NovelToon NovelToon
Suamiku Seorang Berondong

Suamiku Seorang Berondong

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Elis Hasibuan

'Apa - apaan ini?'

Aira Tanisa terkejut saat melihat lelaki yang baru saja menikahinya.

Lelaki itu adalah salah satu juniornya di kampus! Disaat Aira sudah menginjak semester 7, lelaki itu baru menjadi maba di kampus mereka!

Brian Santoso.

Lelaki yang dulu adalah mahasiswa dengan sikap dinginnya.

Dan sekarang Lelaki dingin itu telah resmi menikahinya!

Aira sangat lemas memikirkan semua ini. Bagaimana ia menghabiskan setiap harinya dengan lelaki berondong yang dingin itu?

Terlebih saat mereka menikah karena dijodohkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Hasibuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

"Ini adalah anak lelaki saya yang akan menjabat sebagai CEO perusahaan Santoso mulai sekarang."

Pengumuman resmi yang di sampaikan oleh Harry Santoso, di sambut oleh para karyawan yang ada di perusahaan itu dengan antusias. Para pegawai itu berdiri di sebuah ruangan yang memang di persiapkan untuk acara ini.

Karyawan lelaki mengangguk mendengar pengumuman itu. Sedangkan para karyawan wanita terlihat memandangi Brian dengan tatapan lapar. Aira yang berada di antare kerumunan itu ikut bertepuk tangan.

"Kamu yakin ingin menutupi status kalian?" Riana yang berdiri di sebelah Aira bersuara.

Ia sejka tadi bisa melihat jika banyak wanita yang menatap Brian seperti tangkapan yang ingin mereka jerat. Dan ia tidak habis pikir dengan keinginan Aira. Seharusnya Aira menegaskan status mereka bukan? Dengan begini para wnaita itu tidak akan menatap secara terang - terangan seperti ini.

"Apa kamu tidak melihat mereka yang ingin meneteskan air liur saat melihat suamimu itu?' Riana kembali bersuara dan berbisik di telinga Aira.

"Karena itulah aku tidak ingin ada yang tahu bahwa kami telah menikah." Aira menoleh pada Riana.

"Bayangkan akan seperti apa tatapan mereka yang penuh permusuhan padaku, jika mereka tahu bahwa aku istri CEO kita." Aira melirik Brian yang terlihat sedang berkenalan dengan para petinggi periusahaan Santoso.

"Aku sungguh tidak mengerti dengan jalan pikiranmu Aira." Riana kembali menghela nafas.

"Bahkan kamu juga menutupi statusmu sebagai putri bungsu keluarga Tanisa. Lihatlah papa dan kakakmu yang berada di dekat pak Harry. Seharusnya kamu juga berada di sana dan berdiri di sisi suamimu itu." Riana kembali bersuara.

"Aku sudah sepakat dengan mereka untuk menutupi jati diriku dari semua orang hingga tahun depan." Aira mengingatkan.

"Setelah itu aku akan mengikuti kemauan mereka dan memperkenalkan diri sebagai Aira Tanisa."

"Karena itulah aku heran denganmu. Banyak orang yang ingin mendapatkan statusmu. Tapi kamu malah ingin menutupi itu semua." Riana hanya bisa menghela nafas melihat Aira yang terkekeh kecil.

"Aku hanya ingin menikmati kebebasan bekerja sebgaai orang biasa Ria. Tidak ada maksud lainj." Aira tersenyum melihat Riana yang terlihat manyun.

"Sebaiknya kita ke sana dan memperkenalkan diri."

Riana menarik tangan AIra dan membawa sahabatnya itu bersamanya.

"Meskipun kamu adalah istri CEO kita. Tapi di perusahaan ini kamu hanyalah seorang karyawan, sama seperti yang lain." Ria mengingatkan.

'Baiklah." Aira mengangguk dan mengikuti Riana.

Mereka berdua berjalan menuju tempat CEO mereka berdiri dan terlihat sedang berkenalan dengan general manager mereka,  Arsen Handoko.

"Saya adalah Arsen Handoko. General Manager di perusahaan ini pak."

Brian menyambut uluran tangan itu. Bersikap profesional dengan setenang mungkin. Ia hanya mengangguk sekali dan memperhatikan Arsen. Inikah lelaki yang tertarik dengan istrinya itu? Brian menilik Arsen dengan teliti.

Arsen memang memiliki paras yang lumayan. Tapi Brian juga tahu jika ia masih jauh lebih tampan dan menarik di banding lelaki bernama Arsen.

"Brian Santoso." Brian memperkenalkan dirinya dengan singkat.

Tatapan matanya menyipit tajam sekilas melihat Aira yang mendekat dengan sahabatnya. Brian mengenali perempuan itu. Wanita itulah bridesmaid Aira saat pernikahan mereka.

Bukankah itu artinya ada orang lain yang mengetahui status pernikahan mereka. Ia tersenyum smirk melihat wajah Aira yang terlihat tidak ramah sama sekali. Tapi ia sedikit kesal karena kedatangan Aira harus berdekatan dengan Arsen.

"Kenalkan pak. Saya adalah Riana. Manager bagian produksi." Riana memperkenalkan dirinya.

"Brian Santoso." Brian mengangguk dan menjabat tangan Riana.

"Aira pak. Manager marketing di perusahaan ini." Aira memperkenalkan dirinya.

"Hanya Aira?" Brian menatap Aira dengan sorot tajam.

Terkejut mendengar ucapan Aira yang tidak mempekanalkan nama lengkapnya. Ia melirik keluarag istrinya yang berdiri tidak jauh darinya. Dan mereka semua hanya terlihat menghela nafas.

Apa ini? Apakah Aira juga menutupi jati dirinya jika ia adalah putri dari keluarga Tanisa? Brian semkain melirik Aira tajam.

"Hanya Aira pak." Aira menjawab dan menatap Brian tepat di kedua matanya.

Tahu dengan jelas maksud Brian menanyakan itu. Terlebih ia juga sempat melirik tatapan Brian pada papa dan kakaknya. Jelas lelaki itu kebingungan saat ini.

'Wow. Baru kali ini saya mendapati seseorang tanpa nama keluarganya." Brian menyeringai melihat Aira yang sedikit melotot.

Suasana di sekitar mereka seketika canggung dan sedikit mencekam. Riana menyentuh lengan Aira. Tidak ingin suasana semakin memanas di antara sepasang suami istri itu.

"Buk Aira memang tidak pernah memberitahukan nama keluarganya pak." Arsen memilih bersuara.

Ia yang sejak tadi berada di dekat Aira dan Riana, ikut tersentak mendengar nada bicara CEO baru mereka yang terasa tidak bersahabat. Arsen melangkah mendekat dan berdiri di sebelah Aira. Melirik jabatan tangan keduanya yang belum terpisah.

"Tapi Aira adalah karyawan handal dan manager yang sangat bisa di andalkan." Arsen juga menambahkan.

"Benarkah?" Brian menoleh pada Arsen yang berbicara.

Meski ia masih bersikap profesional, tapi emosinya mulai naik melihat lelaki itu yang bersikap akrab pada Aira. Ia melepaskan jabatan tangannya dengan Aira dan memasukkan tangannya ke dalam kantong celana.

"Iya pak." Arsen kembali menjelaskan dengan antusias.

"Sepertinya pak Arsen sangat dekat dengan buk Aira." Brian menoleh pada Arsen seutuhnya.

"Yah, lumayan dekat pak. Karena kami sering melakukan rapat untuk membahas pekerjaan. Dan Aira yang langsung melaporkan langsung pada saya." Arsen menjelaskan dengan jujur.

Tangan Brian yang berada di kantong celananya, terkepal erat mendengar semua ucapan Arsen. Ia semakin emosi melihat lirikan matanya yang terlihat jelas pada istrinya.

Aira mengerutkan kening melihat sikap Brian yang terlihat menahan emosi. Ia bingung karena melihat sikap permusuhan Brian pada Arsen.

"Baiklah pak. Kalau begitu kami permisi dahulu." Aira mengangguk dengan sopan pada Brian.

Aira menarik lengan Riana agar ikut melangkah pergi dari sana. Saat melewati papa dan kakaknya, Aira mengangguk kecil dan tersenyum pada keduanya. Demikian juga Riana.

"Kenapa aku merasa pak Brian tidak menyukai Arsen ya?" Riana bergumam begitu mereka kembali ke tempat mereka semula.

"Apa pak Brian bisa melihat jika pak Arsen menyukaimu AIra?' raia menatap sahabatnya itu dengan penuh keraguan.

'Tak!'

"Akht!"

Riana mengelus keningnya yang di sentil oleh Aira. Ia cemberut melihat tatapan melotot wanita itu.

"Sekali lagi kamu mengatakan hal seperti itu, aku akan menyentil dahimu sekali lagi." Aira memperingatkan Riana.

"Lagian Brian baru pertama kali ini bertemu dengan pak Arsen. Jadi tidak mungkin ia memusuhi pak Arsen." Aira mengingatkan Riana.

"Lagian pak Arsen tidak menyukaiku seperti pikiranmu itu. Pak Arsen hanya menyukai hasil kerjaku. Itu saja." Aira kembali memperingatkan.

Riana menepuk keningnya mendengar ucapan Aira. Ia menghela nafasnya melihat Aira yang tidak terlalu menghiraukan sekitarnya.

Aira memang sesuatu.

------------------------------

1
partini
ada batas waktu nya loh suami istri kalau nafkah lahir dan batin salah satu tidak di penuhi
partini
banyak brondong yg dewasa ko,kamu aja yg terlalu lah mentang ga ada cinta di jodohkan tapi sok gayan behhhh
partini
aihhh aneh ga optimis smaa pernikahan di grepek grepek mau
partini
ko bisa ilang ,itu tanda berhari hari loh baru ilang pakai apa ngilangin nya
nabila Nisa
Plot yang rumit, tapi tetap mudah diikuti.
Getoutofmyway
Seru banget thor, penasaran sama kelanjutannya!
SimplyTheBest
Wah thor, chapter sebelumnya seru banget, terus jangan berhenti disini dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!