Dimalam saat Kiara tahu perselingkuhan kekasih yang sangat ia cintai, dia merasa hatinya remuk dan marah tetapi tidak bisa berbuat apa-apa.
Tanpa diduga, dia yang seolah kehilangan dirinya naik ke pangkuan seorang mafia dingin yang kebetulan berada di tempat yang sama.
Kiara menggoda lelaki itu dan membuatnya terjebak dalam hubungan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
"Kau hanya wanita mainanku, aku tidak mencintaimu," Alexander Grey
"Berjanjilah saat kontrak usai kau harus melepaskan aku," Kiara
.
.
Ikuti Instagram aku ya : @anak_kost_joy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Air mata bodoh.
Episode 12 : Air mata bodoh.
***
Kemarahannya ini sudah ia tahan sedari tadi malam, tetapi nampaknya Bian membuatnya tidak bisa menahan kesabarannya lagi, karena Bian benar-benar bersikap seolah tidak ada yang terjadi atas perselingkuhannya dengan kakaknya sendiri.
“Tuan muda, anda di panggil oleh Tuan besar untuk segera bertemu, ada hal yang mendesak untuk dibicarakan,” pengawal pribadi Bian yang bertugas mengawasi Bian sepanjang waktu datang disaat Bian dan Kiara sedang bertengkar.
Dia tidak memiliki pilihan lain, karena ayah Bian baru saja menelepon untuk segera membawa Bian kehadapan nya untuk membicarakan sesuatu yang penting.
Mendengar itu Kiara langsung mundur, dia tersenyum namun air matanya sudah tumpah tidak terbendung lagi, “Sejak awal kita memang hidup di dunia yang berbeda, kau taun muda kaya raya yang memiliki segalanya, sedangkan aku hanyalah anak angkat yang tidak diinginkan oleh siapapun, tapi tetap saja mengingat seberapa lama kita mengenal, tidak seharusnya kau menyakitiku, dan sedari awal tidak seharusnya aku setuju menjadi kekasihmu!”
Kiara berbicara dari hatinya, dia melihat kearah Bian yang nampaknya biasa saja walaupun baru melakukan perselingkuhan.
Seolah yang tersakiti dan terluka hanyalah dirinya saja.
Kiara mengingat berapa dekatnya dia dahulu dengan Bian, seseorang yang menghiburnya disaat tidak ada seorang pun di sisinya.
Bian akan selalu menemani Kiara bermain, sejak kecil sudah seperti itu, mereka tertawa bersama, menangis bersama, sungguh dua orang yang sudah tidak bisa dipisahkan.
Kiara yang merasa kesepian mulai memiliki perasaan kepada seseorang yang seharusnya tidak ia sukai.
Seperti gunung di depan mata, serasa dekat tetapi sebenarnya jauh.
Itulah perumpamaan yang pas untuk mengungkapkan antara Kiara dan Bian.
Tetapi hati dan perasaannya tidak bisa berbohong, dia menerima Bian tanpa tahu konsekuensi.
Semua harapannya seolah di hancurkan begitu saja, janji untuk bersama dan melindungi dirinya telah retak bagaikan pecahan kaca.
Kiara mengusap air matanya, “Air mata bodoh, kenapa kau mengalir? Kau tidak pantas menangisinya! Dan sekarang bukan waktunya kau cengeng, masa depanmu sedang menuju kehancuran!” ketus Kiara menepuk kedua pipinya dan kembali ke misi utamanya agar bisa mengatasi masalah yang tiba-tiba datang padanya. Bukan waktunya cengeng dan meratapi sesuatu yang sudah hancur.
Masalah pribadinya saja sudah sangat banyak, sekarang dia harus ditambahkan dengan masalah yang paling berat.
“Cih, ini semua karena kebodohan ku, bagaimana mungkin aku memutuskan untuk minum dan mabuk? Semua uangku juga sudah habis, uang kuliahku di semester depan belum aku bayar, aku harus bekerja tetapi sekarang ada orang menyeramkan mengejar aku! Aaa! Apa yang harus kulakukan? Dunia memang tidak pernah adil padaku!” ketus Kiara lagi menendang apa yang nampak di matanya.
“Ah masa bodoh lah, setiap hari hidup bagiku adalah medan tempur, siapa peduli apa yang akan terjadi besok? Sekarang yang harus aku lakukan adalah mencari kerja sampingan baru untuk mengumpulkan uang kuliah!” seru Kiara lagi langsung membuka ponselnya dan mencari pekerjaan melalui aplikasi pencari kerja.
Ya, walaupun sebenarnya orang tua angkat Kiara bisa memberikan dia uang kuliah tetapi Kiara tidak mau menerimanya, setiap kali ada uang yang diberikan kepadanya maka harga dirinya akan di injak-injak dan dia akan di hina ibunya setiap hari, lebih baik bagi Kiara mencari uang sendiri dan menghidupi dirinya sendiri.
Yang diberikan oleh kedua orangtua angkatnya hanyalah sebuah kamar tempat untuk ia tidur, setiap harinya Kiara harus bekerja sehabis kuliah untuk menghidupi dirinya sendiri.
***
kalo payung bocor terlindungi dari hujan namun tetap basah juga 😂😂🙏🙏🙏