"Tahta tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan.."
Kalimat itu sangat cocok menggambarkan keadaan yang dirasakan oleh Zio Nabastala Winata, pria berusia 28 tahun itu harus merelakan sang kekasih menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya dan mengakhiri hubungan yang sudah terjalin 3 tahun lamanya itu.
Namun, bagaimana jadi nya disaat Zio baru saja putus, Kaivan selaku sang papa justru menjodohkannya dengan putri dari rekan bisnis nya.
Akankah Zio menerima perjodohan itu dan menikah dengan wanita pilihan sang papa? atau dia akan memilih untuk tetap mengejar cinta nya lagi ?
Simak Kelanjutan ceritanya..
Keluarga Winata S3
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 11. Awal Dari Semuanya
Kimmy berjalan menjauh dari ruang keluarga untuk mengangkat telepon dari Mega. Ia duduk dikursi teras depan rumah.
"Ya Ga, ada apa ?". Tanya Kimmy, karena tidak biasanya asistennya itu menelpon jika tidak ada masalah urgent.
"Bu Kimmy maaf menggangu waktu anda malam-malam, tapi klien kita nona Padma melakukan komplain bu". Jawab Mega sopan
"Komplain gimana maksud nya Ga? Bukannya tiga hari yang lalu dia bilang gaunnya sudah sesuai dengan kemauannya". Kata Kimmy tak habis pikir dengan kliennya yang satu ini. Seorang aktris yang karir nya tengah naik daun, ia juga putri tunggal seorang komisari besar yang dua minggu lagi akan melangsungkan pernikahan dengan seorang diplomat muda.
"Nona Padma bilang jika ingin mengganti model gaunnya bu". Sahut Mega
Kimmy yang mendengar itu menghela nafas panjang seraya menyugar poni rambutnya. "Apa kamu gak bilang sama dia kalo waktunya gak cukup buat ganti model gaunnya. Memang dia mau ganti model gaun seperti apa?".
"Mega gak tau bu, pas mega tanya nona Padma bilang ingin bicara langsung sama ibu mengenai model gaun yang digantinya". Ucap Mega
"Ya sudah, besok pagi saya temui dia. Kamu kirim saja kontaknya ke saya Ga". Titah Kimmy
"Baik bu".
Kemudian sambungan telepon pun berakhir, bersamaan dengan notifikasi pesan masuk dari Mega. Kimmy segera membuka dan membaca nya. Ternyata itu nomor telepon Padma yang dikirim oleh Mega. Kimmy segera menyimpannya lalu mengiriminya pesan yang berisi.
"Selamat malam nona Padma, maaf mengganggu waktu anda. Saya ingin menanyakan pesan yang disampaikan oleh Mega, asistennya saya jika nona ingin mengganti model gaun pengantinnya. Apa itu benar ?"
Setelah mengetikkan pesan itu, Kimmy segera mengirimnya. Tak butuh waktu lama, ia sudah mendapat balasan pesan dari Padma. Kimmy segera membuka dan membaca isi pesan tersebut.
"Benar bu Kimmy, saya ingin mengganti model gaun pengantin nya".
Dengan lihai, jari-jemari Kimmy segera mengetik balasan pesan itu. "Baik nona Padma, besok pagi saya akan menemui anda untuk membahas hal ini".
Ting!
Kimmy segera membuka kembali balasan pesan masuk itu, "Saya ingin membicarakan hal ini sekarang Bu Kimmy, silahkan temui saya di club Oasis. Jika Bu Kimmy keberatan, saya tidak masalah untuk membatalkan pemesanan gaunnya dan mengatakan jika Butik milik Bu Kimmy tidak memberikan fasilitas pelayanan terbaik baik pelanggannya".
Bola mata Kimmy sontak membulat sempurna membalas balasan pesan dari Padma yang terlihat seperti mengancam nya.
"Apa-apaan dia ini, tidak ada sopan santunnya mengancam seperti itu. Mentang-mentang anak orang kaya raya seenaknya berbuat semena-mena". Kimmy terus ngedumel memaki sikap arogan Padma.
Kini, ia diambang kebingungan. Karir dan masa depan butiknya sekarang ada ditangan Padma. Jika Kimmy menolak menemui wanita itu, pasti saja butik sekaligus dirinya bisa viral. Tapi, kenapa juga Padma meminta bertemu di Club. Apa tidak ada tempat lain kah?
Kimmy menarik nafas panjang lalu menghembuskannya pelan, ia melirik jam yang melingkar dipergelangan tangan kirinya. Waktu menunjukkan pukul 9 malam.
"Lebih baik aku temui dia sekarang, ini belum terlalu malam". Gumam Kimmy, ia bergegas melangkahkan kaki nya kembali masuk. Dan, saat itu bertepatan dengan Papa Kai dan Mama Retta yang sedang berpamitan untuk pulang kerumah.
"Kimmy sayang". Panggil mama Retta dengan lembut
Kimmy berjalan mendekati mama Retta, "mama sudah mau pulang ?". Tanya nya sopan
Mama Retta mengangguk. "Iya sayang. Besok ke mansion ya mama tunggu. Dan, jangan lupa simpan kartu itu baik-baik sayang".
Kimmy tersenyum seraya mengangguk-anggukkan kepala. "Pasti ma, terimakasih".
"Ayo ma". Ajak papa Kai
"Ya sudah mama sama papa pulang dulu ya, jaga dirimu baik-baik. Satu bulan lagi kamu akan menikah dengan Zio dan jadi menantu kami, hm.. " ucap mama Retta dengan lembut sambil mengelus pucuk kepala Kimmy
Kimmy hanya mengulas senyum sebagai jawaban, ia tidak tau harus berkata apa. Dia dijodohkan dengan anak kedua dari Papa Kai, tapi Kimmy sendiri tidak tau seperti apa wajah calon suaminya. Bagaimana perangainya? dan apa pekerjaannya? sungguh Kimmy tidak tau dan tidak ingin tau, biarlah semuanya berjalan seperti ini dahulu.
Papa Kai menepuk pelan pundak Kimmy, "Beritahu kami jika terjadi sesuatu dengan mu". Tukas Papa Kai dengan tegas namun pandangan matanya melirik sekilas pada Viva dan Elisa, menatapnya bergantian.
Kimmy mengangguk-anggukkan kepala, "Iya om-, maksud Kimmy iya papa".
Papa Kai tersenyum tipis, setelah itu ia bergegas melangkahkan kakinya menyusul sang istri tercinta yang sudah lebih dulu masuk kedalam mobil. Sepeninggalan Papa Kai dan Mama Retta, Kimmy berbalik badan dan bergegas masuk kedalam kamar untuk mengambil tas dan kunci mobil.
"mau kemana kamu?". Tanya Arya dingin
"Bukan urusan ayah". Sahut Kimmy ketus, ia segera masuk kedalam mobil sedan miliknya dan mulai mengemudikan mobilnya itu pergi tak meghiraukan teriakan ayahnya yang terus berteriak memanggilnya.
.
.
Kimmy tiba di club Oasis, ia segera turun dari mobil dan bergegas masuk kedalam club tersebut. Begitu masuk, Kimmy sudah disuguhi dengan kerlap-kerlip lampu neon yang membuat nya pusing, juga dentuman musik keras yang memekakak telinganya. Sial! Ini adalah pertama kali nya Kimmy menginjakkan kaki di tempat seperti ini, dan ini membuatnya tak nyaman. Tapi, demi kelangsungan butik miliknya Kimmy harus rela mendatangi tempat yang selama ini dia hindari.
Kimmy hanya berdiri diambang pintu seraya merogoh tas nya untuk mengambil ponsel. Ia segera mencari nomor telepon Padma dan segera mengiriminya pesan mengatakan jika dia sudah tiba di club yang dimaksud oleh Padma. Tak butuh waktu lama, Kimmy langsung mendapat balasan pesan. Padma mengatakan jika dia berada di ruang VIP dekat anak tangga. Bergegas Kimmy melangkahkan kakinya menuju ruang tersebut.
Setelah memastikan jika dia tidak salah ruangan, Kimmy segera membuka nya. Terlihat Padma bersama dua orang pria duduk dikursi sofa panjang dengan posisi Padma yang ditengah-tengah dan diapit oleh kedua pria tersebut. Melihat kedatangan Kimmy, Padma langsung menoleh dan mempersilahkan Kimmy untuk duduk.
"Maaf nona Padma, bisa kita langsung bicara ke intinya saja. Saya tidak punya banyak waktu". Kata Kimmy dengan tegas
Jujur saja, ia sangat tidak nyaman berada disana. Apalagi salah satu pria itu terus menatap nya dengan mesum, bisa dipastikan pria itu sudah mabuk. Terlihat dari banyaknya botol minuman alkohol yang sudah berserakan kosong diatas meja.
"Oh ayolah bu Kimmy, jangan terlalu kaku seperti itu. Saya bisa menarik ucapan ancaman saya tadi jika bu Kimmy bisa lebih rileks sedikit. Saya hanya ingin membicarakan masalah gaun pengantin yang ingin saya ganti model". Sahut Padma, suara nya sudah terdengar sedikit meracau
"Baiklah, mari kita bicarakan sekarang nona Padma". Dengan tegas Kimmy berucap, ia ingin segera masalah ini selesai dan cepat-cepat keluar dari tempat laknat ini.
Padma mengulas senyum cantiknya lalu beranjak dari duduknya beralih duduk disamping Kimmy. Kini ia mencoba mulai fokus pada pembahasan tersebut. Kimmy dengan seksama mendengarkan masalah keluhan dari kliennya tersebut.
"Begitu bu Kimmy, saya ingin mengganti model baju pengantinnya karena model nya terlalu kuno. Saya ingin menggantinya dengan model yang baru". Kata Padma
"Hanya itu keluhan nona Padma? Kalau begitu jika nona Padma mau silahkan besok pagi kanda bisa pergi kebutik, saya ada model baju pengantin yang baru saja saya selesai membuatnya, model nya terbaru dan mungkin sesuai dengan permintaan nona Padma". Ujar Kimmy mencoba profesional meskipun sedari tadi ia menahan nafas karena aroma alkohol yang menguar dari nafas Padma.
Padma mengangguk-anggukkan kepalanya, "Baiklah, besok pagi saya pergi kebutik". Ia meraih gelas yang sudah terisi cocktail yang ia pesankan khusus lalu menyodorkannya pada Kimmy. "Sebagai ucapan maaf saya pada Bu Kimmy karena sudah mengganggu waktu Bu Kimmy, mohon bu Kimmy untuk menerima gelas ini"
"Maaf tapi saya tidak minum". Tolak Kimmy
"Bu Kimmy tenang saja, ini hanya cocktail bukan wishkey", ucap Padma seolah tau kekhawatiran Kimmy
"Hmm.. " Padma kembali menyodorkan gelas itu pada Kimmy, dengan perasaan skeptis Kimmy menerima gelas tersebut.
"Ini hanya Cocktail, tidak akan membuatku mabuk. Tidak masalah bukan? Aku hanya perlu meminum nya sedikt sebagai tanda menghormatinya setelah itu aku akan pamit pulang". Kimmy berkata dalam hatinya seraya tatapan matanya terus menatap Padma.
Dengan ragu-ragu, Kimmy mulai menyesap cocktail itu sedikit demi sedikt setelah itu meletakkan kembali gelasnya diatas meja.
"Nona Padma terimakasih atas jamuan anda, jika tidak ada hal yang perlu dibicarakan lagi saya pamit undur diri". Kimmy berdiri dari duduknya lalu menunduk tanda hormat
"Ya bu Kimmy, hati-hati".
Kimmy tak lagi menyahut, ia bergegas melangkahkan kakinya keluar dari ruangan tersebut. Namun, saat ia akan berjalan keluar dari club tiba-tiba tubuhnya merasakan tak nyaman. Ia mengusap-usap tengkuknya sat rasa panas mendera tubuhnya.
"Lebih baik aku ke kamar mandi sebentar". Segera Kimmy berjalan cepat menuju kamar mandi, ia langsung membasuh wajahnya mencoba menghilangkan hawa panas yang semakin lama semakin membuat tak nyaman tubuhnya.
"Ada apa dengan ku ini? apa minuman yang diberikan Padma tadi sudah dicampur sesuatu? Ah sial panas sekali".
Setelah membasuh wajah berkali-kali berharap bisa mengurangi rasa panas, tapi yang terjadi justru sebaliknya. Rasa panas itu semakin menyerangnya, bahkan baju yang ia kenakan sudah basah karena peluh. Kimmy berusaha berjalan keluar dari kamar mandi meski langkah kakinya sempoyongan seraya berpegangan pada tembok. Berkali-kali ia meminta maaf pada orang yang tak sengaja ia tabrak karena pandangan matanya semakin memburam.
Brukk!!!
"Aaaa.. "
.
.
.
Jangan lupa dukungannya! Like, vote dan komen... Terimakasih 🌹❤️
mereka berdua semena mena
aku sumpahin kamu bucin
apalagi kamu sudaah janji tertulis dalam kertas bahwa kamu Akan bertanggung jawab , sebab susah ngabil keperwaanan kimy
awas aja kau
kira kira mereka berdua masih Pada ingat gak saat malam itu