Luka Dan Cinta Dalam Perjodohan
Mobil mewah bermerk mercend*z berwarna hitam berhenti tepat ditempat parkir sebuah coffe shop dipusat kota J. Pemilik mobil itu segera turun dan menutup pintu mobilnya, kemudian ia membenarkan jas mahal yang melekat ditubuh atletis nya.
Setelah itu, ia bergegas berlari masuk kedalam coffe shop karena sang kekasih sudah menunggunya didalam. Saat dia membuka pintu masuk coffe shop itu, semua pandangan mata langsung tertuju padanya. Tapi, tidak ia pedulikan.
Dia fokus mengedarkan pandangannnya mencari dimana kekasih pujaan hatinya itu duduk. Seorang wanita mengulas senyum cantik dan melambai kearahnya, bergegas dia menghampiri wanita itu.
“Sayang, maaf aku terlambat. Jalanan macet sekali". Ucapnya meminta maaf seraya menarik kursi depan sang kekasih, lalu ia duduk.
"Gapapa Zi, aku juga baru datang kok”. Sahut wanita itu
Pria itu adalah Zio Nabastala Winata (28 tahun), dan Laura (29 tahun). Kedua nya sudah menjalin hubungan selama kurang lebih tiga tahun. Namun, kedua orang tua Laura tidak pernah suka pada Zio.
“Sayang sudah pesan makan atau minum ?”, tanya Zio dengan lembut
Laura mengangguk, “Sudah, mungkin akan diantarkan sebentar lagi Zi”.
Dan benar saja, tak lama kemudian seorang waitress datang mengantarkan pesanan Laura.
“Atas nama Laura”. Kata Waitres itu
“Ya”. Sahut Laura
“Americano dan apple juice”. Waitress itu mengulang kembali daftar makanan yang dipesan Laura seraya meletakannya diatas meja.
“Ya, terimakasih”. Ucap Laura
“Sama-sama”. Kemudian, waitress itu pamit undur diri.
Laura menyodorkan segelas kopi Americano pada Zio. “Zi, Americano kesukaan mu”.
Zio mengulas senyum tipis seraya meraih gelas itu, “Terimakasih sayang”. Ucapnya lalu meminum kopi tersebut sedikit demi sedikit. Dan, Laura hanya melempar senyum sebagai balasan.
“Sayang, kamu bilang ada yang ingin kamu katakan. Soal apa ? Apa sayang udah setuju untuk menikah dengan ku? Jika iya aku akan segera bertandang kerumah untuk melamar”. Kata Zio dengan begitu antusias nya.
Laura yang mendengar itu, menggigit pelan bibir bawahnya dan mengulas senyum getir. Sejujur nya ia ragu untuk mengatakan hal ini pada pria yang sudah menemani hari-harinya itu selama tiga tahun lamanya. Pria yang amat sangat mencintainya, pria yang selalu mengusahakan apapun yang terbaik untuk nya dan pria yang berhasil mengisi kembali kekosongan hatinya dengan penuh cinta.
“Laura.. Sayang..” Panggil Zio saat melihat kekasihnya itu terdiam melamun sambil terus menatap nya.
“Ah ya Zi?”. Laura gelagapan dan langsung tersadar dari lamunannya.
Zio terkekeh gemas melihatnya, ia meraih tangan Laura dan menggenggam nya erat. Dielusnya punggung tangan yang halus itu dengan lembut.
“Sayang bilang ada yang ingin sayang katakan sama aku, apa hmm?”.
Laura tak langsung menjawabnya, ia menarik nafas panjang lalu menghembuskannya pelan. Ia Tarik pelan tangannya yang digenggam oleh Zio.
“Zi maaf. Aku ingin putus”. Ucap Laura lirih namun masih bisa didengar oleh Zio.
BRAAKKK!!!!
Tiga kata terakhir yang Laura ucapkan mampu memancing amarah Zio. Pria itu sampai berdiri dari duduknya dan menggebrak meja dengan keras membuat pengunjung lain seketika mengalihkan atensi nya menatap kearah Zio dan Laura.
“Jangan bercanda Ra!”. Tekan Zio menahan amarahnya
“Zi, duduklah.. Jangan membuat keributan seperti ini”. Lirih Laura, melirik pada para pengunjung yang masih menatap kearah mereka berdua.
“Kamu yang sudah membuat keributan Ra”. Geram Zio, matanya menatap tajam Laura. Rahangnya mengetat hingga urat-urat dilehernya menonjol dan tangannya terkepal erat disamping tubuhnya.
Laura berdiri meraih tangan Zio mengajak pria itu untuk duduk kembali dan berbicara secara baik-baik. Tapi, Zio langsung menepis tangan Laura.
“Iya aku yang sudah buat keributan, ayo duduk Zi kita bicara baik-baik. Jangan seperti ini”. Pinta Laura dengan lembut
Zio menurut, ia menarik nafas panjang lalu kembali mendudukkan dirinya dikursi dengan kasar. Zio sandarkan punggung lebar nya disandaran kursi dan mata nya terus menatap Laura dengan tajam, jika biasanya hanya tatapan lembut dan penuh cinta kini tatapan itu berubah menjadi kemarahan.
“Zi, aku minta maaf. Kita harus mengakhiri hubungan kita sampai disini”. Ucap Laura
“Apa karena laki-laki itu kamu sampai meminta mengakhiri hubungan kita?”, tebak Zio
Laura tak menjawab, ia hanya menggigit bibir bawahnya dengan kepala yang tertunduk. Zio yang melihat itu tertawa getir.
“Baiklah aku sudah tau jawabannya”. Kata Zio dingin
“Maafkan aku Zi”.
“Jika itu mau mu, baiklah aku tidak akan menahan mu lagi untuk tetap berada disamping ku Ra”. Zio menjeda kalimatnya menarik nafas panjang. “Semoga kamu bahagia dengan pernikahan mu Ra, aku pamit”.
Setelah mengatakan itu, Zio langsung beranjak dari duduknya melangkahkan kakinya keluar dari café shop tersebut. Laura hanya diam menatap punggung Zio yang sudah pergi menjauh dan pria itu masuk kedalam mobil. Tanpa sadar air matanya menetes membasahi wajah cantiknya.
“Maafkan aku Zi, kamu layak mendapatkan wanita yang lebih baik dari aku”.
.
.
“Aarrghhh.. Brengsek!!” Zio memukul kuat stir kemudi lalu mengusap kasar wajahnya. Ia tidak menyangka wanita yang amat sangat ia cintai itu tega mengakhiri hubungan dengan dia dan memilih menikah dengan pria pilihan kedua orang tuanya.
Selama tiga tahun ini rasanya hanya sia-sia, hancur berkeping-keping tak bersisa. Jika saja, Laura memilih untuk bersabar dan tetap mempertahankan hubungan mereka, Zio sudah menyiapkan kejutan lamaran sekaligus pernikahan mewah yang menjadi ‘wedding dream’ Laura.
Tapi, nyata nya wanita itu memilih untuk menikah dengan pria pilihan kedua orangtua.
Saat Zio berusaha untuk meredam amarahnya, ponsel yang ia simpan didalam saku celana formalnya bergetar. Zio segera meraihnya dan melihat siapa yang menelpon.
Nama Zaki- asisten pribadinya itu terpampang jelas dilayar ponselnya. Zio menarik nafas pelan lalu menggeser tombol hijau kemudian menempelkan benda pipih itu ditelinga kanannya.
"Ada apa ?", tanya Zio tanpa basa-basi pada asistennya itu
“Bos, tuan Gala mencari anda". Kata Zaki
"Hm.. Aku segera kembali”. Sahut Zio, setelah itu ia mematikan sambungan teleponnya secara sepihak dan melempar kasar ponsel mahal nya itu didashboar mobil. Kemudian, Zio segera menyalakan mesin mobil dan bergegas mengemudikannya kembali ke kantor.
Zio Nabastala Winata, Presdir VELOCE GUARD. Perusahaan yang bergerak dibidang keamanan juga penyedia jasa, seperti bodyguard dan pengawalan. Perusahaan yang Zio bangun sendiri tapi dengan dibantu sedikit suntikan dana dari sang papa.
Selain itu juga, tanpa ada yang tau jika Zio juga seorang Filantropis. Dia membantu dan berkontribusi dalam berbagai kegiatan social, pendidikan dan kesehatan yang bertujuan untuk meringankan beban orang-orang yang membutuhkan.
.
.
.
Haii kembali lagi di keluarga Winata series 3. Semoga suka yaa.. Jangan lupa dukungan nya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Momy Brey
menyimak...
ceritanya menarik...
lanjut Thor🫰
2025-08-19
1