NovelToon NovelToon
Mendadak Jadi Ibu Tiri Putra CEO Lumpuh

Mendadak Jadi Ibu Tiri Putra CEO Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikah Karena Anak / Ibu Tiri / CEO / Orang Disabilitas / Ibu Pengganti
Popularitas:94.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Kinara, seorang gadis berusia 24 tahun, baru saja kehilangan segalanya, rumah, keluarga, dan masa depan yang ia impikan. Diusir ibu tiri setelah ayahnya meninggal, Kinara terpaksa tinggal di panti asuhan sampai akhirnya ia harus pergi karena usia. Tanpa tempat tujuan dan tanpa keluarga, ia hanya berharap bisa menemukan kontrakan kecil untuk memulai hidup baru. Namun takdir memberinya kejutan paling tak terduga.

Di sebuah perumahan elit, Kinara tanpa sengaja menolong seorang bocah yang sedang dibully. Bocah itu menangis histeris, tiba-tiba memanggilnya “Mommy”, dan menuduhnya hendak membuangnya, hingga warga sekitar salah paham dan menekan Kinara untuk mengakui sang anak. Terpojok, Kinara terpaksa menyetujui permintaan bocah itu, Aska, putra satu-satunya dari seorang CEO muda ternama, Arman Pramudya.

Akankah, Kinara setuju dengan permainan Aksa menjadikannya ibu tiri atau Kinara akan menolak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 2

Arman menatap Kinara tanpa berkedip, tubuhnya tegang meski ia hanya duduk di kursi roda. Ruangan itu terasa terlalu sempit, terlalu sunyi. Aksa duduk di samping Arman, tampak cemas, menggigit bibir sambil terus memandangi Kinara, seolah takut kehilangan wanita yang baru beberapa menit dikenalnya, namun sudah berhasil meredam semua amukannya.

“Aska, keluar dulu,” ucap Arman pelan namun tajam. Aksa langsung menggeleng cepat. “Nggak mau. Aku mau di sini sama Mommy Ki...”

“Rudi,” suara Arman berubah lebih dalam, “bawa dia keluar.”

Rudi mengangguk. Aksa langsung menegang. “Daddy, nggak mau! Aku...”

“Aksa.” Satu kata yang keluar dari mulut Arman, dingin dan datar membuat Aksa segera turun dari kursi. Aksa langsung diam. Mata mungilnya berkaca-kaca, lalu ia menunduk dan mengikuti langkah Rudi keluar dari ruangan. Setiap langkah kecil itu terdengar seperti pukulan di dada Arman namun ia tidak boleh goyah. Pintu tertutup, dan ruangan kembali tenggelam dalam keheningan.

Kini hanya ada Arman, Kinara dan ketegangan yang bisa memecah kapan saja. Arman memandangi Kinara lama. Wanita itu tampak gugup, namun tidak menghindar. Ada sesuatu dalam sorot mata Kinara yang mampu menjinakkan Aksa. Itu fakta, fakta yang membuat Arman memutuskan sesuatu yang selama ini tidak pernah ingin ia lakukan.

“Duduk,” ujar Arman akhirnya.

Kinara menurut, tangannya saling menggenggam cemas di atas pangkuan.

“Kau tahu,” suara Arman lirih namun penuh tekanan, “Aksa tidak pernah setenang ini sebelumnya. Dia tidak pernah berhenti kabur. Tidak pernah berhenti … mencari sosok ibu.”

Kinara menunduk, membiarkan ucapan itu menyentuh sesuatu di dadanya. Arman melanjutkan, “Aku tidak punya pilihan lain.”

Mata Kinara terangkat. “Maksudnya?”

Arman mengunci tatapannya. “Menikahlah denganku.”

Kinara terhenyak, kursi di bawahnya nyaris bergeser. Napasnya tercekat seolah sesuatu menghantam dadanya.

“A—apa?” suaranya nyaris tidak terdengar.

Wajah Arman mengeras ketika melihat ekspresi keterkejutan itu. Detik itu juga, sorot matanya berubah dingin, tersinggung, pahit. Seolah Kinara baru saja menertawakan kenyataan bahwa ia terjebak di kursi roda atau rumor jahat yang beredar sejak kecelakaan itu.

Orang bilang ada bagian penting dari tubuhnya yang tak lagi berfungsi. Gosip itu menusuk harga dirinya tiap hari. Dan reaksi Kinara barusan menyayat lebih dalam.

“Aku tidak butuh simpati,” desis Arman. “Ini bukan pernikahan sungguhan.”

Kinara membeku.

“Kontrak,” ujar Arman tegas. “Demi Aksa, kau berada di rumah ini sebagai istriku sampai dia cukup besar memahami keadaan. Setelah itu kau bebas pergi.”

Kinara membuka mulut, tetapi Arman melanjutkan tanpa memberi celah.

“Aku akan membayar sesuai yang kau inginkan, berapa pun itu!”

“Kita tidur terpisah,” lanjutnya, suaranya seperti baja dingin. “Aku hanya butuh kau di sini, untuknya bukan untukku.”

Kinara menatap pria itu lama. Detik ini, dunia mereka terasa terjebak antara keputusasaan dan harapan samar. Setelah beberapa saat, dia mengangguk.

“Iya … aku setuju.”

Tanpa dia sadari, raut wajahnya memancarkan sesuatu yang seperti kelegaan. Ada kegembiraan kecil, sesaat saja yang muncul karena ia memang membutuhkan tempat untuk tinggal. Butuh stabilitas dan menjadi ibu tiri dan ia pikir itu hanya pekerjaan.

Arman melihat perubahan itu. Melihat senyum kecil yang muncul tanpa bisa ditutupi. Dan seluruh tubuhnya menegang dan dalam hati, ia bergumam dingin,

'Benar kan … semua perempuan sama saja. Pada akhirnya, yang mereka cari hanya uang. Bukan aku, bukan Aksa, dan hanya … apa yang bisa ku berikan.'

Tatapan Arman meredup, namun suaranya tetap datar saat ia berkata,

“Baik, kontrak kita dimulai hari ini.”

Dan seketika, Kinara sadar hidupnya baru saja masuk ke dalam badai yang tidak akan pernah sama lagi.

Arman menekan tombol interkom di meja kerjanya. Suaranya datar, tanpa nada ragu sedikit pun.

“Rudi, masuk!”

Tidak sampai satu menit, pintu terbuka dan Rudi melangkah masuk. Wajahnya kaku ia tahu, setiap kali dipanggil Arman di ruangan kerja, pasti ada perintah penting.

“Ya, Tuan Arman?”

Arman tidak menjawab. Ia hanya mendorong berkas-berkas di mejanya ke samping, menciptakan ruang kosong, seolah ruangan itu harus bersih sebelum keputusan besar diumumkan.

“Kami akan menikah,” ucap Arman tiba-tiba.

Rudi terangkat setengah langkah, nyaris tersandung udara. Pandangannya bergantian antara Arman dan Kinara yang duduk di sofa.

“Me … menikah, Tuan?”

“Ya.” Arman mendengkus pelan. “Segera urus semuanya. Daftar pernikahan, jadwal kantor catatan sipil, dan buatkan surat kontraknya.”

Nada itu dingin, keras, sebuah keputusan final yang tidak memberi ruang untuk diskusi.

Rudi menelan ludah. “Tuan … maaf, tapi...”

“Rudi.” Arman memotong tanpa melihat ke arah asistennya. “Ini semua demi Aksa.”

Hening menggantung. Di luar dugaan, kalimat itu melunak. Ada beban berat yang menggulung di dada Arman setiap kali berbicara tentang anak itu beban yang hanya dia dan Tuhan yang tahu.

Namun sebelum Rudi sempat menjawab, terdengar suara kecil. Nyaring memecah ketegangan di dalam ruangan itu. Bunyi engsel pintu berderit halus.

Semua kepala menoleh. Aksa berdiri di sana separuh tubuhnya bersembunyi di balik pintu, pipinya menempel pada kayu, mata bulatnya berbinar-binar. Ia sudah mengintip sejak tadi, mendengarkan setiap kata tentang pernikahan.

Begitu mendengar demi Aksa, bocah itu langsung berlari kecil, menghampiri Kinara seperti anak ayam yang menemukan induknya.

“Mommy! Mommy!” Aksa memeluk kaki Kinara erat, wajah mungilnya berseri-seri, tanpa menyadari betapa rumitnya keputusan yang baru saja dibuat orang dewasa di ruangan itu.

Kinara hanya bisa membalas dengan senyum kecut antara geli, khawatir, dan tak percaya.

'Astaga … tidak ada yang tahu apa yang anak ini pikirkan dan senakal apa dia?' pikirnya sambil mengelus kepala Aksa.

Dari kursi rodanya, Arman memperhatikan adegan itu. Fealnya mencengkram kursi.

Karena untuk pertama kalinya setelah sekian lama rumah itu dipenuhi suara tawa kecil yang tidak berasal dari luka.

Dan untuk pertama kalinya pula, Arman memutuskan sesuatu bukan demi dirinya,

tetapi demi bocah yang kini tersenyum dalam pelukan wanita asing itu.

1
mama
bagus pak Arman pilih yg drmh aj, aplagi baru aj unboxing🤣..jgn ksh celah buat org yg udh ninggalin anda pk Arman,🤣
Ariany Sudjana
bagus Arman, jangan biarkan mantan istri kamu yang matre itu menghancurkan rumah tangga kamu dan Kinara
Amel_
berarti Arman dan Kinara sdh uwik uwik yaaa , wah ternyata sdh MP sesungguhnya mereka
Dartihuti
Harus tegas Arman...yg cm ingin numpang nikmat tanpa hati hempaskan
Ariany Sudjana
semoga Arman tidak menjadi goyah karena kedatangan mantan istri, dan tetap mempertahankan Kinara sebagai istri sah dan satu-satunya ratu dalam hidup Arman
rikautami
lanjutt thorrr
Rokhyati Mamih
Ar jangan tergoda lagi sama Amira ya kasihan Kirana 💪💪
vivinika ivanayanti
semangat Kinara.....hati hati ada ulet bulu mau deketin suami mu🤭🤭
Yasmin Natasya
lanjut thor 🙏🤗
dyah EkaPratiwi
enmn Hama mulai datang
Dartihuti
Diiih enteng x ingin ketemu kuntu loncat ...pergi sk hati datang ingin mengulang kenikmatan yg gk di dapat dr yg diharapkan smp tega meninggalkan anak suami
Tri Handayani
haduwww...si parasit mulai beraksi setelah tau orang yg dlu d tinggalkan sekarang sukses.
yulithong
mulai dtg ulat bulu
Siti Amyati
nyesel tu Amira ,ayo Arman dan Kinara buktiin kalau kalian memang di takdirkan bersama saling melengkapi dan menyayangi lanjut kak
Asyatun 1
lanjut
iqha_24
sang penggoda mulai nii aksinya
rikautami
haduhh jauh jauh deh kumann🙏
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
vivinika ivanayanti
Asal kalian tahu Kinara lah sekarang yg menjadi perempuan di samping Arman 🤭🤭
sryharty
uget2 mau menggatal tuh
minta balikan lagi sama Arman
nanti pasti Aksa yg di jadikan alat
Lusi Hariyani
waduh jgn sampe arman kmbli sm amira...kiara km jujur sm arman aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!