NovelToon NovelToon
Aku Yang Tersisihkan

Aku Yang Tersisihkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Keluarga / Romantis / Cinta setelah menikah / Romansa / Mengubah Takdir
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mie Atah

Dinda Ayudia meida(Dinda),dua bersaudara berasal dari keluarga sederhana,ayahnya seorang PNS dan ibunya seorang ibu rumah tangga tapi cukup untuk mendidik kedua anaknya.
lalu apa yang membuat Dinda tersisihkan?

hai ini cerita pertamaku semoga kalian suka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mie Atah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. AYT

PLASBACK UP

aku sudah berusaha sekuat mungkin agar angin tak mampu membawa terbang hati dan fikiranku.

Tapi semakin kuat aku mempertahan kan nya semakin goyah hatiku akan kenyataan yang ada

Apakah salah jika aku merasa cemburu pada abangku senidiri.

Aku merasa di anak tirikan oleh ayahku sendiri,bahkan ayah memperlihatkan nya secara langsung seakan tidak takut aku sakit hati atau cemburu.

Aku menghela nafas sambil ku sandarkan kembali kepalaku pada jendela bus.

Astaghfirullah

Aku beristighfar agar fikiran yang tidak baik menghilang dalam isi kepalaku.

selama perjalanan ku habiskan untuk menatap sekeliling entah kenapa,seperti ini terakhir kali aku akan melewati jalan ini menuju universitas.

Tak lama bus berhenti di pemberhentian kota

Tidak menunggu lagi aku segera turun dan langsung menaiki angkot tujuan pondok ku.

Setelah beberapa menit perjalan akhirnya aku sampai di pondok,tujuan utamaku yaitu kamar aku ingin membereskan pakaian ku yang lumayan banyak ya.

Ayah bilang " bawa langsung semua aja pakaian nya "

Ku siap kan tas besar yang biasa aku pakai semua baju ku masukan kedalam tas.

Buku dan kitab kitab ku masukan kedalam kerdus Indomie ku ikat rapih menggunakan tali rapia.

Tas ku slempangkan.

Kembali ku periksa semuanya takut ada yang tertinggal

Beres

Ku tepuk tepuk tangan agar debu yang menempel hilang .

Setelah dirasa semua sudah beres aku menuju rumah ustadzah Ulfa.

" assalamualaikum" ucapku setelah sampai di depan rumah beliau

" waalaikumsalam " terdengar suara ustadzah Ulfa menjawab,tidak ada santri yang menetap semuanya memilih pulang untuk liburan bersama keluarga.

Dulu aku selain libur hari raya idul Fitri aku tidak pulang memilih berada di pondok,entah kenapa pondok menjati tempat ternyaman bagi ku .

Kalau kalian tanya apa aku tidak rindu dengan orang tua ku.

Jawaban nya sudah pasti rindu tapi rindu itu tidak terbalas ,sekarang asal sudah mendengar suara ayah dan ibu lewat telepon rasanya sudah terobati rasa rindu ku.

" masuk teh " ajak ustadzah Ulfa padaku setelah membuka kan pintu

 aku mengekor beliau sampai di depan ruang santai sekaligus ruang televisi.

Ku cium tangannya dengan tadzim

" saya mau izin pulang ustadzah , terimakasih atas semua ilmu yang sudah ustadzah berikan pada saya " kata ku sambil menunduk dalam aku tak sanggup menghilangkan haru dalam diriku.

" ini izin pulang buat selamanya apa sementara saja " tanya ustadzah padaku

" Dinda belum tau ustadzah belum Dinda rundingkan dengan ayah " jawabku sopan sambil menahan air mata agar tidak keluar

Ntah lah rasanya tidak karuan

" kalau boleh ustadzah kasih saran,kaya mba Nia aja tinggal di asrama tapi kalau lagi libur pulangnya kepondok " usul ustadzah Ulfa padaku

" insyaallah ustadzah nanti Dinda sampaikan pada ayah,sekali lagi Dinda ingin berterimakasih atas semua jasa ustadzah ,mohon maaf selama Dinda mondok disini sudah pasti ada salah kata maupun tingkah yang membuat ustadzah tersinggung,mohon iklas ridho nya atas semua ilmu yang ustadzah berikan pada Dinda " ku tarik tangan ustadzah Ulfa ku cium lebih dalam ku salurkan rasa terimakasih ku pada beliau

Grep

Ustadzah Ulfa memeluku pecah sudah tangisku

Hik hik hik

" ustadzah memaafkan semua kesalahan Dinda gak ada manusia yang sempurna Din,doa ustadzah semoga kamu sehat selalu panjang umur manfaat ilmu nya dunia akhirat dimana pun kamu berada allaah selalu menyertai dengan keridoan nya,jangan pantang menyerah terus berusaha " kata ustadzah menyemangati ku

setelah berpelukan kamu mengobrol sebentar

" niat mau izin sama Bu nyai nya kapan " tanya ustdzah Ulfa

" mungkin nanti ustadzah sama ayah " jawabku

" oh ia ia jangan lupa main main kesini ya " kata ustdah Ulfa sambil mengelus tanganku

Ku cium kembali tangan beliau sambil berpamitan untuk pulang

Aku angkat tas besar yang berisi pakaian satu tangan mengangkat tas pakaian satu tangan mengangkat kardus berisi buku,untung saja keadaan pondok sudah sepi kalau tidak bakalan malu banget diliatin mas mas santri.

Aku duduk di depan warung yang biasa untuk menunggu angkot.

Ayah tidak bisa menjemputku karena harus sekolah ada banyak urusan yang harus di selesaikan kata ayah karena ini tahun terakhir ayah menjadi seorang PNS sebentar lagi akan pensiun.

Aku juga sudah biasa pulang sendiri jadi sudah tidak takut.

Angkot yang aku tunggu sudah datang aku naik untungnya kernet angkot mau menolong ku memasukan barang bawaan ku

Hampir satu jam aku sampai di pasar kecamatan namanya kampung bulok.memang angkotnya tidak sampai ke kampung ku hanya sampai kecamatan saja.

Dari kecamatan aku harus naik ojek lagi menuju kampung halaman ku,harus naik gunung karena kampung ku tepat di atas bukit.

Disana sudah ada ijek yang mangkal mereka melambaikan tangan padaku menawarkan jasa mereka

Aku pilih satu ojek

" kemana neng " tanya nya

" ke desa napal bang " jawabku sambil mendekatkan barang barangku padanya agar ia mengangkat semua barangku ke atas motor

" 100rb ya neng , kesanakan lumayan jauh udah gitu nanjak pula " lanjutnya bernegosiasi denganku sambil menaikan barangku kebagian depan motor

" ia bang " jawabku

" yaudah yuk " ajaknya

 aku naik ke atas motor sedikit ku singkap androk ku agar lebih leluasa saat naik motor untung aku memakai celana panjang lagi dalam nya.

tanjakan menuju rumah ku termasuk curam dan panjang,tanjakan gayau namanya,kalau orang orang bilang kaya puncak cuma bedanya kalau puncak kanan kirinya kebun teh kalau tanjakan gayau tebing

Sebelah kiri tebing sebelah kanan jurang.

Sudah banyak korban yang jatuh di jurang tersebut kebanyakan bukan penduduk asli napal dan sekitarnya biasa nya dari kabupaten lain yang memang sengaja untuk liburan ke pantai.

Karena tidak memahami Medan perjalanan yang berkelok kelok banyak kendaraan yang kebablasan ke jurang.

Setengah perjalanan sudah ku tempuh kini saatnya menempuh tanjakan gayau yang ber kelok.

Bang ojek mulai mengoper gigi motornya yang tadinya gigi 2 3,sekarang ia oper menjadi gigi 1.

Perlahan kami menanjak suara motor yang mengaung ditambah knalpot yang berasap menandakan betapa curamnya tanjakan ini.

motor merangkak hingga kami sampai di perbatasan antara kampung bulok disana tertera plang bertuliskan selamat datang di pekon napal.

Suhu udara mulai teras setelah memasuki plang tersebut udara dingin menghantam tubuhku tembus sampai ke tulang.

Angin kencang bertiup menggoyangkan pepohonan yang ada dipinggir jalan dari jarak satu kilo meter sudah terlihat kebon pohon kemiri milik salah satu juragan yang sudah terkenal dikampung ini ,orang cina yang terkenal sebagai juragan tanah ,di atas bukit ia membangun vila pribadin beserta pabrik kakao,biasa nya para petani menjual hasil kebunya pada beliau selain dekat juga harga yang lumayan miring dengan pembeli yang keliling.

Asap mengepul dari corong pabrik milik beliau.

Pedagang berjejer rapih dengan macam macam jualan,dari makanan mentah sampai yang matang.

Ya sama saja seperti puncak yang berderet jualan di pinggir jalan.

biasanya disini akan sangat ramai saat bulan tertentu seperti bulan romadhon, disini juga tempat nongkrong orang orang yang ngabuburit sambil membelai takjil ,tahun baru yang ingin liburan kepantai biasanya mereka akan ber istirahat disini untuk mengisi perut atau hanya sekedar istirahat sambil meroko sambil melihat pemandangan kota yang terhampar hijau seperti persawahan yang luas belum lagi ada gunung pesawaran yang menjulang tinggi.

Kalau sedang musim hujan sudah seperti negeri di atas awan semua akan tertutup kabut.

Motor berhenti didepan rumah sederhana yang bercat putih.

Aku turun,tukang ojek menurunkan barang barangku dan membawanya kedepan teras.

Aku serahkan uang 100rb sebagai ongkos

" assalamualaikum" ucapku sambil mengetuk pintu,suasana rumah terlihat sepi seperti tidak ada orang nya

" assalamualaikum" kembali ku ucap salam

ku rogoh handphone di dalam tas ku

aku klik panggil nama Konta ayah

Tuuutttt nada tersambung

" assalamualaikum ayah Dinda udah nyampe ini tapi kok sepi" tanyaku langsung

" waalaikumsalam ayah masih di sekolahan ibu paling ke kebun " jawab ayah

" ayah lanjut kerja dulu ya, assalamualaikum " kata ayah langsung menutup panggilan tanpa bertanya lagi

" waalaikumsalam" jawabku dengan lesu

pyuuh ku buang nafas, kesal lelah campur aduk

akhirnya aku mencari kunci di tempat yang biasa ibu taruh di atas kusen yang melengkung di pinggir pintun.

Setelah pintu terbuka

" assalamualaina wa ' ala ibadillaah issolihiin"

terimakasih sudah membaca ❤️❤️❤️❤️ dari othor untuk pembaca

1
♡お前のペンデハ♡
Membuat saya ketagihan
Mie Atah: terimakasih sudah membaca
total 1 replies
Izuku
Kayanya aku gak bisa tidur lagi kalo gak baca kelanjutannya sekarang juga 😩
Mie Atah: terimakasih sudah membaca
total 1 replies
Itzel Juárez
Ngerti banget, bro!
Mie Atah: terimakasih sudah membaca
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!