NovelToon NovelToon
Pangeran, Selir Tidak Ingin Mati

Pangeran, Selir Tidak Ingin Mati

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:23k
Nilai: 5
Nama Author: Zhuzhu

Lin Muwan terkubur di makam kuno Permaisuri Qing dari Era Jingyuan yang tidak dikenal ketika menjalankan misi mencari jejak sejarah.

Namun, dia kemudian terbangun di tubuh selir Pangeran Kesembilan Dinasti Jing yang dibenci karena merupakan keturunan pemberontak. Lin Muwan kemudian menyadari bahwa dia datang ke masa saat Permaisuri Qing hidup.

Plum dan aprikot yang mekar di taman adalah kesukaannya, namun kehidupan yang bagus bukan miliknya. Hidupnya di ujung tanduk karena harus menghadapi sikap suaminya yang sangat membencinya dan masih mencintai cinta pertamanya. Dia juga mau tidak mau terlibat dalam persaingan takhta antara putra Kaisar Jing.

Pangeran Kedua yang lemah lembut, Pangeran Keempat yang penuh siasat, Pangeran Kesembilan yang dingin, siapakah di antara mereka yang akan menjadikannya Permaisuri? Dapatkah dia kembali ke kehidupan asalnya setelah hidupnya di Dinasti Jing berakhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 10: TERJAGA SEPANJANG MALAM

Mendengar suara bentakan yang datang dari belakangnya, Lin Muwan seketika menoleh. Murong Changfeng berdiri di tepi sungai dengan tatapan tidak suka.

Lin Muwan menahan hawa dingin, menggigit bibir bawahnya dan berusaha mengabaikan pria itu.

“Wanita bodoh! Apakah menurutmu kau bisa hidup dengan merendam diri di suhu seperti ini?”

“Setidaknya aku bisa tetap terjaga jika cederaku membeku. Pergi, jangan menggangguku!”

Murong Changfeng menggeram marah. Wanita bodoh ini sangat bodoh sampai-sampai dia ingin mencekiknya sampai mati. Malam di musim gugur jauh lebih dingin dari musim semi.

Suhu air sungai juga turun ketika malam tiba. Merendam diri di air dingin sepert ini tidak akan menyembuhkan penyakit, tapi justru menambah penyakit dan membekukan darah!

“Jika kau tidak beranjak, aku akan membakar pakaianmu!” ancam Murong Changfeng.

“Ambil dan bakar saja. Paling-paling aku akan mati membeku dan kau akan mati karena lumpuh dan kelaparan.”

Murong Changfeng menggertakkan giginya. Lin Muwan mengabaikannya. Hawa dingin dari sungai berhasil membekukan cedera di bahu kanan, sehingga tidak akan infeksi untuk beberapa waktu karena darahnya membeku.

Ini lebih baik ketimbang merasakan sakit dan ngilu setiap kali ia bergerak. Namun, ini hanya akan bertahan malam ini. Besok, cederanya akan kambuh lagi.

“Aku lupa memberitahumu. Aku sudah memeriksanya tadi. Luka panah di kakimu sedikit beracun. Jadi, Pangeran Kesembilan, jika kau tidak mau lumpuh, sebaiknya kau diam di tempatmu dan ikuti pengaturanku.”

Ia sudah menduganya. Panah acak yang mengenai kakinya bukan panah biasa. Lukanya membengkak dalam satu hari meski sudah diobati dan ditutup dengan kain.

Murong Changfeng menyimpan pikiran tentang memarahi wanita bodoh itu dan berbalik kembali ke tempat semula.

Lin Muwan kembali ke perapian setelah lima belas menit. Pakaian luarnya tersampir di bahu. Hanya selapis pakaian putih membungkusnya saat ini, menciptakan bayangan di baliknya di depan cahaya perapian. Beberapa bagian tercetak jelas.

Murong Changfeng seketika memalingkan wajahnya. Wanita bodoh ini, selain bodoh, dia juga sangat sembrono.

Sudahlah jika ia tidak memperhatikan etiketnya, bisakah dia bersikap normal di saat seperti ini? Murong Changfeng benar-benar kesal atas perilakunya.

Lin Muwan tidak menyadari pemikiran pria itu. Ia melemparkan beberapa ekor ikan yang ditangkap di sungai ke depan Murong Changfeng.

Tangan kirinya menancapkan dua batang bambu, menyimpan satu buah ranting lurus di atasnya. Pakaian luarnya digantung di sana, di dekat perapian panas yang menghalau suhu dingin hutan belantara.

“Benar-benar tidak enak.”

Ikan yang dibakar tanpa garam rasanya hambar, tapi ini lebih baik ketimbang terus memakan buah-buahan liar yang bersifat asam. Perut Lin Muwan tidak dapat menoleransi asam berlebihan, dia butuh makanan dari jenis lain yang lebih tawar atau memiliki rasa lain.

Lin Muwan menyodorkan seekor ikan bakar ke depan Murong Changfeng, namun pria itu tidak menanggapinya.

Dia malah memalingkan wajahnya seolah ikan bakar yang matang itu adalah kotoran yang menjijikan. Lin Muwan menghela napas jengah, menarik kembali uluran tangannya.

“Jangan bersifat manja pada saat seperti ini. Kau seorang mantan perwira militer, seharusnya lebih tahu bagaimana beradaptasi di alam liar.”

Murong Changfeng tidak menanggapi. Bukan dia tidak tahu, hanya saja perutnya terasa sangat tidak enak saat ini.

Buah-buahan liar yang dipetik wanita itu menaikkan kadar asam lambungnya, hingga saat mencium aroma ikan yang sedikit anyir, dia ingin muntah.

Dia menahan perutnya untuk membiarkan wanita itu makan dengan lahap. Kalau dipikir-pikir, wanita itu sudah sangat kelelahan hari ini.

Dia membantunya berjalan menyusuri hutan, menahan bobot tubuhnya yang besar dengan tubuh ringkihnya. Wanita itu juga mencarikannya buah-buahan liar untuk dimakan, dan yang paling penting wanita sialan itu tidak meninggalkannya sendirian.

Setelah perutnya kenyang, Lin Muwan membakar sisa tulang ikan untuk menghilangkan bau. Hutan belantara adalah alam liar, dia tidak tahu binatang buas apa saja yang ada di sini. Jika itu masih di area perburuan, mungkin dia tidak terlalu khawatir karena hewan buasnya paling ganas hanya sekawanan serigala.

Lin Muwan harus menghindari risiko memancing binatang buas lain dari bau makanan yang tersisa. Dia kemudian bangkit untuk mengambil pakaiannya luarnya yang disampirkan di tiang bambu. Sudah lumayan kering karena dekat dengan perapian panas.

Lin Muwan tidak memakainya, dia menggunakan pakaian luarnya itu untuk menutupi tubuh Murong Changfeng. Murong Changfeng terkejut dengan tindakan ini, dia menatap Lin Muwan dengan tajam.

Lin Muwan tidak terpengaruh, dia hanya berkata, “Jika terjadi sesuatu pada tubuhmu, aku yang akan disalahkan.”

Lin Muwan bodoh! Apakah dia begitu takut mati hingga mengabaikan tubuhnya sendiri?

Pada saat ini, angin musim gugur berembus menerpa dedaunan di hutan. Suhunya dingin, ditambah wanita itu baru saja keluar setelah berendam di sungai yang dingin.

Tidakkah dia sadar kalau dia sebenarnya sedang mencelakai diri sendiri?

Murong Changfeng membencinya, bahkan ingin dia mati. Tapi sejak dia terlibat di situasi hidup dan mati seperti ini, perasaan benci yang tumbuh menahun itu tampaknya tidak lagi terlalu mempengaruhinya.

Sebaliknya, karena perasaan yang berbeda itulah yang membuat Murong Changfeng bisa mengabaikan kebenciannya kepada wanita ini untuk sementara waktu.

Lin Muwan tidak tahu apa yang dipikirkan pria itu, dan dia juga tidak ingin tahu. Satu-satunya hal yang ia inginkan saat ini adalah melewati malam dengan lancar, lalu segera menemukan jalan keluar dari gunung dan kembali ke kediaman pangeran dengan selamat.

Untuk sampai ke kediaman pangeran, dia perlu menjaga Murong Changfeng tetap hidup dan utuh.

Lin Muwan lalu berbaring di atas rerumputan. Dia menggunakan sepotong kayu kering sebagai bantal untuk menyangga kepalanya.

Tubuhnya menghadap api unggun, menyerap kehangatan yang sebenarnya tidak cukup untuk menjaga tubuhnya. Tapi ini lebih baik ketimbang harus kedinginan sepanjang malam.

“Pangeran Kesembilan, tidurlah lebih awal. Aku tidak tahu ini jam berapa, tapi aku rasa sudah saatnya kita beristirahat,” ucapnya. Lin Muwan lalu memejamkan matanya.

Murong Changfeng memandangnya sekilas, lalu memejamkan matanya. Dia bersandar di batang pohon, posisinya setengah duduk dengan pakaian luar Lin Muwan menyelimuti tubuh bagian atasnya.

Kaki kanannya yang terluka terasa sakit saat angin yang berembus merasuk ke dalam kulitnya. Meski awalnya terasa sulit, dia tetap tertidur pada akhirnya.

Di tengah malam yang sunyi dan dingin, Lin Muwan terbangun. Dia yang tidak bisa tidur nyenyak setiap kali berada di alam liar menegakkan tubuhnya, lalu mengambil beberapa kayu bakar dan menyalakan api lagi. Lin Muwan menggosok telapak tangannya sambil sesekali mendekatkannya ke perapian.

Dia tiba-tiba menoleh ke tempat Murong Changfeng tidur. Ekspresinya tiba-tiba berubah. Saat itu, dia melihat alis hitam Murong Changfeng berkerut dalam.

Keringat mengucur dari dahinya. Kedua tangannya terkepal erat hingga buku jarinya memutih. Tubuhnya gemetaran.

“Hei, apa yang terjadi?”

Lin Muwan mencoba membangunkannya. Akan tetapi, Murong Changfeng seperti terjebak di alam mimpi.

Dia tidak mendengar suaranya atau merespon teriakan Lin Muwan. Lin Muwan agak panik, dia mengguncang tubuh Murong Changfeng sekuat tenaga.

Murong Changfeng masih belum sadar. Lin Muwan akhirnya mengambil belati, lalu menusukkan ujungnya untuk melukai jari telunjuk pria itu.

Barulah setelah lukanya berdarah, getaran di tubuh Murong Changfeng berhenti. Pria itu jadi jauh lebih tenang setelah mendapatkan rasa sakit.

“Apa yang dia impikan sampai reaksinya sebesar itu?” tanyanya pada diri sendiri.

Lin Muwan memikirkan banyak alasan, tapi satu-satunya alasan yang paling mungkin dan paling mendasar adalah peristiwa pemberontakan Marquis Yongning yang akhirnya menewaskan ibu dari Murong Changfeng.

Untuk berjaga-jaga pria itu akan gelisah lagi, Lin Muwan terjaga sepanjang malam.

1
Sulati Cus
biar adil pangeran kedua sm nona Shen pgn tau reaksi si chengfang 😅
Sulati Cus
makanya jgn kebanyakan istri
Sulati Cus
mungkin kasusnya berhubungan dg permaisuri dan permaisuri pasti py backingan yg g main2
Sulati Cus
tp yg diotak pangeran ke4 kyknya ada double target membuat malu sm menjadi menantu perdana menteri untuk menunjang ambisinya mengejar tahta lbh kearah mendapatkan dukungan sih klu menurut ku
Sulati Cus
aku selalu baca "chengfang" 😂
trie
biar tambah seru sebentar lagi akan ada drama baru nich
sahabat pena
masih teka teki. apa mgkn yg koruspi dana militer menteri Pertahanan. ayah nya sheng jiayin.dia ingin memberontak dan bekerjasama dgn salah satu pangeran. mknya kaisar ga setuju pangeran sembilan dan sheng jiayin menikah. hanya thor yg tau🤣🤣🤣lanjut kak💪💪💪
trie
pasangan yg rumit ....
pada akhirnya jadi fatner yg sangat cocok karna tujuan yg sama
@haerani-d
dibalik keberhasilan suami ada istri tercinta yang luar biasa, walaupun rasa cinta itu masih samar dan belum pada ngeuh, tapi otw nongol /Chuckle/
zansen
lin muwan pak kaisar.. ancamannya g main² lansung kicep tuh anak nya /Applaud//Applaud//Joyful//Joyful/
zansen
karena di putus cinta sama Sheng jiayin pak kaisar..
zansen
pangeran udah berhenti malas² gara² lin muwan ngomel + nyindir dan kalah debat juga /Joyful//Joyful//Joyful/
zansen
rumit banget misteri nya
zansen
pangeran udah malai nurut nih.. bentar lg bucin dong... /Kiss//Kiss/
zansen
terbang g lin makan angin /Joyful//Joyful/
Marini Dewi
lanjut thor, cerita y sangatlah menarik
zansen
aku juga merestui lin.. kompakan mereka couple bangke
zansen
kayak tau aja lin barang nya g berguna /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
A
aku suka adegan pinjam2 tangan seerti ini. plus lihat kecambah2 rasa cintah dri pangeran😅. lanjut thorr,semangat
Andi Ilma Apriani
mantaappp thooorrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!