NovelToon NovelToon
Transmigrasi: Menjadi Istri Tentara Di Tahun 80-an

Transmigrasi: Menjadi Istri Tentara Di Tahun 80-an

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Time Travel / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rs_31

Olivia adalah seorang Desainer terkenal di abad ke-21, saat acara penghargaan dirinya dia tidak sengaja mengalami insiden kecelakaan di tempat acara sampai akhirnya dirinya meninggal dunia. Namun, bukannya dia pergi ke alam baka arwahnya justru terlempar ke zaman di era 80-an, memasuki tubuh istri seorang tentara yang Antagonis. Di komplek militer dia sering membuat onar sampai membuat banyak orang yang tidak menyukai dirinya. Lantas bagaimana jika Olivia masuk kedalam tubuh wanita tersebut, apakah Olivia akan bertahan? atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rs_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam panjang

Dunia seakan terhenti saat Putri Ayu mencium Jendral Rakha tiba-tiba. Dia bahkan sampai tidak bisa berkata-kata, matanya menatap wajah Putri Ayu dengan lekat, melihat setiap lakukan wajah Putri Ayu dengan detail dari mulai Alisnya yang tebal, matanya yang sipit dengan bola mata berwarna Hijau Zambrud dan bibir tipis yang terlihat merah Alami. Semakin lama Jendral Rakha menatap Putri Ayu dia semakin terpesona dan terjatuh dalam pesona istrinya. Perlahan tapi pasti tanpa sadar Jendral Rakha mendekatkan wajahnya ke arah wajah Putri Ayu sampai Akhirnya.

Cup

Bibir mungil itu mendarat di bibir ranum Putri Ayu. Awalnya Putri Ayu terkejut, tapi karena jiwanya itu adalah jiwa di masa depan jadi dia bisa mengendalikan diri dan menikmati sentuhan yang di berikan Jendral Rakha. Justru Putri Ayu malah membiarkan Jendral Rakha menciumnya. Apalagi dia itu sudah sah menjadi suaminya, jadi hal lumrah jika itu terjadi di antara mereka berdua.

Jari-jari tangan Jendral Rakha perlahan menyusup pelan ke belakang tengkuknya Putri Ayu, seolah menarik waktu agar berhenti di detik ini. Tatapan mereka saling menuntut, saling bicara dalam diam yang merasuk. Nafasnya hangat menyapu wajahnya, menggoda batas antara kendali dan keinginan.

Lalu bibir mereka bertemu—tak lagi ragu, tak lagi malu. Sentuhan pertama begitu lembut, tapi perlahan berubah jadi candu yang manis. Bibirnya mengecup dengan tekanan yang bertambah, seakan ingin menghafal tiap lekuk, tiap rasa yang semakin membuncah bagaikan meneguk secawan madu yang begitu manis, mengalahkan rasa yang pernah ada.

Putri Ayu membalas dengan gerakan pelan namun pasti, menyisipkan rasa yang tertahan terlalu lama. Udara di antara mereka menghangat, penuh dengan desah samar yang lebih mirip bisikan rindu. Ciuman itu semakin dalam, lebih dari sekadar sentuhan—itu adalah luapan dari semua yang tak sempat mereka katakan.

Beberapa menit kemudian Jendral Rakha melepaskan ciuman itu menatap wajah Putri Ayu yang sudah memerah." Aku menginginkanmu Malam ini," kata Jendral Rakha sembari mengangkat tubuh Putri Ayu berjalan dengan langkah lebar menuju kamar mereka berdua, menghempaskan tubuh Putri Ayu di atas ranjang.

"Pelan-pelan," ucap Putri Ayu saat Jendral Rakha akan menyentuhnya lebih dari sekedar ciuman.

Jendral Rakha menatap Putri Ayu dengan lekat, sebelah tangannya mengelus pucuk kepala Putri Ayu dengan lembut dengan posisi tubuhnya sudah berada di atas tubuh Putri Ayu.

"Tenang aku akan melakukannya dengan lembut, apalagi aku tahu kalau ini adalah pertama kalinya untuk kita berdua, " jawab Jendral Rakha tanpa ragu.

Setelah mengatakan itu Jendral Rakha langsung saja melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda itu. Atmosfer di kamar itu berubah menjadi sangatlah panas, bahkan saking panasnya air keringat mereka berdua tidak bisa memadamkan api gairah yang sedang membara.

Setiap sentuhan, yang Jendral Rakha berikan kepada Putri Ayu sangatlah lembut, tidak ada satu inci pun dari bagian tubuh Putri Ayu yang dia lewatkan.Membuat mereka berdua semakin terbakar dengan hawa nafsu yang membara.

"Apakah kamu sudah siap Putri Ayu?" tanya Jendral Rakha saat dia benar-benar akan memasukannya kedalam.

Putri Ayu yang berada di bawah kungkungannya hanya bisa menatapnya dengan tatapan sayu. "Lakukanlah," jawabnya dengan mantap.

"Kalau kamu tidak siap, maka aku bisa mundur sekarang juga, karena jika aku sudah memulainya maka kamu tidak bisa menghentikannya sampai permainan ini benar-benar selesai," lanjut Jendral Rakha kepada Putri Ayu.

Sebenarnya saat ini Jendral Rakha sudah tidak bisa menahanya lagi. Namun, dia tidak ingin mereka berdua nanti menyesal setelah melakukannya, jadi jika Putri Ayu tidak bersedia lebih baik dia mundur dari sekarang.

"Tentu saja malam ini, akan menjadi malam kita, aku akan menemanimu suamiku, sampai kamu bener-bener puas dalam permainan malam ini," jawab Putri Ayu sembari mengedipkan matanya menggoda Jendral Rakha yang sedang menatapnya dengan serius. Bahkan dengan nakal tangannya menarik tengkuk Jendral Rakha dengan lembut.

"Baiklah kalau begitu, bersiaplah, tahan sebentar rasanya akan sangat menyakitkan untuk pertama kalinya, kamu bisa menyalurkan rasa sakit itu kepada tubuhku,"

"Hmm,"

Putri Ayu membuang muka ke arah lain dengan wajahnya yang sudah memerah seperti kepiting rebus. Sungguh dia sangat malu sekali membahas hal seintim ini dengan Jendral Rakha, tapi apa boleh buat sekarang mereka berdua sudah menjadi suami istri, bagaimana pun itu sudah wajar dan terbiasa jika mereka membicarakan hal seperti itu.Jendral Rakha tahu kalau saat ini Putri Ayu sedang menahan malu apalagi perkataannya barusan kepada Putri Ayu.

Jendral Rakha tidak bisa menunggu, dengan gerakan pelan dan hati-hati dia memasukannya kedalam. Meskipun sedikit sempit tapi dia mencoba untuk menerobos masuk sampai terdengar suara sobekan di bawah sana.

Srek

" Ah, Awwww Shtttt sakit," kata Putri Ayu kepada Jendral Rakha. Dia menatap Jendral Rakha dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Menahan rasa sakit dan ngilu bersamaan di bawah sana.

Jendral Rakha terdiam menatap wajah Putri Ayu yang menahan sakit itu dia jadi tidak tega untuk melanjutkan kegiatan mereka berdua malam ini. Meskipun Jendral Rakha tidak tahu, apakah nanti dia akan tahan atau tidak.

" Mau berhenti sekarang? Masih ada waktu?" tanya Jendral Rakha sekali lagi.Namun, keputusan Putri Ayu sudah bulat dia tetap mau melanjutkan kegiatan mereka berdua. Menjawabnya dengan gelengkan kepala yang sangat kuat.

Karena sudah mendapatkan lampu Hijau dari Putri Ayu, Jendral Rakha tanpa sungkan melanjutkan kegiatannya,di memulainya dari ritme yang paling pelan sampai Ritme yang paling cepat. Menikmati irama dengan saling beradu-padu menjadi satu, setiap desahan dan racauan yang keluar dari mulut mereka bagaikan melodi yang mengiringi irama mala itu.Malam menjadi saksi bisi kisah cinta mereka berdua, berjalan bersama menuju awan untuk meneguk madu yang manis dan terbang tinggi menggapai Nirwana yang indah.

♧♧♧♧♧

Pagi Harinya

Jendral Rakha bangun terlebih dahulu, saat dia membuka kelopak matanya orang yang pertama kali dia lihat adalah wajah Istrinya –Putri Ayu, yang saat ini sedang terlelap dalam tidurnya. Perlahan Jendral Rakha menarik sudut bibirnya ke atas, menyunggingkan senyumnya dengan lebar.Dia tidak menyangka kalau hubungan rumah tangganya dengan Putri Ayu akan sampai ke tahap ini,dulu dia tidak pernah membayangkan sedikit pun hubungan mereka berdua sampai sejauh ini.

"Pasti kamu capek Ayu, sampai kamu kelelahan seperti ini," ucap Jendral Rakha sembari mengelus pipi Putri Ayu dengan lembut.

Setelah dia puas memandangi wajah Putri Ayu istrinya, dia langsung saja bangkit dari ranjang berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri. Saat di kamar mandi entah kenapa tiba-tiba saja bayangan kegiatan mereka semalam terlintas di pikirannya membuat tubuh Jendral Rakha jadi panas dan bergairah kembali.

"Rakha apa yang kamu lakukan semalam," ucap Jendral Rakha kepada dirinya sendiri.

Sungguh dia begitu malu saat mengingat moment panas dirinya dengan Putri Ayu semalam, apalagi saat Putri Ayu yang terus saja mendesah di bawahnya tanpa henti membuatnya tak henti-hentinya tersenyum. Rakha merasa sangat bangga bisa memuaskan istrinya dan juga dirinya sendiri.

Saat Jendral Rakha berada di dalam kamar mandi, Putri Ayu terbangun dari tidurnya menatap ke arah samping ranjang tapi sudah kosong. Dia menundukan wajahnya dengan raut wajah kecewa, karena Putri Ayu merasa kalau itu hanyalah sebuah mimpi saja.

"Apakah semalam aku hanya mimpi?" tanya Putri Ayu.

Namun baru saja dia berkata seperti itu, Jendral Rakha sudah masuk kedalam kamarnya hanya dengan mengenakan Handuk yang dia lilit di atas pinggangnya.

"Jendral Rakha," kata Putri Ayu dengan pelan.

Rakha hanya tersenyum menatap Putri Ayu yang saat ini sedang menatapnya.

"Bagaimana apakah masih ada yang sakit?" tanya Jendral Rakha dengan lembut duduk di ujung ranjang sembari menatap ke arah Putri Ayu.

"Jendral," rengek Putri Ayu sembari menutup wajahnya dengan selimut yang di pakai.

"hehehe," Jendral Rakha terkekeh pelan. Entah kenapa dia saat ini begitu Hobby menjahili istrinya dan membuat dia marah-marah tidak jelas.

"Kenapa masih panggil Jendral Hmm, bukannya semalam saat kamu mendesah tidak pernah memanggilku seperti itu," protes Jendral Rakha kepada istrinya.

"Cukup Rakha," teriaknya di dalam selimut.

"Kenapa apakah masih kurang Hmm?"

"Rakha Diam." Putri Ayu semakin mengeratkan pegangan tangan pada selimutnya yang dia pakai. Sungguh dia semakin malu apalagi Rakha suaminya terus saja menggodanya.

"Ternyata ini bukan Mimpi, tapi benar-benar terjadi," gumam Putri Ayu dengan pelan.

Rakha yang tidak sengaja mendengar ucapan Putri Ayu hanya bisa tersenyum sembari menaikan sebelah Alisnya menatap Putri Ayu yang masih di tutup selimut.

"Ini memang nyata sayang, apakah kamu lupa dengan rasanya? perlu aku ingatkan kembali?" tanya Jendral Rakha yang semakin gencar menggoda istrinya itu.

"Rakha Diam, Malu tahu,"

"Hehehe, tapi enak kan?"

"RAKHA PRATAMA BERHENTI MENGGODAKU,"

1
Lala Kusumah
jangan sampai Ayu yang kena ya 🙏🙏🙏😢😢😢
Najwa Ayu astuti
dobel up Thor 🙏🙏🙏🙏
Najwa Ayu astuti
bagus banget novelnya tulisannya jg rapi enak di baca, ceritanya jg seru sekali tambahan semangat yh Thor kalau bisa tambahin up nya 🤭🤭🤭😘😘😘😘😘
Lala Kusumah
jangan sampai terjadi apa-apa sama Ayu ya Thor 🙏🙏🙏
Najwa Ayu astuti
lagi dong Thor jangan di bikin penasaran 🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘
Lala Kusumah
kurang Thor updatenya, double atau crazy up dong 🙏🙏🙏
Lala Kusumah
😭😭😭😭😭😭😭😭
Juvita Lin
cerai aja yu,dr pda sakit hati.
Rahmat Rahmat
huhhh aku benci ini
Lala Kusumah
astaghfirullah 😭😭😭😭
Anita Rahayu
BUAT SI ANAK2 JENDRAL RAKA GK KENAL BAPAKNYA ITU BALASAN SETIMPAL BAGI JENDRAL YG GK PUNYA PRINSIP DAN KETEGASAN 😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈
Yumi
tambah up yang banyak lagi thor
Lala Kusumah
😭😭😭😭😭😭
Juvita Lin
sakit hati liat suami ayu yg ngk bisa tegas dlm hubungan n ngk bisa jg jarak dari wanita lain,lbh baik ayu cerai aja,supaya bisa dpt yg lbh baik,apa lg ayu skrg kan cantik.
Lala Kusumah
😭😭😭😭 kasian Ayu,kenapa Rakha begitu???
k
Tinta_Hitam
sabar sayang besok ya🙏🙏
Yumi
up yang banyak thor
Lala Kusumah
😭😭😭😭😭😭
Lala Kusumah
wow Ayu hamil, syukurlah akhirnya junior segera hadir, bahagianya 😍😍😍
Tinta_Hitam
siap terima kasih suport sistemnya 🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!