Bunga Malam

.

.

" ayo buka mulut nya yang lebar neng cantik " ucap Yuyun yang saat ini sedang menyuapi Maura

Maura membuka mulut nya sesuai permintaan Yuyun

" anak pintar " Yuyun mengelus rambut Maura dengan lembut

" apa enak " tanya Yuyun lagi

Maura menganggukan kepala nya, memang putri dari Moana yang satu ini sangat berbeda dari Amora yang cerewet dan suka jail. mungkin keterbatasan tubuh yang di melikinya membuat Maura tidak bisa beraktivitas seperti kembarannya Amora .

Amora Agatha dan Maura Audia itu lah nama kedua anak kembar Moana nama yang cantik sesuai dengan wajah kedua putri nya yang sangat cantik.

Moana dan Amora datang menghampiri Muara yang sedang makan dengan sangat lahap.

" Mommy " panggil Muara

" iya sayang "

" ayo neng cantik satu suap lagi aaa... " ucap Yuyun memberikan suapan terkahir kepada Maura, Maura langsung melahap nya

" habis " ucap Yuyun

" terimakasih mbak Yuyun " ucap Moana

Yuyun tersenyum

" santai saja neng, mereka berdua sudah mbak anggap seperti keponakan sendiri, jadi neng gak usah sungkan begitu ya "

Moana tersenyum lalu menghampiri Maura

" mau pulang sayang " tanya Moana

Muara menganggukan kepalanya

" Amola di cini aja ya mom " ucap Amora yang memang sangat suka berada di tempat kerja sang Mommy karena suasana disana sangat tidak membosankan apa lagi ada Jefri yang selalu dia jaili setiap saat

" Amora juga harus ikut pulang sayang " bujuk Moana karena jika Moana membiarkan putri nya berada di sana yang ada gadis kecil itu akan terus menganggu Jefri

" hhhmmm... baiklah " pasrah Amora

begini lah pekerjaan Moana setiap hari nya masuk pagi dan pulang sore saat pekerjaan nya sudah selesai dan kadang juga dia datang malam jika ada panggilan bantuan dari Yuyun .

.

.

.

" apa kamu sudah menemukan keberadaan nya " tanya peria tampan itu dengan stelan jas kerja yang sudah beratakan melekat di tubuh nya

" belum tuan, seperti nya Nyonya memang pergi sangat jauh " jelas Roy

peria itu yang tak lain ia lah Shaka Arnold menjatuhkan dirinya di atas sofa yang ada di ruangan nya

" sudah empat tahun tapi anak bua mu yang tidak berguna itu belum menemukan keberadaan nya " ucap Shaka sambil memegang kepalanya yang terasa berdenyut

" aku menyesal Roy, saat aku sudah melihat rekaman Ibu Dita yang mengatakan semuanya " Shaka menatap kosong kearah jendela kaca besar yang ada di ruangannya melihat kendaraan yang lalu lalang di malam hari dari atas gedung pencakar langit miliknya

Flashback on

dua tahun yang lalu pada saat Shaka sedang berada di ruang kerja pribadinya yang ada di Mansion , peria itu sedang berfikir keras sudah dua tahun ini dia mencari keberadaan Moana tetapi tidak menemukan dimana wanita yang di bencinya itu berada, Shaka berjanji kepada diri nya sendiri jika suatu hari nanti dia menukan Moana dia akan memberikan hukuman yang berat kepada wanita itu yang sudah berani kabur darinya.

" Shhiiiittt " umpat nya sambil memegang kepalanya yang terasa berdenyut Shaka tidak mempedulikan lagi siapa Moana sebenarnya entah itu teman masa kecil nya sekaligus cinta masa kecil nya yang terpenting sekarang saat ini hati nya masih di penuhi dengan rasa dendam yang membara bahkan rasa dendamnya itu semakin bertambah saat Moana berani kabur dari nya.

seketika Shaka mengingat sesuatu sebuah bendah kecil yang dia temukan dua tahun lalu di dalam pecahan guci yang dia lempar. Shaka membuka laci meja kerjanya dan mencari benda itu disana.

" ketemu " gumamnya seraya memperhatikan benda itu dan langsung memasang nya pada laptop yang sedari tadi itu sudah menyala di hadapan nya

Shaka mencari file penting yang ada di dalam flashdisk itu dan ternyata di dalam nya hanya tersimpan satu video saja, dengan rasa penasaran nya Shaka memutar video itu

" to Shaka Arnold putraku " Shaka membaca tulisan yang ada di dalam video itu dan beberapa menit kemudian, terlihat seorang wanita yang sedang di tampar oleh suaminya di dalam sebuah gudang tepat nya gudang yang berada di Mansion besar yang saat ini dia tempati

plak

" ampun mas , jangan menyiksaku lagi aku capek " ucap wanita itu memohon , tetapi peria yang saat ini menyiksanya bukannya kasihan tetapi langsung menarik rambut wanita itu dengan kuat

" ingat aku hanya mempertahankan mu karena putraku sangat menyukai mu, " jelas peria itu yang tak lain adalah ayah kandung Shaka

" hiks... hiks... tapi aku capek dengan semua penyiksaan yang selama bertahun-tahun ini kamu berikan kepada ku mas, lepaskan aku " jelas Dita sambil menangis

plak

ayah Shaka kembali menampar Dita dengan sangat keras hingga sudut bibir wanita itu mengeluarkan darah

" sampai Mati pun aku tidak akan melepaskanmu Dita, karena selama nya kamu akan menjadi pengasuh dari putraku "

" aku tau selama ini kamu menikahi ku hanya karena kamu butuh pengasuh untuk putramu, tanpa kamu sadari semua ini adalah karma untuk mu tuan Arnold karena akibat ulahmu sendiri istrimu menjadi gila dan putramu lahir prematur.... dan apa kamu tua tuan Arnold istrimu meninggal karena kamu yang membunuh nya, kamu pembunuh Tuan Gibran Arnold " ucap Dita menatap tajam kearah Gibran dengan mata yang memerah dan bibir yang sudah mengeluarkan darah

Plak

Gibran kembali menampar Dita dan akhirnya wanita malang itu terbaring di lantai sampai menutup matanya sebelum kesadarannya menghilang Dita kembali berkata

" cepat atau lambat putramu akan mengetahui semua perlakuan mu di masa lalu, yang mengkhianati istrimu sampai dia gila dan satu lagi tuan Gibran Arnold , ingat kamu yang membunuh istrimu sendiri dan setelahnya semua harta kekayaan istrimu kamu rebut.... dan yang harus kamu ketahui kamu adalah laki-laki miskin yang menikah dengan seorang wanita kaya dan seketika hidupmu berubah drastis dan di belakang namamu terdapat nama Arnold ingat marga itu adalah marga almarhum istrimu hahahahahaa..... " Dita menjelaskan semuanya dan di akhir kalimatnya wanita itu tertawa, menertawakan perlakuan Gibran selama ini lalu setelahnya Dita tidak sadarkan diri lagi wanita itu pingsan

Gibran mendudukkan dirinya di lantai setelahnya membanting sebuah guci kecil yang ada disana.

prak

" tidak ini tidak boleh terjadi, Shaka tidak boleh mengetahui siapa sebenarnya ibu kandung nya " teriak Gibran prustasi dan video pun berakhir

Shaka yang melihat semua itu menjadi shok ternyata Dita bukan lah ibu kandung nya melaikan seorang wanita yang di nikahi ayah nya setelah ibu kandung nya meninggal. lebih tepat nya Dita hanya di jadikan pengasuh oleh ayah nya dan lebih parah nya lagi Ayah nya selalu menyiksa wanita itu, dan Shaka tidak tau apa penyebab nya.

dan mulai dari situ lah Shaka sadar jika selama ini Moana tidak lah bersalah dan yang bersalah selama ini adalah Gibran ayah kandung Shaka sendiri, pantesan pada saat itu Dita meninggalkan diri nya dan Ayah nya, hingga membuat ayah nya prustasi dan berakhir mengakhiri hidup nya.

Shaka membenci diri nya sendiri karena selama ini dia selalu menyiksa wanita yang tidak bersalah wanita yang selalu dia jaga pada saat mereka kecil dulu teman masa kecilnya dan cinta masa kecil nya.

mulai saat itulah Shaka selalu mencari keberadaan Moana dan berharap suatu hari nanti dia bisa bertemu dengan Moana lagi dan minta maaf kepada wanita yang saat ini masih sah menjadi istri nya.

flashback off

.

.

.