Di khianati di hari pernikahan nya ,di kira suaminya mencintai dengan tulus , ternyata " Agnesia karo sumpit " hanya di jadikan bahan taruhan oleh suaminya , demi memenangkan kapal pesiar dan sebuah pulau.bukan hanya itu Agnesia juga di tuduh mencuri berlian dan akhirnya dia harus merasakan dinginnya penjara selama sepuluh tahun dalam keadaan hamil .
yuk ikuti ceritanya ,ini karya ke dua ku ya !
hasil imajinasi author sendiri .
maaf kalau banyak tipo ,,,😙
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D Baban Abay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TAHANAN TITIPAN
Setelah itu anes pun bangkit dan meninggalkan ruangan itu.sedangkan Hares yang tertegun sampai tidak sadar kalau anes sudah pergi dari hadapan nya.
Anes yang sudah sampai di dalam hanya duduk termenung .sampai bahunya kembali di tepuk dari samping .
"Nak , ayo ke ruangan uncle ada yang ingin uncle bicarakan ." ucap komandan Akbar.
Anes pun hanya diam dan mengikuti uncle Akbar ke ruangan nya .
" Nak anes , uncle sudah melobi atasan uncle, kalau kamu akan jadi tahanan titipan ."
Anes yang tidak tau apa pun mendongak ,dan akhirnya dengan rasa penasaran nya , anes bertanya pada uncle Akbar .
" Maaf uncle, apa yang di maksud tahanan titipan , saya mau dititipkan ke mana , dan siapa yang mau di titip sama manusia fakir seperti saya ." tanya anes dengan insecure.
Komandan Akbar pun tersenyum , lalu dia pun menjelaskan maksudnya itu .
" maksud dari tahanan titipan itu , tahanan yang di titipkan sama salah satu anggota kami , tahanan itu tidak bersalah seperti kamu nak . Tetapi karena kalah kekuasaan maka dengan terpaksa mereka harus menanggung fitnah keji itu ." terang uncle Akbar .
Dengan rasa penasaran anes pun bertanya lagi " memang selain saya ada juga yang kena fitnah ? " tanya Anes.
Dengan tersenyum komandan Akbar pun kembali melanjutkan penjelasan nya ." banyak nak , mereka sama sepertimu, tidak punya kuasa untuk bisa mengalahkan mereka sang pemilik kekayaan ."
"Akhirnya kami pun membentuk lembaga kemasyarakatan yang hanya di khususkan untuk mereka yang terkena korban fitnah ." terang komandan Akbar lagi .
" kamu kalau di sana ,kamu bebas mau melakukan aktivitas apapun ,yang terpenting tidak keluar dari lingkungan sekitar dan tetap dalam pemantauan sipir . Bahkan di sana juga kamu bisa memulai usaha sesuai dengan bakat ketrampilan yang kamu miliki , institusi kami akan memfasilitasi semua nya . Bagaimana , apa kamu bersedia ? " bujuk komandan Akbar.
Masih komandan Akbar yang berbicara " dan yang terlebih penting , kamu tidak akan di ganggu sama masa lalu mu . Karena uncle akan melakukan perjalanan itu dengan senyap .bagaimana caranya biarkan itu menjadi urusan kami ."
Anes yang mendengar penjelasan itu pun menangis dan langsung menghambur ke pelukan komandan Akbar. " kenapa paman baik padaku , kenapa uncle tidak membiarkan anes terpuruk saja huhu..hu.."
Uncle Akbar yang tidak tega pun mengusap kepala anes sambil berucap " uncle pernah bilang kan sama kamu nak , kalau anak uncle pun juga menjadi salah satu korban dari mereka ."
Anes pun mengurai pelukan itu , lantas dia pun berkata " uncle Akbar ,kenapa anak uncle tidak di titipkan bersamaku Saja , siapa tau dengan kesamaan tragedi kita berdua maka kami bisa saling menguat kan ."
Untuk sesaat uncle Akbar pun tertegun , jujur dia tidak sampai berfikir begitu . akhirnya dia pun berucap" tapi anak uncle itu mengidap gangguan jiwa nak , uncle tidak mau merepotkan mereka ." jawab uncle Akbar.
"apa Anak uncle sering mengamuk ? " tanya Anes .
Di jawab gelengan kepala oleh uncle Akbar " dia tidak pernah mengamuk , setiap kami berkunjung dia hanya diam , tak mau bicara sama siapapun.bahkan pada kami orang tuanya ." terang uncle Akbar .
"sepertinya anak nya uncle hanya butuh teman curhat , kalau tidak keberatan tolong biarkan kami bersama., bersama untuk saling melengkapi ." terang anes lagi .
Akhirnya uncle Akbar pun memikirkan ide yang di berikan sama anes ." baiklah nak , nanti coba saya rundingkan dulu bersama mama nya ."