NovelToon NovelToon
Garis Darah Sang Penyembuh

Garis Darah Sang Penyembuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Ruang Ajaib / Romantis / Time Travel / Dokter Genius / Fantasi Wanita / Mengubah Takdir
Popularitas:38.5k
Nilai: 5
Nama Author: hofi03

Jiwa Dr. Nofia terbangun dalam raga yang kontras 180 derajat. Elara Vesta, putri tunggal dari Marquess Vesta yang malang. Tubuh Elara adalah lambang kelemahan dan ketakutan, ia hidup dalam kemiskinan dan ketidakberdayaan setelah kedua orang tuanya meninggal dunia, meninggalkannya sendirian dan sering menjadi sasaran perundungan.

Namun, begitu mata Elara terbuka, yang ada di dalamnya bukanlah ketakutan, melainkan ketajaman seorang dokter dan ketegasan seorang pejuang. Dengan modal Ruang Ajaib Dr. Nofia kini sebagai Elara harus menggunakan pengetahuan medisnya yang canggih, keterampilan beladiri nya, dan kecerdasannya untuk bertahan hidup di dunia barunya.

Misi pertamanya. Balas dendam, merebut kembali kehormatan dan kekayaan keluarga Vesta yang hampir punah dan membuktikan bahwa kelemahan Elara yang lama sudah mati.

Di saat Elar menjalani misi nya, Elara di hadapkan dengan seorang Pria yang merupakan Pangeran Mahkota dari kerajaan tetangga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RUMOR MURAHAN

Elara, yang kini menghabiskan pagi harinya di perpustakaan besar ayahnya untuk mengumpulkan informasi tentang kematian orang tuanya, merasakan perubahan itu. Tatapan para pelayan yang bersimpati kini bercampur dengan ketakutan dan penghakiman. Bahkan Emi, meskipun loyal, terlihat cemas.

"Nona, ini sudah keterlaluan," bisik Emi suatu sore, saat ia membantu Elara menyortir dokumen.

"Mereka mengatakan Nona menggunakan sihir. Jika Pengadilan Kerajaan turun tangan, Perintah Jenderal Guntur tidak akan bisa melindungi Nona dari tuduhan," lanjut Emi, khawatir dengan Nona nya.

Elara menutup buku besar yang sedang ia baca. Matanya yang tajam dan fokus memancarkan ketenangan yang menakutkan.

"Mereka tidak punya bukti, Emi. Ini semua ulah Andini. Dia tahu tidak bisa menyerang hartaku, jadi dia menyerang reputasiku. Itu adalah langkah yang cerdas, harus kuakui," jawab Elara, tenang.

Apapun rumor yang beredar di luar sana, tidak membuat seorang Elara Vesta, gentar, hanya sebuah rumor murahan, benar-benar tidak penting.

"Kau tahu sendiri seperti sifat keluarga Bibi ku itu, mereka tidak akan pernah akan melakukan segala cara untuk menjatuhkan ku. Tapi Sayangnya aku bukan Elara yang dulu, yang akan menangis dan berlutut di bawah kaki mereka, untuk meminta perlindungan," ucap Elara dingin.

"Sudahlah, kamu tidak perlu memikirkan rumor murahan itu," lanjut Elara, melihat ke arah Emi.

Elara kembali fokus, membaca buku nya lagi, sementara Emi hanya bisa menurut, walaupun ke khawatiran nya pada Nona nya tidak bisa hilang.

Puncak dari serangan reputasi yang dilancarkan Andini terjadi dua hari kemudian.

Saat ini Elara sedang berjalan-jalan santai di kebun mawar yang dulunya merupakan tempat favorit ibunya.

Elara mengambil napas dalam-dalam, membiarkan aura kedamaian tempat itu meredakan ketegangan dari rumor yang terus-menerus, dia kini bergerak dengan keanggunan seorang bangsawan, namun dengan kesiapan seorang petarung.

Tiba-tiba, suara bernada tinggi dan sinis memecah keheningan.

"Lihat siapa ini. Nona Vesta yang tiba-tiba kaya dan punya kekuatan. Apakah kamu menjual jiwa suci mu, sepupu?" ucap Andini, berdiri di jalur setapak dengan dagu terangkat.

Elara hanya menatap Andini dengan datar, wajah Andini yang full makeup itu menatap sinis pada Elara, dan di belakangnya, ada dua dayang yang tampak jelas diajak untuk menjadi saksi.

Elara berhenti, mengarahkan tatapan dinginnya yang tajam dan fokus pada sepupunya. Tubuhnya yang kini ramping dan berotot, hasil latihan rahasia di tempat yang tidak seorang pun tahu, memancarkan aura bahaya yang tersembunyi.

"Jika kamu datang hanya untuk mengulangi gosip kelas tiga ibumu, lebih baik kamu simpan tenagamu, Andini. Aku sedang tidak ingin mendengar gonggongan yang tidak berbobot. Aku sibuk mencari tahu siapa yang membunuh orang tuaku, mungkin kamu bisa jadi tersangka yang bagus," ucap Elara, nadanya datar dan menusuk, khas gaya Dr. Nofia yang bermulut pedas.

Andini, yang mengharapkan Elara marah atau terintimidasi, sedikit tersentak oleh balasan yang tajam dan tuduhan tak terduga itu. Gadis penakut yang ia kenal sudah benar-benar hilang. Namun, ia cepat kembali menguasai diri, senyum licik muncul di wajahnya.

"Gosip murahan? Seluruh kota membicarakannya. Kamu sering masuk ke kamar kerja Ayah mu yang terkunci di tengah malam, melakukan ritual aneh. Kamu tiba-tiba punya uang tak terbatas. Tidakkah aneh? Atau jangan-jangan kamu bersekutu dengan Kerajaan Timur untuk mendapatkan harta itu?" jawab Andini, dengan tuduhan yang sangat tidak masuk akal, menurut Elara.

"Lihat saja, Pengadilan kerajaan dan militer tidak akan tinggal diam jika kamu dituduh ilmu hitam dan pengkhianatan pada kerajaan," ucap Andini menekankan kata-kata itu dengan penuh kemenangan.

"Mereka akan mengikatmu di tiang pancang dan membakar mu. Dan semua hartamu akan jadi milik ibuku, pewaris sahnya," lanjut Andini, tersenyum miring.

Mendengar ancaman pembakaran dan tuduhan pengkhianatan, mata Elara berkilat. Garis batas telah dilanggar. Namun, ia tidak menunjukkan emosi yang berlebihan.

"Kau terlalu percaya diri Andini. Kalau ingin memiliki harta yang banyak itu bukan merebut milik orang lain, tapi usaha." ucap Elara, penuh penakanan.

Elara perlahan berjalan mendekat. Langkahnya tenang, tetapi setiap gerakannya terasa mematikan, terintegrasi sempurna dengan ilmu bela diri Dr. Nofia.

"Rumor yang sudah kau sebarkan benar-benar lucu. Pertama, aku tidak perlu bersekutu dengan musuh Kerajaan Elang untuk membersihkan hartaku dari tangan serakah ibumu. Kedua, aku tidak perlu melakukan ritual aneh hanya untuk memenjarakan orang-orang munafik sepertimu," ucap Elara, tegas, berdiri tepat di depan Andini, dengan mata berkilat tajam.

Wajah Andini mendadak pucat, bukan karena ketakutan yang biasa, melainkan karena kedekatan yang mengintimidasi dan aura dominasi yang dipancarkan oleh Elara.

"Dengarkan aku baik-baik, Andini. Kau boleh menghinaku. Kau boleh memaki-makiku. Tapi begitu kau menyebarkan fitnah tentang sihir hitam atau pengkhianatan kerajaan, yang bisa membuat nyawaku terancam, kau baru saja meneken surat kematianmu sendiri," ucap Elara mencondongkan tubuh sedikit, suaranya kini menjadi bisikan yang sangat dingin, hanya terdengar oleh Andini.

Andini membuka mulut, hendak membalas, tetapi Elara melanjutkan, nadanya penuh janji mengerikan, mengingatkan Andini pada betapa dekatnya ia dengan kerugian fisik saat insiden sebelumnya.

"Aku sudah memberimu satu kesempatan. Kau datang lagi ke kediaman ini dengan niat jahat, bukan hanya ibumu yang akan menanggung akibatnya. Aku mungkin tidak akan mencongkel kedua matamu. Tapi aku akan pastikan kamu menghabiskan sisa hidupmu di tempat yang membuatmu merindukan kematian. Anggap ini sebagai peringatan terakhir dari Vesta!" ucap Elara, penuh penekanan.

Elara lalu melewati Andini tanpa menoleh lagi, seolah sepupunya itu hanyalah tiang yang menghalangi jalan.

Keheningan yang ditinggalkan Elara lebih menakutkan daripada teriakan apa pun. Andini berdiri membeku di tempat, gemetar karena perpaduan kemarahan dan rasa takut.

Andini menyadari, Elara yang sekarang bukanlah seseorang yang bisa diintimidasi dengan rumor dan ancaman murahan.

"Aku harus mencari cara lain," batin Andini, masih belum sadar dengan peringatan pertama dari Elara.

"Aku harus mengubah rencana ku, rumor di luar ternyata tidak bisa membuat Elara kalah, aku harus melakukan sesuatu yang nyata dan menghancurkan, yang bisa digunakan untuk memojokkan Elara di mata semua orang, tanpa risiko serangan balik yang fatal," batin Andini, mengepal kan tangan nya kuat.

Dengan wajah memerah dan tangan terkepal kuat, Andini berbalik dan berjalan pulang ke kediaman nya.

Sudah dua kali Andini kalah dengan Elara, tapi dia masih saja belum sadar, bahwa Elara yang sekarang bukan orang yang bisa dia singgung sesuka hati, seperti dulu, dan seperti nya Andini memang benar-benar ingin melihat sisi gelap dari seorang Elara Vesta yang baru.

1
fita nisa
hwaaa kenapa berenti update di bagian sediih 🥹🥹🥹
Eka Haslinda
gak sabar nunggu lanjutan nya
Eka Haslinda
hei Elara.. dia jodohmu 🤭🤭🤭
Tiara Bella
semangat Thor ....
sahabat pena
ayo di bantu sembuh kan camer mu itu 💪💪💪
sahabat pena
kapan nih pangeran mahkota dtg?
Husein
semoga segera ketemu dg elara
Husein
yaaa bapak raja... biarkan saja pangeran David yg pergi biar bisa ketemu elara the real tabib yg bisa nyembuhin ratu
Kusii Yaati
lanjuttttt Thorrrr...seru ih mereka akhirnya bertemu, semoga elara mau membantu pangeran David dan perjalanan cinta mereka di mulai.aq menunggu moment itu Thor 👍😘😘😘
azka aldric Pratama
ternyata kembali ke raga aslinya 🤧🤧🤧
Eskael Evol
jadi baper nih pangeran🥲
Eskael Evol
mantul thor❤❤❤👍👍👍
Eskael Evol
bravo elara👍👍❤❤
Mas Rukhah
aq mampir thor
IG : hofi03_sakroni: terimakasih kakak 🤍
total 1 replies
Tiara Bella
sangat bagus ceritanya aku suka...
IG : hofi03_sakroni: terimakasih kakak, stay tune ya 🤍
total 1 replies
Nur Ani
semngattttt Thor semoga slalu sehat biar bisa up terus
azka aldric Pratama
smgttttttttttttt up'nya Thor 🌹🌹🌹
Eskael Evol
trmkash author yg cakep👍👍👍👍👍❤❤❤❤❤❤
Eskael Evol
keren banget 👍👍👍👍👍👍
luar biasa thor❤❤❤❤❤❤
Fp Pf
👍👍👍
IG : hofi03_sakroni: terimakasih kakak, stay tune ya 🤍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!