warning!!
terdapat umpatan dan **** ***** bijaklah dalam berkomentar
karya ini merupakan karya asli author!
jika ada kesamaan tempat, nama dan waktu itu bukan kesengajaan!!
Aurora steffani Leandra, seorang gadis yang terpaksa menerima takdir jika dirinya telah dijual oleh sang ibu tiri demi uang, dirinya dilelang pada sebuah perkumpulan mafia dan bos besar. hingga akhirnya seorang mafia kejam bernama Liam Emiliki Kyler membelinya. bagaimana nasib Aurora??
silahkan membaca kelanjutanya berikut..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Storyku_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Lian tak menjawab Ya langsung menutup panggilannya dan memberikan ponsel itu kembali pada Dori. Ia memijat keningnya dan tidak jadi menyalakan ponselnya
......................
Terlalu banyak yang harus ia hadapi sikap diktator ayahnya membuatnya muak Oleh karena itu ia memilih untuk tak terlalu berinteraksi kepada sang ayah
Waktu semakin beranjak kini malam semakin larut Laila yang kini masih di dalam kamarnya masih kalut karena tidak menemukan jalan yang terbaik untuk bisa menyelamatkan Aurora Atau paling tidak mengetahui keadaannya untuk sekarang
Iya sudah tahu betul dengan sikap Tuan Brixton, laki-laki tua itu malah lebih kejam dari pada Tuan Liam Bahkan ia pernah melihat Tuan Brixton mematahkan tangan seorang laki-laki kejadian itu tak pernah bisa Laila lupakan.
Iya tahu pasti Nona mudanya sudah melakukan kesalahan fatal yang membuat seorang brixton memberikan hukuman. Laila meremas kasar tangannya, sejak tadi ia selalu menatap jam yang ada di dinding berharap sang majikan akan segera pulang tapi waktu sudah menunjukkan jam 03.00 pagi belum ada tanda-tanda kepulangan Tuan Liam.
Kembali mondar-mandir Laila melangkah menuju balkon udara dingin malam itu membuat Laila tak kuat untuk berada di luar terlalu lama musim dingin mulai masuk di negara itu saat akan segera masuk ia mendengar Deru suara mobil
"Ya Tuhan akhirnya Tuan Liam pulang" ucapnya senang lalu berlari keluar kamar
Liam dengan buka memasuki ruangan utama Laila berlari dengan cepat Jangan sampai tuanya itu memasuki live terlebih dahulu bahkan Laila hampir terjatuh karena tak memperhatikan langkahnya tapi ia tak berhenti karena keadaan nona mudanya adalah hal yang terpenting
"Tuan" teriaknya nyaring saat Liam akan melangkah memasuki lift
Liam menoleh begitupun dengan dori keduanya menatap tajam pada laila.
"Ada apa??" tanya dori
"Maaf tuan" laila menoleh kekiri dan kekanan tak terlihat penjaga disana, mungkin sudah waktunya berganti penjaga. "tuan tolong selamatkan nona aurora" pinta laila dengan suara yang bergetar.
liam menatap tajam pada laila "Apa maksudmu??"
"tuan..tuan besar menyekap nona muda kedalam ruangan penyekapan sejak tadi siang dan tidak ada yang boleh masuk kesana tolong nona tuan" laila tak tahan hingga tangisannya pun pecah, dengan menyeka air matanya ia berlutut pada sang mafia.
lism sontak masuk kedalam lift diikuti oleh dori sedangkan laila berlari menaiki tangga.
Liam mengepalkan tangannya kembali sang ayah ikut campur kedalam urusan pribadinya. Ia memejamkan matanya sesaat mencoba mengontrol emosinya.
TING
Pintu lift pun terbuka dengan cepat liam melanhkah menuju keruang penyekapan terlihat dua orang penjaga disana dua penjaga suruhan sang ayah.
"Maaf tuan anda dilarang masuk" ucap penjaga itu menahan tangan liam.
Liam menggertakan giginya dengan cepat ia melintir tangan penjaga hingga berbunyi
KRAKKKK
"Ampun tuan...kami hanya menjalankan perintah" pekiknya menahan rasa sakit.
"PERGI DARI SINI JIKA TAK INGIN AKU HABISI KALIAN BERDUA!!! KATAKAN PADA SI TUA BANGKA ITU JANGAN PERNAH URUSI URUSAN PRIBADIKU!!" teriak liam
"Ba-baik tuan"
"pergi dari sini!!!"
Dori dengam cepat mengambil kunci yanh diletakkan disebuah almari besar yang ada didekat sana.
Liam meringsek masuk dengan cepat ia melangkah. Terlihat aurora yang terkulai tak berdaya dengan kaki dan tangannya yang terikat berdiri.rambutnya acak-acakan dengan luka disekujur tubunya serta pakaian yang sudah sobek dan dipenuhi darah yang membasahinya.