Dia gadis yang periang dan penuh warna, hidup nya selalu penuh dengan kebahagiaan meskipun kenyataan nya dia tidak pernah bahagia.
Nama nya Rain, hanya Rain tanpa nama belakang keluarga besarnya. Karena gadis itu bukan lah terlahir dari keluarga itu.
Rain memiliki Mahendra sebagai ayahnya yang selalu mendukung dan menyanyangi nya dengan penuh kasih sayang tanpa membedakan anak anaknya.
Meski istri nya begitu membenci Rain sejak kedatangan gadis itu dalam kehidupan mereka, Mahendra selalu berusaha menyemangati Rain untuk tetap menjadi anak baik dan menghormati Rekka seperti ibunya sendiri.
Tahun terus berganti gadis itu kini sudah beranjak remaja dan bersekolah di sekolah ternama sama seperti anak anak Rekka.
Dan ini adalah tahun ajaran baru Rain di sekolah menengah atas pertama nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap Sayap Patah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencuri Ciuman
Hujan turun semakin deras Rain yang tak sadar memejamkan matanya merasakan hangat jas dan selimut rasfur yang di berikan Arya padanya.
Sedangkan Arya sibuk dengan laptopnya sembari menunggu hujan reda bersama dengan Rain, mata pria itu beralih menatap gadis yang diam cukup lama itu.
Tidak terasa sudah hampir 30 menit mereka berada di dalam mobil berdua, Arya menutup laptopnya dan menyimpan di belakang. Menatap dalam Rain yang tertidur pulas.
Wajah putih nya terlihat pucat bibir merah muda tidak nampak segar seperti biasanya, Arya menyingkirkan helaian anak anak rambut di wajah Rain perlahan membuat jarak di antar mereka semakin dekat.
Aroma harum parfum Rain bahkan bisa langsung menyeruak kedalam hidup Arya.
" Aku selalu merasa nyaman setiap kali bersama gadis ini, mungkin aku memang benar benar jatuh cinta padanya?. " Batin Arya.
Mata pria itu turun mengikuti garis wajah Rain, alis nya tebal hidup nya mungil pipinya putih bersih di tambah bibir tipis yang selalu mengoda nya agar dia mencicipi nya.
Arya benar-benar di buat gila oleh gadis kecil itu.
Perlahan Arya memajukan wajahnya mendekati wajah tenang Rain, menatap dalam bibir pucat itu.
Mengecup nya sekilas melihat reaksi gadis itu jika terbangun dan mungkin dia akan sangat marah, Arya yang melihat Rain tetap diam dan tertidur pulas kemudian perlahan melumat bibir mungil itu perlahan.
Lembut dan kenyal, itu lah yang membuat nya gila beberapa hari ini. Akhirnya Arya bisa merasakan bibir yang dia dambakan 3 hari ini, Arya melumat dengan perlahan menikmati setiap sesapan pada bibir mungil Rain.
Kaca mobil yang hitam tidak bisa membuat orang luar melihat apa yang sedang terjadi di dalam mobil itu, Rain yang merasa aneh pada bibirnya perlahan terganggu membuat Arya segera sadar dan menjauhkan dirinya dari Rain.
" Eugh... " Gadis itu membuka matanya melihat hujan yang masih deras dan juga melihat Arya yang diam tanpa menatapnya.
Rain menyentuh bibirnya yang basah membuat gadis itu heran, sedang kan Arya menatap nya sekilas dan menjadi salah tingkah di dalam mobil .
" Kenapa bibiku basah dan terasa seperti sedikit berbeda?. " Batin Rain yang terus menyentuh bibirnya pelan.
" Ada apa?. " Gumam Arya pelan.
Rain menatap Arya sekilas kemudian menggeleng kan kepalanya.
" Tidak ada pak, hanya saja... " Ucapan Rain tidak di lanjutkan karena dia sendiri bingung akan mengatakan apa.
" Hanya saja?. "
" Tidak ada, saya kira hujan nya sudah reda dan pintu gerbang sudah terbuka. "
" Mungkin mereka tidak tahu kedatangan mu, atau mereka sengaja melakukan itu padamu?. "
Rain menggeleng
" Mereka pasti tidak tahu pak Arya, sekali lagi saya minta maaf dan Terima kasih untuk semua nya. "
" Saya yang harus minta maaf sama kamu. " Ucap Arya merasa bersalah telah mencium Rain tanpa izin dan sepengetahuan gadis itu.
" Bapak tidak salah, kenapa minta maaf.. "
" Lupakan saja, apa kamu anak pak Mahendra?. "
Rain mengganguk pelan.
" Bearti Renatha dan Kanaya adalah saudara mu?".
Lagi lagi Rain menggangguk.
" Tapi kenapa mereka seperti tidak menyukai mu dan kenapa identitas mu di rahasia dari sekolah?. "
Rain nampak terkejut mendengar ucapan Arya yang seakan-akan tahu semua tentang keluarga nya.
" Jika bapak tahu tentang keluarga saya maka saya mohon bapak untuk diam dan jangan memberitahu kan pada siapapun pak. "
Arya semakin bingung dengan keluarga Rain.
" Kenapa?. "
" Ada hal yang perlu orang lain tahu dan ada hal yang orang lain tidak perlu tahu pak, saya hanya ingin identitas saya tetap terjaga dan tidak bocor kemana saja pak. "
" Baik lah, saya usahan semua nya tetap aman dan tidak akan ada yang tahu tentang dirimu dan keluarga mu. "
" Terima kasih banyak pak Arya. " Rain tersenyum manis menatap Arya.