NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Ibu Kejam

Transmigrasi Ke Tubuh Ibu Kejam

Status: tamat
Genre:Anak Genius / Ibu Pengganti / Time Travel / Reinkarnasi / Cinta Istana/Kuno / Mengubah Takdir / Romansa Fantasi / Tamat
Popularitas:2M
Nilai: 4.9
Nama Author: aif04

Melisa, seorang gadis biasa yang sedang mencari pekerjaan, tiba-tiba terjebak dalam tubuh seorang wanita jahat yang telah menelantarkan anaknya.

Saat Melisa mulai menerima keadaan dan bertransformasi menjadi ibu yang baik, dia dihadapkan pada kenyataan bahwa dunia ini penuh dengan bahaya. Monster dan makhluk jahat mengancam keselamatannya dan putranya, membuatnya harus terus berjuang untuk hidup mereka. Tantangan lainnya adalah menghindari ayah kandung putranya, yang merupakan musuh bebuyutan dari tubuh asli Melisa.

Dapatkah Melisa mengungkap misteri yang mengelilinginya dan melindungi dirinya serta putranya dari bahaya?

Temukan jawabannya dalam novel ini, yang penuh dengan misteri, romansa, dan komedi!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aif04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Map coklat

Makanan telah tersusun rapi diatas meja akan tetapi tidak ada satupun dari dua orang itu yang menikmati makanan tersebut. Melisa hanya menundukkan kepalanya sedangkan Kevin hanya menatap bingung pada wanita itu. Hingga akhirnya kini Melisa menatap Kevin sejenak lalu berdiri dari kursinya. Ia melangkahkan kaki semakin mendekati tempat di mana Kevin duduk.

"Kevin akan hidup dengan baik dan memiliki banyak teman nantinya," gumam Melisa yang telah berdiri di samping Kevin. Ia mengelus pelan surai hitam tersebut sama halnya dengan yang selalu ia lakukan.

"Dan juga ada ayah dan ibu yang selalu bersama Kevin," sambung Kevin, dengan menatap Melisa.

Sedangkan Melisa hanya bisa tersenyum dengan sedikit terpaksa. 'Ayah? Maafkan ibu, Kevin, tapi kita tidak mungkin bisa bersama dengan orang itu. Tapi ibu janji ibu akan menjadi ibu dan ayah sekaligus hingga kamu tidak akan pernah merasa kekurangan kasih sayang,' pikirnya, dengan rasa sedih dan penyesalan yang bercampur menjadi satu.

"Ayo, habiskan makanannya," ujar Melisa mengalihkan perhatian pada piring Kevin yang tampak masih banyak makanan. Wanita itu bahkan melupakan jika makanan yang ada di piringnya bahkan belum ia sentuh sama sekali.

"Baik, ibu, tapi ibu juga harus makan," pintanya pada Melisa.

"Hah...ibu lupa bahwa piring ibu juga masih penuh hahaha," tawanya lalu berjalan kembali menuju kursinya.

Akhirnya mereka menikmati makanan dengan nyaman dengan obrolan-obrolan kecil yang menyenangkan. Saat ini Melisa benar-benar bersyukur karena bertransmigrasi ke dalam tubuh Alexa dan bisa menjadi ibu Kevin. Tidak perduli kesulitan apa yang mungkin ia hadapi untuk kedepannya, tapi gadis itu tahu bahwa setidaknya di kehidupan kali ini ia benar-benar memiliki seseorang yang ada di sisinya. Seseorang yang akan menemaninya.

Melisa, yang hidup di dunia modern, hanyalah seorang anak yatim piatu. Saat ini, ia bahkan telah lupa bagaimana sosok ayah dan juga ibunya yang meninggal saat dirinya masih kecil. Di kota yang begitu keras, ia harus berjuang sendiri tanpa seorang pun di pihaknya. Hingga akhirnya, Melisa mendedikasikan dirinya untuk mencari uang. Tapi ternyata sangat sulit untuk mengumpulkan benda itu bagi orang sepertinya yang sebatang kara. Bahkan, gadis itu tidak pernah memiliki pasangan dalam hidupnya. Padahal, terselip mimpi kecil di hatinya jika dirinya ingin memiliki keluarga kecil, tempat yang nyaman untuk pulang, dan orang-orang yang menyayanginya.

'Semangat! Melisa, kali ini kamu punya Kevin,' pikir Melisa, ia merasa seperti sedang memiliki sesuatu yang sangat berharga, sesuatu yang membuatnya merasa tidak sendirian lagi.

*

*

*

Saat ini, ibu dan anak itu telah berbaring di atas kasur yang empuk dan nyaman. Ruangan yang sederhana itu terasa hangat dan nyaman, dengan cahaya bulan yang masuk melalui jendela dan suara jangkrik di luar rumah. Siapa sangka, malam ternyata begitu cepat tiba.

"Kenapa Kevin tidak tidur?" tanya Melisa.

"Kevin belum mengantuk, Bu," jawab Kevin dengan mata yang masih begitu cerah.

"Hmm, mau ibu bacakan sebuah cerita?" tawarnya yang saat ini sedang tidur menyamping mengarah pada Kevin.

"Mau, Bu," jawab Kevin dengan cepat dengan mata bulat menatap Melisa. Ini adalah pertama kali dirinya akan dibacakan dongeng tentu saja Kevin tidak akan melepaskan kesempatan ini.

"Baiklah, ini adalah kisah kancil dan juga buaya...." Kevin mendengarkan Melisa dengan sangat serius, tapi tak lama kemudian, perlahan tapi pasti, matanya mulai menutup.

"Akhirnya, kancil tiba di seberang sungai..." ujar Melisa di ujung ceritanya, ia bisa mendengar nafas Kevin yang terdengar begitu tenang dan beraturan yang menandakan bahwa anak itu telah ada pada dunia mimpi. Melisa menarik selimut menutupi tubuh kecil itu, lalu mengecup singkat dahi Kevin. "Cup! Mimpi indah, sayang," gumamnya, lalu perlahan meninggalkan Kevin.

Sesampainya di luar kamar, Melisa berjalan menuju dapur lalu membuat secangkir coklat panas untuk dirinya. Wanita itu hanya berniat untuk menikmati waktu karena matanya yang belum mengantuk. Setelah selesai ia memilih untuk menikmati coklat tersebut di sebuah kursi di ruangan tamu. Rasanya benar-benar sangat sunyi dan hening. Bahkan Melisa hanya bisa mendengar suara nafasnya dan juga jangkrik.

"Ini sangat berbeda dengan kota yang begitu berisik," gumamnya, lalu menyeruput minuman itu. Ia kemudian terdiam sejenak saat menyadari satu hal penting ketika merasa kedua tangannya terasa hangat ketika menyentuh gelas tersebut. "Kenapa aku pindah ke dunia ini, tapi tidak diberikan kekuatan apapun? Banyak novel yang kubaca, jika pemeran utama akan mendapatkan keuntungan seperti ruang penyimpanan atau jangan-jangan aku juga punya," gumamnya, lalu meletakkan coklat panas itu di atas meja.

"Ruang rahasia terbuka!" gumam Melisa dengan memejamkan matanya, tapi ia masih berada dalam rumahnya. "Atau mungkin dia ada di benda keramat? Ada beberapa novel yang kubaca, jika itu bisa dari kalung, gelang, ataupun cincin," dengan cepat, Melisa memeriksa seluruh tubuhnya, tapi ia tidak mendapati apapun.

"Oh ya, benda apa yang ku lihat terakhir kali sebelum mati?" ujarnya lagi, lalu kembali mengingat kejadian pada saat ia meninggal. "Benda terakhir yang kulihat adalah...?" pikirnya.

"Map coklat yang berisi surat lamaran pekerjaan," gumamnya dengan muka masam.

"Sialan!" umpatnya.

1
Githa Anggraeni
nyesek loh Andrea🥺🥺🥺
Nana Maulana
gak jls
Vindy swecut
kereen ❤️❤️
Nana Maulana
kenapa ceritanya ke monster sih kacau
Nana Maulana
lemah
Diana Bellusi
deg degan thir👍
Memyr 67
𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗌𝗂𝗁 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺
Memyr 67
𝗂𝗇𝗂 𝗆𝖾𝗅𝗂𝗌𝗌𝖺 𝗁𝗂𝖽𝗎𝗉 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗒𝗀 𝗄𝖾 𝖻𝖾𝗋𝖺𝗉𝖺?
Memyr 67
𝗁𝗂𝗄𝗌 𝗁𝗂𝗄𝗌, 𝗈𝗍𝗁𝗈𝗋 𝗆𝖾𝗇𝖺𝖻𝗎𝗋 𝖻𝖺𝗐𝖺𝗇𝗀, 𝗆𝖺𝗍𝖺𝗄𝗎 𝖻𝖾𝗋𝖺𝗂𝗋 𝗍𝖾𝗍𝗎𝗌 𝗂𝗇𝗂. 𝗁𝗂𝗄𝗌
Dede Bleher
best Story.
walaupun ikutan nangiis.
love you Thor
Dede Bleher
thor sudah bikin aku😭😭😭😭😭
Memyr 67
𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝖺𝗅𝖺𝗇𝖺?
Memyr 67
𝖾𝗉𝗂𝗌𝗈𝖽𝖾 𝗆𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇𝖽𝗎𝗇𝗀 𝖻𝖺𝗐𝖺𝗇𝗀
Dede Bleher
salaah alamat neng 🤣🤣🤣.
tk ada kantong ajaib
Dede Bleher
hajaar ampe babak belur dulu neng!
Memyr 67
𝗄𝖾𝖼𝗎𝗋𝗂𝗀𝖺𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗇 𝗄𝖾𝖻𝖾𝗇𝖼𝗂𝖺𝗇 𝖺𝗇𝖽𝗋𝖾𝖺 𝗄𝖾 𝖺𝗅𝖾𝗑𝖺 𝗆𝖾𝗆𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗆𝖾𝗋𝖾𝗄𝖺 𝗆𝖾𝗇𝖽𝖺𝗉𝖺𝗍 𝗆𝖺𝗅𝖺𝗉𝖾𝗍𝖺𝗄𝖺
Memyr 67
𝖽𝗎𝖺 𝖻𝖺𝗇𝗀𝗌𝖺𝗐𝖺𝗇 𝖻𝖾𝗀𝗈. 𝗆𝗈𝗇𝗌𝗍𝖾𝗋𝗇𝗒𝖺 𝗂𝗍𝗎 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝖻𝖾𝗋𝗎𝖻𝖺𝗁 𝗐𝗎𝗃𝗎𝖽 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗋𝖺𝗄𝗒𝖺𝗍 𝖻𝗂𝖺𝗌𝖺
Mega Haerunita
kerenn.
berasa bgt semua jdi satu senyum" ketawa nangis.
kagome
🤣🤣🤣🤣
Najzwa Shanum
🤣tau gak taor aku baca ini ya seperti liat film barat seru tapi banyak bingung nya , semangat 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!