Naura saqyla gadis cantik berusia 17 tahun, merantau ke kota Yogyakarta dan bekerja sebagai ART di sebuah rumah mewah.
dengan niat hati ingin mengumpulkan uang untuk oprasi ibu nya yang sedang di rawat di rumah sakit, karena kanker otak.
setelah mengabdi selama 5 tahun, saat dia menginjak usia 21 tahu. majikannya tiba-tiba menawarkan sebuah pernikahan yang tidak terduga pada Naura.
Usia mereka terbilang terpaut cukup jauh yang di mana majikannya berumur 35 tahun, dan sedangkan Naura dia masih muda dan labil. akankah keduanya bisa saling mencintai atau malah sebaiknya.
Bagaimana kelanjutan nya yuk baca aja 🤗
well aku UP gak setiap hari guys🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tayanlee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11.BAB
dari kejauhan septa melihat Naura yang lagi-lagi melamun, memandang gerbang melalui jendela besar dan tinggi, seminggu yang lalu Naura bilang bahwa suaminya tidak ada kabar.
septa pun berinisiatif untuk memberikan cemilan dan menemani Naura, septa sudah bekerja di rumah itu selama satu tahun, dia juga dulu berteman baik dengan Naura dan bahkan mereka sering menghabiskan waktu bersama.
" mbak bagaimana jika kita pergi keluar, untuk cari angin, aku juga sudah lama tidak menghirup aroma makanan enak " ujar septa.
" bilang aja kamu mau makan di restoran, " celetuk Naura.
" hehehe tau aja, pergi yuk, kita berdua aja gimana, aku denger ada restoran yang baru di buka di dekat sini " ajak septa.
" restoran apa " tanya Naura penasaran.
" seafood, gitu mau gak " ajak septa dengan semangat.
" boleh, ayuk " Naura dan septa pun pergi untuk melihat restoran seperti apa yang baru di buka itu, sesampainya di sana terlihat banyak pelanggan yang mengantre.
septa memarkirkan sepeda motornya dia parkiran, lalu mereka mulai masuk ke dalam.
" mbak wangi ya " celetuk septa, sambil menghirup wangi makanan.
" apa makanan nya seenak itu, sampai rame gini " tanya Naura.
" kalo gak enak gak bakalan rame mbak " jawab septa.
" mbak ini ada-ada aja deh, yu kita cari tempat dulu" ajak septa,mereka pun duduk di meja paling ujung, dan memesan makanan mereka.
septa yang sadar Naura, makan sedikit akhirnya dia membuka pembicaraan.
" mbak gak perlu khawatir, tuan mungkin sedang sibuk " ujar septa, tangan nya terus memasukkan makanan pada mulut nya.
" iya, aku hanya khawatir saja " jawab Naura, dia terlihat tidak mood.
" cieeee.. biasa pengantin baru " goda septa, sambil tersenyum iseng.
" apaan si sep, bikin malu aja " ucap Naura dia menutupi wajahnya dengan satu tangan nya.
" jika mbak terus khawatir seperti ini, kenapa gak mbak chat aja, siapa tau tuan balas " ucap septa, dia memberikan saran nya.
" mm.. gak ah sep, aku takut ganggu, lagian tuan bilang dia akan sibuk selama di Jakarta " Naura menolak saran dari septa, karena menurutnya dia hanya akan mengganggu pekerjaan suaminya.
" m.. ya udah kalo gitu, lagian mbak terus murung di rumah, membuat bibi May dan bibi rumi khawatir " ujar septa, dia tipe orang yang ceria, tidak memiliki rahasia dan jujur.
" apa aku terlihat seperti itu " tanya Naura.
" iya, semua orang di rumah tau, mbak sudah beberapa hari murung dan menekuk wajah cantik mbak " jawab septa.
" ih, malu aku " ucap Naura.
" ayo kita makan, pulang nya jangan malam-malam nanti di culik om-om hihihi " ujar septa sambil bercanda.
" ada-ada sep " ucap Naura dia hanya menggelengkan kepalanya, melihat kelakuan septa.
" mbak abis ini ayo beli cilok yang ada di depan indomaret sana "aja septa.
" kita bahkan baru selesai makan, tapi kamu sudah mau beli cilok lagi " kata Naura yang tak habis pikir dengan septa.
" gak apa lah mbak, buat cemilan malam " ujar septa, sambil tersenyum lebar.Naura hanya menghembuskan nafa kasar lalu mengangguk pelan.
" yey.. " sorak septa senang.
***
Di sisi lain sebuah mobil sport hitam masuk ke pekarangan rumah, mobil tersebut berhenti tepat di depan rumah, pria bertubuh tinggi dan kekar keluar dari mobilnya.
Dia menatap rumah besar, pandangan nya begitu sangat mendalam seakan merindukan seseorang yang telah lama dia tinggalkan, Adrian pun melangkah masuk ke dalam rumah.
" tuan " ucap bibi May dia menyambut majikannya yang baru saja tiba.
" bibi " kata Adrian, matanya mencari sosok yang ingin dia lihat.
" apa istri ku sudah tidur " tanya Adrian, ini sudah pukul 09:00 malam dan Adrian baru sampai di kediaman nya.
" oh.. nyonya pergi keluar bersama septa, katanya mau makan di luar " jawab bibi May.
" belum pulang, du jam segini " cecar Adrian.
" be.. belum tuan, mungkin sebentar lagi, nyonya bilang dia tidak akan pulang larut malam " jelas sang bibi.
" ah.. baiklah " kata Adrian, dia mengusap wajahnya dengan satu tangan.
" apa tuan mau di buatkan sesuatu " tanya bibi May dengan sopan.
" aku ingin teh hangat, dan tolong antarkan ke kamar " pinta Adrian, dia melangkah, menaiki anak tangga menuju kamarnya.
dia membuka pintu kamar nya, lalu menutupnya lagi, melangkah menuju ranjang dan menjatuhkan tubuhnya yang lelah di sana, lama termenung Adrian hanya menatap Langit-langit kamar nya.
" kenapa dia belum pulang jam segini, apa dia sering seperti ini " gumamnya.
Adrian mendengar suara motor dari halaman depan, dia segera bangkit dari ranjang melihat siapa yang datang melalui jendela, dan benar saja Naura baru pulang bersama septa.
Di satu sisi Naura membelikan sate untuk security yang menjaga gerbang, Naura dengan baik hati membelikannya.
" ini aku membelikan sate siapa tau nanti malam mas joko sana mas dani laper " ujar Naura, sambil tersenyum ramah Naura memberikan bingkisan tersenyum pada dani.
" terimakasih " ujar dani dia mengambil bingkisan tersebut.
" iya sama-sama, kalau begitu aku masuk " ucap Naura, setelah dia menikah dengan majikannya, hubungan Naura dan Dani menjadi canggung, dulu mereka sering mengobrol atau sekedar membuat lelucon kecil, kini ada jarak di antaranya.
Adrian melihat Naura sedang berbincang hangat dengan security muda, entah kenapa matanya terasa panas melihat istrinya berbicara dengan pria lain.
" Naura " panggil Adrian, dia ada di terasa rumah, Naura memalingkan wajahnya melihat siapa yang memanggil.
" tuan " gumam Naura hampir tidak terdengar. " mas dani aku duluan " ujar Naura, dia cepat-cepat menghampiri Adrian.
Dengan nafas yang gemuruh Naura berdiri tepat di hadapan Adrian.
" tuan " ucap Naura. " kapan anda kembali " tanya Naura, dengan nafas naik turun.
" baru saja, ayo masuk " ajak Adrian, dia ingin menanyakan hubungan apa yang istrinya miliki dengan security muda itu, namun dia mengurungkan nya, dia akan membahas nya di kamar saja karena lebih private.
Naura pun, mengekor di belakang Adrian, saat dia hendak menaiki anak tangga, terlihat bibi May membawa nampan yang di atasnya ada gelas kecil.
" bibi biar aku aja " ucap Naura, mengambil alih nampan yang bibi May bawa.
" makasih " ucap Naura.
" sama-sama " jawab bibi May, dia pun kembali ke dapur.
***
Sesampainya di kamar Naura meletakkan teh nya di meja, dia segera mengambil handuk bersih di lemari, khusus handuk, dan pakaian ganti untuk Adrian.
Adrian melepaskan kemejanya lalu menaruh nya di kursi, dia mengambil handuk dari tangan Naura lalu tanpa sepatah kata Adrian masuk ke kamar mandi, dia terus memikirkan Naura yang tersenyum pada security di depan, dia merasa ada yang mengganjal di hatinya.
dan akhirnya dia membuka kembali pintu kamar mandi, menghampiri Naura yang sedang memasukan baju kotor ke keranjang baju.
" dari mana tadi " tanya Adrian, sebenarnya bibi May sudah memberi tahunya tapi dia tetap ingin memastikan dari istrinya sendiri.
" oh, dari restoran seafood yang ada di persimpangan, septa yang ajak, katanya lumayan enak " jawab Naura.
" tolong lain kali, beritahu aku jika kamu ingin pergi kemanapun, entah itu dekat ataupun jauh, sebisa mungkin beritahu aku " ujar Adrian.
Naura terdiam sejenak, lalu mengangguk pelan,
" iya tuan " jawab Naura.
" aku mandi dulu, kita bicara lagi nanti " kata Adrian dia pun berlalu masuk ke kamar mandi.
Semangat terus yah 💪