Nurul Aulia seorang gadis dengan tekad kuat kabur dari desa demi menghindari perjodohan dengan juragan tanah di desanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms arka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17
Nurul pergi ke pantry menemui teman temannya, disana sudah berkumpul semua OB dan OG, mereka sudah bersiap siap untuk istirahat makan siang,
"hai semua, apa kabar?" tanyaku pada mereka
"Alhamdulillah kami baik, jawab mba Rere seniorku
"gimana nih rasanya tinggal di rumah mewah?" tanya pak Dono teman OB ku
"ya ga gimana gimana, biasa aja, lagian kan di sana aku juga kerja ngurusin anak si bos" jawabku
"Nurul loe dah makan lom? Tanya gina
"Lom" jawabku lagi
"kita ke kantin yuk, nyari makan" ajak gina
"ayo, aku juga dah kangen makanan di kantin, tapi kita shalat dulu yah" jawabku lagi
"ok!" kata gina singkat
kemudian kami menuju mushola yang ada di Deket pantry, setelah melaksanakan shalat Dzuhur, kami pergi menuju kantin, disana kami langsung ikut bergabung mengantri untuk memesan makanan, aku memesan soto ayam, sedangkan gina memesan bakso,
setelah mendapatkan makanan yang kami pesan, kami mencari tempat duduk, kami dapat tempat duduk di pojok.
kami makan sambil mengobrol, melepas rindu, aku menanyakan keadaan kosan, suasana disana, dan banyak lagi deh,
di saat kami sedang asyik makan sambil mengobrol, ada yang menghampiri kami.
"hai Nurul, apa kabar?" tanya orang tersebut
"Alhamdulillah baik," jawabku agak bingung
"aku boleh gabung ga?" tanya nya lagi
"boleh, ini kan tempat umum," jawabku lagi
"nah Nurul, ni orang yang namanya Dimas, yang sering nanyain loe itu" ucap gina sambil memainkan matanya.
aku hanya manggut manggut aja sambil menikmati makananku.
"Nurul kenalin aku Dimas," ucap Dimas sambil menyodorkan tangannya
"Nurul" jawabku singkat
"Nurul malam Minggu besok kamu ada acara ga?" tanya Dimas
"ga kayaknya" jawabku jujur
"boleh ga aku ajak kamu nonton malam Minggu besok?" tanya Dimas lagi
"ga tahu ya, soalnya aku ga tahu libur atau ga malam Minggu besok" jawabku malas malasan
"yaudah kalau kamu bisa, tar kabarin aja ya?" ucapnya
"iya" jawabku
setelah itu Dimas pamit kembali bekerja, karena sebentar lagi waktu istirahat makan siang akan segera habis
"tut...tut....tut...." hp ku berbunyi
kemudian aku mengangkat nya" ya hallo"
"cepet kamu kesini, Shaka bangun nih" ucap di seberang telfon.
aku pun langsung tahu sapa yang menelfon "baik tuan" jawabku
setelah aku membayar makananku aku pamit pada gina untuk balik ke ruangan si bos.
"sorry ya gin aku harus segera pergi, anak si bos mencari ku"
"ok," jawab gina
kemudian aku buru buru menuju ruangan tuan Arjun,
sesampainya disana ku lihat Shaka sedang duduk di sofa di temani ayahnya.
"kakak dari mana aja, aku bangun kok ga ada?" tanya Shaka
"kakak dari kantin sayang, kakak abis makan" jawabku
"enak ya makan sendiri, sementara kita disini kelaparan" ucap tuan Arjun tak terduga
"ih sapa lagi yang nyuruh ga makan" ucapku, tapi hanya ku ucapkan dalam hati saja.
"kak Nurul aku lapar" ucap Shaka
"Shaka mau makan apa?" tanyaku
"aku mau makan ayam tepung" jawab Shaka
"ya udah bentar, kak Nurul belikan dulu yah di restoran yang ada di bawah," ucapku
"aku mau ikut aja, makan di sana aja" jawab Shaka
"yaudah ayo" kataku lagi
kemudian aku berdiri dan menuntun Shaka untuk pergi makan ke restoran yang ada di bawah, tapi tak di sangka tuan Arjun juga ikut berdiri dan mengikuti kami
"papi mau kemana?" tanya shaka kepada ayahnya
"papi juga lapar lom makan siang, jadi papi juga mau ikut makan bareng Shaka, boleh ga?" jawab tuan Arjun
"boleh, ayo" ucap Shaka lagi
kemudian kami beriringan menuju restoran tersebut.
sesampainya di restoran kami langsung duduk dan memesan makanan untuk shaka dan tuan arjun
"Kakak ga pesen makanan?" tanya Shaka
"ga, Kaka udah kenyang," jawabku
mereka makan dengan lahapnya, sementara aku berniat meminta ijin kepada tuan Arjun untuk pulang ke kosan.
"tuan boleh saya bicara?" tanyaku hati hati
"mau bicara apa?" tanya tuan Arjun sambil mengunyah makanannya
"boleh ga Sabtu besok aku pulang dulu ke kosan? Tanya ku pelan
"emangnya mau ngapain ke kosan?' tanya tuan Arjun lagi
"ya ga mau ngapa ngapain, kangen aja tidur disana" jawabku lagi
"boleh, asalkan Shaka mengijinkan" ucapnya
"Shaka boleh ga Kaka pulang dulu ke kosan?, sehari aja?" tanyaku pada Shaka
"boleh, tapi beneran cuma sehari ya" jawabnya
"iya beneran" ucapku senang
akhirnya mereka selesai makannya, aku dan Shaka pulang ke rumah diantar pak Udin supir tuan Arjun, sedangkan tuan Arjun kembali ke kantor untuk melanjutkan pekerjaannya.
sesampainya di rumah, aku seperti biasa menemani Shaka bermain.
"Shaka besok kalau kak Nurul ga ada, Shaka mainnya sama bi Ina dulu ya" ucapku pada Shaka
"iya, asalkan kakak jangan lama lama ya pulang nya" jawab Shaka
"iya ga bakalan lama kok, cuma sehari saja" ucap ku lagi
"janji" ucap Shaka lagi sambil mengacungkan jari kelingkingnya.
"iya janji" ucapku lagi sambil menautkan jari kelingkingku ke jari kelingkingnya Shaka.
keesokan harinya, pagi pagi sekali aku sudah bersiap untuk pulang ke kosanku, aku sudah sangat rindu dengan suasana kosan ku.
sesampainya di kosan, aku langsung masuk ke kamar kosanku, aku merebahkan tubuhku di atas tempat tidur sederhanaku.
"ah nyamannya.....akhirnya aku bisa tidur sepuasnya hari ini" gumamku sambil memejamkan mataku
tapi kesenanganku tak bertahan lama,
"ting" ada pesan masuk ke hp ku
ku buka hp dan membaca isi pesan yang tak ada nama si pengirimnya tersebut.
"hai Nurul, aku Dimas, save ya nomorku di hp mu" isi pesannya
"ting" pesan kedua masuk
"aku dapat nomor kamu dari gina"
"ting" pesan ketiga pun masuk
"gimana tawaranku kemarin? Kamu bisa ga keluar nonton tar malam? Tanya nya lagi.
sejujurnya aku males buat keluar malam ini, apalagi sama orang yang baru kenal, tapi aku ga enak untuk menolaknya.
lalu ku balas pesan Dimas " iya bisa" jawabku singkat
kemudian aku pun melanjutkan tidurku, aku ga mau membuang buang waktu hari ini, ini adalah hari kemerdekaan ku.
sorenya aku sudah siap, aku ga mau di jemput ke kosan oleh Dimas, kami janjian di mall tempat nonton saja,
sesampainya di depan mall aku sudah di tunggu oleh Dimas, kami agak sedikit canggung, kemudian kami masuk bersama ke dalam mall tersebut, tapi sebelum kami sampai ke bioskop, kami berpapasan dengan tuan Arjun dan Jenifer di dalam mall,
kemudian Dimas menyapa tuan Arjun
"selamat malam tuan" ucap Dimas sambil menundukan kepalanya
"mmhhh...." gumam tuan Arjun
aku deg degan takut di marahin,
"tuan lagi hangaut juga" tanya Dimas
"iya" jawab Arjun singkat
"yaudah kami permisi dulu" ucap Dimas lagi
kemudian kami berlalu menuju bioskop yang di tuju.