NovelToon NovelToon
Tetangga Idaman

Tetangga Idaman

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Romansa / Bercocok tanam
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Arif Pradipta, begitu Emak memberiku nama ketika aku terlahir ke dunia. Hidup ku baik-baik saja selama ini, sebelum akhirnya rumah kosong di samping rumah ku di beli dan di huni orang asing yang kini menjadi tetangga baruku.

kedatangan tetangga baru itu menodai pikiran perjakaku yang masih suci. Bisa-bisanya istri tetangga itu begitu mempesona dan membuatku mabuk kepayang.
Bagaimana tidak, jika kalian berusia sepertiku, mungkin hormon nafsu yang tidak bisa terbendung akan di keluarkan paksa melalui jari jemari sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

²⁵ Lelaki Mandul

"Kan kemarin saya udah bilang kalau mau meninggalkan Alex. Berarti saya harus segera mengundurkan diri. Jika nanti setiap hari masih ketemu, mana bisa move on? Hehe," kelakarnya.

"Jadi, Mas beneran menyukai dia?" Hatiku tiba-tiba kembali merasa tercubit.

"Enggak sayang. Bercanda aja,"

"Ah, bercandanya nggak asyik."

Aku merajuk. Pria itu segera bergegas ke arahku dan mendekap tubuh ini.

"Percayalah, cintaku hanya untukmu, Sayang." Dia mendaratkan sebuah ciuman di ujung rambutku.

"Saya berangkat dulu. Jika perlu apa-apa, langsung menghubungi saya aja. Jangan mengganggu tetangga sebelah," sindirnya. Aku mengangguk.

Kembali, aku di rumah sendirian. Mas Nata berangkat ke kantor dan Angga juga sudah berangkat kuliah. Aku melakukan aktivitas harian seperti biasa. Bedanya, sekarang tidak terlalu ngoyo karena tubuh jadi mudah capek.

Sebentar-sebentar istirahat sejenak. Untung tidak tinggal bersama mertua, jadi bisa bermalas-malasan, batinku.

Aku sedang berada di loundry room yang terletak di sebelah dapur setelah mengumpulkan pakaian kotorku dan milik Mas Nata.

Ku masukkan satu per satu pakaian itu ke dalam mesin cuci untuk memilah pakaian putih dan pakaian berwarna.

Ah, hoodie nya Arif. Sebenarnya sayang banget mau di masukkan ke dalam mesin cuci. Meski sudah sejak kemarin, tapi aroma parfum Arif seolah menempel ketat pada kain ini. Wangi segarnya membuatku candu.

Rela tidak rela, aku harus mengembalikan barang yang bukan milikku pada pemiliknya. Ku hirup sekali lagi kain tebal itu sebelum ku masukkan mesin cuci.

Selesai mengeringkan dan menjemur pakaian, aku menuju kamar. Berniat membersihkan ruangan yang sudah lama tidak ku bersihkan itu. Ku keluarkan semua pakaian yang ada di wardrobe. Memilah mana yang masih di pakai dan mana yang sudah tidak terpakai.

Biasanya beberapa bulan sekali aku ke panti asuhan. Memberikan sedikit sumbangan dan membawa pakaian mau pun benda yang di rasa sudah tidak terpakai lagi. Namun, masih layak pakai.

Aku jadi ingat, beberapa waktu lalu. Aku berniat mengadopsi salah satu anak yang ada di panti asuhan tersebut. Namun, Mas Nata menolaknya. Alhamdulillah, sekarang aku sudah bisa mengandung anakku sendiri. Terima kasih banyak, Tuhan.

Pakaian yang sudah tidak terpakai ku taruh di dalam kardus besar, sementara yang masih ku pakai kembali ku masukkan dalam wardrobe.

Mataku terkesiap saat melihat sebuah amplop coklat yang terselip di antara tumpukan pakaian Mas Nata. Ada logo rumah sakit di sampulnya.

"Surat apa itu?" Batinku menduga-duga.

Dengan gemetar, aku membuka amplop tersebut hati-hati agar tidak sobek. Mengambil surat di dalam amplop dan mulai membacanya dengan lirih.

"Surat keterangan kesuburan...."

Ternyata, Mas Nata diam-diam melakukan tes kesuburan tanpa mengajakku, bahkan tanpa sepengetahuanku. Apa dia takut jika hasilnya tidak sesuai dengan yang di harapkan? Aku tersenyum tipis, karena pada akhirnya, aku bisa mengandung anaknya.

Namun, senyum itu seketika menghilang tatkala ku baca bagian kertas yang lebih bawah.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, pasien atas nama Ardi Winata di nyatakan infertil/tidak subur"

Jantung ku rasanya langsung berhenti berdetak. Dunia mendadak gelap, kaki-kakiku terasa lemas seperti tak bertulang. Aku merosot ke lantai. Tanpa bisa di tahan lagi, air mata jatuh satu-satu.

Kembali ku lihat surat itu dan mencari tanggal di terbitkannya pernyataan ketidaksuburan Mas Nata. Tanggal lima belas Juni, itu adalah tiga bulan yang lalu, bertepatan dengan sikap Mas Nata yang mulai berubah.

Aku mengingat-ingat kembali kejadian masa lalu dan menghubung-hubungkannya agar menjadi cerita yang lengkap. Benarkah Mas Nata mandul? Aku kembali teringat ucapannya kemarin.

"Saya hanya sedikit melampiaskan kekecewaan yang tidak bisa saya tunjukkan di hadapanmu, Rif. Saya kesal, saya marah pada diri sendiri. Saya frustasi waktu itu, tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Tidak tahu harus meluapkan emosi itu ke mana, hingga datanglah seorang Alex Fernando." Apa mungkin ini yang dia maksud?

Aku tidak bisa membayangkan, seperti apa perasaannya waktu itu? Kesedihan dan ketakutan itu di simpannya sendiri, hingga membuat Mas Nata berjalan pada jalur yang salah.

Kenapa kamu nggak ngomong yang sejujurnya padaku, Mas? Jika kita saling jujur, tentunya hal buruk kemarin tidak akan pernah terjadi.

Setelah lelah menangis, aku baru menyadari sesuatu. Jika Mas Nata benar-benar mandul, lalu anak siapa yang ada di dalam rahim ku ini? Oh Tuhan... cobaan apa lagi ini?

Ini di luar nalarku, karena selama ini aku tidak pernah berhubungan intim dengan siapa pun kecuali suamiku. Kepalaku terasa berat, seolah ada ribuan kilo gram besi menindihnya. Ku jambak rambut ku sendiri karena tidak tahan dengan rasa sakitnya.

"Aaaaaaaaahhhhkkk...." Aku berteriak kencang, berharap beban di dada ini sedikit berkurang.

Bahkan aku lupa, jika saat ini aku sedang berada di kamar yang dekat dengan rumah tetangga.

Tidak, aku tidak boleh berpikiran buruk. Bisa jadi, setelah mendapat hasil test, Mas Nata melakukan terapi agar kesuburannya bisa pulih. Buktinya sekarang aku bisa hamil.

Rasanya kepalaku hampir meledak dengan hanya memikirkan dan menduga-duga saja. Aku harus menghubungi Mas Nata dan memastikannya. Berkali-kali telepon ku sambungkan ke nomor Mas Nata, tapi tidak ada jawaban. Bahkan, sekarang nomor itu malah tidak aktif.

"Mas, apa yang terjadi? Kenapa kau lama sekali?" Aku berbicara sendiri.

Tuhan memang maha membolak balikkan hati manusia. Setelah kemarin sempat merasakan bahagia, kini rasa pahit menghampiriku lagi.

"Mbak ... Mbak Rif. Apa, Mbak ada di dalam?"

Lamat-lamat aku mendengar suara seseorang memanggilku dari arah depan. Berbarengan dengan gedoran pintu yang semakin lama semakin kencang.

Aku beranjak dari lantai tempat ku bersimpuh, kemudian menyeret kaki menuju ruang tamu. Di sela-sela perjalanan, aku mengusap sisa air mata yang sempat membanjiri pipi.

Ku buka satu bagian pintu kupu tarung itu. Terlihat Arif berdiri di depan pintu. Wajah nya tampak panik.

"Rif?"

"Mbak baik-baik saja, 'kan?" tanyanya sambil memperhatikan penampilanku.

Aku menautkan kedua alis. Bagaimana dia bisa datang tiba-tiba dan seolah tahu jika aku sedang tidak baik-baik saja? Apa dia dukun?

"Aku tadi mendengar suara teriakan dari arah kamar Mbak Rifani. Jadi, aku buru-buru ke sini. Apalagi penampilan Mbak saat ini nggak kayak biasanya. Apa yang terjadi Mbak? Apa ada sesuatu yang mengganggu, Mbak?"

Aku langsung merapikan rambut lagi. Benar saja berantakan, aku tadi yang sudah mengacak-acaknya sendiri. Apa teriakanku tadi sebegitu kerasnya?

"Iya, Rif. Tadi saya memang teriak. Maaf, jika mengganggu istirahatmu. Baru sadar jika tadi teriakanku begitu keras."

1
Tutian Gandi
apakah anak itu bukan Benih mu nata..melainkan benih nya Alex
dnr
jangan" rifani hamil anaknya si arif lagi pas mkan mlam itu
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
bagus sekali ❤️❤️❤️
kalea rizuky
lanjut
kalea rizuky
nata belok
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
astaga...alex n Nata ternyata terong malam terong
Tutian Gandi
kan...bener kah dugaan q..kalo mereka itu belok kanan dan belok kiri ..🤔🤔
dnr
kyknya nata sma pa alex ada serong dah
Tutian Gandi
kok q curiga sama bos nya ya...jgn2 si nata ada belok nya kali y....
Ardiawan
mantap
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!