NovelToon NovelToon
BALAS DENDAM MENANTU TERHINA

BALAS DENDAM MENANTU TERHINA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Selingkuh / Romansa / Ibu Mertua Kejam / Office Romance
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: alfphyrizhmi

"Hans, cukup! kamu udah kelewat batas dan keterlaluan menuduh mas Arka seperti itu! Dia suamiku, dan dia mencintaiku, Hans. Mana mungkin memberikan racun untuk istri tersayangnya?" sanggah Nadine.

"Terserah kamu, Nad. Tapi kamu sekarang sedang berada di rumah sakit! Apapun barang atau kiriman yang akan kamu terima, harus dicek terlebih dahulu." ucap dokter Hans, masih mencegah Nadine agar tidak memakan kue tersebut.

"Tidak perlu, Hans. Justru dengan begini, aku lebih yakin apakah mas Arka benar-benar mencintaiku, atau sudah mengkhianatiku." ucap Nadine pelan sambil memandangi kue itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alfphyrizhmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11 - Interogasi

Nadine merasakan perasaan tulus Hans yany tersampaikan dari genggaman lembut itu. Begitupun dengan Hans, ia merasa, moment kali ini adalah salah satu yang terindah dalam hidupnya.

Meskipun hanya sekedar menggenggam dan menatap wajah pujaan hati yang sedang terkapar lemah, dengan wajah hancur dan dibalut perban layaknya setengah mumi. Perasaan dokter muda itu tetap bahagia bukan main.

Keduanya tenggelam dalam emosi yang sudah tak terbendung lagi. Walaupun belum sepenuhnya, di dalam hati dan perasaan Nadine, nama Arka mulai sedikit tergeser oleh Hans.

Nadine sebenarnya menolak agar rasa itu tidak seharusnya muncul, pun tidak bisa menolak segala kebaikan dan kenyataan yang kini dihadapannya.

"Aku nggak bisa terus berpura-pura, Nad. Kamu harus memutuskan. Dan kuyakin, itulah keputusanmu paling berat. Pikirkan kembali, sebelum semuanya terlambat dan semakin membuatmu tambah menderita." kata Hans akhirnya.

"Aku masih bingung, Hans. Jujur, kini aku berada dalam dilema besar. Aku nggak tahu di mana dan sedang apa mas Arka saat ini. Aku nggak tahu apakah ia masih mencintaiku. Apalagi kiriman kue cokelat ini, membuatku sangat kecewa. Aku sangat bingung, Hans. Aku bingung!" protes Nadine yang merasa sudah kalah telak dalam mempertahankan perasaannya pada Arka.

Hans hanya diam, tak mau berkomentar. Khawatir justru mengubah suasana hati Nadine dan membuatnya berbelok dari genggamannya saat ini.

"Aku juga lumayan lelah, Hans… lelah untuk pura-pura bahagia di depanmu. Lelah mempertahankan perasaan yang pada akhirnya mengkhianatiku. Tapi....." jawab Nadine. Ucapannya terhenti sesaat.

"Kalau kamu mau, kita bisa cari jalan keluar bersama, setelah semua kekonyolan yang menimpamu saat ini." ucap Hans memberikan usul.

"Tapi kamu sendiri kan, tahu... nggak semudah itu. Dan aku masih terikat dengan mas Arka. Aku masih mencintainya!"

"Dalam kondisimu sekarang ini, Nad... di mana sudah nggak ada lagi tempat bersandar, apalagi Arka menghilang entah ke mana... lebih baik segera kamu putuskan langkah ke depan! Aku akan tetap mendukung apapun keputusanmu." Hans coba menguatkan Nadine, sambil merayu secara halus.

"Tapi, sulit banget rasanya, Hans. Aku sudah terlalu melekat dan terngiang-ngiang mas Arka...." ucap Nadine lirih.

"Sulit bukan berarti nggak bisa, Nad. Bukan berarti juga nggak mungkin. Ada peluang bahagia untukmu, asalkan kamu nggak takut lagi dan mau ambil resiko." ucap Hans.

"Ada benarnya juga sih.... Tapi......" Nadine masih diambang keraguan.

"Untuk hal itu kita urus nanti aja ya, Nad. Yang paling penting sekarang… kamu harus sembuh dulu! Oke?" tanya Hans menawarkan kesepakatan.

Sebelum menjawab, Nadine menoleh ke arah Bu Minah. Perempuan paruh baya itu, yang merasa nyawa nya diselamatkan oleh Hans, juga menyaksikan nyawa Nadine diselamatkan dua kali oleh Hans, langsung memberikan tatapan meyakinkan pada Nadine.

Nadine paham setelah menerima tatapan percaya diri dari Bu Minah. Ia sebenarnya diujung galau dan dilema. Perasaannya terhadap Arka masih kuat.

Namun, hampir tiga minggu setelah pernikahannya bersama Arka, tiada satu pun hari yang membuatnya senang selama berada di kediaman Hartono. Selalu saja penuh hinaan dan caci maki.

Adapun peran Arka, cuma bisa menahan saja. Tidak berani ambil resiko lebih untuk membela Nadine, saat istrinya dicemooh maupun dihina oleh kedua orang tua, maupun keluarga besarnya.

Ini yang membuat keraguan Nadine tentang cinta Arka pada dirinya, semakin menjadi dan tambah kuat. Ditambah, kue cokelat yang telah diracuni dan dikirim padanya. Sungguh suami yang begitu jahat! pekiknya dalam hati.

Tiba-tiba, datang sekelompok polisi memasuki ruang ICU tersebut. Salah satu polisi dengan tampang sangar dan tubuh kekar langsung menghampiri Nadine,

"Apakah benar, anda pasien yang bernama Nadine Setyaningrum?" tanya polisi itu dengan nada tegas.

Nadine yang tidak tahu menahu perihal kedatangan para polisi, juga dirinya tidak melakukan kesalahan, langsung panik bukan main. Keringatnya bercucuran deras.

Wanita cantik itu melihat Bu Minah dengan tatapan meminta tolong, namun Bu Minah hanya menggelengkan kepala.

Terakhir, Nadine menatap wajah Hans. Tapi, respon Hans hanya mengangkat bahu dan alis saja.

"Sebelumnya mohon maaf atas kedatangan kami yang mendadak. Bu Nadine, kami ingin menanyakan beberapa hal penting." ucap polisi itu, membuat Nadine semakin ketakutan dan berkeringat hebat.

Nadine lalu secara reflek menggenggam jemari Hans, meminta tolong.

"Hans, ini maksudnya apaan? Tolongin aku, dong!" pinta Nadine dengan nada memohon dan memelas.

Hans yang mendapat perlakuan tiba-tiba dari sang pujaan hati, hanya mesyem dan senyam-senyum sendiri. Ia pun menjawab dengan lembut dan gentleman.

"Tenang saja, Nad. Para polisi di hadapan kita ini, aku yang panggil. Karena keracunan makanan yang kamu dan asisten itu derita, telah masuk ranah hukum. Sifatnya akan fatal dan berbahaya kalo dibiarin terus. Keenakan mereka!" ucap Hans dengan ekspresi memendam amarah dan emosi.

Nadine tidak menyanggah, apalagi protes. Kali ini diam dan menuruti saja. Bu Minah pun, cuma ikut menjadi pendengar yang baik.

"Kamu jawab saja pertanyaan dari pak Polisi dengan jujur dan tenang. Nggak boleh merahasiakan sedikitpun, karena akan menyusahkan kamu ke depannya. Nggak ada intimidasi juga dari mereka. Jadi, tolong jawab dengan sejujurnya dan apa adanya. Oke, Nad?" pinta Hans, karena berharap keterangan Nadine akan menjadi amunisi dan sejata terkuat untuk ajang balas dendam dirinya, berikut rencana tersembunyi itu.

"Bb-baik, Hans. Akan aku jawab sebisanya." jawab Nadine, sudah merasa lega dan tidak terintimidasi lagi.

Tak lama, polisi itu langsung mengajukan pertanyaan, meminta keterangan.

"Apakah sebelumnya, Ibu Nadine merasa ada yang mencurigakan?" tanya nya.

Nadine mengangguk pelan, "Benar sekali, Pak. Kue cokelat yang saya makan itu… saya tidak pernah minta." Nadine membuka obrolan dan memberikan kesaksian.

"Maaf, maksudnya Ibu Nadine tidak pernah minta kue sebelumnya? Kalau boleh tahu, dikirim dari siapa?"

"Pengirim itu atas nama suami saya, Pak. Arka Hartono. Mas Arka hanya mengirimnya secara tiba-tiba. Tidak langsung datang bersama kue itu. Saya pun sampai sekarang tidak tahu kabar maupun keberadaan suami saya."

"Apakah sebelum itu, Anda pernah merasa atau mendapat ancaman dari suami Anda?" tanya petugas lagi.

Hans langsung menatap ke arah Nadine, siap mendukung apa pun yang ia katakan.

"Tidak pernah, Pak. Tapi, untuk sekarang saya tidak yakin. Selama dua minggu di kediaman orang tua mas Arka, saya selalu saja mendapat hinaan maupun perlakuan buruk dari orang tuanya, mertua saya. Mungkin juga sekarang mas Arka sudah mendengar ucapan orang tua nya."

"Mohon maaf, maaf banget kalau diluar topik keracunan ini, karena mungkin ada korelasinya. Apakah sebelum keracunan makanan tersebut, wajah anda yang rusak, juga akibat dari ulah suami anda?" tanya polisi itu, menyelidiki lebih lanjut.

Bersambung.....

1
Isma Isma
kejamn sekali keluarga arka
alfphyrizhmi: iya, kejam banget emang kak... 🥺
total 1 replies
arniya
mampir kak
alfphyrizhmi: terima kasih sudah mampir, kak. Semoga betah yaaa sama ceritanyaaa... ^_^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!