Gharial El Barrack, seorang pria yang dijodohkan dengan selebriti papan atas. Namun, hasratnya justru hanya bangkit ketika bersama sang adik, Liliyana.
Hingga suatu kejadian membawa Liliyana terjebak dengan kegilaan Gharial.
Akankah mereka bersatu? Sementara di mata umum, cinta mereka adalah cinta terlarang?
Noted : Banyak umpatan kasar, dan kata-kata nyeleneh. Kalau tidak suka harap skip!
Salam anu 👑
Follow Ig @nitamelia05
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12. Ke Pesta
Saat hari mulai malam, Ghara keluar dan menyambangi kamar Lily. Tanpa mengetuk pintu, pria itu langsung membuka benda persegi panjang itu dan melihat Lily yang sedang duduk di sofa sambil bermain games.
"Li," panggil Ghara, memilih untuk tidak masuk ke kamar sang adik. Lantas Lily pun memutar kepalanya, hingga dia melihat Ghara yang berdiri di ambang pintu.
"Kenapa, Kak?" jawab Lily, terlihat tak begitu antusias.
"Siap-siap gih, gue mau ajak lu pergi malem ini," ujar Ghara, membuat Lily langsung berubah posisi dengan kening yang mengernyit.
"Pergi ke mana? Kalo ketemu sama temen-temen Kakak aku gak mau yah. Mereka gak ada yang beres!"
"Nanti lu juga tahu. Gak usah dandan cantik-cantik, dan kalo bisa pake baju yang tertutup."
Ghara terlihat cerewet sekali dengan penampilan sang adik. Karena dia tidak mau Lily menjadi pusat perhatian. Cukup dia yang menikmati itu semua, yang lain jangan!
"Iya-iya!" balas Lily dengan wajah yang sedikit masam. Karena standar pakaian yang dimaksud oleh Ghara itu kerap menyusahkan dia.
"Awas, jangan ampe dada sama punggung lu keliatan! Bakal gue suruh ganti, bila perlu gue yang gantiin!" cetus Ghara dengan tatapan yang tak main-main.
Lily beranjak dari sofa dan melangkah ke arah lemari pakaian untuk memilih dress yang akan ia pakai. "Tapi nanti beli sosis bakar jumbonya Oppa yah." Tawar gadis cantik itu, karena tiba-tiba dia menginginkan sosis langganannya.
"Lu tenang aja, entar gue kasih sekalian ama sosis bakar jumbonya Ghara!" jawab Ghara dengan tersenyum mesyum. Membuat Lily reflek melemparkan pakaian yang ia ambil secara acak.
"Eh ini apa?" ledek Ghara seraya mengangkat dan membeberkan benda segitiga yang ada di tangannya, membuat Lily melebarkan kelopak matanya.
"KAK GHARA KELUAR!"
***
Lily dan Ghara sudah siap dengan penampilan masing-masing. Lily tampak anggun dengan dress hitam selutut, sementara Ghara hanya memakai kemeja warna senada dengan sang adik, terlihat biasa memang, tetapi yang membuat dia menarik adalah dua kancing kemejanya yang terbuka, hingga memperlihatkan dada bidangnya.
"Lho Lily ikut, Sayang?" tanya Arabella, ketika melihat dua anaknya berpakaian rapih. Setahu dia Ghara hanya akan pergi dengan Keysha.
"Iya, Mom. Aku udah bilang sama si Key kok, kata dia gak apa-apa," balas Ghara bohong. Sementara Lily yang tidak tahu apa-apa, hanya memasang wajah kebingungan.
"Oh ya udah kalo gitu hati-hati yah, jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya," ucap Arabella seraya mengusap lengan sang anak. Dia tidak sadar, jika Ghara sedang membohonginya. Karena sebenarnya dia ingin membuat Keysha menyesal sudah mengajak dia untuk pergi ke pesta.
Keduanya pun pamit, lalu masuk ke dalam mobil. Sementara Keysha sudah lebih dulu berangkat ke lokasi tujuan, senyum wanita itu senantiasa mengembang, karena dia berhasil membuat Ghara tak menolak keinginannya.
Dia ingin menunjukkan pada Ghara, bagaimana semua orang mengenal dan mengelu-elukan dirinya. Hingga pria itu sadar, bahwa memilikinya adalah sebuah keberuntungan.
"Aku yakin, Ghara itu masih suka sama aku. Dia cuma kecewa karena waktu itu aku bohongin. Dan malem ini, Ghara akan jadi milik aku sepenuhnya. Gak ada yang bakal bisa ngerebut dia," gumam Keysha penuh percaya diri, dia akan menggunakan kesempatan sebaik mungkin, agar Ghara bisa menerima pertunangan mereka.
Di dalam mobil Ghara, pria itu memasang earphone, sebab dia sedang menghubungi kedua sahabatnya. Karena dia sengaja mengajak Edo dan Gerry untuk pergi ke pesta, untuk mengantisipasi terjadinya sesuatu antara ia dan Keysha.
"Lu bedua di mana, Bre?" tanya Ghara sambil fokus ke jalanan.
"Nih baru mau otw, gue abis jemput si Gerry sama si Minnie, jadi kita ke sana bertiga," jawab Edo, sebab Minnie adalah adik Gerry, jadi dengan terpaksa dia memberikan tumpangan pada calon kakak iparnya.
"Oke, ketemu di lokasi aja yak," ucap Ghara, dan mereka pun setuju. Setelah panggilan terputus, mobil melandas meninggalkan tempat masing-masing.
Membelah jalan raya kota yang tidak pernah ada sepi-sepinya.
"Kakak, ini sebenarnya kita mau ke mana sih?" tanya Lily, karena dia begitu curiga, kalau Ghara sebenarnya belum memberitahu pada Keysha bahwa dirinya ikut.
"Pesta tahunan buat para pengusaha gitu, Li."
"Kok Daddy gak ikut? Kan Daddy juga pengusaha," tanya Lily dengan penuh selidik. Dan seharusnya dia sadar, bahwa seseorang yang ada di sampingnya adalah pembohong besar.
"Khusus pengusaha muda, Daddy kan udah bangkotan, jadi kagak diundang."
"Tapi tadi kata Mommy kakak mau pergi sama Kak Key, kenapa Kakak ajak aku juga? Seharusnya kalian kan pergi berdua, nanti kalo gitu—"
"Bisa diem dulu gak, Li? Lu berisik banget, pengen gue cipokk rasanya tuh bibir!" potong Ghara, agar sang adik lekas diam. Berhasil, Lily langsung mengatupkan bibirnya rapat-rapat, dengan wajah yang tertekuk kesal.
Dan Lily terus seperti itu, hingga mereka sampai di lokasi tujuan. Ghara memarkirkan mobilnya di samping mobil mewah lainnya, tak lupa dia membukakan seat belt yang terpasang di tubuh Lily, sambil berkata. "Jangan jauh-jauh dari gue, kalo lu ilang, pala gue bisa dipenggal sama bokap lu."
"Iya-iya, aku bakal ikutin ke manapun Kakak pergi!" jawab Lily dengan ketus.
"Jangan ikutin doang, tapi pegang tangan gue!"
"Tapi—"
"Dilarang protes!"
Lily langsung melirik sebal. "Ish tadi aja aku gak usah ikut!"
"Makanya nurut, Bawang putih."
"Ah gak tahulah. Bete aku sama Kak Ghara!" Tanpa menunggu jawaban sang Kakak, Lily segera membuka pintu mobil, lalu membantingnya hingga Ghara berjengit.
"Astaga, perawan si Ale gede banget ambeknya!"
Ghara segera keluar dari mobil, lalu menyusul Lily dengan meraih tangan gadis cantik itu. Lily ingin meronta, tetapi urung ketika melihat banyak orang yang tengah memperhatikan mereka berdua.
Alhasil, dia hanya bisa pasrah. Hingga akhirnya mereka bertemu dengan Edo, Gerry dan Minnie di pintu utama. Lily sedikit merasa lega, karena melihat ada gadis yang seusia dengannya, dengan begitu dia memiliki seorang teman untuk diajak bicara.
"Bre, langsung masuk ajalah," ujar Edo memberi saran.
"Pemanasan dulu, Bre, jangan asal masuk, gak enak," timpal Gerry sambil terkekeh, yang langsung mendapat cubitan dari adiknya.
"Jangan mesyum kenapa sih, Kak!" ketus Minnie, persis seperti Lily ketika memarahi Ghara.
"Elah, kayak yang bener aja otak lu!"
Gerry menoyor kepala adiknya, sebab dia dan Minnie memang sebelas dua belas. Jangan dipikir, Gerry tidak tahu apa yang dilakukan Edo dengan Minnie ketika dia tidak ada.
"Eh, seenak jidat lu toyor-toyor pala pacar gue!" Edo tampak tidak terima, hingga dia segera meraih pergelangan tangan Minnie, agar berdiri di sampingnya.
"Dia Adek gue, Anyiing!"
"Tapi tetep aja, dia pacar gue!"
"Gue sumpahin putus! Biar lu jadi duda karatan!"
"Si aanjing!" Edo hendak memukul kepala Gerry, tetapi sebuah interupsi menghentikan niatannya.
"Ribut lagi, gue tebas pala kenty lu bedua yah!" seru Ghara. Membuat Gerry dan Edo hanya bisa saling pandang dengan tatapan penuh permusuhan.
Ghara sedikit menggelengkan kepala melihat kelakuan kedua sahabatnya. Kemudian dia memilih untuk berjalan lebih dulu, dengan senantiasa menggandeng tangan Lily.
Belum ada beberapa langkah mereka masuk menyusuri pesta. Tiba-tiba Keysha datang menghampirinya, "Sayang, kamu—" ucapan wanita terpotong, begitu melihat tubuh mungil yang bersembunyi di balik punggung Ghara, juga tautan tangan keduanya.
Membuat dia merasa bahwa ada sesuatu yang tidak biasa antara Lily dan Ghara.
"Kalian dateng berdua?" tanya Keysha dengan nada tak suka.
Ghara menggeleng. "Gak, kita berlima!" jawab pria itu seraya menunjuk ketiga orang yang sedang mengambil makanan di meja hidangan.
Ketiga orang itu melambaikan tangan, membuat Keysha mengepalkan tangan dengan kekesalan yang menggunung. Sementara Ghara langsung menarik sudut bibirnya, membentuk senyum sinis.
"Gue udah bilang, lu bakal nyesel!"
***
Jangan lupa votenya guyssss, Senin Oey Senin 😌😌😌
"maen apa dad?? "😆😅