NovelToon NovelToon
Terjerat Overdosis Cinta

Terjerat Overdosis Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Patahhati / Romansa Modern / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 5
Nama Author: Zhang zhing li

Hidupku begitu hancur saat malam yang tak diiginkan menimpaku. Sayangku pada keluarga baru, telah menghancurkan cinta pada pria yang telah merenggut semangat hidupku.

Hidup yang selama ini terjaga telah hancur dalam sekejap mata, hanya keserakahan pria yang kucintai. Namun pada kenyataanya dia tak memilihku, akibat cintanya sudah terkunci untuk orang lain.

Apakah hidupku akan hancur akibat malam yang tak diiginkan itu? Atau akan bahagia saat kenyataan telah terungkap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhang zhing li, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belajar menghindari

# FLASHBACK ON BAGIAN 9 #

Situasi yang terjadi tadi ditoilet membuatku kini hanya duduk termenung disebuah taman. Sebab tadi sudah berbohong belajar kelompok, hingga terpaksa kubuang waktu dengan sia-sia hanya untuk melihat pemandangan alam di taman.

Mataharipun telah meredupkan cahayanya hingga teduhpun mulai terasa, menandakan waktu sore telah menjelang untuk diri ini segera pulang ke rumah. Langkah mulai berjalan menyusuri tapak demi setapak jalan raya sambil menunggu taxi lewat.

"Taxi?" cakapku menghentikan kendaraan.

Shet, taxipun telah berhenti, dengan tangan segera membuka pintunya untuk diri ini segera masuk kedalamnya. Rasa lelah pikiranpun membuatku seakan-akan ingin memejamkan mata dalam taxi, sampai akhirnya tanpa terasa akupun telah sampai dirumah juga.

"Assalamualaikum," salamku ketika memasuki rumah.

"Walaikumsalam," jawab kompak mama dan kak Adrian, sedang bersantai duduk di sofa ruang tengah.

"Lama banget kamu pulangnya, Karin?" tanya mama saat aku hampiri untuk mencium tangan punggung mereka.

"Iya ma. Tadi tugas kelompok banyak banget, jadi menyelesaikannya agak sorean. Rasanya aku lelah, kalau begitu mau naik keatas dulu mau masuk kamar, ma!" jelasku berusaha pamit.

"Kamu ngak makan dulu, Karin?" simbatan tanya kak Adrian.

"Nanti saja, kak. Tadi aku sudah makan dirumah teman," jawabku berbohong.

"Ooh, ya sudah. Silahkan istirahat kalau kamu sedang capek," ucap kak Adrian percaya.

"Iya kak. Aku istirahat dulu, ma."

"Iya, sayang."

Dengan perasaan berat hati, diri ini terpaksa berbohong demi mencoba belajar menghindari kak Adrian. Tas kulemparkan begitu saja disembarang arah kasur, dengan tubuh langsung terbanting dikenyamanan rasa empuk tempat pembaringan.

"Aaah, apakah kali ini aku benar-benar bisa menjauhi kak Adrian? Rasa-rasanya itu akan sulit bagiku, sebab kakakku itu semakin hari semakin ingin lengket kepadaku. Maafkan aku kak Adrian, bukan maksud hati diriku melakukan ini semua, namun dengan keterpaksaanlah diri ini melakukan drama yang tak mengenakkan hati ini," guman hati yang merancau.

Mata kian lama kian terpejam ingin sayu-sayu tertidur, untuk melanjutkan rasa ngantuk yang sempat tertunda dalam taxi tadi.

"Tok ... tok, Karin ... Karin?" panggil seseorang yang ingin masuk kamarku.

"Iya, masuk saja!" jawabku sudah terbangun dari tidur yang baru sekian menit terjadi.

"Keadaan tangan kamu gimana?" tanya beliau sudah masuk kamar, lalu menghampiri sambil mengelus rambutku.

"Alhamdulillah sudah agak mendingan, ma."

"Syukurlah. Ayo kita makan malam dulu," ajak mama Lidya.

"Nanti saja, ma. Perut Karin rasanya masih kenyang, nanti kalau lapar biar Karin ambil makanan sendiri saja," tolakku menjawab.

"Beneran, nih? Kamu beneran ngak lapar?" tanya beliau tidak percaya.

"Iya, ma."

"Baiklah kalau begitu. Kami akan makan duluan tanpa kamu. Kamu ngak pa-pa 'kan?" tanya mama tak tega.

"Iya, ma."

"Oh ya, ma. Karin boleh minta sesuatu sama mama, ngak?" tanyaku takut mama marah.

"Minta apa, sayang?" balik tanya beliau.

"Kak Adrian, 'kan sudah mau lulus sekolah, jadi ngak selamanya Karin merepotkan kak Adrian untuk antar jemput sekolah. Boleh ngak Karin minta dibelikan sepeda saja, biar nanti pulang pergi dari sekolah Karin lakukan sendiri," jelasku.

"Sepeda? Tapi--? Apa itu ngak berbahaya? Lagian kak Adrian tanpa disuruh mamapun pasti akan antar jemput kamu ke sekolah, dia 'kan sayang banget sama adeknya ini!" jawab mama sambil merapikan perlahan rambutku, yang sempat berantakan akibat bangun tidur.

"Iya, ma. Karin paham, tapi bukankah alangkah baiknya jika Karin bisa mandiri sendiri tak merepotkan orang lain. Kak Adrian sebentar lagi akan kuliah, pasti dia akan disibukkan dengan aktifitas kuliahnya itu, oleh sebab itu Karin tak mau merepotkan dan mengantungkan diri padanya. Jadi boleh ya, ma!" pintaku manja.

"Eem, gimana ya? Nanti deh, mama akan tanya sama papa diizinkan apa tidak. Kalau diizinkan nanti mama akan belikan kamu sepeda yang bagus," jawab beliau.

"Baiklah, ma. Terima kasih!" ujarku sedikit kecewa.

"Iya, sayang. Kamu jangan cemberut gitu, mama akan tetap berusaha izin sama papa supaya kamu bisa dapat sepeda itu," ucap mama mencoba menghibur.

"Benarkah itu, ma? Terima kasih," ulangku berkata sambil mencium pipi kanan beliau.

"Iya sayang, sama-sama."

Rasa senang kini telah menghampiriku, yang akhirnya keinginan untuk tak bersama datang ke sekolah bersama kak Adrian akhirnya akan terpenuhi juga. Diriku kini berusaha memenuhi semua keinginan dan ketidaksenangan kak Yona atas dekatnya kak Adrian padaku.

*******

Mentari pagipun telah menyapa masih dalam keadaan gelap gulita, namun aku kini sudah bersiap-siap bangkit dari tempat tidur, untuk segera membersihkan diri dalam kamar mandi supaya bisa datang ke sekolah awal-awal. Dengan tergesa-gesa kini semua pakaian dan perlengkapan sekolah telah selesai juga.

"Pagi, ma!" sapaku saat mama Lidya tengah sibuk menata sarapan pagi.

"Pagi, juga sayang. Tumben awal banget kamu sudah dandan kesekolah?" tanya kecurigaan mama.

"Iya, ma. Karin harus berangkat sekarang, sebab ada tugas-tugas yang harus diselesaikan. Maaf ya ma, Karin harus berangkat dulu," pamitku yang secepatnya mencium tangan punggung beliau.

"Eeh, tapi Karin. Kamu belum sarapan dan apa kamu ngak nunggu kak Adrian dulu?" cakap beliau berusaha mencegahku.

"Disekolahan saja ma, sarapannya. Karin naik taxi saja sebab mau buru-buru, nih!" jawabku dari kejauhan yang kini sudah berjalan menuju pintu.

"Ya sudah, kamu hati-hati."

"Iya, ma."

Dengan tergesa-gesa kini aku mencoba melangkah keluar dari rumah agar nantinya tak ketemu kak Adrian. Untung saja saat sudah keluar rumah, taxi sudah datang menjemput seakan-akan tahu sekali keinginanku yang telah mencoba menghindarinya lagi.

Sekolahpun masih terlihat sepi namun sudah dibuka oleh penjaga sekolah. Kini aku hanya bisa duduk dibangku depan kelas sambil melihat pemandagan lapangan milik sekolahan.

"Apa aku harus selalu begini mencoba menghindari kak Adrian? Sampai kapan? Ternyata susah juga mencari cara untuk menghindarinya, heeeh ... besok aku harus cari cara lagi untuk menghindarinya, tapi alasan apa lagi?" guman hati yang bertanya-tanya.

"Hei Karin!" sapa seseorang.

Seketika lamunan menjadi buyar, saat orang menyapa telah mengagetkanku.

"Kak Adrian?" jawabku kaget.

"Kakak kok sudah sampai cepat disini juga?" tanyaku heran.

"Mama bilang kamu sudah berangkat, karena khawatir jadi kakak secepatnya berangkat ke sekolah juga," jawabnya menjelaskan.

"Heeeh, kak Adrian ini? Sampai segitunya 'kah khawatir padaku, hingga langsung cepat nyusul kesini?" gumanku dalam hati.

"Kamu kenapa, sih? Kayak lihat hantu saja ketemu kakak kamu sendiri ini? Oh ya, kamu ngak bohong 'kan tadi berangkat duluan ke sekolah?" tanyanya penasaran.

"Enggaklah, kak. Ngapain juga aku bohong!" pungkiran jawabanku.

"Kalau kamu ngak bohong ngapain disini, dek? Bukannya harus ke dalam kelas? Lagian kalau beneran mau belajar mana teman-teman kamu?" imbuh tanya kak Adrian sambil clingak-clinguk mencoba mencari seseorang.

"Eeeh, beneran kok kak. Tadi niat hati ingin cepat-cepat ngerjain tugas bersama teman-teman, tapi sayangnya mereka kutunggu dari tadi ngak datang-datang, makanya aku duduk disini sambil rencana menunggu mereka," jelasku berbohong.

"Ooh, benarkah? Kalau begitu biar kakak temanin kamu disini menunggu, gimana?" Izinnya yang semakin membuatku mati kutu.

"Ngak usah, kak. Nanti malah ngerepotin kamu juga. Lagian aku mau masuk kelas saja sebab garing nunggu mereka dari tadi," jawabku mencari alasan.

"Heeeh, kamu kenapa sih? Kok aneh benar sikap kamu akhir-akhir ini?" cakap kak Adrian heran.

"Aku baik-baik saja, kak. Cuma sedang disibukkan dengan belajar sebab 'kan mau ujian, jadi Karin harus benar-benar giat belajar biar nilainya tidak jelek, karena tak ingin mengecewakan semua keluarga termasuk kamu, kak!" alasanku berbohong lagi.

"Hmm, bagus itu. Kamu memang adek yang bisa diandalkan. Ya sudah, kalau begitu aku tinggal dulu ke kelas, kamu beneran rajin-rajin sekolah dan belajar, ok!" tutur lembut kak Adrian menasehati sebelum pergi, sambil tangan besarnya menepuk-nepuk pelan kepalaku.

"Iya, kak."

Kakak tersayang sudah pergi dengan meninggalkan bekas senyuman melelehkan, sebelum benar-benar hilang dari pandanganku. Akhirnya kak Adrian bisa mengerti juga atas sikapku ini, tanpa adanya rasa curiga sama sekali terhadap perubahan sikapku.

1
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
mau lanjut baca lagi di sini semoga bisa namatin aku ya🤲
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
tuan Chris baik betul ini orang mau dong kalo ada orang kek tuan Chris sudah ganteng baik kaya lagi🤭🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻˢKтяι'𝐆🤎ˢ⍣⃟ₛ❤️⃟Wᵃf 💋
ladalah mau bundir ini anak 😱☹️
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
ya ampun sombong sekali mamanya Chris padahal kan Karin sudah minta maaf masih saja mengeluarkan kata kata kasar kek gitu merendahkan Karin ck ck ck...
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
waduh Karin 🤰🤰 kira kira apa Chris bisa diandalkan bantuannya nanti ya 🤔
●⑅⃝ᷟ◌ͩNasira✰͜͡ᴠ᭄
wa itu ulah siapa lagi ya
●⑅⃝ᷟ◌ͩNasira✰͜͡ᴠ᭄
alhamdulilah ya nga kepanjangan marah nya🤭
●⑅⃝ᷟ◌ͩNasira✰͜͡ᴠ᭄
geregetan Ama Adit de nga nyadar kelakuan mu bikin istrimu berulah diluar nalar
●⑅⃝ᷟ◌ͩNasira✰͜͡ᴠ᭄
puas de rasanya 😅
●⑅⃝ᷟ◌ͩNasira✰͜͡ᴠ᭄
dasar Adit iya iya aja diajak pergi tu istrimu kelimpungang cari cara supaya kamu gagal pergi
●⑅⃝ᷟ◌ͩNasira✰͜͡ᴠ᭄
Nola memang harus dikasih pelajaran 🤣
🍒⃞⃟🦅HubabahLilit2🥰𝐀⃝🥀
eh, aku sudah mengira yang nolong itu mamas² heheh
🍒⃞⃟🦅HubabahLilit2🥰𝐀⃝🥀
tarik terus kak, rayu pakek permen/Sweat/
🍒⃞⃟🦅HubabahLilit2🥰𝐀⃝🥀
keputusan yang salah. tubuhmu adalah titipan tuhan, kamu tidak ada hak untuk menyakitinya.
🏘⃝Aⁿᵘղíαᴳᴿ🐅𝐀⃝🥀💋👻ᴸᴷ
Mampiirr
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angel𝐀⃝🥀❣️
assalamualaikum
🐈𝐀⃝🥀Alfa Miauwzᴳ𝐑᭄
anggap aja yg dbawah itu kolam renang yaaak bukan sungai😂😂😂😂😂
Ney Maniez
aku hadir,, nyimak ceritanya thor
ͩAlsheiraz⁹⁹HeartNet🔰π¹¹
keren 👍
🍁🥑⃟𝙉AƁίĻԼል❣️ˢ⍣⃟ₛ❤️⃟Wᵃf
mampir kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!