NovelToon NovelToon
NIKAHI AKU, MAS OJEK!

NIKAHI AKU, MAS OJEK!

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Konglomerat berpura-pura miskin / Menyembunyikan Identitas / Cinta setelah menikah
Popularitas:582
Nilai: 5
Nama Author: SariRani

Bayangkan saja tiba tiba ada seorang wanita cantik lagi mabuk di tengah jalan sendirian, malam - malam dan menghentikan sebuah ojek yg lagi lewat? Lalu melamar mas ojek itu tanpa peduli latar belakangnya? "KAMU HARUS NIKAHI AKU, MAS OJEK!! POKOKNYA NIKAHI AKU ATAU AKU AKAN TERIAK JIKA KAMU AKAN MENCULIKKU!" ujar wanita itu. Apa yang dilakukan Mas Ojek itu ya ketika dilamar oleh wanita cantik yang sedang mabuk? Diterima atau tidak? Dan apakah wanita itu akan menyesal setelah sadar dari mabuknya jika ia sudah melamar Mas Ojek yang tidak ia kenal? Baca dan ikuti novel ini, sampai HAPPY ENDING ya!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Usek Usek Rambut

Seminggu kemudian, pernikahan Adi dan Aulia benar benar diselenggarakan sederhana. Menikah di KUA di hari Senin pula.

Hanya di datangi keluarga inti saja dari Keluarga Bagaskara maupun keluarga Anggoro.

Setelah sah, mereka pun pergi berkeliling ke 3 tempat yayasan yatim piatu yang berbeda sebagai bentuk syukuran pernikahan.

Mungkin moment ini sangat langkah bagi keluarga pembisnis kaya atau mungkin jika orang orang tau hal ini dikiranya pernikahan rahasia karena ada sesuatu seperti MBA (Married by Accident).

Ya memang benar pengantin wanitanya sudah hamil duluan tapi bukan dengan suaminya sekarang.

Adi langsung membawa Aulia pulang ke apartemennya yang akan menjadi rumah dengan sang istri.

Keluarga Bagaskara dan Keluarga Anggoro melepaskan keduanya begitu saja untuk pulang ke apartemen tanpa ingin mengganggu moment pengantin baru.

Kini Adi dan Aulia sudah berada di apartemen berdua di kamar berbeda. Mereka baru sampai sekitar jam 3 sore.

Pukul set 5 sore, Adi mengetuk pintu Aulia sambil membawa kardus besar.

Tok..tok.tok..

Aulia sedang bersantai di ranjang sambil memainkan ponselnya. Lalu ia terkejut saat pintu kamarnya diketuk.

"Pasti Beno" lirihnya.

Aulia memang lebih suka memanggil Adi dengan panggilan Beno, mas mas ojek yang ia lamar. Hal ini ia lakukan agar dirinya tidak terlalu bersalah untuk Adi karena rela menikahi wanita sepertinya.

Sedangkan bagi Aulia, Beno adalah mas mas ojek yang tidak memiliki status sosial tinggi dan bukan sebagai pemilik perusahaan atau pewaris keluarga terpandang.

"Iya..bentar" ucapnya dari dalam kamar.

Ceklek.

Pintu kamar terbuka.

Aulia heran dengan kardus besar yang dibawa Adi alias Beno.

"Ngapain kamu bawa kardus besar begini?" tanyanya heran.

"Aku mau mengambil semua pakaian yang bukan milikmu. Aku rasa pakaian itu sudah tidak berguna lagi karena kamu sudah membawa pakaianmu sendiri dari rumah" jawab Adi.

Aulia terdiam. Lalu ia pun mempersilahkan suaminya untuk masuk ke kamar.

Adi bisa melihat gantungan pakaian Jasmine dan tumpukan beberapa baju wanita itu masih tertata rapi di tempat asalnya. Sedangkan pakaian Aulia berada di sela sela kosong tanpa menggeser.

Hal ini membuat Adi penasaran dengan pemikiran Aulia. Apa wanita ini tidak penasaran dengan pemilik baju baju ini? Apakah Aulia tidak cemburu?

Tapi ngapain juga cemburu, Aulia tidak memiliki perasaan kepada suaminya atau sebaliknya.

Tapi tetap saja Adi ingin tau pemikiran Aulia.

"Kamu gak penasaran sama pemilik pakaian ini?" tanya pria itu dan Aulia menggeleng.

"Aku lebih penasaran kenapa kamu masih menyimpan pakaian wanita yang kamu cintai jika tidak bersamanya?" tanya balik wanita itu.

Adi tersenyum tipis. Ternyata Aulia tidak sepolos atau sebodoh yang ia kira seperti awal bertemu.

"Karena aku masih mencintainya meskipun tidak bisa kumiliki" jawab jujur Adi membuat giliran Aulia yang tersenyum tipis.

"Terkadang memang cinta tidak harus memiliki jika terlalu sakit untuk dijalani" ujar Aulia.

Adi terdiam dan mencerna omongan istrinya.

"Ya aku setuju. Lebih baik hidup tanpa cinta jika membuat hidupmu lebih bahagia" sahut Adi.

Aulia membalas dengan senyuman dan tidak dengan suara. Wanita ini pun berjalan kearah ranjang dan duduk ditepinya.

Adi mulai memasukkan pakaian pakaian Jasmine dalam kardus yang ia bawa.

Membutuhkan waktu 15 menit, pria itu selesai mengemasi.

"Sekarang lemari ini milikmu sepenuhnya. Isi dengan pakaianmu saja. Jika memerlukan yang lain, jangan sungkan untuk memintanya padaku. Aku suamimu" ucap Adi.

"Terima kasih atas kebaikanmu. Tapi untuk saat ini, pakaian lama ku masih layak untuk aku pakai" sahut Aulia.

Adi pun keluar kamar sambil membawa kardus menuju keluar apartemen. Entah mau diapakan pakaian itu.

Aulia berdiri dari tepi ranjang dan menata lagi pakaiannya.

Masih ada semilir aroma pakaian wanita masa lalu Adi di sekitar lemari itu.

"Dia juga udah pernah patah hati. Kita sama sama memiliki hati yang patah. Mungkin seperti ini cara Tuhan untuk memberikan obat dalam hidup umat-Nya. Memberikan seseorang yang bisa mengerti perasaan karena mengalami rasa sakit yang sama" gumam wanita hamil itu.

Setelah selesai berberes, Aulia keluar kamar untuk mengambil minum.

Tak lama kemudian, mungkin sekitar 15 menit sejak Adi keluar, pria ini masuk kembali ke apartemen.

"Mau jus wortel dan apel? Maaf, aku melihat isi kulkasnya dan sangat ingin membuat jus wortel apel" tawar Aulia saat memblender buah dan melihat kedatangan suaminya.

"Tidak perlu minta maaf. Apartemen ini sudah jadi rumahmu juga. Pakai yang ada disini selama itu tidak menyakitimu" sahut Adi.

"Boleh deh, kalau ada lebih, aku mau jusnya" tambahnya.

"Ada lebih kok" ujar Aulia.

Adi pun duduk di sofa keluarga yang satu space dengan kitchen serta ruang makan.

Ia bisa melihat Aulia dari kejauhan hingga mendekatinya sambil membawa 2 gelas berisi jus wortel dan apel.

Aulia memberikan satu gelas kepada Adi lalu ia duduk di sampingnya dengan memberikan jarak.

"Aku rasa kamu tidak terlalu manja" celetuk Adi.

"Hmm..aku hanya manja dihadapan papi mami dan kedua kakak kakakku karena memang terbiasa sejak kecil. Tapi mungkin karena itu juga aku dengan mudah mengecewakan mereka" sahut Aulia sambil menyeruput jusnya berlahan.

"Sudahlah. Setiap anak pasti pernah mengecewakan orang tua maupun keluarganya. Sekarang kamu bersamaku. Anggap saja aku ini suami sekaligus teman untukmu. Kita bisa menjadi sahabat" ujar Adi.

Aulia terlihat ragu saat mendengar perkataan sang suami.

"Apakah kita bisa menjadi teman atau sahabat saat seharusnya kita menjadi suami istri? Maksudku, apakah kamu benar benar rela jika aku tidak melaksanakan kewajibanku sebagai istri dalam hal urusan ranjang?" tanya wanita itu.

"Rela rela aja. Lagipula, kamu mengiraku gay kan, jadi anggap saja aku benar benat tidak tertarik dengan perempuan. Kita bisa jadi sahabat meskipun sudah menikah. Hubungan sahabat lebih erat daripada melibatkan cinta" jawab Adi lalu meminum jusnya sebagian.

"Kita jalani saja dulu hubungan ini sebaik mungkin. Menjadi teman atau sahabat denganmu terdengar baik juga" ujar Aulia.

"Tapi aku ingin memanggilmu Beno, Mas Beno saat kita berdua seperti ini. Atau mungkin aku memang lebih menyukai menjadi istri Beno, si mas mas ojek daripada Adi, direktur perusahaan dan pewaris keluarga kaya. Aku menganggap mu sebagai penolongku malam itu" tambahnya.

Adi tersenyum.

"Tidak masalah. Aku bisa ngojek lagi kalau kamu memang suka aku jadi mas mas ojek" godanya.

"Hahaha..gak gak perlu jadi mas mas ojek lagi. Aku cuma mau manggil kamu dengan nama yang kamu kasih ke aku pertama kali" ujar Aulia.

Usek...usek..usek..

Adi mengusek ngusek ujung kepala Aulia lembut, meskipun sedikit memberantakan rambut sang istri.

Tapi herannya Aulia tidak marah karena hal ini juga menjadi kebiasaan kakak laki lakinya, Aslan, untuk menunjukkan perhatiaan dan sayangnya.

1
Ana Akhwat
Mampir Thor..... awal cerita yang bagus, semangat yaa ditunggu update selanjutnya
Ana Akhwat: Sama sama
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!