Queensa, seorang gadis yang menjadi dingin karena terlalu banyak tersakiti. Dan Sasa, seorang gadis antik dan penakut yang sudah menjadi bahan bully sejak pertama kali masuk ke sekolahnya.
Dilihat dari segi manapun, tidak ada yang akan menyangka, jika kedua sosok itu adalah orang yang sama.
Berawal dari benci, dia menyadari jika perbedaab antara cinta dan benci hanya setipis kertas tisu. Dia jatuh cinta pada pria yang membullynya.
Lalu akankah kisah cinta mereka berjalan mulus, atau justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosemarry_21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Queensa "11"
...Seperti biasa ya bestie......
...Tinggalkan like, komen, vote dan juga masukkan ke favorit! Jangan lupa🤭😘...
...***** Happy Reading Bestie *****...
Dan akhirnya dia menyerah, "Bodo amat deh! Nggak penting juga! Ngapain gue pikirin?" batin Queensa.
Queensa keluar dari kelas untuk pergi ke kantin dan mengisi perutnya yang sudah memberontak sejak tadi. Queen berjalan sambil membawa sebuah buku tebal dalam pelukannya.
Karena saat ini dia belum mengenal siapapun, jadi daripada dia gabut sendiri selama jam istirahat tanpa ada yang bisa dia ajak mengobrol.
Maka dia lebih memilih untuk membawa buku itu sebagai teman sementaranya. Rencananya dia akan membeli makanan di kantin lalu makan di taman sambil membaca buku itu.
Namun saat dia baru saja akan masuk ke dalam kantin sekolah, seseorang kembali menjulurkan kakinya dan berusaha membuatnya jatuh untuk kedua kalinya.
Dan lagi-lagi Queensa terjatuh, dia tak dapat melihat kaki jahil itu karena terhalang oleh buku tebalnya. Queen terjatuh bahkan keningnya sampai membentur lantai cukup keras.
Namun bukannya bersimpati, membantu, apalagi meminta maaf, si empunya kaki jahil itu justru malah menertawakannya dengan keras.
Gadis itu berlutut dan memegang dagu Queensa cukup kuat, membuat Queen tampak meringis, "Itu pelajaran buat lo! Siapa suruh lo berani peluk-peluk cowok gue!?" Dia menyentak keras dagu Queensa.
Terdengar bisikan di sana sini, dan dari sanalah Queensa tau siapa gadis itu. Dia juga teman sekelas Queensa, namanya Rebecca.
Dia bukan benar-benar pacar Alvaro, hanya seorang penggemar fanatik yang terlalu percaya diri saja.
"Dengerin semuanya! Cewek culun ini, baru aja dapet Blackjack dari Varo langsung! Dan kalian tau apa artinya kan?!" Rebecca berbicara dengan suaranya yang sangat keras melebihi toa masjid itu.
Suasana di kantin itu semakin riuh saja, setelah mendengar apa yang Rebecca katakan barusan. Queen sangat marah saat ini, tapi dia tak bisa melawan.
Bukan karena dia takut, baginya seorang Rebecca bahkan tak pantas untuk dia takuti. Dia hanya mendalami perannya saja, peran seorang gadis udik yang lemah.
Alvaro yang berada di meja paling ujung di kantin itu berdecak kesal. Bukan karena melihat Queensa yang di bully, tapi karena perkataan Rebecca yang masih saja berani mengatakan dia adalah prianya.
"Cari mati tuh anak, PD banget bilang si Varo itu cowoknya. Nggak ngaca apa, mukanya udah kayak dakocan gitu. Mana bedak tebel banget udah kayak pake tepung!" seloroh Alana yang memang paling humoris dan selenge'an di antara anggota A four.
"Lo kalo ngomong suka bener emang, hahaha..." Adam pun ikut tertawa.
Namun lain halnya dengan Varo yang tiba-tiba saja berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah Rebecca. Dia berhenti tepat di depan Queensa.
Queen yang masih dalam posisi terduduk, melihat sepatu laki-laki di hadapannya membuatnya mengangkat pandanganya.
"Ngapain nih orang pake ke sini segala? Apa dia mau nolongin gue? Kalo emang bener dia mau nolongin gue, berarti dia nggak songong-songong amat." Queensa tersenyum dalam hati.
...*******...
...Jangan lupa like, komen, vote dan sumbangkan sedikit poin kalian ya guys.🙈...
...Dukungan kalian adalah hal terindah yang selalu membuatku bahagia.🤣...
...Novel yang satu ini novel ringan ya guys, jadi maklumin aja kalau alurnya memang agak lambat....
...Kalau kalian nyari yang konfliknya berat seberat beban hidup author, kalian salah tempat.🙊...
semangat Thor
Ry Benci Pakpol Mampir