... akhirnya jadi juga gak sia sia ke pasar pagi pagi jadi bisa kebagian banyak bahan" mama Susi menyeka keringat nya yang sudah berkutat di dapur
"Ika, Ika makanannya udah jadi nih " teriak mama Susi
"Wahhh... banyak banget ma, mama mau buka warung makan juga? " Ika sempat syok di buat mama nya
"Enak aja jualan, ngurusin yang di depan aja mama uda kecapean apalagi tambah jualan"
"Yah terus ini untuk apa? Kalau untuk di rumah ini mah kebanyakan, atau ada tamu yang datang? " tanya Ika lagi
"Gak ada tamu dan ini bukan untuk di rumah semua tapi untuk Ades juga, ini semua kan makanan kesukaan adik mu" Ades memang suka dengan seafood apapun itu apalagi kalau mama nya yang masak
"Cieeee. jadi mama udah gak ngambek nih? Ternyata ada yang kangen juga sama anaknya" Ika senang akhirnya mata hati mama nya terbuka
"Udah gak usah banyak cincong, mending kamu pisahin untuk yang di rumah terus bantuin masukkan ke dalam kotak ini untuk Ades yah" mama Susi dan Ika bekerja sama untuk membereskan itu semua
Mama Susi sudah bisa membayangkan bagaimana bahagia nya Ades ketika di bawakan makanan kesukaannya, apalagi selama hamil dulu ada bnyak pantangan gak boleh makan ini dan itu.