Ibunya adalah pelayan di istana kekaisaran. Karena itu, Guang Shen tidak diperbolehkan berlatih beladiri. Sejak bayi, dantiannya disegel oleh kaisar Tian Tang.
Saat usianya genap 15 tahun, 4 roh dewa suci menghancurkan segel dantiannya. Empat roh dewa suci adalah roh spiritual langka. Kebangkitan itu membuat Kaisar murka. Ia dicambuk berkali-kali hingga mati. Lalu mayatnya dibuang ke lembah kematian.
Di lembah kematian, ia bertemu dengan ayahnya, seorang kaisar dewa. Sayangnya, nasib buruk terus membayanginya. Demi ibunya, ia terpaksa menjaga gerbang dewa selama 100 tahun.
Setelah 100 tahun, ia kembali dengan dendam yang membara. Dalam hati, ia bertekad untuk membalas rasa sakitnya kepada keturunan kaisar Huang. Satu per satu, keturunan dari orang-orang yang dulu menyakitinya akan dihabisi tanpa belas kasihan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jusman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 24 Menghancurkan Klan Yuan
Guang Shen mendekati orang itu dengan naga api petir yang melayang di belakangnya. Lelaki itu berusaha bangkit, tapi naga itu langsung menyerangnya. Akibatnya, ia terpental dan terluka cukup parah.
"Sebenarnya kau itu siapa? Mengapa petirmu seperti api?" tanya orang itu.
"Pak tua, apa pentingnya menjelaskan semuanya padamu?" Guang Shen balik bertanya.
"Kau … ukkhuuukk!"
Ia batuk darah, bukan hanya sekali, tapi berkali-kali. Darah yang dimuntahkan bukan berbentuk cairan, melainkan gumpalan padat yang sedikit kenyal.
"Waktumu sudah habis!" Guang Shen menjentikkan jarinya lalu berbalik. Di detik berikutnya, naga api petir itu menewaskan lelaki tersebut.
"Shen'er, sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa petirmu berbentuk kobaran api?" tanya Guang Xiu.
Guang Shen hanya tersenyum sambil menggaruk kepalanya. Masalah apinya yang aneh sebenarnya tak ingin diceritakan kepada siapapun, bahkan kepada ibunya sekalipun.
"Kalau tidak mau cerita, tidak apa-apa. Yang penting kamu sudah kembali," jelas Guang Xiu.
"Semua pelayan di sini sudah dipindahkan ke tempat yang aman. Jadi, sudah saatnya meninggalkan tempat ini," ujar Xuan Yue.
"Tidak secepat itu, orang-orang rendahan!" ucap seorang pria.
"Tangkap mereka!" pintanya.
Puluhan orang masuk dan mengepung Guang Shen dan yang lainnya. Mereka membawa tombak yang sudah diberi tanda. Saat disatukan, tanda pada tombak mereka menciptakan sebuah segel piramida.
"Hahahaha! Kalian orang-orang rendahan memang ditakdirkan untuk menjadi budakku!" Pria itu menghampiri segel piramida itu. Saat dia semakin dekat, segel itu tiba-tiba saja berpindah dan mengurungnya.
"Sayang sekali kau terlalu bodoh! Segel. Segel yang kau banggakan tidak ada artinya bagiku!" Guang Xiu menatap pria itu sambil tersenyum sinis. Selain memindahkan segel, puluhan orang yang membentuk segel piramida sudah tak bernyawa lagi.
"Kurang ajar! Pelayan rendahan, siapa yang mengizinkanmu berlatih, hah?" teriaknya.
"Orang yang akan mati tidak usah banyak tanya!" Guang Xiu menyeringai. Sebelum pria di dalam segel piramida mengedipkan mata, kepalanya sudah terlepas.
"Sebaiknya kita kembali ke istana peri terlebih dahulu!" pinta Guang Xiu.
"Ada yang harus kulakukan, Bu. Nanti, aku menyusul."
Guang Shen meninggalkan tempat itu. Ia melayang di langit klan Yuan. Kemunculannya yang tiba-tiba membuat para anggota klan waspada. Bahkan, tak sedikit yang menyerangnya.
"Meteor penghancur!" ucapnya dengan pelan.
Langit berubah menjadi gelap gulita. Semua orang kaget, terlebih lagi saat puluhan meteor muncul di langit. Puluhan meteor itu menghujani klan Yuan. Dalam waktu singkat, klan megah dan disegani itu rata dengan tanah.
"Apa yang kau lakukan?" tanya seorang pria setengah baya.
"Anggap saja ini peringatan karena telah menjadikan ibuku pelayan," jawab Guang Shen.
"Peringatan? Maksudmu membunuh ratusan orang kau anggap peringatan? Otakmu sudah bergeser atau otakmu sudah hilang?" pria setengah baya itu bertanya dengan amarah yang bisa meledak kapan saja.
"Ini belum seberapa. Kalau aku mau, keturunan klan Yuan bisa saja terhapus dan tak akan ada lagi," jelasnya tanpa merasa bersalah sama sekali.
"Kau …. "
Pria setengah baya itu menyerang dengan serangan beruntun. Serangan yang dipadukan dengan racun itu tidak mempan sama sekali. Bukan musuh yang keracunan, melainkan dirinya sendiri.
"Diagram dewa suci!" Guang Shen merapalkan nama jurusnya. Jurus yang disebutkan itu membuat pria tersebut kaget.
"Klan Guang, ternyata kau berasal dari klan sampah itu?" Pria itu tersenyum sinis.
"Sebentar lagi, klanmu yang akan menjadi sampah. Kalau beruntung, klan Yuan masih ada, kalau tidak beruntung, ya, klanmu tinggal nama dan sejarah," balasnya dingin.
"Diagram dewa suci!" ucapnya sekali lagi.
Wuuuussss
kura-kura, naga, phoenix, dan harimau bersayap muncul di langit. Keempat wujud dewa suci itu menyerang pria setengah baya itu hingga pria tersebut terkapar tak berdaya di tanah.
Roaaaaarrgggg
Belum cukup dengan serangan beruntun, raungan naga terdengar. Dari ketinggian 50 meter, seekor naga azure memuntahkan api biru. Api tersebut menghanguskan klan Yuan, bahkan lebih dari setengah anggota klan Yuan mati terbakar.
"Dasar i–iblis," ujar pria itu.
Guang Shen hanya menatap dingin pria itu. Tak ada setitik pun rasa kasihan di matanya, di matanya, siapapun yang mengusik atau merendahkan ibunya tidak boleh diampuni.
"Salahkan klanmu yang menjadikan ibuku pelayan!" ucap Guang Shen.
"Kaisar Yuan Yong pa–pasti akan ke–kembali!" ucap pria itu sebelum menutup mata untuk selamanya.
"Huahahahaha!"
Tawa seseorang menggema di langit. Siapapun akan menebak kalau pemilik suara itu bukanlah manusia, melainkan makhluk lain. Hanya dengan tawanya saja, langit berubah menjadi gelap dan petir terus menyambar.
"Kaisar Iblis!" gumam Guang Shen.
"Bocah, berulang kali kau menggagalkan kebangkitanku. Karena kau menghilang 500 tahun, aku berhasil membentuk kembali tubuhku!" Suara itu kembali terdengar.
"Setelah gerbang dewa terbuka, dunia akan hancur!" Suara lain terdengar.
"Bersiaplah untuk menjemput kematian!" Dua makhluk tersebut mengatakan hal yang sama. Setelah itu, suara mereka tak lagi terdengar. Meskipun demikian, petir masih menyambar.
"Kaisar Langit, kau melakukan kesalahan besar! Atau jangan-jangan ini semua rencanamu?" tanya Guang Shen sembari menatap langit.
Guang Shen mengalihkan pandangannya ke klan Yuan. Meski yang dihancurkan bukan klan utama, tetap saja kehancuran itu sangat mempengaruhi fondasi klan Yuan.
"Klan cabangnya saja memiliki lebih dari 1000 anggota, bagaimana dengan klan utama?" tanyanya dalam hati.
Sebelum meninggalkan klan Yuan, ia menghapus jejak dan bukti yang ada di sana. Klan itu dibuat seolah-olah dihancurkan oleh sebuah organisasi. Agar orang-orang klan Yuan tidak curiga, beberapa lencana sengaja diletakkan dibeberapa titik.
"Carilah sampai ke tepi samudra mutiara!" gumam Guang Shen sebelum menghilang.
Lencana yang ditinggalkan di sana adalah lencana yang dibuatnya sendiri. Meski begitu, ia tidak meninggalkan jejak atau sisa energinya di lencana tersebut. Dengan cara itu, siapapun tidak akan bisa mendeteksi pemilik asli dari lencana tersebut.
...****************...
Guang Shen muncul di halaman istana peri. Di sana, tampak Guang Xiu dan yang lainnya sedang mengobrol. Anehnya, tak seorang pun yang menyadari keberadaan mereka.
"Akhirnya kau kembali juga!" Guang Xiu menghampiri Guang Shen.
"wilayah Gu sudah diambil alih oleh keturunan klan Bei. Mereka muncul dengan kekuatan yang tak masuk akal. Barusan, ada informasi yang mengatakan bahwa klan Bei akan menginvasi kekaisaran Guang," jelas Shu Qing.
"Mereka sekuat itu sekarang?" tanya Guang Shen.
"Dulu, mereka hanya klan tingkat 3, tapi sekarang klan Bei adalah klan terkuat di kekaisaran Gu. Kabarnya, ada sosok misterius yang membantu anggota klan Bei meningkatkan kultivasi," jelas Xuan Yue.
"Sosok misterius, ya!"
Guang Shen hanya memikirkan dua makhluk kuat yang masih tersegel, iblis dan ashura. Meski tersegel, tapi dia juga menghilang selama ratusan tahun.
"Kemungkinan besar ada iblis dan ashura yang sudah bebas," ucapnya dalam hati.
