Arion Smith & Arsen Zionathan dua keturan dari Erlan Smith dan Maureen. Meskipun keduanya kakak beradik tetapi kehidupan mereka tidaklah sama.
Arion yang mewarisi sifat lembut dari ibunya menjadikannya disukai oleh banyak orang, dan otak cerdasnya membuat semua orang kagum. Bahkan di usia muda namanya sudah dikenal oleh kalangan pembisnis. membanggakan keluarga besar Smith.
Sampai mereka lupa jika masih ada Arsen yang juga perlu mereka perhatian, karena kurang mendapatkan perhatian dan merasa tersisihkan, Arsen memilih jalannya sendiri, diam-diam dia menjadi ketua dari salah satu organisasi yang melawan ayahnya sendiri.
Arion selalu lebih unggul dari Arsen, dalam hal percintaan pun Arsen selalu kalah, bahkan gadis yang dia cintai harus menjadi milik sang kakak.
Sakit hati dan kekecewaannya membuat Arsen terus menentang keluarganya, hanya untuk mendapatkan perhatian.
**
Kelanjutan dari Istri Buta Tuan Mafia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Incy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
“Apa yang tidak mungkin? Ayah mu meloloskan tinjunya pada jakun Arsen dan memukul bertubi-tubi tempat di vital Arsen. Itu balasan karena sudah membuat tanganmu patah dan Lucas celaka" Noah mengatakan dengan nada mengejek, dia sudah sangat muak membiarkan keluarganya menjadi badut.
“Dan Opa tersayang mu itu juga menambahkan dua tembakan dengan peluru beracunnya. ini untuk balasan yang menimpa Bianca." Lanjut Noah melirik Gabriel yang melebarkan matanya.
“Omong kosong!! aku tidak melakukannya!!" Elak Gabriel tidak terima dengan tuduhan saudara kembarnya.
Noah hanya mengangkat kedua bahunya, nyatanya penyerangan kedua kalinya adalah buah Gabriel dan jenis peluru itu khas milik Gabriel.
Erlan tertunduk lemas, dia terkekeh mereka kecewa dengan dirinya sendiri. Melindungi Arsen dari orang lain tapi nyatanya dia sendiri yang sudah membunuh nya hanya karena ingin membalas sakit yang di alami Arion.
Jika mengatakan tentang sakit, Arsen lah yang lebih menahan rasa sakit, selama bertahun-tahun pemuda itu berdiri diatas kakinya sendiri tanpa ada keluarga yang mendukungnya.
Tanpa ada kasih sayang yang lengkap dari kedua orang tua mereka. Rasa kecewa karena mengira Arsen yang telah membunuh putrinya, akan tetapi Edgar sudah menemukan titik terang hanya tinggal beberapa langkah lagi untuk mengungkapkan kebenarannya.
**
Nyatanya kematian X tidak bisa disembunyikan lagi, sangat mudah menyebar dari mulut ke mulut, dan mereka yang haus akan kekuasaan mengambil kesempatan untuk mengambil alih wilayah yang dikuasai oleh X.
Musuh juga seakan mendapat kejutan bertubi-tubi, mereka mendapatkan kebenaran yang selama ini membuat penasaran, X adalah keturunan dari keluarga Smith. Arsen Zionathan yang memiliki nasib tragis harus meregang nyawa ditangan Ayah dan Opanya.
Dampak itu juga berimbas kepada Arion, dia mendapatkan hujatan dari kalangan pebisnis, Kata-kata umpatan pedas dia dengar secara langsung dan mendapatkan julukan anak manja, tanpa sang adik tidaklah berguna. entah apa maksud mereka, Arion sendiri tidak paham.
Kuburan Arsen belum mengering dan penyerangan terjadi di mana-mana. Mereka pikir akan mudah dengan tidak adanya Arsen, nyatanya tidak ada satu wilayah pun yang berhasil musuh rebut.
Nico dan Lexi bekerja keras untuk mempertahankan apa yang sudah mereka miliki dengan bantuan dari Gerald dan Mr. Romero.
Untuk menebus rasa bersalahnya Erlan juga membantu secara diam-diam, mengerahkan anak buahnya untuk membantu dua sahabat putra bungsunya itu
Sementara Gabriel dia mengurung dirinya setelah kembali dari kediaman Celine. Vale tidak ingin mengganggu dan tidak tau apa yang ibu mertuanya itu bicarakan sehingga membuat Gabriel tidak ingin bertemu dengan siapapun.
Gabriel menatap dalam foto Arsen yang Seakan-akan membalas tatapannya. Kenangan masa kecil bocah itu membuatnya tersenyum tipis.
Mulut ceplas-ceplos Arsen yang membuatnya sering merasa kesal, setiap kali bertemu akan selalu berdebat, tidak mau menerima hadiah apapun kecuali uang, iya anak itu menyukai uang.
Sampai kejadian tragis itu, tatapan mata Arsen kecil seakan meminta pertolongan, meminta perlindungan dan seakan mengatakan, (Bukan aku yang melakukan nya) tetapi semua orang tidak ada yang bisa memahami tatapan mata itu.
Mereka menghakimi Arsen, mengucilkannya dan membiarkan tanpa adanya kasih sayang, tanpa ada perhatian, ibarat kata, makan gak makan terserah.
Acara kelulusannya sama sekali tidak pernah dihadiri oleh keluarganya, hanya ada Celine dan Gerald, anak itu menolak belajar ditempat elite, malah memilih belajar di tempat para berandalan, dari situlah mereka semakin mengabaikan Arsen juga menganggap anak itu bodoh.
Namun siapa sangka, jika sebenarnya segala yang keberhasilan Arion ada campur tangan anak yang sama sekali tidak mereka anggap. Nyatanya mereka yang bekerja sama dengan Arion dalam kendali Arsen.
Gabriel juga tidak mengindahkan nasehat dari Celine, egonya terlalu tinggi sampai tidak menyadari jika Arsen membutuhkan dirinya sebagai pelindung.
Arsen memang memiliki mulut pedas, tetapi anak itu begitu menyayanginya, beberapa hadiah ulang tahun yang dia pikir itu dari Arion nyatanya itu dari Arsen.
***
Sudah dua bulan berlalu, Bianca mulai membaik, sementara Lucas pria itu masih setia dengan tidur panjangnya, Arion tidak bisa setiap hari menjaganya dia juga harus kembali bekerja.
Hanya beberapa anak buah Ayahnya yang menjaga Lucas. Arion kembali bersaing dengan perusahaan LexSen grup yang sudah dia ketahui ternyata perusahaan itu milik mendiang Arsen.
LexSen di ambil dari nama Lexi dan Arsen. tidak mudah baginya untuk melampaui perusahaan yang ternyata sudah berdiri sejak lama hanya saja tidak terekspos oleh media dan baru sekaranglah nama LexSen grup melesat.
“Arion, minum dulu vitaminnya." Maureen meletakkan nampan berisi segelas air putih dan satu botol putih yang berisi butiran vitamin.
Arion mendongak menatap wajah cantik perempuan yang sudah melahirkannya itu. Lalu pandangannya beralih pada botol vitamin.
Helaan nafas panjang keluar dari bibir tebalnya. Sudut bibirnya terangkat sangat tipis sampai Maureen tidak menyadari hal itu.
“Ada yang bisa Mommy bantu?"
Arion tersenyum lalu dia menggelengkan kepala. “Tidak, aku masih bisa mengatasinya Mom, meskipun sedikit tertinggal dari perusahaan Arsen." Jawab Arion.
“Kamu pasti bisa mengalahkan perusahaan itu, terlebih sekarang tidak ada Arsen, kamu pasti bisa melampaui nya" Ucap Maureen memberikan semangat untuk putra kesayangannya.
Nico dan Lexi bukan tandingan Arion jika untuk urusan bisnis. satu bulan kemudian pasti akan terkejar kembali. Maureen yakin akan hal itu.
“Mom.. "
“Hmm? ada apa?"
Arion terdiam sejenak lalu dia menggeleng sembari tersenyum. “Aku menyayangimu, Mom." Ucapnya.
Maureen membalas senyuman putranya. “Mommy juga menyayangimu" Jawabannya, apapun untuk Arion akan dia lakukan.
Bukan berarti Maureen tidak menyayangi Arsen, tetapi putra bungsunya sudah tidak ada dan dia harus fokus untuk kemajuan Arion.
**
“Arion!! Hey.. Kamu melamun?" Tanya Grize melambaikan tangannya di depan wajah Arion yang menatap keluar jendela.
Arion tersentak. “Kamu mengatakan sesuatu?"
Grize berdecak pelan. “Apa yang sedang kamu pikirkan? kenapa kamu terus melamun?" Kesalnya, malam ini dia mengajak Arion untuk makan bersama, akan tetapi pria itu sama sekali tidak fokus dan sibuk dengan pikirannya sendiri.
“Aku merindukan Arsen." Celetuknya.
“Kenapa kamu harus merindukan bajingan itu? dia yang sudah menyakitimu berkali-kali, bah.. "
“Arsen adikku Griz, aku tidak tau kenapa kamu begitu membencinya. Kesalahan apa yang dia lakukan padamu?" Sela Arion dengan nada yang cukup keras, sehingga membuat pengunjung lain menoleh kearah mereka berdua.
Grize menundukkan kepalanya. “Aku tidak suka padanya, karena dia menyukaiku."
Arion terkekeh pelan. “Alasan yang sangat tidak masuk akal. Aku harap kamu tidak menyembunyikan apapun dariku Griz."
Grize menggeleng keras. “Aku benar-benar tidak menyukainya karena hal itu dan aku juga tidak menyembunyikan apapun darimu."
“Aku harap begitu."
bukannya banyak punya anak buah dan bisa dengan mudah cari informasi? yang ada nanti Erlan, Gabriel dan seluruh keluarga akan menyesal, karena sudah negatif thinking sama Arsen.