NovelToon NovelToon
Ipar Perusak Rumah Tangga

Ipar Perusak Rumah Tangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami
Popularitas:257.3k
Nilai: 5
Nama Author: SHy

Nyatanya, menikah dengan pria yang dicintai tak selamanya membuat Naomi bahagia. Baru beberapa bulan Naomi merasakan kebahagiaan menjalani biduk pernikahan dengan Gilang, badai besar datang menerpa rumah tangga mereka.

Melvina, adik ipar Naomi yang berstatus sebagai adik angkat Gilang, ternyata juga mencintai Gilang dan berusaha melakukan berbagai macam cara untuk memisahkan Naomi dan Gilang.

“Maaf, aku terpaksa harus menikahi Melvina menjadi istri keduaku untuk menyembuhkan rasa trauma di dalam hati Melvina.” Pernyataan Gilang malam itu berhasil membuat hati Naomi hancur berkeping-keping.

“Lebih baik aku pergi dari pada harus di madu dan merasakan sakit hati seumur hidup.” ~Naomi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IPRT 11 - Istri Sah Lebih Segalanya

Minggu pagi, Naomi terjaga lebih lama dibandingkan hari biasanya. Akibat perbuatan Gilang yang menghajar habis dirinya tadi malam, membuat Naomi jadi sulit untuk terjaga dari tidurnya.

Bukan hanya Naomi, Gilang pun ternyata demikian. Dia baru terjaga pukul enam pagi dan segera membangunkan Naomi untuk melaksanakan ibadah subuh bersama.

“Astaga, kenapa kamu baru bangunin aku?” Wajah Naomi kelihatan panik karena baru terjaga di waktu matahari sudah hampir naik ke tempat peraduannya.

“Aku juga baru bangun, Sayang. Ya sudah lebih baik kita mandi berdua aja biar lebih cepat!” Gilang sudah mengambil keputusan sendiri. Buru-buru dia menggendong tubuh polos Naomi dan membawanya masuk ke dalam kamar mandi.

Meski memberontak meminta diturunkan, Gilang sama sekali tak memperdulikan permintaannya. Gilang tetap saja menggendong tubuhnya sampai akhirnya mereka masuk ke dalam kamar mandi.

Selesai beribadah, Naomi segera turun ke lantai bawah. Mendengar suara keributan dari arah dapur saat ia baru saja turun dari lantai atas, membuat Naomi buru-buru ke arah dapur untuk melihat ada apa di sana.

“Melvina, kamu sedang apa?” Tanya Naomi melihat Melvina sudah sibuk memasak di dapur. Meski sudah melihat apa yang dilakukan Melvina, tetap saja Naomi ingin bertanya padanya.

“Masak. Kamu pikir aku lagi apa di sini selain masak?” Cetus Melvina.

Naomi mendekati Melvina yang masih asik mengaduk masakan di dalam kuali. Jujur saja Naomi tak suka melihatnya. Bagaimana tidak, Melvina menggunakan dapurnya tanpa meminta izin kepadanya lebih dulu.

“Kamu sadar lagi berada di rumah siapa? Kenapa kamu seenaknya saja bersikap di sini. Seperti gak punya sopan santun saja!” Naomi berbicara tak kalah ketus dari Melvina. Dia sungguh sebal pada Melvina yang selalu bersikap sesuka hatinya.

Bukannya meminta maaf, Melvina justru menatap sinis wajah Naomi. “Kamu ini lucu banget, ya. Masa aku harus izin buat masak di rumah kakak aku sendiri!”

“Rumah ini bukan hanya rumah Gilang. Tapi rumahku juga. Dan dapur yang sedang kamu gunakan ini, adalah area kekuasaanku di rumah ini. Kamu tidak berhak menggunakan sesuka hatimu apa lagi aku gak mengizinkannya!” Tegas Naomi. Andai saja Melvina bisa bersikap baik pada dirinya, dia pasti tak akan berkata seperti itu pada Melvina. Sayang, Melvina begitu tidak sopan dan sama sekali tak menghargai dirinya.

“Terus kamu pikir aku peduli?” Melvina menatap sinis wajah Naomi. Seolah menantang wanita itu. “Lagian ngakunya penguasa dapur di rumah ini. Tapi udah jam segini baru keluar dari kamar. Memangnya kamu gak mikir buatin sarapan untuk suami kamu apa. Atau jangan-jangan selama ini kamu gak pernah melayani Kak Gilang dengan baik sebagai suamimu?!” Sindir Melvina. Tatapan matanya semakin sinis saja pada Naomi. Melvina seakan menunjukkan kalau dia sama sekali tidak takut pada Naomi.

Naomi sebenarnya bisa saja menjawab perkataan Melvina yang menurutnya terlalu sok tahu dengan kehidupannya. Namun, sebisa mungkin dia bersabar agar tak memperpanjang perdebatan di antara mereka.

“Terserah kamu mau ngomong apa. Yang jelas di rumah ini aku diperlakukan sebagai ratu oleh kakak kamu. Gak dituntut untuk masak dan melakukan pekerjaan rumah yang lainnya selain melayaninya dengan ganas di atas ranjang!” Kata Naomi cukup frontal. Dia tidak peduli jika Melvina belum menikah dan rasanya tidak pantas mendengar perkataannya barusan.

Kedua bola mata Melvina melotot. Amarah di dalam dirinya terasa berkobar membayangkan apa yang dilakukan Naomi dan Gilang di atas ranjang.

“Ternyata ada bagusnya juga kamu tinggal di rumah ini, ya. Jadi aku gak repot cari pembantu untuk membantu pekerjaan di rumah ini.” Sambung Naomi di saat amarah di dalam diri Melvina belum berkurang. Setelah mengatakan hal tersebut, Naomi beranjak pergi dari hadapan Melvina. Tidak peduli kalau Melvina tengah emosi mendengar perkataannya.

*

Pukul setengah delapan pagi, Gilang dan Naomi sudah duduk di ruangan makan untuk menikmati sarapan bersama Melvina. Meski sebenarnya Naomi enggan untuk melakukannya, namun ia tak punya upaya untuk tak menghargai keberadaan Melvina. Naomi gak ingin membuat suaminya jadi kecewa melihat sikapnya.

“Kak Gilang, aku buatin bihun goreng nih buat Kakak!” Melvina menunjuk hasil masakannya yang terlihat menggugah selera.

Gilang melihatnya dengan senyum. Demi menghargai masakan Melvina, Naomi pun mengambilkan makanan untuk Gilang. Untung saja Melvina sudah tak lagi mengajak ribut Naomi dengan mengambil alih tugas Naomi untuk mengambilkan makanan untuk Gilang.

“Gimana rasanya, Kak?” Baru saja Gilang menyicipi hasil masakannya, Melvina sudah bertanya. Dia harap jawaban Gilang jauh lebih baik dari yang ia dengar kemarin.

“Enak.” Gilang tersenyum tipis saat menjawab. Untuk kali ini dia berusaha tak asal menjawab lagi.

Senyuman di wajah Melvina terkembang. Senang sekali dia mendengar jawaban Gilang. Pandangan Melvina pun beralih pada Naomi. Menatap wajahnya dengan tatapan sinis. Melvina seolah ingin menunjukkan kalau dirinya menang dari Naomi saat ini.

Di luar harapan, Naomi sama sekali tidak peduli dengan tatapan Melvina. Naomi juga tidak peduli kalau suaminya barusan memuji rasa masakan Melvina.

“Mas, pagi ini aku jadi mau ke rumah Mama. Kamu gak lupa kan udah janji buat nemanin aku ke sana?” Tanya Naomi selesai makan. Dia sengaja bertanya di depan Melvina agar Melvina tahu kalau dirinya ingin pergi.

Gilang merasa bimbang. Masalahnya saat ini ada Melvina di rumah mereka. Gilang tak mungkin meninggalkan Melvina sendirian di rumah.

“Melvina, gimana kalau kamu ikut bareng Kakak dan Kak Naomi ke rumah mertua Kakak?” Tawar Gilang. Sepertinya mengajak Melvina pergi adalah keputusan yang baik menurut Gilang saat ini.

“Gak deh, Kak. Aku di rumah aja.” Tolak Melvina. Malas sekali dirinya harus berbasa-basi dengan keluarga Naomi nantinya. “Kenapa Kakak gak tinggal di rumah aja. Kak Naomi kan bisa pergi sendiri ke rumah orang tuanya.” Melvina berusaha mengompori Gilang supaya tidak jadi pergi mengantarkan Naomi.

Kali ini Naomi menahan diri agar tak bersuara meski lidah ya sudah gatal untuk berbicara sejak tadi. Naomi menunggu jawaban dari Gilang atas perkataan Melvina.

“Maaf, Kakak harus pergi. Udah lama banget Kakak gak mengunjungi mertua Kakak.”

Wajah Melvina seketika cemberut. Sebal sekali dirinya mendengar jawaban Gilang yang tidak sesuai dengan harapannya.

“Kakak anterin kamu ke rumah Mama dulu gimana? Nanti Kakak jemput lagi kalau udah pulang.” Tawar Gilang. Menurut Gilang akan lebih baik kalau dirinya mengambil keputusan seperti itu dari pada membiarkan Melvina sendirian di dalam rumah.

“Gak deh. Aku di rumah aja, Kak. Aku takut keluar di waktu hari masih terang begini.” Kepala Melvina sudah tertunduk. Dia seolah menunjukkan kalau dirinya benar-benar takut akan hal yang satu itu.

Gilang terdiam. Memikirkan cara terbaik agar adiknya tak sendirian berada di rumah. Setelah berpikir dan mendapatkan solusi atas permasalahan Melvina saat ini, Gilang langsung saja menghubungi Mama Ruby. Meminta Mama Ruby datang untuk menemani Melvina di rumah selama ia dan Naomi tidak ada di rumah.

Ternyata solusi dari Gilang tak sepenuhnya benar menurut Melvina. Tadinya Melvina berharap kalau Gilang bakalan membatalkan niatnya untuk mengantarkan Naomi ke rumah orang tuanya. Tapi ternyata, Gilang justru mencari solusi agar dia tetap pergi ke rumah orang tua Naomi dan tak meninggalkannya sendirian di rumah.

“Kenapa jadi begini, sih!” Melvina menggerutu dalam hati. Niat hati menghabiskan lebih banyak waktu bersama Gilang dengan cara menginap di rumah Gilang, justru hasilnya malah sama saja jika ia tetap tinggal di rumah orang tua angkatnya. Karena Gilang tetap sibuk dengan urusannya dan tega meninggalkan dirinya di rumah.

Naomi yang sejak tadi memperhatikan gerak-gerik dan ekspresi wajah Melvina pun tersenyum sinis tanpa disadari oleh Melvina. Dia senang karena Gilang menepati janjinya dan dia bisa membuktikan pada Melvina kalau bibit pelakor seperti Melvina bakalan kalah dengan istri sah seperti dirinya.

“Aku gak akan biarin kamu terus merebut perhatian suamiku, Melvina. Gak akan!!” Tekad Naomi dalam hati. Jika kemarin dia merasa lemah hendak melawan Melvina karena kondisi Melvina yang sedang tidak baik, namun kini sudah tidak lagi. Naomi tidak peduli dengan sandiwara Melvina dan akan tetap melawannya!!

***

Jika teman-teman suka dengan cerita Naomi dan Gilang, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya.

Untuk seputar info karya, teman-teman bisa follos akun instaggram @shy1210 yaaa

Terima kasih🌺

1
tse
ko ga di jawab lang....
biasanya kmau bisa bilang kalo ini semua dia lakukna buat ulet keket sembuh....
ayolah ngomong gitu kaya kamu ngomong di depan Naomi...
kamu ngomong sama semua untuk ngertiin posisi fia sekarang yang mencoba untuk menyembuhkan traumnanya ulet keket...ko g abisa jawab sih....cuma berani jawab fo depan Naomi ya....

keliatan bnaget y ulet keket lagi kegatelan...
udaj liat gitu ko kamu g abisa mikir sih lang...kalo apa yang di omongin Naomi kalo ulet keket itu cinta sama kamu sebagai perempuan dewasa ke lelaki dewasa bukan cinta sebagai adik ke kakakanya....
percuma jadi bos beaar kalo hal sepele gini kamu ga peka...
itu bibit pelakor...
tapi ya sudahlah kan itu yang kamu pilih...
lebih memilih menjadi obat traumanya ulet keket dn menjadi anak yang berbakti dengan mengikuti kemaunnya ibu tersayang kamu
Purnama Pasedu
Gilang jujur aj
kalea rizuky
Gilang kn bloon abis ne nyesel lu uda cerai ma bini yg baik istilah aja buang berlian demi sampah
Heni Karlina
ayo jawab yg jujur Gilang jgn diem aja klu sebenernya dirimu ngga mau menikahi mak lampir
Puji Hastuti
Kapan kebohongan melvina akan terbongkar /Toasted/
Puji Hastuti
Udah nikah aja gilang ama ulat keket, biar hancur duniamu.
Heni Karlina
lanjut ka shy
Rieya Yanie
klo.gilang jawab ya berarti gilang bodoh
Srie Handayantie
gregetr bgt sihh , Disni orang tua juga terlalu mengatur anak hrus menruti smua keinginan dia apalgi ada ancaman segala./Speechless/
Srie Handayantie
emang mau ditunjukin dari sgala sisi pun keluarga Gilang pasti memang melvina sakit seyakin itu mereka , maka biarkanlah nanti juga mreka menabur apa yg mreka tanam . 😏
Dwi Winarni Wina
Derby melihat melvina tidak sakit baik-baik aja, paling ngebet ingin menikah sm gilang dasar gatel bingit melvina.....

Derdy sangat curiga melvina itu hanya sandiwara hanya tuk menarik perhatian mama ruby dan gilang dasar ular berbisa...
Gilang merasa tidak nyaman dekat-dekat sm melvina, tidak menjawab pertanyaan ingin menikahi melvina hanya diam aja....

Gilang makanya jd pria hrs tegas dan punya pendirian jgn mau hidupmu disetir mamamu itu yg egois bingit memaksakan kehendaknya....

Derby sangak muak skl sm melvina sok jaim dan kalem pdhal asli ular berbisa sangat jahat dan licik sampai tega menghancurkan rumahtangga noami dan gilang...
Rani Kamila
tolak gilang
Dian Fitriana
update
Rani Kamila
good Debby.....
Arman Despi
😭😭😭😭😭 Jd sedih rasanya klu Gilang n Naomi g ad kesempatan baikkan lg
Ayo Debby n papa Rega cari bukti u/ membuka kebusukan ulet bulu
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Mahmudah Mahmudah178
lanjut thor seka ceritaya
Naufal Affiq
jangan mau gilang,tolong thor jangan buat galang sama melvina menikah,aku gak mau,biar tau rasa,si pelakor itu.debby bantu gilang,kasih tau pada mereka kalau naomi lagi hamil biar selesai urusan sama si pelakor itu
elok
emang Gilang orang bodoh sedunia,pengusaha tapi bodoh
mbok Darmi
ayo jawab katanya mau nikahin melvina jgn plin plan jadi laki" tanggung jawab itu sama perkataan mu sama naomi silahkan menikmati penyesalan mu dari sekarang yg hidup di keluarga toxic ortu kok harus dituruti semua keinginannya padahal itu blm tentu demi kebaikan gilang tapi ya sudahlah nasi sudah jadi bubur ancur percuma mau diapakan juga tetap ancur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!