Pemuda yang kurang beruntung dalam hidup, mendapatkan kesempatan untuk memulai kehidupan yang lebik baik dan penuh warna, tapi apa maksud nya menjadi gadis cantikk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GugunGalaxy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menginap
Setelah puas menggoda ian, Mereka bermain game bersama dengan kemarahan dan kesenangan tentang game, Ryan juga terkejut gadis ini sangat jago, Mereka bermain 4 jam, Setelah puas Sisi Melihat ponsel dan menunjukan waktu sudah jam 3:20.
"Yan Seperti nya aku harus pulang, ini sudah sore" Sisi menoleh kepada ian yang sedang menatap nya.
"Kenapa kamu menatapku seperti itu, apakah kamu terpesona?"(ˉ(∞)ˉ)
"Gk ada, aku cuma mau bilang kamu bermain game dengan bagus"
"Hahaha, segera ukir kemampuan dan teknik bermain ku di otak mu yang mesum itu, akan sangat bergun dalam perjalanan game mu"(σ≧▽≦)σ
"Bisakah kamu berhenti menyebutku mesum, itu melukai hati nurani ku"⊂( ̄(エ) ̄)⊃
"Baiklah baiklah aku cuma bercanda"
Ini pertama kalinya Ryan bermain game dengan gadis cukup lama, Tapi entah kenapa setiap kali kami melakukan kontak fisik Saat duduk berdekatan jantung ku selalu berdebar-debar, dan Ryan juga baru tau bahwa tubuh gadis bisa selembut itu.
"Aku harus berpamitan sama bibi, ayo antar"
Sisi berdiri dan menyolek pipi ian sambil terkikik.
"Oke oke, berhentilah menyentuhku" Ryan bangkit dan berjalan keluar, menuruni tangga dan melihat ibu nya di sofa sedang mengikat rambut adiknya.
"Bibi, aku pamit pulang yah, ini sudah sore"
Sia yang sedang mengurus Kia, Menoleh dan menatap mereka berdua, Sia tersenyum dan berkata.
"Sudah mau pulang?, menginap saja masih banyak kamar kosong kok"
Truururt~
"Tid...." Sebelum sisi selesai berbicara telepon nya berdering, dia merogoh saku dan melihat itu dari ibu nya.
"Sebentar bibi, ini ibu ku"
"Tidak apa-apa jawab aja"
"Hallo"
Desi:Halo Sayang kamu dimana, apakah kamu masi di rumah bibi sia?
"Yaa, Aku masih disini, ada apa bu, aku barusan hendak pulang?"
Desi: Ibu sama ayah sedang rapat bisnis di luar kota, dan di rumah Kamu sendirian jadi menginap saja di sana.
"Tapi aku tidak enak sama bibi siaa"
Desi:Tidak apa-apa biarkan ibu bicara sama bibi sia, apakah dia ada disana sekarang?
Setelah itu sisi berjalan ke sofa dan menyerahkan telepon nya dengan malu.
"Ada apa?" Sia berkata dengan bingung
"Ini ibu ingin ngobrol"
Setelah itu Sia ngobrol cukup lama dan akhir nya berkata
"Ini ambil ponsel, Sisi jika kamu pulang sekarang kamu akan sendirian di rumah dan ibumu khawatir terjadi apa-apa, menginap saja disini"
"Mmm yaudah, Sisi akan merepotkan bibi"
"Apakah kaka akan tidur disini" Kia yang mendengar percakapan Ibu nya dan kaka cewek, bertanya dengan semangat.
"Iya sayang, Kaka Cewek akan menginap malam ini" Sia berkata sambil menenangkan putri nya yang melompat-lompat.
"Ibu-Ibu bolehkan aku tidur sama kakak cewek" Kia bersemangat dia bertanya sambil menarik narik baju ibu nya.
"ibu tidak tau, kamu harus minta izin sama kakak sisi"
Kia melompat dari pangkuan ibu nya, dan berlari ke arah sisi
"Kakak nanti tidur sama sisi ya"O(≧▽≦)O
Sisi menatap makhluk kecil di bawah kakinya dan merasa sangat imu
"Oke oke, Nanti kita tidur bareng"
Ryan yang menonton di ujung sofa merasa sangat diasingkan di keluarga nya sendiri, Keberadaan nya di abaikan(ˉ(∞)ˉ)
"Yan, Kebetulan sore ini ada Taman hiburan di pusat kota, ajak sisi bermain" Sia berkata kepada putra nya.
"Aku ikut ikut bu"
"Gk boleh, Jika Kia ikut, Ibu akan sendirian di rumah" Sia berkata dengan tegas, Karena sia ingin menciptakan waktu dimana Ryan dan Sisi berduaan supaya bisa memperdalam perasaan dan menumbuh kan, ini rencana nya dari awal.
Kia(*>.<*)
"Ayo kenapa kamu masih duduk, segera mandi dan ajak sisi bermain" Sia Menatap putra nya dengan tidak puas, lalu berkata kepada putra nya yang tidak tau cara nya mendekati gadis
Ryan bangkit dengan tidak berdaya, kembali ke kamar mengambil handuk dan mulai mandi.
"Jangan khawatir kan uang jajan, biar ian mentraktir nanti"
"Apakah di punya uang?" sisi bertanya
" Ayah nya memberi dia anak perusaahan untuk di urus, dan tidak butuh waktu lama untuk berkembang.
Sia memuji putra nya di depan sisi, supaya sisi bisa mempunyai kesan baik tentang ian.
Setelah sepuluh menit ian turun.
"Ayo berangkat"