NovelToon NovelToon
Reckless

Reckless

Status: tamat
Genre:Mafia / Time Travel / Romansa / Tamat
Popularitas:867.4k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Kesempatan kedua setelah bunuh diri karena ditinggal kekasihnya, Cloud Heaven lelaki 23 tahun ingin memperbaiki kesalahannya dimasa lalu dan mempertahankan kekasihnya namun siapa yang menduga ternyata banyak konspirasi dan manipulasi yang dulu tidak diketahuinya yang justru dilakukan orang-orang terdekatnya.
Cloud Heaven bukan bereinkarnasi tetapi 𝘵𝘩𝘳𝘰𝘶𝘸𝘣𝘢𝘤𝘬..

Stay tune with Thorball yg eksis dan narsis 😎🤣

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MATA YANG TERCEMAR

"Selamat malam Hana," Cloud menyapa Hana ketika panggilan teleponnya tersambung. Ya, setelah mereka berkirim pesan tadi, Cloud berjanji akan menghubungi kekasihnya itu setelah ia pulang bekerja. Tentunya, Hana bersabar dan antusias menunggu panggilan tersebut.

"Malam Cloud, " Hana menyapa balik kekasihnya, seraya tersenyum simpul. Hati Hana menghangat, Cloud menepati janjinya, meski keadaan kekasihnya itu lelah. Tentunya.

"Kau sedang apa Hana?" Cloud menyikap tirai, lalu membuka jendela kamarnya untuk memandang keindahan malam, dan menikmati angin yang masuk setelah jendela terbuka sempurna.

"Membaca buku dan menunggumu untuk menepati janjimu." Cloud berdeham menanggapi ucapan Hana. Kejujuran dari kekasihnya itu menghasilkan semburan merah memenuhi wajah bahkan telinganya. Ia semakin melambung tinggi mendengar ucapan Hana. Hana telah menunggunya.

"Kau menungguku?" tanyanya lagi masih tidak percaya.

"Iya Cloud," jawab Hana seraya meraih bantal, dan memeluk benda empuk itu. Cloud pun tertawa samar.

"Kau tidak menanyakan aku sedang apa Hana?"

Hana tersentak kecil, dan mengulum bibirnya. "Baiklah," patuhnya. "Kau sedang apa?" sesuai kemauannya, gadisnya melayangkan pertanyaan untuk nya.

"Menikmati malam, dengan mendengarkan suara indahmu sayang." Darah Hana berdesir mendengar kalimat Cloud yang diakhir dengan kata sayang, memberikan sensasi yang sangat luar biasa.

"Kau pandai sekali merayu, Cloud." Wajah Hana bersemu merah.

"Aku tidak sedang merayu sayang. Aku hanya mengatakan apa yang sebenarnya, jika suaramu indah bahkan wajahmu juga. Sangat cantik."

"Ku mohon Cloud, hentikan. Mendengar kalimatmu membuatku terbang melayang di udara." Ucapnya, jelas membuat Cloud terawa. Terbang melayang di udara! Astaga, ini menggemaskan sekali.

Cloud segera mengubah panggilan teleponnya menjadi panggilan Video. Cloud memperlihatkan senyuman menawan yang terbentuk lewat tarikan pada dua sudut bibirnya, saat wajah cantik Hana memenuhi layar ponselnya.

Hana merasa tidak nyaman ketika ia malu. Ia berkali-kali mengalihkan pandangan, namun tetap saja ia kembali menatap Cloud. Demi dewa cupit, tatapan teduh Cloud membuat hati Hana menjerit-jerit dan ia mendamba.

"Kau sudah mengantuk Hana?" Tanyanya. Ini sudah lewat sebelas malam, yang Cloud ingat jika kekasihnya itu tidak terbiasa terjaga.

"Sedikit," balas Hana sembari merebahkan tubuhnya mengenyamping.

"Tidurlah, aku akan menemanimu," kelakar Cloud, menggoda.

"Cloud," Hana mendesis, kedua sudut maniknya menajam.

Cloud terkekeh melihat perubahan wajah Hana, seandainya ia bersama Hana kini, Cloud sudah pasti akan mencubit dua pipi kekasihnya itu.

"Kau tidak lelah Cloud?" Hana memperhatikan lekat wajah Cloud.

"Lelah ku hilang saat melihat wajahmu dan mendengar suaramu, Hana."

"Cukup Cloud, kau merayuku terus menerus." Hana merengek dengan manja. Cloud tersenyum, menahan diri agar tidak tertawa.

"Memangnya kenapa? Kau milikku, jadi wajar saja jika aku merayumu." Jelasnya, tangannya bergerak menutup kembali jendela kamarnya dan ia beralih mendekati tempat tidurnya.

Milikku? Hana merasakan jantungannya meletup-meletup dan perutnya melilit, ia terbuai. Sangat.

"Aku sudah mengantuk, Cloud."

Hana berpura-pura menguap untuk mengalihkan pembicaraan. Wajahnya sudah bersemu merah seperti tomat.

"Aku bersedia menyayikan sebuah lagu untuk menghantarmu tidur, jika kau ingin?"

Kini giliran Hana yang tertawa, "Lakukanlah, aku ingin mendengarmu bernyanyi."

"Bersiaplah, suaraku akan membuatmu meleleh."

"Aku tidak keberatan jika aku meleleh karenamu Cloud." Keduanya pun tertawa bersamaan.

"Kau ingin aku menyanyikan lagu apa, hah? Twinkle, Twinkle, Little Star? All the Pretty Little Horses? atau

When You Wish Upon a Star?"

"Aku bukan anak kecil, Cloud." Protes Hana. Cloud pun lagi-lagi tertawa. "Mulailah," Hana mulai tidak sabar.

And I'll be yours completely

For better or for worse

I know we'll have our disagreements

Be fighting for no reason

I wouldn't change it for the world

Cause I knew the first day that I met you

I was never gonna let you

Let you slip away

And I still remember feeling nervous

And tryna find the words to

Get you here today

You make my heart feel like it's summer

When the rain is pouring down

You make my whole world feel so right when it's wrong

That's how I know you are the one

That's why I know you are the one

(The One - Kodaline)

"Your voice is so perfect!" puji Hana, suaranya serak mendayu-dayu. Kali ini Hana benar-benar mengantuk dan ia menguap.

"Close your eyes also dreams about me!"

"Oke," jawab Hana seraya menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. "Good night Cloud."

"Good night too, Honey. I love you."

"Me too," lamban laun manik Hana terpejam dan ia pun terlelap.

Esok paginya, begitu Hana membuka kelopak matanya, maniknya melihat layar ponselnya yang semalam ia sandarkan di bantal. "Masih tersambung," gumamnya. "Dimana Cloud?"

"Oh God," Hana memekik di dalam hatinya, maniknya membeliak dengan wajah yang memerah.

Cloud setengah bertelaanjang, tubuhnya yang terdapat garis vertikal dan horizontal terpahat sempurna. Hei, mata Hana tercemari dengan bentuk kotak kotak yang terdapat delapan bagian itu. Tubuh Cloud yang masih terlihat basah, mengkilap, dan rambutnya yang lembab serta acak-acakan menyempurnakan penampilannya. Hana menelan salivanya, dan detik berikutnya ia tersedak. Pemandangan pagi yang sedap dipandang.

"Hana, kau sudah bangun." Hana berpura-pura memejamkan matanya, namun rona pipinya tidak memudar.

Cloud segera memakai pakaiannya, dan mengambil ponselnya. "Dia masih tertidur."

Mata Hana bergerak dibalik kelopak matanya yang tertutup. Cloud menyadari akan hal itu, ia pun tertawa.

"Bukalah matamu, Hana. Aku tau kau sudah bangun."

Hana mendengus, dan membuka matanya. Bersyukur, kekasihnya sudah memakai pakaian. "Kenapa kau tidak mengakhiri sambungan telepon, Cloud?"

"Seperti yang aku ucapkan semalam, aku akan menemanimu tidur Hana."

"Dan paginya kau membuat mataku tercemar. "

"Tercemar?" Cloud tersenyum sumringah, setelah mengerti kalimat yang di ucapkan Hana. "Jadi kau, sudah melihat tubuhku?" Cloud memulai aksinya, menggoda kekasihnya.

"Bagaimana? kau menyukainya?"

Sangat....

"Tidak berniat untuk melihatnya langsung?"

"Hentikan ucapanmu yang meesum itu Cloud!!" Wajah Hana semakin memerah, dan nafasnya memburu saat bayangan roti sobek Cloud hadir begitu saja. Sial.

Cloud tergelak, ini hiburan pagi untuknya.

"Aku harus bersiap." Hana pun turun dari tempat tidurnya.

"Aku akan menjemput mu."

"Tidak perlu Cloud, Dad yang akan mengantarku."

"Baiklah, jika begitu nanti aku yang mengantarmu pulang."

"Iya, see you Cloud."

Pagi yang manis bukan? Apakah cinta mereka berakhir semanis part ini? Staytune di mari dan tinggalkan like n komen kalian. Terimakasih ♥︎

1
Be Mine
Mampir jg ka 🥰
Bundanya Pandu Pharamadina
OTW kita
Bundanya Pandu Pharamadina
terimakasih mbak Author sudah di ijinin baca marathon 👍❤
TAMAT
Bundanya Pandu Pharamadina
dgn harapan Ayah Cloud bisa di selamatkan
Bundanya Pandu Pharamadina
mbak Author bikin kejutan ngga tanggung² bikin pembaca emostis di bikin tergayung².
ahaayyyy hebat nih mbak Authornya bikin makin kita penasaran
Bundanya Pandu Pharamadina
kami pasrahkan nasib para pemain ada di tangan Authornya
Bundanya Pandu Pharamadina
deg degan tarik napas tahan.... cepetan Cloud selamatkan Ayah mu Cloud
Bundanya Pandu Pharamadina
semoga Cloud bisa bertemu dan menyelamatkan Ayahnya
Bundanya Pandu Pharamadina
Ayden sama Alana belum di halalin tapi masukin gool sekarepmu 🤭🤣
Bundanya Pandu Pharamadina
ikutan tarik napas buang hembuskan dan tarik lagi akhirnya plongggggh
Bundanya Pandu Pharamadina
misi Cloud semoga berhasil menghancurkan Chalk
Bundanya Pandu Pharamadina
antara Cloud dan Roti, mbak Author........
kita lebih memilih Roti untuk teman ngopi
🍞☕👍
Bundanya Pandu Pharamadina
kasihan Cloud tahunya Ayah-nya sudah meninggal , Ayah yg membela kebenaran akhirnya di sekap dan di siksa
Bundanya Pandu Pharamadina
Alana, biasanya benci jadi cinta
Bundanya Pandu Pharamadina
nyimak Cloud Hana ❤❤❤❤
Bundanya Pandu Pharamadina
Helder dirimu sungguh pebisnis yg kejam
Bundanya Pandu Pharamadina
Hana belahan jiwa nan ke bakalan ke bawa mimpi terus
Bundanya Pandu Pharamadina
Chalk ternyata ayahnya Petter
Bundanya Pandu Pharamadina
visual 👍❤
Bundanya Pandu Pharamadina
andai diriku punya abang, mungkin menyenangkan💕😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!