NovelToon NovelToon
Adakalanya Dunia Lain Telah Damai

Adakalanya Dunia Lain Telah Damai

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Nikahmuda / Spiritual / Sistem / Cinta pada Pandangan Pertama / Cintapertama
Popularitas:911
Nilai: 5
Nama Author: Syah raman

Setelah sang pahlawan mengalahkan Raja Iblis, dunia kembali damai. Tapi justru... para petualang, penyihir, guild, bahkan monster jadi nganggur.

Aku punya teman wanita, yang mana dia adalah wanita yang paling aku taksir sejak lama, tiba-tiba saja aku keceplosan untuk melamarnya, dan setelah itu...

Yang penting saksikan saja petualangan diriku yang seru dan santai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syah raman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membasmi Pil Ilegal Di Pelabuhan Rinascita

      Aku gagal membuat sarung tangan Prostetik yang sangat luar biasa.

Tujuanku membuat sarung tangan ini adalah menekan angka risiko.

Para petarung pengguna Pil Qi akan punya kerugian besar jika terlalu sering mengonsumsi itu.

Yaitu mengurangnya daya tahan tubuh dalam menolak roh jahat yang masuk ke dalam sel.

Sehingga kekuasaan roh jahat akan semakin tidak terkendali.

Aku memukul meja.

Samping telapak tanganku tidak sesakit rasa kekecewaan yang terjadi.

Sarung tangan Prostetik temuanku tidak berhasil dibuat.

…..

Komandan Saipul bersandar pada tempat duduk.

Dia mengompres luka dari anak panah.

“Apa kondisi anda membaik?” (Tanyaku)

“Luka ini memerlukan waktu yang lama untuk sembuh.” (Ujarnya)

Aku menunduk untuk lebih dekat.

“Luka ini cukup dalam.” (aku mengambil kesimpulan) “Anda jangan menggunakan tangan kiri, mungkin istirahatkan saja.”

Komandan Saipul mengangguk.

…..

Aku bertemu dengan Roy.

Anak ini hobinya tidak pernah berubah.

Hobinya memancing ikan di lautan, sungai dan danau.

“Kau tidak pernah berubah Roy.” (Ucapku)

“Ya, hobiku ini adalah hal yang bisa dilakukan semua orang.” Roy mengatakan itu.

Dia (Roy) menatap pancing yang tidak terpakai di sisi kirinya.

Aku memahami bahwa dia ingin ditemani.

Aku meraih joran pancing, lalu melemparkan umpan palsu itu ke lautan.

“Semua prajurit yang tersisa hanya berjumlah delapan orang.” (Ucap Roy)

Jadi empat orangnya anak buah komandan Saipul, termasuk orang yang bernama Zirobo.

“Aku sangat khawatir, kita tidak bisa membasmi penyebaran kekuatan Ilegal.” Ucap Roy.

Aku mengerti semua ini dengan sangat baik.

Aku menghela nafas karena tidak sanggup membayangkannya.

“Quest kita ke depannya, akan berada di mana?” (Tanyaku)

“Kita akan menuju pelabuhan di Rinascita, untuk memblokir penyebaran pil itu dari sentralnya.” Kata Roy.

Aku mengerti sekarang, pelabuhan itu termasuk jalur perdagangan impor atau ekspor antara benua Seahealt & Alfheim.

……….

Komandan Saipul memimpin ekspedisi lebih dulu.

Tujuan kami mencari pil pembangkit Qi yang tersimpan pada pelabuhan ini.

Dia mengerahkan semua anak buahnya (termasuk aku) satu persatu.

Semua barang yang tertera di sini hanya produk rumah tangga.

Aku mengetahui isi barang hanya dari tulisannya.

Beberapa orang menghalangi aku karena tidak terima.

“Apa yang kalian cari?” Tanya seorang lelaki pengangkat barang.

“Saya mencari beberapa barang yang ilegal.” (Jawabku)

“Memangnya, untuk apa kau mencari itu, kamu juga bukan staff di sini.” 

Aku menggaruk belakang kepalaku.

“Ah, mungkin seperti mencari barang ilegal… Aku berasal dari kerajaan Atlantis. Tugasku mencari pil pembangkit Qi.” (Sekarang aku mulai lega)

“Begitukah… biar aku temukan kamu dengan bos kami… anda bersedia?” (Ujarnya)

Solusi yang bagus. “Saya bersedia.”

……

Pemimpin pekerja di pelabuhan ini ternyata adalah muridku.

Dia beranjak remaja setelah aku menjadi petualang utuh.

“Guru Arul ada di sini.”

“Senang melihatmu sudah besar.”

Dia adalah muridku (Fang) yang telah lama kian terpisah.

“Sekarang kamu pebisnis, bukan pemain pedang.” Ujarku dengan nada memuji.

Dia hanya tertawa.

“Apa boleh buat, saya masih suka main pedang sendiri untuk olahraga, tapi saya rindu juga dengan dunia bela diri.” (Fang terlihat riang)

“Kau sungguh pemberani.” 

Aku memujinya dan kemudian lanjut untuk berjalan menuju ke sudut sepi.

….

Fang berbicara denganku.

“Jadi anda juga sedang membasmi pil itu, saya tahu beritanya dan melakukan penyeleksian barang, tapi saya tidak menemukannya.”

“Cukup aneh,” aku hanya bergumam.

“Beberapa orang tidak bisa menemukannya, karena barang tersebut bisa diselundupkan satu persatu, dan jika ada pasti memiliki aroma yang mudah dikenali.”

Padahal ini pelabuhan internasional di dunia ini, namun sekarang para penyebar pil berbahaya itu cukup hebat dalam sebuah penyelundupan pil itu.

“Baiklah, aku tidak akan lama-lama. Jika ada sesuatu yang mencurigakan, tolong hubungi organiasi benua Seahealt.” 

…..

Semua anggota tim kerajaan kota Altarus telah berkumpul pada sebuah tempat makan.

Kami mengeluh atas kegagalan untuk menemukan pil itu.

Semuanya membagi pizza yang telah kami beli di pelabuhan Rinascita ini.

Mereka menyadari aku sedikit terlambat.

“Arul, kenapa kau sedikit lama?” 

Komandan Saipul adalah orang yang ahli menebak psikologi seseorang yang sedang gelisah.

“Saya bertemu dengan Fang.”

“Anak itu, sekarang di mana dia?” 

“Dia sekarang adalah bos semua pekerja yang ada di sini… pastinya dia sedang sibuk.”

Semua rekan timku kaget.

“Anak itu telah tumbuh dengan karir yang baik.”

“Dia mungkin adalah fitur yang bisa diandalkan.”

“Kalau begitu, pelabuhan ini akan kita geledah dengan seizin darinya.”

“Aku sangat tidak keberatan.” Fang mendatangi kami setelah kalimat itu terucap dari mulutnya.

“Aku tahu masalah kalian selama ini. Sebab itulah aku melakukan pemeriksaan secara rutin, namun hasilnya, pil ilegal itu sulit ditemukan.” (Kata Fang lagi)

Sekarang orang yang paling perhatian adalah komandan Saipul.

Dia (Komandan Saipul) menatap muridku (Fang) seakan sebuah kunci sebuah gerbang harta karun.

Kebersamaan ini menjadi sembilan orang dalam mengelilingi meja bundar.

Altarus memang kota yang mengepakkan sayap keamanannya dengan sangat teliti.

“Mungkin ada sih kasus yang terjadi di kota ini.” Fang menjadi magnet tatapan semua anggota yang hadir.

“Sekitar sebulan yang lalu, ada sebuah gudang penyimpanan ruang bawah tanah yang di tutup, itu karena sebuah ledakan yang unsurnya tidak diketahui, tetapi ada beberapa orang mengatakan bahwa makhluk aneh telah muncul di bawahnya, dan itu masih menjadi misteri sampai sekarang. Gudang itu telah menjadi sebuah tempat yang tak pernah digunakan lagi sampai sekarang.”

Apakah semua orang berpikir sama denganku?

“Bagaimana kalau kita periksa?” 

Semua orang memikirkan risiko atau apa pun sebelum masuk ke sana.

…….

Komandan Saipul ternyata sepemikiran denganku.

Dia bagai pengembala yang menarik setiap dombanya dengan tali.

Semua rekan tim hanya seperti domba yang harus menuruti apa kata tuannya, dan itu mutlak.

“Cukup rapat, bagaimana kita bisa masuk ke sana?” (Roy menanyakan itu)

“Kita semua harus mendobrak pintu ini.” Perintah komandan Saipul akan dilaksanakan.

Kami semua mengerahkan tenaga sehingga pintu ini terbuka.

Kami memasuki anak tangga yang cukup rapi.

Ada obor yang tidak dinyalakan api, tapi masih ada bau gas, “ini masih berfungsi,’’ kataku.

Kami mengambil pemantik api abadi.

Ruangan bersinar terang berkat lampu obor yang kami bawa, jumlahnya sekitar tiga saja.

Aku memegang satu obor untuk menyalakan setiap obor di sekitar dinding.

“Sepertinya ini pabrik yang masih aktif.” (Aku memastikan itu)

“Yang namanya masih sebulan, pastilah.” Ujar Nicki yang baru saja bicara.

Kami melihat banyak pil kultivasi yang telah tersimpan tanpa ditutup rapat oleh beberapa orang, dan itu hanya kemungkinan saja.

Tapi kami telah mendapatkan petunjuk berkat Fang.

“Terima kasih Fang, dengan ini, sepertinya kita harus membakar pil ini sekarang.” Komandan Saipul tidak berbasa-basi. “Semuanya, ayo lakukan.”

Tetapi kami melupakan satu kesalahan, ada suara yang sengaja tidak kami hiraukan.

Itu adalah monster laba-laba raksasa yang muncul dari sudut kegelapan.

Ternyata kemunculannya berasal dari sebuah lubang raksasa dengan ukuran yang kacau itu.

“Ini masalah serius.” Aku tidak sengaja mengatakannya.

Laba-laba raksasa akan segera membunuh kami dengan jaring-jaring yang telah dikeluarkannya.

Aku memberontak dengan sebuah pedang.

Semua menuruti apa yang aku lakukan.

Kami bisa melindungi diri di belakang panel ruang bawah tanah ini.

…..

Ini adalah formasi dari komandan Saipul.

Dia memberi aba-aba. “Sekarang.”

Aku bersama dengannya, menuju arah lawan.

Monster laba-laba rakasasa memuncratkan jaringnya ke arah kami.

Aku berlari ke sisi kiri.

Komandan Saipul berlari ke arah kanan.

Jaring laba-laba mengenai lantai ruang bawah tanah ini.

Aku menancapkan pedang pada bagian yang cukup lunak.

Monster laba-laba terkena pedangku hingga melemah.

Komandan Saipul mengenai bagian tangan kanan monster laba-laba.

Monster laba-laba memberi gerakan spontan karena tubuhnya yang sakit.

Aku terpental.

Sisanya tinggal Komandan Saipul dengan komandonya.

“Serang sekarang!” Teriaknya (Saipul) dengan semangat.

Sekarang panah api membakar monster laba-laba, jaringnya cukup untuk menjadi bahan bakar.

“Kita harus keluar dari tempat ini!” Komandonya membuatku lari menuju pintu keluar.

….

Kami telah membasmi monster laba-laba raksasa, serta membakar pil kultivasi secara bersamaan, namun ada beberapa organisasi yang datang menemui kami.

Aku mendapat sebuah todongan banyak tombak dari para prajurit yang ada.

Prajurit Rinascita membawa kami ke sebuah alat transformasi, sebuah kereta dengan bahan bakar kayu.

……

Kerajaan Rinascita memiliki istana yang cukup megah.

Tapi dengan perlakuan mereka yang mengikat semua anggota tim kota Altarus, ini bukanlah jamuan yang nyaman.

“Kalian membakar ruang bawah tanah, meski itu bukan pabrik yang digunakan, namun itu adalah pelanggaran hak asasi publik.” (Ujar ratu dari Rinascita)

“Tapi kami berasal dari kerajaan Altarus, untuk meneliti sesuatu.” 

Komandan Saipul memperlihatkan sebuah emblem segi lima yang terbuat dari batu, menandakan bahwa kami adalah tim dari kebenaran yang ada.

“Begitukah,” ratu Rinascita ini adalah seorang remaja yang cukup cantik, rambut kuningnya yang memanjang cukup unik.

Dia melihat emblem terbuat dari batu itu dengan dekat.

“Heh, begitukah, memang sih aku sempat dengar… pil pembangkit Qi sedang tersebar di seluruh dunia dengan ilegal, tapi malah ingin merasakannya, untuk meningkatkan kualitas prajuritku.” 

Jadi selama ini, ruang penyimpanan bawah tanah itu adalah milik kerajaan Rinascita.

“Seandainya kalian bertanya, pasti kami akan bernegosiasi.”

“Beraninya anda, menggunakan pil yang bisa melemahkan seluruh anti bodi manusia, apakah anda masih manusiawi?”  Tanya komandan Saipul.

“Apa saja akan aku lakukan, demi kemenangan dan kekuasaan.” Ratu Rinascita ini mengatakan itu.

“Yang terpenting adalah, sekarang kalian mengacaukan istanaku, kalian mendapat hukuman untuk menjadi korban diacara banteng liar.”

Aku tidak akan bisa menerima ini.

Orang yang lebih dulu berteriak adalah Fang.

Sekarang dia menangis.

“Aku tidak ingin mati karena banteng liar itu!”

“Fang, tenang.”

Meski begitu, ada celah di mana kami harus bisa lepas.

Akan akan menjadi bahan hiburan untuk banyak orang di Rinascita, bukanlah hal buruk.

…...

Kami bersembilan berada di tengah lapangan yang luas.

Semua orang menatap kami yang sial, karena telah membakar hasil penyimpanan gudang mereka, dan ini adalah hukuman.

“Tetap tenang.” Ujarku.

Komandan Saipul tersenyum saja.

“Ini kan yang kita inginkan sebagai laki-laki?’’ Tanya komandan Saipul.

“Aku sudah lama tidak bertarung dengan monster banteng.” Aku yakin semua berpikiran sama.

Benteng bertubuh manusia hadir di tengah lapangan.

Semua penonton berteriak bahwa kami akan dihabisi oleh banteng ini.

Tapi ini adalah hal kecil dalam sebuah pertarungan, atau sama saja memberi kami sebuah tugas untuk menyembelih hewan.

Kami bergantian menyerang banteng ini, di sudut mana dia lengah.

Aku menyembelih banteng ini dengan mudah.

Tidak ada tanda-tanda bahwa ini berbahaya.

“Ini tidak mungkin!” Teriak ratu Rinascita, kemudian dia menunjuk ke arah sebuah pintu. “Masukkan monster yang lainnya!”

Kali ini monster banteng bertubuh manusia mulai banyak.

Tidak nampak seperti manusia sih, hanya banteng yang bisa berdiri seperti layaknya manusia yang menggunakan senjata.

Dalam titik ini, kami melawan mereka satu persatu.

Aku mengalahkan monster banteng ini dengan mudah, hanya dengan satu pedang.

Semua banteng mati.

Aku menatap jauh ke arah ratu Rinascita (gadis manis yang tsundere) yang berada di atas tempat lebih tinggi.

Aku menunjuk gadis itu dengan ujung pedang, yang mungkin kurang sopan tapi perasaanku cukup kesal.

“Sekarang akui kekalahanmu, sebelum kau kehabisan banyak pasukan.” Semua orang mendengar perkataanku.

Komandan Saipul naik ke atas, menuju anak tangga yang memiliki banyak penjaga.

“Biarkan aku lewat.”

Tidak ada yang menjaganya (komandan Saipul) untuk pergi ke atas.

…….

“Kami akan pergi secara baik-baik jika kau tidak mempermainkan kami.” 

Ratu Rinascita mendengar itu dari mulut komandan keamanan kota Altarus.

Kami menuju arah kapal, dan berlayar untuk meninggalkan Rinascita.

Ratu Rinascita terlihat kesal.

“Siapa namamu?” Tanyanya (Ratu Rinascita) pada komandan kami.

“Saipullah.” Kata komandan sambil tersenyum.

Kapal sudah menjauhi Rinascita, tetapi sang ratu hanya menatap kapal dengan perpisahan yang tidak bisa dimengerti.

Aku menghela nafas.

“Anda tidak ingin bertanya namanya?” Tanyaku untuk komandan.

“Dia adalah Cartetiya. Aku sudah kenal dengannya sejak lama, dia dari tadi hanya bercanda.”

“Tapi bercandanya cukup keterlaluan.” Ujarku.

“Begitulah.” Komandan Saipul mungkin punya hubungan baik dengan orang itu.

Aku berpaling untuk menuju sebuah bangku.

“Fang, kau ikut bersama kami?” Tanyaku.

“Tentu saja, saya masih ingin bertarung bersama anda wahai guru, biarkan saya ikut.”

Sekarang menjadi sembilan orang.

“Baiklah, tim kita semakin mantap!”

…..

 

1
Blueberry Solenne
Oh jadi manusia di negara tersebut awalnya punya kekuatan naga, apa termasuk bisa nyemburin api juga thor?
Syah Raman: iya, dinegeri ini terbagi 3 sumber kekuatan, yaitu Qi, Chakra & Mana.
total 1 replies
checangel_
Berawal dari berpacaran to /Facepalm/
Fitur AI
apa dah yang penting,jangan bikin terheran heran /Smile//Shy/
Fitur AI
musim kawin dah kayak hewan wkwkwk /Chuckle/.tapi kadang ada pertanyaan bagi kita ketika menjomblo selama 6 tahun gitu .
Syah Raman: 🤣iya sih, kamu benar... pasti itu aneh
total 1 replies
Syah Raman
dilamar
Syah Raman
jendela
checangel_
Yap, karena untuk berada di jalan kebenaran penuh dengan air mata dan juang yang tiada batas 🤧
M.FAJRI
halo kak semangat ya😇😇😇
M.FAJRI: sip kak 🤗🤗🤗
total 2 replies
Syah Raman
terpengaruh
Syah Raman
panorama
Syah Raman
titik
Syah Raman
sarannya
Syah Raman
juniorku
Syah Raman
kendali
Syah Raman
terdengarnya ada dua kali
Syah Raman
ini perbaiki
Syah Raman
jangan raja Sugiono
Syah Raman
banyak
Syah Raman
memasak
Syah Raman
anda
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!